1,195 research outputs found
Pengolahan Sarabba Bubuk Instan di Desa Rossoan, Kabupaten Enrekang
Kegiatan pengabdian masyarakat yang dilaksanakan pada tanggal 24 Agustus - 3 Oktober 2020 bertempat di Leon, Desa Rossoan Kab.Enrekang, Sulawesi Selatan. Dalam program ini beberapa pelaksanaan yang dilakukan yaitu produk sarabba bubuk instan karena sebagian masyarakat Desa Rossoan bekerja sebagai penghasil gula merah dan jahe yang merupakan bahan baku utama dalam pembuatan sarabba bubuk. Sarabba bubuk adalah sarabba versi bubuk yang bentuknya seperti gula semut karena bentuknya mirip rumah semut yang bersarang di tanah. Sarabba bubuk memiliki banyak manfaat diantaranya yaitu mampu menjaga daya tahan tubuh, meredakan nyeri haid, mengobati flu, menghangatkan badan dan tenggorokan, serta meredakan masuk angin. Tujuan dari pembuatan produk sarabba bubuk yaitu untuk memberikan inovasi kepada masyarakat Desa Rossoan agar dapat meningkatkan perekonomian masyarakat setempat melalui produk sarabba bubuk ini. Adapun metode yang digunakan dalam pelaksanaan program yaitu metode observasi dan metode pelaksanaan atau tahapan-tahapan dalam pengelolaan sarabba bubuk
Pembuatan Baje Ba’tan (Jewawut) di Desa Rossoan, Kabupaten Enrekang
Jewawut merupakan sejenis serealia berbiji kecil yang popular sebagai makanan pokok di beberapa wilaya di Indonesia seperti Sulawesi selatan, Sulawesi Barat, pulau Buru, Nusa Tenggara Timur, dan Jawa Tengah. Jewawut juga merupakan sumber bahan pangan keenam setelah Gandum, Beras, Jagung, Barley, dan Sorgum. Jewawut merupakan salah satu tanaman yang berpotensi untuk dikembangkan dalam rangka memperkuat ketahanan pangan sebagai sumber karbohidrat pengganti beras. Ini menunjukan bahwa Jewawut berpotensi sebagai sumber pangan fungsional, terutama sebagai sumber energi. Pemanfaatan jewawut sebagai bahan pangan sudah banyak dilakukan di dunia, meskipun di Indonesia masih dikelola dengan cara tradisional yaitu dimulai dengan proses penjemuran, disosoh, hingga hanya terdapat bagian daging atau endospermanya saja. Salah satunya adalah Desa Rossoan, Kabupaten Enrekang. Pengabdian ini bertujuan untuk memberikan gambaran bagaimana cara membuat baje ba’tan dari biji jewawut yang sudah menjadi ciri khas dari Enrekang.
 
PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR PERANCANGAN SEKOLAH MANDIRI BAGI ANAK-ANAK JALANAN DI JAKARTA
Semakin sulitnya perekonomian dan lapangan pekerjaan pada saat sekarang ini ditambah lagi tingginya taraf hidup di Jakarta mengakibatkan bertambahnya jumlah penduduk miskin di Jakarta. Meningkatnya jumlah penduduk miskin di Jakarta mengakibatkan banyaknya anak-anak dari keluarga miskin yang berhenti melanjutkan sekolahnya. Mereka berhenti selain dikarenakan tidak adanya biaya untuk membayar sekolah, anak-anak juga dipaksa membantu orang tuanya untuk mencari nafkah guna mencukupi kehidupan seari-harinya. Anak-anak ini membantu orang tuanya dengan bekerja apapun, yang paling banyak terjadi adalah dengan turun kejalan untuk berdagang, menjadi loper koran, joki three in one, pengamen, tukang semir dan bahkan ada yang menjadi pengemis dan gelandangan.
Banyaknya anak-anak yang turun ke jalanan untuk mengais rizki mengakibatkan hilangnya kesempatan anak-anak untuk mendapatkan pendidikan dan kasih sayang yang seharusnya didapat oleh anak tersebut, selain itu banyaknya anak-anak yang berada di jalanan mengakibatkan persoalan baru di Jakarta, mulai dari masalah ketertiban umum, rentannya kejahatan yang menimpa anak jalanan, banyak anak-anak jalanan yang akrab dengan narkoba serta ekspoitasi anak jalanan untuk dipekerjakan secara paksa oleh oknum-oknum tertentu.
Sekolah Mandiri Bagi Anak-Anak Jalanan di Jakarta merupakan sarana pendidikan yang diperuntukkan bagi anak-anak jalanan di Jakarta, sesuai dengan karakteristik anak-anak jalanan tersebut, sehingga nantinya anak-anak jalanan di Jakarta mendapatkan haknya akan pendidikan. Fasilitas yang ada di dalam sekolah mandiri ini tidak jauh berbeda dengan sekolah lain pada umumnya, namun yang membedakan disini adalah pada sekolah mandiri jam masuk disesuaikan dengan kondisi anak-anak jalanan tersebut yaitu dibagi menjadi 3 bagian, pagi, siang dan sore hari, banyak terdapat area terbuka untuk mengurangi kejenuhan anak-anak jalanan, terdapat bangunan untuk praktek dan bangunan untuk mengimplementasikan bakat dan kreatifitas anak jalanan, dan juga terdapat area outbond untuk area pendidikan outdoor. Selain itu terdapat juga bimbingan konseling untuk mengetahui kepribadian anak-anak jalanan tersebut sehingga dapat diketahui permasalahan, keinginan dan bakat dari anak-anak jalanan tersebut. Untuk konsep bangunan pada bangunan pendidikan disesuaikan dengan wawancara yang telah dilakukan, yaitu mereka lebih menyukai bangunan yang terbuka, untuk bangunan pengelola menggunakan konsep memeluk, yang artinya adalah bahwa masih ada yang perduli terhadap keberadaan mereka dan ingin membantu mereka untuk mendapatkan haknya akan pendidikan.
Sekolah mandiri ini direncanakan didirikan di wilayah Jakarta Timur, di Jalan Perintis Kemerdekaan, Kecamatan Pulogadung. Perlu kita ketahui bahwa anak-anak jalanan biasa berkumpul di tempat-tempat ramai seperti terminal, di wilayah Jakarta Timur sendiri teradapat banyak terminal diantaranya, Terminal Pulogadung, Rawamangun, Kampung Melayu, Cililitan, dan Terminal Kampung Rambutan
PELAKSANA STRATEGI PROMOSI SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN JUMLAH NASABAH
ABSTRAK
Promosi merupakan salah satu strategi perusahaan untuk meningkatkan anggota baru. Strategi promosi menggabungkan periklanan, penjualan perorangan, promosi penjualan dan publisitasi menjadi program terpadu untuk berkomunikasi dengan para pembeli dan orang lain yang mempengaruhi keputusan membeli. Aktifitas promosi sangat mempengaruhi penjualan yang dicapai perusahaan. Strategi promosi yang dilakukan Bank Muamalat Capem Tulungagung dalam memasarkan produk antara lain: Menyebar brosur, selebaran dan spanduk. Memasang iklan di Koran local setempat, on air di radio, On the spot atau sosialisasi terjun langsung ke masyarakat. Memberikan fasilitas kepada nasabah berupa kalender atau gelas. Melakukan sistem jemput bola, yang dimana saat nasabah ingin menyetor atau menarik tabungan, mereka tidak perlu datang ke Bank Muamalat melainkan pihak Bank yang mendatangi nasabah. Memberikan ucapan terimakasih kepada nasabah yang menyimpan dananya pada Bank Muamalat Capem Tulungagung dalam jumlah yang besar. Penerapan Bauran Promosi Yang Dilakukan Bank Muamalat Capem Tulungagung dengan berbagai konsep antara lain: Periklanan, Promosi Penjualan, Penjualan Personal, Hubungan Masyarakat
Kata Kunci : “Strategi Promosi dan Peningkatan Nasabah.
PEWARISAN PERMAINAN TRADISIONAL PADA ANAK USIA DINI SEBAGAI SARANA REKREATIF, KOMPETITIF DAN EDUKATIF
Culture as a community heritage handed down from generation to generation. Inheritance of character values in children becoming a fundamental requirement for the foundation of a child to adulthood. Traditional games as a legacy of the archipelago are starting to fade among the melenial generation, the flow of digital technology is the main factor in traditional games being abandoned. Children are more love to play the gadget, online games, internet, social media, ticktock, and youtube. Melenial generation began not familiar with the heritage of traditional games developed in the community. The purpose of this study to describe the concept of inheritance of traditional games in early childhood. The method used qualitative methods using the technique of interview, observation and documentation. The results of the study illustrate that traditional games provide recreational, competitive, and educational values for early childhood, as a means of physical motor development for children
UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA
ABSTRAK
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kenyataan bahwa pendidikan adalah persoalan manusia, makhluk yang dapat di didik, dan dapat mendidik, persoalan manusia tidak akan pernah berakhir dan sangat menarik. Oleh karena persoalan pendidikan telah ada semenjak adanya manusia. Bahkan terus ada selama manusia ada dan sangat menarik. Permasalahan 1. Bagaimana upaya guru dalam meningkatkan prestasi belajar siswa melalui teknik pembelajaran 2. Bagaimana upaya guru dalam meningkatkan prestasi belajar siswa melalui bimbingan belajar? 3. Bagaimana upaya guru dalam meningkatkan prestasi belajar siswa melalui pemberian tugas? Hasilnya, dalam meningkatkan presatsi belajar siswa melalui bimbingan belajar adalah : 1. Memberkan motivasi belajar dalam belajar serta melakukan pendekatan belajar PAIKEM, 2. Dengan memberi jam pelajaran tambahan diluar jam peajaran (jam les) 3. Mengadakan bimbingan belajar kelompok dengan teman sekelasnya dan melakukan pengawasan serta evaluasi. Upaya guru dalam meningkatkan prestasi belajar siswa melalui pemberian tugas adalah : 1. Memberi tugas PR kepada siswa setelah materi pelajaran selesai. 2. Memberi tugas PR kepada siswa untuk membuat soal dasn jawaban sesuai dengan materi pelajaran yang telah diterima di sekolah.
Kata Kunci : Metode Pembelajaran dan Prestasi Belaja
PENGARUH PENGELOLAAN KELAS TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA
ABSTRAK
Pengelolaan kelas adalah ketrampilan berititik seorang guru yang didasarkan pada pengertian tentang sifat-sifat kelas dan kekuatan yang mendorong mereka bertindak. Management kelas yang baik belum menjamin terjalinnya proses belajar mengajar yang baik dan efektif. Pengaruh pengelolaan kelas terhadap minat belajar siswa dalam belajar mandiri, pengaruh pengelolaan kelas terhadap minat belajar siswa dalam mengerjakan pekerjaan, pengaruh pengelolaan kelas terhadap minat belajar siswa dalam belajar kelompok. Hasilnya, pengaruh pengelolaan kelas terhadap minat belajar siswa dalam belajar mandiri adalah semakin meningkatnya minat belajar siswa, dibuktikan dengan nilai akademis siswa lebih meningkat setelah diadakan pengelolaan kelas yang lebih baik. Pengaruh pengelolaan kelas terhadap minat belajar siswa dalam mengerjakan pekerjaan rumah adalah semakin meningkatkan prestasi belajar siswa. ditunjukkan dengan semakin kecilnya nilai rendah. Pengaruh pengelolaan kelas terhadap minat belajar siswa dalam belajar kelompok adalah semakin meningkatnya kreatifitas dan efektifitas siswa, terbukti dengan meningkatnya kinerja kelompok belajar siswa setelah diadakan pengelolaan kelas yang baru. terakhir terbukti dari hasil analisa statistik “Korelasi Product Moment r karel Person” diperoleh hasil akhir sebesar 30,852 > r tabel = 0,286 pada taraf kepercayaan 95% dan pada tingkat kepercayaan 99%
Kata Kunci : Pengelolaan Kelas dan Minat Belajar
 
PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI BANGUN DATAR SEGIEMPAT MELALUI MODEL PEMBELAJARAN ELPSA DENGAN PERMAINAN KSD BAGI SISWA KELAS VII A SMPN 2 PATEAN KENDAL SEMESTER 2 TAHUN PELAJARAN 2015/2016
The problems of classroom action research are for students of class VII A SMPN 2 Patean Kendal 2nd Semester Academic Year 2015/2016: (1) Is ELPSA learning with the game KSD can improve learning outcomes Mathematical quadrilateral material?, (2) What ELPSA learning with games KSD can increase the activity of learning mathematics quadrilateral material?, and (3) How to change the behavior of students of class VII A after following learning learning ELPSA with KSD game on material quadrilateral? The study was conducted in two cycles each consisting of planning, implementation, observation, and reflection. Data collected through observation activities, teacher journals, student questionnaire, and test. Subjects were increased activity and results study A class VII SMPN 2 Patean Kendal, amounting to 22 learners with a composition of 12 male students and 10 female student. The study was conducted in January to April 2016. The indicators in this study were (1) More than 75% of students are actively involved in the learning process; (2) The average grade formative test at least 75 to 75% of students reach the minimum KKM is 75; (3) At least 85% of students are well behaved during the learning process.
The results showed that (1) increased student learning outcomes seen from the highest value, lowest value, average, and mastery learning. In the first cycle the highest grade 86 increased 14 points to 100 in the second cycle, the lowest value of 54 increased 4 points to 58 in the second cycle, the average value of 74 increased by 12 points to 86, and the learning completeness 51% increase 35% to 86%; (2) All aspects of the students in learning activities is experiencing an increase in both activity visual, oral, listening, writing, drawing, metrics, mentally, and emotionally. The conclusions of this Class Action Research is a learning game ELPSA with KSD on quadrilateral materials can improve learning outcomes and activities as well as change the behavior of students of class VII A SMPN 2 Patean Kendal 2nd Semester Academic Year 2015/2016.
Rumusan masalah dalam Penelitian Tindakan Kelas di SMP2 kelas VII A tahunajaran 2015/2016 adalah (1) Apakah pembelajaran ELPSA dengan permainan KSD dapat meningkatkan hasil belajar Matematika materi segiempat Semester 2 Tahun Pelajaran?, (2) Apakah pembelajaran ELPSAdengan permainan KSD dapat meningkatkan aktivitas belajar Matematika materi segiempat?, dan (3) Bagaimana perubahan perilaku siswa Semester 2 setelah mengikuti pembelajaran pembelajaran ELPSA dengan permainan KSD pada materi segiempat? Penelitian dilakukan dalam dua siklus yang terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Pengumpulan data, melalui pengamatan, jurnal guru, angket siswa, dan tes. Subjek penelitian adalah peningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas VII A SMPN 2 Patean Kendal yang berjumlah 22 siswa dengan komposisi 12 siswa putra dan 10 siswa putri. Penelitian dilakukan pada bulan Januari sampai dengan April 2016. Indikator dalam penelitian ini adalah (1) Lebih dari 75% siswa terlibat aktif dalam proses pembelajaran; (2) Rata-rata nilai tes formatif minimal 75 dengan 75% siswa mencapai batas minimal KKM yaitu 75; (3) Minimal 85% siswa berperilaku baik selama mengikuti proses pembelajaran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) hasil belajar siswa meningkat dilihat dari nilai tertinggi, nilai terendah, rata-rata, dan ketuntasan belajar. Pada Siklus I nilai tertinggi 86 meningkat 14 point menjadi 100 pada Siklus II, nilai terendah 54 meningkat 4 point menjadi 58 pada Siklus II, rata-rata nilai 74 meningkat 12 point menjadi 86, dan ketuntasan belajar 51% meningkat 35% menjadi 86%.; (2) Semua aspek aktivitas siswa dalam belajar mengalami peningkatan baik aktivitas visual, oral, mendengarkan, menulis, mengambar, metrik, mental, maupun emosional. Simpulannya adalah pembelajaran ELPSA dengan permainan KSD pada materi segiempat dapat meningkatkan hasil belajar dan aktivitas serta mengubah perilaku siswa
Retailing in Electronic Commerce: Travel and Tourism Services Online
In recent years, the emergence of new tourism services and products, coupled with a rapid increase in tourism demand, have driven the wide-scale adoption of ITs in general, and in particular, the Internet as an electronic intermediary. In other words, the Internet serves as a new communication and distribution channel for e-travelers and suppliers of travel services and products. This new channel also enables tourism businesses to improve their competitiveness and performance. The aim of this paper is to highlight how retailing in e-commerce (travel tourism service online) according to the experts is, special services, such as wireless services, direct marketing, alliances and consortia, benefits and limitation of travel online service, the impact of EC on the travel industry, corporate travel and intelligent agents in travel services
Multicultural Education in Interlanguage English Textbooks for Senior High School Students in Maroangin
This study aims: (1) to describe and explain the multicultural education content in Interlanguage English textbooks of senior high school level, and (2) to describe and explain the quality of the multicultural education content in Interlanguage English textbooks of senior high school level. The form of this research was descriptive qualitative. The data sources in this study were Interlanguage English textbooks of senior high school in Maroangin and informants, namely the authors of the books analyzed. Data collection techniques using content analysis techniques, questionnaires, and in-depth interviews. Test the validity of the data with the theory and source triangulation techniques, while data analysis used interactive analysis techniques. Based on the results of the study it can be concluded that: (1) the contents of multicultural education in the analyzed Interlanguage English textbooks do not fully contain the dimensions of multicultural education. This was evident from the five dimensions that should have existed only three dimensions were raised, namely the dimensions of material integration, the dimension of reducing prejudice, as well as the dimensions of strengthening school culture and social structure. Whereas the other two dimensions, namely the dimension of knowledge construction and the dimension of adjustment of learning methods were not found in the textbook; (2) the quality of multicultural education content in the lessons is still very inadequate. This is because not all multicultural dimensions are integrated into the textbook
- …