32 research outputs found
Evaluasi Terapi Obat Antidepresan Pada Pasien Depresi Di Rumah Sakit Jiwa Daerah Surakarta Tahun 2011-2012
Depresi merupakan jenis penyakit gangguan jiwa yang sering terjadi di masyarakat. Prevalensi gangguan depresi penduduk di dunia 3-8 persen dan 50 persen terjadi pada usia 20-50 tahun. Pada tahun 2020 diperkirakan depresi akan
menempati urutan ke dua untuk beban global penyakit tidak menular. Semakin meningkatnya angka kejadian depresi sehingga perlu dilakukan penelitian di RSJD Surakarta.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran penggunaan obat antidepresan pada pasien depresi rawat jalan di RSJD Surakarta pada tahun 2011- 2012 dan mengevaluasi ketepatan penggunaan obat antidepresan berdasarkan pedoman terapi. Penelitian ini merupakan penelitian non eksperimental, dengan metode rancangan deskriptif dan pengumpulan data secara retrospektif. Data yang didapatkan dari rekam medis dengan kriteria inklusi yaitu pasien depresi dengan usia ≥ 18 tahun dan mendapatkan terapi antidepresan. Pada penelitian ini dilakukan evaluasi terapi yang meliputi tepat indikasi, tepat pasien, tepat obat dan tepat dosis.
Hasil dari penelitian 14 pasien episode depresi ditemukan gambaran penggunaan obat antidepresan yang banyak digunkan yaitu: fluoxetine (64,4%), escitalopram (7,1%), Amitriptyline (28,6%). Dari evaluasi ketepatan pengobatan
ditemukan 100% tepat indikasi, 92,8% tepat pasien, 100% tepat obat dan 78,6% tepat pemberian besaran dosisi, 100% tepat frekuensi pemberian
Evaluasi Pengelolaan Obat Di Instalasi Farmasi Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Moewardi
Pengelolaan obat adalah salah suatu kegiatan meliputi perencanaan, pengadaan, penyimpanan dan penggunaan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui keefisiensian pengelolaan di Instalasi Farmasi Rumah Sakit Umum
Dr. Moewardi berdasarkan indikator kecocokan antara barang dengan kartu stok, sistem penataan gudang, persentase obat kadaluarsa, persentase stok mati. Penelitian menggunakan metode deskriptif. Penelitian menggunakan sampel obat dengan 9 bentuk sediaan obat yaitu tablet, sirup, injeksi, infus, suspensi, obat tetes, salep, larutan dan suppositoria. Data yang dikumpulkan berupa data kuantitas dari pengamatan dokumen. Penyajian data dalam bentuk
tabel dan uraian tekstual, analisis secara deskriptif. Seluruh tahap pengelolaan obat diukur tingkat efisiensinya dengan menggunakan indikator Pudjaningsih yaitu berdasarkan indikator kecocokan antara barang dengan kartu stok, sistem
penataan gudang, persentase obat kadaluarsa, persentase stok mati, kemudian dibandingkan dengan standar atau hasil penelitian lainnya. Hasil penelitian menunjukkan pengelolaan obat di Instalasi Farmasi RSUD Dr. Moewardi secara umum belum efisien. Hasil pada setiap tahap pengelolaan obat adalah: 1) indikator kecocokan antara barang dengan kartu stok adalah 80,2%, 2) indikator sistem penataan gudang adalah 88,9%,3) indikator persentase
obat kadaluwarsa adalah 0,2% dan 4) indikator persentase stok mati adalah 10,9%
Uji Efek Ekstrak Etanol 70% Kulit Batang Asam Jawa (Tamarindus Indica L.) Terhadap Kadar Glukosa Darah Pada Tikus Putih Jantan (Rattus Norvegicus) Yang Diinduksi Aloksan
satu tanaman yang memiliki efek hipoglikemik. Senyawa kimia yang diduga memiliki efek hipoglikemi adalah flavonoid, alkaloid dan tannin. Mekanisme kerjanya dengan cara merangsang sekresi insulin dan menghambat penyerapan
glukosa di saluran pencernaan. Tujuan Penelitian: Untuk membuktikan efek ekstrak kulit batang asam jawa
(Tamarindus indica L.) dalam menurunkan kadar glukosa darah pada tikus putih jantan galur wistar (Rattus Norvegicus) yang dibandingkan dengan glibenklamid. Metode Penelitian: Metode uji diabetes aloksan dengan rancangan penelitian
pretest-posttest with control group design. Hewan uji yang digunakan adalah 25 ekor tikus putih jantan galur Wistar yang dibagi menjadi 5 kelompok perlakuan yaitu kelompok 1 kontrol positif (glibenklamid=0,126mg/200gBB), kelompok 2 kontrol negatif (CmcNa), kelompok 3, 4, dan 5 diberikan ekstrak ethanol 70% kulit batang asam jawa dengan dosis berturut-turut 100mg/kgBB, 200mg/kgBB, dan 250mg/kgBB.
Hasil Penelitian: Berdasarkan hasil uji Anova kelompok akhir, diperoleh nilai probabilitas signifikan (p)= 0,000 dengan demikian p<0,05 maka efek pada 5 kelompok tersebut terdapat perbedaan secara bermakna terhadap penurunan kadar
glukosa darah. Kemudian dilanjutkan dengan uji Least Significant Different untuk mengetahui perbandingan tiap kelompok dan diperoleh hasil II:I= 0,000, II:III= 0,000, II:IV= 0,000, dan II:V= 0,000. Dengan demikian p<0,05.
Kesimpulan: Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etanol 70% kulit batang asam jawa (Tamarindus indica L.) dengan dosis 100mg/kgBB, 200mg/kgBB,250mg/kgBB mampu menurunkan kadar glukosa darah dengan persentase penurunan
kadar glukosa darah berturut-turut adalah 59,64%, 55,08%, dan 69,02%. Dosis optimal yang menurunkan kadar glukosa darah adalah dosis 250mg/kgBB dengan persentase 69,02%. Sedangkan potensi penurunan lebih kecil dibanding
glibenklamid, dosis 1, 2, dan 3 hanya 0,513%, 0,239%, dan 0,237% dari potensi glibenklami
Uji Efek Ekstrak Etanol 70% Kulit Batang Jamblang (Syzygium cumini) terhadap Penurunan Kadar Glukosa Darah Tikus Putih (Rattus norvegicus)yang Diinduksi Aloksan
Latar Belakang : Diabetes melitus merupakan suatu kelompok penyakit
metabolik dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi
insulin, kerja insulin atau kedua-duanya. Diabetes melitus adalah salah satu di
antara penyakit yang tidak menular yang akan meningkat jumlahnya di masa
datang. World Health Organization (WHO) membuat perkiraan bahwa pada
tahun 2025 jumlah pengidap diabetes melitus di atas umur 20 tahun berjumlah
300 juta orang. Obat-obatan herbal menjanjikan pilihan atas obat-obatan sintesis
modern dan menunjukan minimal sehingga dianggap aman. Salah satu tanaman
obat untuk diabetes melitus, yaitu kulit batang jamblang (Syzygium cumini).
Tujuan Penelitian : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ekstrak
etanol 70% kulit batang jamblang (Syzygium cumini) dalam menurunkan kadar
glukosa darah tikus putih (Rattus norvegicus) yang diinduksi aloksan dan
membandingkan efektifitasnya dengan glibenklamid.
Metode Penelitian : Penelitian eksperimental pre and posttest controlled group
design menggunakan 25 ekor tikus putih jantan galur Wistar dengan usia ± 3
bulan dan berat badan ± 200 g, dibagi 5 kelompok, yaitu kontrol negatif
(aquadest), kontrol positif (glibenklamid 0,126 mg/ 200 g BB), ekstrak etanol
70% kulit batang jamblang dosis 1 (10 g/ 200 g BB), dosis 2 (20 g/ 200 g BB),
dan dosis 3 (40 g/ 200 g BB). Data hasil penelitian dianalisis dengan uji Kruskal-
Wallis dan uji Mann-Whitney.
Hasil Penelitian : Hasil analisa menunjukkan perbedaan yang bermakna dalam
menurunkan kadar glukosa darah dengan nilai p=0,009 (p<0,05).
Simpulan Penelitian : Simpulan penelitian ini adalah pengaruh ekstrak etanol
70% kulit batang jamblang (Syzygium cumini) mempunyai efek penurunan kadar
glukosa darah tikus putih (Rattus norvegicus) yang diinduksi aloksan, namun
efektifitasnya lebih rendah dari glibenklamid
Uji Efek Pemberian Ekstrak Etanol 70% Biji Buah Terung Ungu (Solanum melongena L.) Terhadap Penurunan Kolesterol Total dan Trigliserida dalam Serum Darah Tikus Putih Jantan Wistar Rattus norvegicus
Latar Belakang: Masyarakat yang memiliki pola hidup kurang baik seperti sering mengkonsumsi makanan yang relatif tinggi lemak serta kurang beraktivitas (olahraga) sering mengalami penyakit degeneratif. Terung ungu merupakan buah
yang kaya antioksidan dan fitonutrien seperti caffeic, chlorogenic acid, flavonoid nasunin. Zat kimia pada terung ungu yang berperan pada penurunan kadar kolesterol darah adalah flavonoid nasunin. Mekanisme kerjanya adalah
merangsang pengeluaran cairan empedu dan menurunkan reabsorpsi di mukosa usus sehingga kolesterol akan terbawa keluar bersama cairan empedu dan akhirnya dibuang bersama feses. Tujuan Penelitian: Mengetahui adakah pengaruh pemberian ekstrak etanol 70% biji buah terung ungu (Solanum melongena L.) terhadap kadar kolesterol total dan
trigliserida darah pada tikus putih jantan wistar. Metode Penelitian: Menggunakan metode eksperimental laboratorik, dengan rancangan penelitian pre and post test with control group design. Subjek penelitian 25 ekor tikus putih jantan, strain Wistar, berat badan ± 200 gram, berumur ± 2 bulan. Tikus putih dibagi menjadi 5 kelompok dengan teknik
purposive random sampling. Semua kelompok diberi makanan diet tinggi kolesterol. Kelompok I diberikan aquades, kelompok II ditambah simvastatin 0,72 mg/200 gram BB/hari, kelompok III, IV, dan V ditambah ekstrak biji buah terung
ungu berturut-turut 20 mg/200 gram BB/hari, 40 mg/200 gram BB/hari, dan 80 mg/200 gram BB/hari. Penelitian dilakukan selama 4 minggu. Hasil Penelitian : Berdasarkan hasil uji One- way Anova kelompok kolesterol dan trigliserida minggu terakhir diperoleh nilai probabilitas signifikan (p)= 0,000
dengan demikian p<0,05 maka efek pada 5 kelompok tersebut terdapat perbedaan secara bermakna terhadap penurunan kadar kolesterol dan trigliserida darah. Kesimpulan : Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etanol 70% biji buah
terung ungu (Solanum melongena L.) memiliki efek penurunan kadar kolesterol dan trigliserida pada darah tikus putih jantan galur Wistar pada dosis 20 mg/200g BB, 40 mg/200g BB, 80 mg/200g BB, dengan efek paling besar terdapat pada
kelompok dosis 80 mg/200g BB yang mulai menunjukan penurunan sejak minggu pertama setelah pemberian ekstrak
Analisis Kualitatif Penggunaan Antibiotik Berdasarkan Kriteria Yssens Pada Penderita Demam Tifoid Rawat Inap Di RSUD Dr. Moewardi Tahun 2012
Demam tifoid merupakan penyakit infeksi sistemik disebabkan oleh Salmonella typhi. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui ketepatan penggunaan antibiotik pada penderita demam tifoid berdasarkan kriteria Gyssens pada pasien rawat inap di RSUD Dr. Moewardi tahun 2012 berdasarkan standar Depkes tahun 2006.
Penelitian ini merupakan penelitian observasional (non eksperimental). Pengumpulan data dilakukan secara retrospektif, hasil penelitian diuraikan secara deskriptif & dianalisis dengan alur gyssens. Dari 137 kasus, terdapat 66 kasus demam tifoid yang masuk kriteria inklusi, pasien yang menderita demam tifoid, pasien mendapat terapi antibiotik, pasien tanpa disertai penyakit infeksi lain, serta pasien rawat inap yang tercatat mendapatkan terapi pengobatan di RSUD Dr. Moewardi tahun 2012. Pengambilan sampel dilakukan secara non random dengan menggunakan teknik purposive sampling.
Berdasarkan hasil penelitian demam tifoid rawat inap di RSUD Dr. Moewardi tahun 2012 menurut kriteria Gyssens dapat disimpulkan bahwa, 6 pasien (9,1%) penggunaan antibiotik tepat (kategori Gyssens I), sisanya 60 (90,9%) penggunaan antibiotik tidak tepat (tidak sesuai dengan standar Depkes, 2006) meliputi penggunaan antibiotik tidak tepat dosis, tidak tepat interval pemberian, tidak tepat rute pemberian, antibiotik terlalu lama, antibiotik terlalu singkat, ada antibiotik lain yang lebih efektif, ada antibiotik yang lebih aman, ada antibiotik yang lebih murah, ada antibiotik yang sprektumnya lebih sempit, data rekam medik tidak lengkap dan tidak dapat dievaluasi
Profil Penggunaan Obat Tradisional Pada Masyarakat Di Kabupaten Tabalong Kalimantan Selatan Tahun 2013
Di Indonesia obat tradisional masih digunakan secara luas di berbagai lapisan masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran penggunaan obat tradisional pada masyarakat di Kabupaten Tabalong serta mengetahui jenis obat tradisional yang secara umum digunakan dan kondisi yang
sering ditangani dengan menggunakan obat tradisional.
Penelitian dilakukan menggunakan metode deskriptif dengan kuesioner sebagai media pengumpul data. Responden dalam penelitian ini adalah masyarakat Kabupaten Tabalong yang memenuhi kriteria inklusi. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan metode purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengguna obat tradisional terbanyak di Kabupaten Tabalong merupakan wanita (77,5%), usia >30-45 (47,5%), pendidikan SMA (40,8%), tidak bekerja (46,7%), dan memiliki penghasilan >1-5 juta (77,5%). Alasan responden menggunakan obat tradisional karena obat
moderen terlalu mahal (34,2%). Responden memperoleh informasi mengenai penggunaan obat tradisional melalui keluarga (55,8%), dan merasa lebih baik setelah menggunakan obat tradisional (71,7%). Sebanyak 95% dari responden
tidak melaporkan penggunaan obat tradisional mereka kepada dokter. sambiloto (36,7%) adalah jenis yang paling sering digunakan dalam obat tradisional, diikuti dengan jahe (34,2%) dan temulawak (30,0%). Kondisi yang paling sering ditangani dengan menggunakan obat tradisional adalah rematik
(35,8%), maag (30,0%) dan diabetes (26,7%)
UjiEfek Ekstrak Etanol 70% Biji Terung Ungu (Solanum melongena L.) Terhadap Kadar Kolesterol HDL pada Tikus Putih Jantan (Rattus norvegicus) Galur Wistar
Latar Belakang : Ekstrak biji buah terung ungu (Solanum melongena L.)
merupakan tanaman yang memiliki efek anti hiperkolesterol pada keadaan
dislipidemia. Salah satu senyawa yang terkandung di dalamnya yaitu flavonoid
nasunin yang mampu meningkatkan kadar kolesterol HDL (high density
lipoprotein). HDL dianggap sebagai senyawa yang memiliki kemampuan untuk
membuang kelebihan kolesterol dari pembuluh darah arteri, dan karena itu disebut
kolesterol baik.
Metode : Penelitian ini adalah penelitian eksperimental laboratorik dengan
pendekatan pretest dan postest control group. Besar sampel terdiri dari 25 ekor
tikus yang dibagi menjadi 5 kelompok. Kelompok I adalah control negatif (-),
Kelompok II adalah control positif (+), kelompok III adalah perlakuan 1(dosis 1),
kelompok IV adalah perlakuan 2 (dosis 2), dan kelompok V adalah perlakuan 3
(dosis 3).Setiap kelompok diberi diet tinggi kolesterol. Kelompok control negative
dan positif tidak diberi ekstrak biji buah terung ungu, kelompok perlakuan III, IV,
dan V diberi ekstrak biji buah terung ungu dengan dosis masing-masing 20
mg/kgBB, 40 mg/kgBB, 80 mg/kgBB diberikan selama 4 minggu. Kadar
kolesterol HDL diukur sebelum dan sesudah diberi diet kolesterol dan dihitung
setiap minggu setelah pemberian ekstrak. Data yang diperoleh diuji dengan uji
statistikOne-Way Anova.
Hasil : Kadar kolesterol HDL kelompok kontrol positif dan kelompok perlakuan
menunjukkan perbedaan yang bermakna antar kelompok. Kelompok perlakuan 1
dan 2 kadar kolesterol HDL lebih rendah dibandingkan kelompok control positif
dan kelompok perlakuan 3. Pemberian ekstrak biji buah terung ungu dosis 80
mg/kgBB menunjukkan peningkatan kadar kolesterol HDL secara bermakna
(p<0,05).
Kesimpulan :Ekstrak etanol 70% biji buah terung ungu dengan dosis 80
mg/kgBB dapat meningkatkan kadar kolesterol HDL secara bermakna
Uji Efek Ekstrak Etanol 70% Daging Buah Asam Jawa (Tamarindus indica L) Terhadap Penurunan Kadar Kolesterol Total dan Trigliserida pada Tikus Putih Jantan(Rattus norvegicus) Galur Wistar dengan Dislipidemia
Latar Belakang : Asam Jawa ( Tamarindus indica L) merupakan tanaman tradisional yang berpotensi sebagaipenurun kadar kolesterol total dan trigliserida, khasiat tersebut di sebabkan oleh kandungan flavonoid, pholiphenol dan pectin
yang terdapat di dalamnya. Mekanisme kerja pectin adalah mengikat asam empedu dan kolesterol sehingga menghambat pembentukan misel dan menurunkan arbsorbsi kolesterol di usus. Tujuan Penelitian : Mengetahui efek ekstrak etanol 70% daging buah asam jawa (Tamarindus indica L) terhadap kadar kolesterol total dan trigliserida tikus yang
diinduksi Triton X-100 dan mengetahui kandungan ekstrak dari uji KLT Metode Penelitian : Eksperimental laboratorik, rancangan penelitian pretest – posttest with control group design. Hewan uji dibagi dalam 5 kelompok perlakuan
masing-masing kelompok 5 ekor tikus. Kelompok I : kontrol positif (Simvastatin 0,72mg/200gBB), kelompok II : kontrol negatif (CmcNa), kelompok III, IV, V : ekstrak etanol 70% daging buah asam jawa dengan dosis berturut-turut
50mg/200gBB, 40mg/200gBB, dan 20mg/200gBB. Kandungan senyawa ekstrak diuji dengan profil KLT mengunakan plat silica gel. Hasil Penelitian : Berdasarkan hasil uji ANOVA data penurunan kolesterol total dan trigliserida pada hari ke 7 pemberian ekstrak nilai probabilitas signifikan (p) :
0,000 dengan demikian p<0,05 maka efek pada 5 kelompok perlakuan terdapat perbedaan penurunan kadar glukosa darah secara bermakna. Kemudian untuk mengetahui perbandingan setiap kelompok dilanjutkan uji LSD, pada uji penurunan kolesterol total dan trigliserida pada hari ke 7 diperoleh hasil antara kelompok kontrol negatif (II) dengan semua kelompok (I,III,IV,V) pada uji penurunan kadar trigliserida nilai signifikansi adalah 0,000.(p<0,05). Hasil uji,
dan hasil uji penurunan kolesterol total di dapatkan nilai antara kelompok kontrol negatif (II) : kelompok (I)= 0,000, (II):(III)=0,000, (II):(IV)=0,002, (II):(V)=0,001, dengan demikian p< 0,05. KLT diperoleh kandungan ekstrak
etanol 70% daging buah asam jawa yaitu flavonoid, terpenoid, alkaloid, dan fenolik.
Kesimpulan : Pemberian ekstrak etanol 70% daging buah asam jawa (Tamarindus indica L) dapat menurunkan kadar kolesterol total dan trigliserida pada tikus yang diinduksi Triton X-100. Hasil uji KLT terdapat senyawa berupa
flavonoid, alkaloid dan fenolik yang di percaya berperan penting pada penurunan tersebut
Uji Efek Ekstrak Etanol 70% Kulit Buah Asam Jawa ( Tamarindus Indica L. ) Terhadap Kadar Kolesterol Total Dan Trigliserida Serum Darah Tikus Putih Jantan (Rattus Norvegicus) Galur Wistar
Latar Belakang : Asam Jawa (Tamarindus indica L) merupakan tanaman tradisional yang mempunyai khasiat penurun kadar kolesterol total dan trigliserida, Kandungan kimia asam jawa pada kulit buah, daun dan batang mengandung saponin, flavonoid dan tannin. Mekanisme tannin sebagai anti hiperkolesterolemia adalah dengan cara menghambat adipogenesis dan menghambat absorbsi di intestinal.
Tujuan Penelitian : Mengetahui efek ekstrak etanol 70% kulit buah asam jawa (Tamarindus indica L) terhadap kadar kolesterol total dan trigliserida tikus yang diinduksi Triton X-100 dan untuk mengetahui kandungan ekstrak dari uji KLT. Metode Penelitian : Penelitian quasi experimental, rancangan penelitian pretest – posttest with control group design. Hewan uji dibagi dalam 5 kelompok perlakuan
masing-masing kelompok 5 ekor tikus. Kelompok I : kontrol positif (Simvastatin 0,72mg/200gBB), kelompok II : kontrol negative (Cmc Na), kelompok III, IV, V : ekstrak etanol 70% kulit buah asam jawa dengan dosis berturut-turut 50mg/200gBB, 40mg/200gBB, dan 20mg/200gBB. Kandungan senyawa ekstrak diuji dengan profil KLT. Hasil Penelitian : Berdasarkan hasil uji ANOVA data penurunan kolesterol total dan trigliserida pada hari ke 7 pemberian ekstrak nilai probabilitas signifikan (p) : 0,007 dan 0,000 dengan demikian p<0,05 maka efek pada 5 kelompok perlakuan terdapat
perbedaan penurunan kadar glukosa darah secara berbeda bermakna. Kemudian dilanjutkan uji LSD, pada uji penurunan kolesterol total dan trigliserida pada hari ke 7 diperoleh hasil antara kelompok kontrol negatif (II) dengan semua kelompok (I,III,IV,V) pada uji penurunan kadar trigliserida nilai signifikansi adalah 0,000.(p<0,05). Hasil uji, dan hasil uji penurunan kolesterol total di dapatkan nilai
antara kelompok kontrol negatif (II) : kelompok (I)= 0,002, (II):(III)=0,008, (II):(IV)=0,004, (II):(V)=0,001, dengan demikian p< 0,05. KLT diperoleh kandungan ekstrak etanol 70% kulit buah asam jawa yaitu flavonoid, terpenoid, fenolik, dan alkaloid. Kesimpulan : Pemberian ekstrak etanol 70% kulit buah asam jawa (Tamarindus indica L.) dapat menurunkan kadar kolesterol total dan trigliserida pada tikus yang diinduksi Triton X-100. Hasil uji KLT terdapat senyawa berupa flavonoid, alkaloid dan fenolik (tanin) yang diduga berperan penting pada penurunan tersebut