51 research outputs found

    Comparison of K-Means and K-Medoids Clustering for Grouping The Sub-Districts In Bojonegoro Regency Based On Educational Supporting Factors

    Get PDF
    Education in Bojonegoro is currently still uneven. This is because efforts to equalize education that have been carried out have many obstacles. The obstacle that often occurs is that people who are in remote areas and far from urban areas have difficulty accessing education services. Therefore, regional grouping needs to be done so that the Bojonegoro district government can pay attention to regional clusters that need education improvement. This study used the K-Means and K-Medoids methods to group sub-districts in Bojonegoro district based on educational supporting factors. K-Means is one of the unsupervised learning methods used to analyze data by grouping. Meanwhile, K-Medoids is a partition grouping method that groups a set of n objects into a number of k clusters. The data used in this study is secondary data obtained from the Bojonegoro district Education Office in the form of data on education supporting factors which include the number of schools, the number of educators, and the number of learning groups (ROMBEL) in 2022 in each sub-district in Bojonegoro district. From the research results, it was found that the K-Means method was better than the K-Medoids method. The results of grouping using K-Means obtained as many as 5 clusters, cluster 1 consists of 1 sub-district, cluster 2 consists of 7 sub-districts, cluster 3 consists of 1 sub-district, cluster 4 consists of 12 sub-districts and cluster 5 consists of 7 sub-districts. Based on the characteristics of each cluster obtained, it is expected to be used as input for the Education office for equal distribution of education in Bojonegoro district

    Efektifitas Pelaksanaan Fullday School dalam Meningkatkan Prestasi Belajar di SMPIT Al-Irsyad Al-Islamiyyah Karawang

    Get PDF
    Sebagian besar sekolah di Indonesia menggunakan sistem pendidikan penuh hari untuk menumbuhkan karakter siswa. Hal ini dilakukan untuk mencegah siswa berperilaku buruk, bersosialisasi terlalu bebas, dan membentuk karakter dan moral siswa. Full day school merupakan program yang dijalankan oleh beberapa sekolah dan mencakup kegiatan tidak hanya di dalam kelas tetapi juga di luar kelas yang direncanakan oleh sekolah. Program ini juga berlangsung lebih dari setengah atau setengah hari sekolah. Banyak siswa yang menggunakan sistem pembelajaran akademik dan non-akademik. Untuk melakukan penelitian ini, para peneliti menggunakan metode pengumpulan data observasi, dokumentasi, dan wawancara mendalam menggunakan interaksi tanya jawab langsung dengan informan.  Sekolah ini menggunakan dua kurikulum: kurikulum konvensional dan kurikulum independen. Ini adalah fitur Al-Irsyad. Selain itu, jelas bahwa sistem pendidikan full-day di sekolah bertujuan untuk mencapai sejumlah tujuan, seperti membuat orang tua tidak perlu khawatir tentang dampak negatif dari lingkungan karena seluruh hari dihabiskan di sekolah. Berbagai prestasi telah diraih Al-Irsyad, baik akademik maupun non-akademik, untuk memperkaya dan memperdalam materi sekolah. Tentu saja, ada unsur-unsur yang mendukung dan menghambat pelaksanaan program ini di sini. Salah satunya adalah peran orang tua yang mendorong siswa untuk berpartisipasi secara aktif dalam pelaksanaan kurikulum Al-Irsyad, serta tidak memberikan dukungan dan penghargaan dari pihak keluarga. &nbsp
    • …
    corecore