5,832 research outputs found
PENGARUH E-SERVICE QUALITY TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN DENGAN KEPERCAYAAN KONSUMEN SEBAGAI VARIABEL MEDIASI (Studi Kasus di Marketplace Shopee pada Online Shop “Grosir Asemka”)
This research was conducted on Grosir Asemka consumers who made purchases through the Shopee marketplace, with the aim of the study to determine: the effect of e-service quality on purchasing decisions, es-service quality on consumer trust, consumer trust in purchasing decisions and e-service quality on purchasing decisions through consumer trust. This research uses the SPSS 25 for Windows Program tool, and uses 125 respondents. This research uses the method of scale range analysis and path analysis. The results of this study are as follows: e-service quality has a positive and significant effect on purchasing decisions, e-service quality has a positive and significant effect on consumer trust, consumer trust has a positive and significant effect on purchasing decisions, and consumer trust has a mediating role in the relationship between e-service quality and purchasing decisions
Pemikiran Imam Abu Hamid al-Ghazali tentang alat musik dan hukum jual belinya
Skripsi yang berjudul “Pemikiran Imam Abu Hamid Al-Ghazali Tentang Alat Musik dan Hukum Jual Belinya” merupakan penelitian kepustakaan (library research) yang bertujuan untuk menjawab pertanyaan tentang bagaimana hukum alat musik dan jual belinya menurut Imam Abu Hamid al-Ghazali? dan bagaimana analisis pemikiran Imam Abu Hamid al-Ghazali terhadap alat musik dan jual belinya?. Data penelitian ini dihimpun melalui studi dokumen dan literatur yang ada berdasarkan masalah yang diteliti. Data-data tersebut kemudian dianalisis menggunakan pendekatan deskriptif analisis dengan pola pikir induktif. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa: pertama, Imam Abu Hamid al-Ghazali membolehkan pemakaian dan jual beli alat musik, karena tidak ada ayat Alquran dan hadis yang secara tegas melarangnya, kecuali pemakaian dan penjualbelian seruling dan gitar yang digunakan dalam kemaksiatan. Hal ini berarti pelarangan tersebut bukan didasarkan pada keindahan suara yang timbul dari kedua alat musik tersebut; kedua, Pemikiran Imam Abu Hamid al-Ghazali tentang alat musik dan hukum jual belinya tersebut sesuai dengan syari’ah karena berdasarkan ayat Alquran dan hadis yang kuat. Begitu juga mengenai keharaman pemakaian serta jual beli seruling dan gitar yang bergantung pada illatnya (digunakan untuk kemaksiatan) juga sejalan dengan syari’ah karena sesungguhnya semua suara tidak diharamkan termasuk suara yang indah. Sejalan kesimpulan di atas, maka sebaiknya dalam kitab karangan Imam Abu Hamid al-Ghazali itu lebih memfokuskan ke pendapatnya sendiri bukan bercampur aduk dengan pendapat para ulama’ lain serta memberikan perbedaan antara pendapatnya dengan yang lain agar lebih mudah dipahami oleh pembaca
AN ANALYSIS OF THE COMPATIBILITY OF THE TEXT BOOK BRING ME TO THE WORLD OF A PROFESSIONAL WORKER WITH THE SCHOOL LEVEL-BASED CURRICULUM
This research paper is mainly intended to find out whether the English textbook used for the first year student of vocational senior high school “Bring Me to the World of a Professional Worker” develops the skills suggested by the
School Level-based Curriculum. In line with the objectives of the research, the writer used a descriptive method. In collecting the data, she used document as data source. The data were analyzed by these steps: (1) finding out the kinds of skill available on the textbook, (2) classifying them, (3) analyzing them, (4) counting and adding them,
(5) giving percentage from the total number, (6) judging whether the data are compatible with indicators in School Level-based Curriculum or not, and (7) drawing conclusion and proposing suggestions. The result of the analysis shows that the percentage of the appropriateness of the skills developed in the textbook is 67%. It means that the textbook is compatible with the School Level-based Curriculum in developing skills. The result of study implies that the teacher should supply the textbook analyzed with other books which much better in order to achieve the goal of teaching English. The writer of the textbook should revise the textbook and add more text and
activities to increase the quality of the textbook
Pengajaran Ketrampilan Membaca dengan Menggunakan Media Komputer Program Microsoft Powerpoint untuk Kelas X di Madrasah ‘Aliyah Negeri 1 Semarang
Permasalahan yang diajukan oleh peneliti dalam pembahasan ini adalah (1) Bagaimana pengajaran ketrampilan membaca dengan menggunakan Media Komputer Program Microsoft Powerpoint untuk kelas X di Madrasah ‘Aliyah Negeri 1 Semarang?, (2) Apa faktor penunjang dan faktor penghambat dalam pengajaran ketrampilan membaca dengan menggunakan Media Komputer Program Microsoft Powerpoint untuk kelas X di Madrasah ‘Aliyah Negeri 1 Semarang?, (3)Apa kelebihan dan kekurangan dalam pengajaran ketrampilan membaca dengan menggunakan Media Komputer Program Microsoft Powerpoint untuk kelas X di Madrasah ‘Aliyah Negeri 1 Semarang?.
Adapun metode yang digunakan untuk memperoleh keterangan- keterangan dan data-data adalah (1) metode pengumpulan data yang meliputi : metode observasi, metode wawancara, metode dokumentasi (2) metode analisis data yang berupa metode deskriptif.
Hasil dari pembahasan ini menunjukkan bahwa : Pengajaran ketrampilan membaca dengan menggunakan Media Komputer Program Microsoft Powerpoint untuk kelas X di Madrasah ‘Aliyah Negeri 1 Semarang:
Bahwa pengajaran ketrampilan membaca dengan menggunakan Media Komputer Program Microsoft Powerpoint untuk kelas X di Madrasah ‘Aliyah Negeri 1 Semarang adalah berhasil dan sempurna. Dengan adanya bukti bahwa pelaksanaan pengajaran yang dilaksanakan oleh guru bahasa arab kelas X di Madrasah ‘Aliyah Negeri 1 Semarang berjalan dengan baik, seperti halnya dalam mewujudkan tujuan pengajaran, materi, metode pengajaran seperti metode membaca, metode drill, metode suara, dan metode huruf hijaiyah, media pengajaran serta evaluasi yang dilaksanakan telah sesuai dengan tujuan pengajaran pada ketrampilan membaca dalam pelajaran bahasa arab sebagaimana telah tertulis dalam kurikulum sekolah.
Langkah-langkah pengajaran ketrampilan membaca dengan menggunakan Media Komputer Program Microsoft Powerpoint:
(a) Sebelum pelajaran di mulai:
Langkah-langkah pembelajaran:
Guru memulai pelajaran dengan menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan, dengan memberikan kata sapaan, menanyakan kabar/keadaan peserta didik, memberikan perhatian penuh lewat absensi yang di bacakan oleh guru, Guru menjelaskan tujuan dari pembelajaran yang di laksanakan dengan menggunakan media powerpoint, Guru membagi siswa dalam kelompok-kelompok. Terkadang tidak dibagi dalam kelompok-kelompok, Guru menyampaikan materi pembelajaran atau permasalahan kepada siswa sesuai kompetensi dasar yang akan dicapai dalam bentuk slide yang sudah di persiapkan, Guru meminta siswa untuk memperhatikan apa yang ada dalam slide, Guru memberi contoh bacaan yang baik dan benar. Guru meminta siswa untuk mengikuti contoh bacaan dari guru, Guru menjelaskan materi yang berada dalam slide, dari kosakata yang ada, materi bacaan/teks qiraah, Guru menanyakan seberapa pemahaman yang telah di capai oleh peserta didik, Guru memberikan evaluasi dalam bentuk tes tertulis dan lisan dengan mendemonstrasikan bacaan di depan kelas, baik secara individual maupun secara kelompok, Guru memfasilitasi siswa dalam membuat rangkuman, mengarahkan, dan memberikan penegasan pada materi pembelajaran yang telah dipelajari, Evaluasi.
Faktor penunjang dan faktor penghambat dalam pengajaran ketrampilan membaca dengan menggunakan Media Komputer Program Microsoft Powerpoint, yaitu: guru, para siswa, metode pengajaran, kepala sekolah, orang tua, lingkup sosial di sekolah, serta sarana dan prasarana penunjang. Adapun faktor penghambat dalam pengajaran ketrampilan membaca dengan menggunakan Media Komputer Program Microsoft Powerpoint, yaitu: latar belakang pendidikan dari peserta didik yang berbeda-beda, Prasangka atau image yang muncul dari peserta didik, bahwa mata pelajaran bahasa arab adalah pelajaran yang sulit, Alokasi waktu , yaitu waktu yang tersedia untuk mata pelajaran bahasa arab hanya 1 kali pertemuan ( 2 x 45 menit ), ketika listrik mati.
Kelebihan dan kekurangan dari penggunaan Media Komputer Program Microsoft Power point dalam pengajaran ketrampilan membaca pada kelas X di MAN 1 Semarang :
Kelebihan : Pesan informasi secara visual mudah dipahami peserta didik,
Peserta didik lebih fokus pada pelajaran yang di ajarkan.
Tenaga pendidik tidak perlu banyak menerangkan bahan ajar yang sedang disajikan.
- Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistis hanya dalam bentuk kata-kata atau lisan belaka.
- Mengatasi keterbatasan ruang, waktu, daya indra seperti objek terlalu besar dapat digantikan dengan gambar, film, atau model.
-Proses pembelajaran menjadi lebih jelas dan menarik.
-Proses pembelajaran menjadi lebih interaktif.
-Efisiensi dalam waktu dan tenaga.
Kekurangan:
-Harus ada persiapan yang cukup menyita waktu dan tenaga.
-Layar monitor yang digunakan terlalu kecil (14”-15”), maka kemungkinan besar siswa yang duduk jauh dari monitor kesulitan melihat sajian bahan ajar yang ditayangkan di PC tersebut.
-PenggunaanMedia Komputer Program Microsoft Power point dalam pengajaran ketrampilan membaca tidak dapat berdiri sendiri.
- Bersifat monoton, karena terpaku dari materi yang sudah dipersiapkan dalam slide yang ada.
-Guru lebih sering memperhatikan jalannya presentasi dengan mengoperasikan komputer.
-Guru belum sepenuhnya memasukkan aplikasi yang ada dalam powerpoin
HUBUNGAN ANTARA POLA ASUH IBU DENGAN KEJADIAN SIBLING RIVALRY PADA ANAK USIA 1-12 TAHUN DI KELURAHAN LIDAH WETAN KECAMATAN LAKARSANTRI SURABAYA
Sibling rivalry adalah perasaan cemburu dan benci yang dialami oleh seorang anak terhadap kelahiran saudara kandungnya. Sibling terjadi ketika ada salah satu anak kesayangan ibu, hal ini akan menimbulkan masalah jangka panjang dalam hubungan persaudaraan. Penelitian dilakukan untuk mengetahui hubungan pola asuh ibu dengan kejadian sibling rivalry pada anak usia 1-12 tahun di Kelurahan Lidah Wetan Kecamatan Lakarsantri Surabaya.
Desain penelitian analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasinya adalah 48 ibu yang mempunyai anak ≥ 2, berusia 1-12 tahun dengan jarak kelahiran < 3 tahun, besar sampel 43. Pengambilan sampel menggunakan Simple Random Sampling. Variabel independen dalam penelitian ini adalah pola asuh ibu, dan variabel dependen adalah kejadian sibling rivalry pada anak usia 1-12 tahun. Instrumen yang digunakan kuesioner. Dianalisis dengan menggunakan uji Chi Square dengan tingkat kemaknaan α = 0,05.
Hasil penelitian didapatkan bahwa sebagian besar ibu (72.1%) menggunakan pola asuh autoritatif dan sebagian besar (60%) tidak terjadi sibling rivalry. Hasil analisis didapatkan =0.009 < α, berarti H0 ditolak, artinya ada hubungan antara pola asuh ibu dengan kejadian sibling rivalry pada anak usia 1-12 tahun.
Simpulan dari penelitian ini yaitu terjadinya sibling rivalry pada anak usia 1-
12 tahun di kelurahan lidah wetan, salah satunya disebabkan oleh pola ibu yang otoriter. Untuk itu, ibu hendaknya dapat memilih pola asuh autoritatif, agar dapat meminimalkan kejadian sibling rivalry pada anak
MOTIVASI MENYEKOLAHKAN ANAK KE JENJANG PENDIDIKAN YANG LEBIH TINGGI DITINJAU DARI STATUS SOSIAL EKONOMI
Problem putus sekolah seringkali dianggap sebagai masalah akut. Sebab putus sekolah biasanya mengimbas pada kecenderungan buta aksara. Sebagian dari masyarakat, terutama di daerah pedesaan masih cukup banyak yang beranggapan bahwa bersekolah hanya untuk memperoleh ijazah. Sekolah tidak dipandang sebagai lembaga yang dapat memberi bekal bagi anak-anak guna mengembangkan dirinya. Beranjak dari pandangan demikian, orang tua cenderung mengarahkan anaknya untuk menyelesaikan sekolah hingga mencapai pendidikan dasar saja. Lebih memprihatinkan lagi perlakuan terhadap anak-anak perempuan yang cenderung diabaikan, bukan hanya dari segi kesempatan untuk bersekolah tetapi juga tidak mendapat dukungan. Kesadaran anak-anak usia sekolah pada daerah-daerah tertentu cenderung diarahkan pada kesulitan hidup, tuntutan ekonomi, serta sikap pesimis menghadapi persaingan kerja. Kondisi ini secara signifikan menurunkan minat dan motivasi anak-anak untuk bersekolah. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan antara status sosial ekonomi orangtua dengan motivasi menyekolahkan anak ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Hipotesis yang diajukan: Ada hubungan antara status sosial ekonomi dengan motivasi menyekolahkan anak ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi
Subjek penelitian adalahKepala Keluarga Warga Desa Pancot Kidul Kecamatan Tawangmangu Kabupaten Karanganyar yang memiliki karakteristik: tingkat pendidikan lulus Sekolah Dasar; bisa membaca dan menulis. Jumlah subjek penelitian sebanyak 90 orang. Metode pengumpulan data menggunakan angket status sosial ekonomi dan skala motivasi menyekolahkan anak ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Teknik analisis data yang digunakan yaitu korelasi product moment.
Berdasarkan hasil analisis product moment diperoleh nilai koefisien korelasi (r) sebesar 0,532; p = 0,000 (p < 0,01) artinya ada hubungan positif yang sangat signifikan antara status sosial ekonomi dengan motivasi menyekolahkan anak kejenjang pendidikan yang lebih tinggi. Sumbangan efektif variabel status sosial ekonomi terhadap motivasi menyekolahkan anak kejenjang pendidikan yang lebih tinggi sebesar 28,3%. Status sosial ekonomi pada subjek tergolong sedang. Begitu pula motivasi menyekolahkan anak kejenjang pendidikan yang lebih tinggi pada subjek penelitian tergolong sedang
Faktor- Faktor Yang Mepengaruhi Kemauan Untuk Membayar Pajak Bagi Wajib Pajak Orang Pribadi Yang Melakukan Pekerjaan Bebas Di Kabupaten Blora
Self assessment system yaitu wajib Pajak diberi kepercayaan penuh untuk menghitung, memperhitungkan, membayar/menyetor dan melaporkan besarnya pajak yang terhutang sesuai dengan jangka waktu yang telah ditentukan dalam peraturan perundang-undangan perpajakan. Ketidaktaatan dalam membayar pajak tidak hanya terjadi pada lapisan pengusaha saja tetapi telah menjadi rahasia umum bahwa para pekerja profesional lainnya juga tidak taat untuk membayar pajak. Hal ini disebabkan kemauan wajib pajak dalam membayar kewajiban pajaknya. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor- faktor yang mempengaruhi kemauan wajib pajak orang pribadi yang melakukan pekerjaan bebas untuk membayar pajak.
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer, dengan menggunakan kuesioner. Populasi dalam penelitian ini adalah Wajib Pajak Orang Pribadi yang melakukan pekerjaan bebas yang terdaftar pada KPP Pratama Blora. Teknik Pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah menggunakan teknik convinience sampling. Dari teknik pengambilan sampel tersebut didapatkan sampel berjumlah 100 sampel. Jumlah sampel yang dapat diolah dan dianalisa berjumlah 77 kuesioner. Data dianalisis menggunakan analisis regresi liniear berganda.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Kesadaran Membayar Pajak, Persepsi yang Baik Atas Efektifitas Sistem Perpajakan, tidak berpengaruh secara signifikan terhadap Kemauan Membayar Pajak karena memiliki nilai signifikansi lebih besar dari 0,05, sedangkan Pengetahuan dan Pemahaman Akan Peraturan Perpajakan berpengaruh secara signifikan terhadap Kemauan Membayar Pajak karena memiliki nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05
Penggabungan Usaha BPR-BKK Karangmalang Sragen Dilihat Dari Segi Yuridis
Perkembangan perbankan di Indonesia sudah dimulai pada saat periode
pendudukan belanda. Bank dibedakan menjadi dua macam berdasarkan jenisnya,
yakni Bank Umum dan Bank Perkreditan Rakyat. Tanggal 28 oktober 1988
dikeluarkan Pakto 88 dan pakto ini mengalami tujuh kali perubahan dan
penyempurnaan, salah satu isinya adalah penyederhanaan dan penggabungan usaha
Bank. Pemerintah mengeluarkan Undang-Undang Nomor 10 tahun 1998 karena
perkembangan ekonomi yang berubah sangat cepat dan muncul bank-bank yang
tidak sehat maka pemerintah menyarankan agar bank tersebut melaksanakan
merger. Di kota Sragen telah dilakukan merger terhadap empat belas BPR-BKK
yang ada disetiap kecamatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis
merger dari penggabungan usaha BPR-BKK Karangmalang, mengetahui tujuan
pemegang saham melakukan merger, dan untuk mengetahui dampak merger bagi
para pihak. Penelitian ini menggunakan metode pendekatan yuridis empiris.
Penelitian ini dilakukan di BPR-BKK Karangmalang. Jenis data yang digunakan
adalah data primer dan sekunder. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah
melalui studi kepustakaan dan penelitian lapangan. Analisis data menggunakan
analisis data kualitatif.
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data yang telah dilakukan jenis
merger BPR-BKK Karangmalang adalah merger horizontal, sederhana, operasional,
dan tujuan pemilik saham melakukan merger adalah untuk: memperkuat organisasi,
memperkuat jangkauan pemasaran, meningkatkan skala usaha, meningkatkan
kemampuan investasi, meningkatkan ketertiban penyaluran dana, rotasi pegawai
lebih luas, menghemat biaya dan meningkatkan kemampuan memperoleh laba,
memperkuat permodalan. Dampak merger bagi bank adalah setelah merger yakni
bank- bank yang ikut merger tersebut melebur menjadi satu ke BPR-BKK
Karangmalang, kantor yang dahulu ditempati sebagai kantor dari masing-masing
BPR-BKK yang ada di setiap kecamatan sekarang difungsikan sebagai kantor
cabang dari BPR-BKK Karangmalang. Dampak merger bagi pemegang saham
yakni pemegang saham sesudah dua tahun merger dilakukan.ada yang melepaskan
diri. Dampak merger bagi karyawan setelah merger yaitu karyawan dari bank yang
ikut merger maka otomatis masuk menjadi karyawan BPR-BKK Karangmalang.
Dampak merger bagi nasabah yakni nasabah dari bank yang ikut merger kemudian
melebur menjadi nasabah BPR-BKK Karangmalang dan nasabah dapat menikmati
semua pelayanan di setiap kantor cabang. Dampak merger bagi direksi yakni
sesudah merger direksi masing- masing Bank yang ikut merger menjadi pemimpin
cabang dari BPR-BKKKarangmalang pada saat direksi tersebut menjabat sebagai
direksi dari bank yang lam
LAPORAN INDIVIDU PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) LOKASI SMA NEGERI 1 KOTA MUNGKID
Sesuai dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi yang ketiga, yaitu pengabdian
kepada masyarakat, maka tanggung jawab seorang mahasiswa selain belajar di
kampus yaitu menerapkan ilmu pengetahuan yang telah diperolehnya agar memberi
manfaat pada masyarakat, nusa, dan bangsa. Program PPL merupakan salah satu
wujud komitmen Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) terhadap dunia pendidikan
sekaligus cara untuk mengamalkan Tri Dharma Perguruan Tinggi yang ketiga
tersebut.
Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) merupakan salah satu lembaga
pendidikan tinggi yang mempunyai misi menyiapkan tenaga pendidik untuk siap
bertugas dalam bidang pendidikan, baik sebagai guru maupun tenaga lainnya yang
tugasnya bukan sebagai pengajar. UNY salah satu fungsi utamanya adalah mendidik
calon guru dan tenaga profesi kependidikan harus mampu menunjukkan
keprofesiannya yang ditandai dengan penguasaan akademik kependidikan dan
kompetensi bidang studi sesuai dengan ilmunya. Kompetensi yang harus dimiliki
seorang guru diantaranya kompetensi dalam bidang pengajaran, kepribadian, dan
sosial. Seorang guru yang mempunyai potensi tersebut dapat mewujudkan tujuan
pendidikan nasional seperti ditegaskan dalam Undang-undang No. 20 tahun 2003
tetang sistem pendidikan nasional yang menyebutkan bahwa pendidikan nasional
bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia
seutuhnya
- …