11,553 research outputs found
Community Sport Centre di Purwokerto dengan penekanan desain Arsitektur Rekreatif
Zaman semakin maju, teknologi mempermudah banyak aktivitas demi meningkatkan
kenyamanan manusia. Di beberapa negara, seperti Jepang, banyak aktivitas manusia yang
digantikan oleh robot. Hal tersebut menjadikan manusia menjadi kurang bergerak, misanya
berolahraga. Kurang berolahraga dapat disebabkan oleh beberapa faktor. Seperti karena kesibukan manusia yang semakin meningkat sehingga tidak ada waktu untuk berolahraga
atau karena tidak adanya fasilitas yang menyediakan sarana untuk berolahraga di suatu kota. Pengadaan suatu wadah untuk berolahraga dengan menyediakan berbagai fasilitas olahraga untuk memotivasi manusia dalam menggunakan waktunya secara produktif merupakan pemenuh kebutuhan fisik dan psikis. Wadah yang dapat menampung berbagai fasilitas olahraga sekaligus dalam satu tempat dan dapat digunakan oleh semua kalangan masyarakat misalnya saja community sport centre. Dimana tempat itu adalah sebuah pusat olahraga yang fasilitasnya dapat digunakan oleh semua rentang usia, dari anak-anak, remaja, dewasa, manula, difabel, pria maupun wanita, dilengkapi dengan berbagai fasilitas olahraga dalam suatu tempat yang mempermudah akses penggunanya.
Purwokerto adalah ibukota kabupaten Banyumas. Selain itu, Purwokerto adalah kota ketiga terbesar di Jawa Tengah setelah Semarang dan Solo. Dalam 5 tahun ini, Purwokerto menjadi sorotan nasional, karena munculnya isu Purwokerto akan menjadi Ibu Kota Republik Indonesia, bahwa Purwokerto masuk nominasi ke-5 kota-kota di Indonesia (Palangkaraya, Samarinda, Pontianak, Banjarmasin) yang akan menggantikan Jakarta sebagai Ibu Kota RI. Hal tersebut menjadikan Purwokerto mulai membenahi fasilitas umum untuk menunjang predikat tersebut. Banyak pembangunan yang di lakukan selama 5 tahun terakhir. Baik itu bangunan milik pemerintah maupun swasta.
Hanya saja, dari semua rencana pembangunan tersebut, tak satupun yang
menyebutkan akan rencana pembangunan fasilitas olahraga. Padahal saat ini di Purwokerto
belum ada fasilitas olahraga berupa sport centre yang dapat menampung kegiatan berbagai
cabang olahraga. Selain itu, di Puwoketo juga terdapat sekolah khusus untuk pendidikan
atlet kabupaten, yaitu SMA N 3 Purwokerto. Usulan pembangunan Community Sport Centre adalah sebuah ide desain yang kan menunjang perkembangan kota Puwokerto. Community Sport Centre adalah sebuah wadah yang menyediakan berbagai fasilitas olahraga yang bisa dijangkau dan dinikmati oleh semua kalangan, tak terkecuali oleh kaum difabel. Diharapkan seluruh golongan masyarakat di kota
Purwokerto dapat merasakan manfaat dari berolahraga bahkan dapat menjadi peluang bagi
para difabel untuk berprestasi, khususnya di cabang olahraga renang, yang selalu menjadi
andalan kabupaten Banyumas, yang nantinya akan menjadi vocal point pada bangunan ini
An Evaluation of School Supervisor’s Performance in Public Junior High School (Smp Negeri) of Kulon Progo Regency
The objective of this research is to evaluate school supervisor’s performance including the planning, the implementation and the follow-up of academic supervision which wasconductedbyschoolsupervisorsinSMPNinKulonProgoRegency.Thisresearch method used quantitative approach. The evaluation model used is was Discrepancy Model. This research was conducted at SMP N in Kulon Progo Regency with 7 school supervisors and 144 subject teachers examined in national examination. Data collection technique used questionnaires and the instruments used questionnaires. The technique of data analysis used quantitative descriptive statistics. The results of this study indicated that (1) the performance of school supervisors in the planning of academic supervision reached 98%, (2) the performance of school supervisors in the implementation of academic supervision reached 85.48% and (3) the performance of school supervisor on follow up of academic supervision reached 96.47%. Based on these results, it can be concluded that the performance of school supervisors in SMP N in Kulon Progo Regency is good and almost maximal in accordance with existing standards. However, there are some performance inhibiting factors that must be addressed, especially in the implementation stage of academic supervision.
Keywords: Performance of School Supervisors, Academic Supervision
SEMANTIC SHIFT ON MALAY WORDS IN CLASSICAL MALAY TEXT HIKAYAT HANG TUAH COMPARE TO MODERN MALAY ( TO CULTURAL CONTEXT
Language—like many other aspects of life—changes over time. All living languages
will experience changes. The slightest indication of language change can be seen in older and
younger generation. The earlier generation of language user might speak differently from the
younger generation and vice versa. Because language contains form and meaning, the
changes are not only limited to the form, but also to the meaning.
Indonesian language, as a living language, has its periodical changes and one of them is
Classical Malay. Hikayat Hang Tuah is one of the most well-known classical Malay
texts. Due to language change, there are some differences in Malay language written in
Hikayat Hang Tuah and Modern Malay
Based on the previous explanation, it is intriguing to analyze the semantic shift in
words written in Hikayat Hang Tuah compare to Indonesian Language. However, there are
multi-factors triggering the change of language, including culture. Therefore, this paper will
not only describe the semantic shift on Malay words in Hikayat Hang Tuah, but also the
cultural context affecting the change
PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA TEMA 1 HIDUP RUKUN KELAS II SD NEGERI 2 JEKETRO TAHUN PELAJARAN 2022/2023
AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa kelas II SDN 2 Jeketro pada pembelajaran Tema 1 Hidup Rukun melalui penerapan Model Problem Based Learning. Subyek penelitian adalah semua siswa kelasII SD Negeri 2 Jeketro. Data yang dikumpulkan meliputi hasil belajar siswa. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan dalam tiga siklus. Tiap siklus meliputi 4 (empat) tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan (observasi) dan refleksi. Pada penelitian ini dikatakan berhasil apabila sekurang-kurangnya 85% siswa memperoleh nilai ≥ 70. Hasil penelitian menunjukkan: pada siklus I yaitu 56,53% dengan jumlah siswa yang tuntas sebanyak 13 siswa. Dalam pelaksanaan siklus I belum mencapai kriteria ketuntasan sehingga dilanjutkan pada siklus II dengan persentase hasil belajar siswa mencapai 82,61% dengan jumlah siswa yang tuntas sebanyak 19 siswa, kemudian dilanjutkan ke siklus III dengan hasil belajar mencapai 100% dengan jumlah siswa yang tuntas sebanyak 23 siswa. Dari data tersebut di atas jelas menunjukkan bahwa pada siklus I hasil belajar belum sesuai harapan yang berarti indikator keberhasilan belum tereapai sedangkan pada siklus II dan III hasil belajar sudah sesuai harapan yang berarti indikator keberhasilan sudah tercapai.Kata Kunci: Hasil Belajar, Problem Based Learnin
PENERAPAN COST VOLUME PROFIT ANALYSIS SEBAGAI ALAT PERENCANAAN PENJUALAN UNTUK MENETAPKAN LABA (STUDI KASUS CV.WIJAYANTI PRESS , MOJOKERTO – JAWA TIMUR)
This study takes a case study on CV. Wijayanti Press that produces maps, diplomas, report cards cover (hot print), prints, hats, ties, school attributes, and others. In conducting its business, the owners have not applied CV.Wijayanti Press analysis of the calculation of the cost, volume, and profitability. CV.Wijayanti Press can not know the performance of the company due to the unavailability of financial statements, the level of sales and operating profit of the company can not be known with certainty. The purpose of this study to determine the application of cost volume profit analysis as a planning tool to determine the profits. By using quantitative research methods. The results of the research, the product of diploma cover hot folder print in the sales period August - November 2016 requires a sales volume of 2,389 units to reach the break even point, contribution margin 53.56%, margin of safety Rp 1147244920.2, and operating leverage 1.051%. Keywords : cost volume profit analysis, sales, profi
EKSISTENSI DAN EFEKTIVITAS LEMBAGA OMBUDSMAN DAERAH (LOD) DALAM RANGKA TERCAPAINYA GOOD GOVERNANCE DI PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
The motivation to increase the bureaucracy of the government in the local government is not only carried out internally, but several efforts addressing the external aspect is also conducted as a part of the society’s concern in promoting a bureaucracy which is humanistic, efficient, accountable and respecting the human right. This concern is reflected in the institutionalization of the DIY ombudsman, which is also a part of the society’s effort to promote changes. The establishment of this institution is very strategic, particularly when it is dealing with the condition that the civil society is often unaware of their rights as the costumers of the public service. Besides, the local government has not been able to address the rights appropriately. Hence, the institution could function as a media for the civil society to file their complaints and aspiration to the executives. In addition, the institution could also work independently to protect the right of the civil people from the mal- administrative service conducted by the government officials. Based on the study on data of LOD of DIY, it is identified that LOD is trusted by the society in its efforts to build the good governance, although, on the other hand, not many people ever heard about this institution. In contrast, the government officials consider that the existence of LOD of DIY threaten their future career
Hubungan Antara Pusat dan Daerah Dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia Berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014
Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah yang diundangkan pada tanggal 2 Oktober 2014 merubah wajah hubungan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah. Secara hukum maka Undang-undang nomor 32 tahun 2004 dinyatakan sudah tidak berlaku lagi, dan dalam masa 2 (dua) tahun kedepan seluruh perubahan dan peraturan pelaksanaan yang diatur dalam Undang-Undang nomor 23 tahun 2014 harus ditetapkan. Otonomi daerah yang dijalankan selama ini semata-mata hanya dipahami sebagai perpindahan kewajiban pemerintah pusat kepada pemerintah daerah untuk masyarakat. Padahal substansi penting dari otonomi daerah adalah pelimpahan kewenangan dari pusat ke daerah secara politik dan ekonomi agar pembangunan dan pertumbuhan ekonomi berlangsung secara adil dan merata di daerah. Makalah ini membahas tentang konsep otonomi daerah dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia yang ditekankan lebih tajam dalam Undang-Undang nomor 23 tahun 2014. Perubahan yang mendasar lain yang tidak ada dalam Undang-Undang nomor 32 tahun 2004 ialah ditetapkannya Urusan Wajib Daerah, dan pola hubungan Urusan Konkuren antara Pemerintah Pusat, Provinsi dan Kabupaten/ Kota yang langsung dimasukkan dalam Lampiran Undang-Undang nomor 23 tahun 2014 bahwa klasifikasi urusan Pemerintahan terdiri atas urusan pemerintahan absolut, urusan pemerintahan konkuren, dan urusan pemerintahan umu
Dongeng Sebagai Media dakwah
This study aims to determine the da'wah strategy used by Ustaz Nur Setyo Pambudi to children in Grobogan Regency to form an Islamic character. Da'wah to children aims to shape children's character based on Islamic values. This research is descriptive qualitative research. The research subject is the head of PPMI Grobogan Ustaz Nur Setyo Pambudi. Data collection methods used are observation, interviews, and documentation. In conclusion, the da'wah strategy applied by Ustaz Nur Setyo Pambudi is to use Hand Puppets as a medium of Da'wah. The Da'wah Strategy is used by using three kinds of strategies, namely sentimental strategies: Kak Erwin in delivering his lectures using methods such as religious lectures or storytelling and practicing da'wah methods such as storytelling, rational strategies: this strategy is practiced by Kak Erwin by training children to be able to take lesson. For example, Kak Erwin talks about his daily activities so that the children can learn from the content of the story told by Kak Erwin and the sensory strategy: this strategy is practiced by Kak Erwin using storytelling media, namely talking about the stories of the Prophet and his miracles.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi dakwah yang digunakan Ustaz Nur Setyo Pambudi dilakukan kepada anak-anak di Kabupaten Grobogan untuk membentuk karakter islami. Dakwah kepada anak-anak bertujuan untuk membentuk karakter anak berdasarkan nilai-nilai islam. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif. Subjek penelitiannya adalah ketua PPMI Grobogan Ustaz Nur Setyo Pambudi. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Kesimpulannya, strategi dakwah yang diterapkan Ustaz Nur Setyo Pambudi yaitu menggunakan Boneka Tangan sebagai media Dakwah. Adapun Strategi Dakwah yang digunakan dengan menggunakan tiga macam strategi yaitu strategi sentimentil : Kak Erwin dalam menyampaikan ceramahnya menggunakan cara seperti ceramah agama atau bercerita dan mempraktikkan metode dakwah seperti mendongeng, strategi rasional : strategi ini dipraktikkan Kak Erwin dengan cara melatih anak-anak untuk dapat mengambil pelajaran. Misalnya, Kak Erwin bercerita tentang aktifitasnya sehari-hari agar anak-anak dapat mengambil pelajaran dari isi cerita yang disampaikan oleh Kak Erwin dan strategi indrawi : strategi ini dipraktikkan Kak Erwin menggunakan media bercerita yaitu menceritakan tentang kisah-kisah Nabi dan mukjizat yang dimiliki-Nya
A CRITICAL DISCOURSE ANALYSIS OF SUSILO BAMBANG YUDHOYONO’S SPEECH ON ANTASARI AZHAR’S ACCUSATION AS MASTERMINDING THE MURDER OF NASRUDIN ZULKARNAEN
Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) as former President of Indonesia conveys speech in
order to clarify the statement of Former Corruption Eradication Commission (KPK)
chairman, Antasari Azhar, that accuses him become masterminding of Nasrudin
Zulkarnaen’s murder. Moreover, Antasari’s statements also influence the vote and public
assumption about his son, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), who becomes candidate in
Jakarta Governor Election 2017. The purpose of this research are 1) to describe the speech
text used by SBY in order to clarify Antasari’s statement, 2) to find out interpersonal
meaning in the text in representing his ideology. This paper, based on Critical Discourse
Analysis theory (CDA) and Systemic Functional Grammar (SFG) analyzes SBY’s speech
mainly from the point of transitivity and modality, in which we can learn how language
serves the ideology and power. The source of data is text of SBY’s speech in giving
clarification of Antasari Azhar’s statement published by Tribunnews.com in February 14,
2017. Content analysis is employed by investigating every clause in the text. The results of
this analysis show that 1) he uses more simple words and short sentences instead of difficult
ones, 2) from transitivity analyzes, SBY tries to convince citizen and make positive selfrepresentation.
Ideology reflected from SBY’s speech are 1) SBY’s strategy to maintain
his power, 2) SBY tries to save the vote and public assumption of AHY in Jakarta Governor
Election 2017
- …