6 research outputs found

    PENGARUH MOVING CLASS DAN BELAJAR DI PAGI HARI TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan hasil belajar fisika antara siswa yang belajar melalui moving class dan siswa yang belajar di pagi hari. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen dengan studi komparasi yaitu untuk mengetahui perbandingan hasil belajar fisika melalui moving class dengan belajar di pagi hari. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas X SMA N 2 Madiun tahun pelajaran 2011/2012. Sampel penelitian ini terdiri atas dua kelas yaitu kelas X-C dan X-D. Instrumen dalam penelitian ini adalah soal tes hasil belajar fisika materi gelombang elektromagnetik. Analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif dan t-test. Hasil analisis data, diperoleh rata-rata hasil belajar fisika melalui moving class dan belajar di pagi hari adalah 75,17 dan 73,59. Selanjutnya perbandingan hasil belajar fisika melalui moving class dengan belajar di pagi hari tersebut terlihat dari analisis diperoleh nilai thitung = 0,369 degan nilai signifikan = 0,713 karena nilai signifikan > α (0,05) maka H0 diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar fisika melalui moving class dengan belajar fisika di pagi hari. Kata kunci : moving class, belajar di pagi hari, hasil belaja

    The Effect of Interactive Multimedia and Learning Styles on Students' Physics Creative Thinking Skills

    Get PDF
    One of the innovations in physics learning needs to be done by using creative learning media, namely interactive multimedia. This is done so that physics learning becomes more effective and not monotonous towards the delivery of material by the teacher. In addition to media factors, factors from within students need to be studied to improve the quality of learning physics. This study aims to test the effectiveness of interactive multimedia on students' creative thinking skills in physics. In addition, this study aims to influence learning styles on creative thinking skills and to see the interaction between interactive multimedia and learning styles in influencing creative thinking skills. This research is included in the quasi-experimental research. The total sample consisted of 74 tenth grade students, who were divided into two groups, namely the experimental class and the control class. The sample was determined by purposive sampling. Data on creative thinking skills were tested using N-Gain, and learning styles were analyzed quantitatively. To see the effectiveness of the research variables, an Anava test was performed. The results showed that interactive multimedia had an effect on students 'creative thinking skills, while the learning styles and interactions of the two independent variables did not affect students' creative thinking skill

    Perbedaan Penerapan Pendekatan Concept Mapping Dan Pendekatan Inquiri Role Terhadap Hasil Belajar Fisika

    Full text link
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar fisika melalui penerapan Pendekatan Concept MappingDan Pendekatan Inquiri Role. Penelitian ini merupakan penelitian true eksperimen menggunakan desain pretest-posttest control group. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI jurusan IPA MAN3 Bima sebanyak 4 kelas dengan jumlah siswa 127 siswa. Sampel penelitian diambil dengan simple random sampling yaitu kelas XI IPA2 sebagai kelas eksperimen I menerapkan pendekatan Concept Mapping dan kelas XI IPA3 sebagai kelas eksperimen II menerapkan pendekatan Inquiry Role. Dari hasil analisis uji-t, diperoleh thitung < ttabel (0,300 < 2,00). Oleh karena itu, maka Ha ditolak atau H0 diterima, dengan demikian tidak terdapat perbedaan hasil belajar yang signifikan antara pendekatan pembelajaran concept mapping dan pendekatan pembelajaran inquiry role pada siswa kelas XI IPA MAN 3 Bima

    Inquiry By Design Argumentation Activity: Melatihkan Kemampuan Kognitif pada Pembelajaran Fisika

    Full text link
    Gagasan dikembangkannya desain pembelajaran inkuiri yang menggunakan kegiatan argumentasi adalah untuk merancang sebuah inovasi pembelajaran yang lebih memudahkan siswa dalam menguasai kemampuan kognitif pada pembelajaran fisika. Pengembangan desain pembelajaran ini diawali dengan melakukan studi pendahuluan di beberapa sekolah di kabupaten Bima. Studi pendahuluan dilakukan dengan melakukan tes kepada beberapa siswa, lalu melakukan observasi terhadap kegiatan pembelajaran yang dilakukan. Hasil studi pendahuluan yang dilakukan menunjukkan bahwa kemampuan kognitif siswa secara umum masih rendah, terutama pada aspek menerapkan (C3) dan menganalisis (C4). Berdasarkan hasil studi pendahuluan tersebut, maka disusun desain pembelajaran inkuiri menggunakan kegiatan argumentasi. Tahapan pembelajarannya yaitu (1) mengidentifikasi masalah untuk diselidiki, (2) merumuskan hipotesis menggunakan kegiatan argumentasi, (3) melakukan eksperimen dengan model eksperimen inkuiri yang dipadukan dengan setting argumentasi, (4) melakukan analisis data dengan panduan lembar kerja siswa (LKS) berbasis inkuiri yang di setting argumentasi, (5) mengkomunikasikan hasil analisis menggunakan kegiatan argumentasi

    Pengaruh Model Learning Cycle 5E Terhadap Motivasi Belajar dan Hasil Belajar Fisika Peserta Didik SMA Negeri 2 Woha Bima

    Get PDF
    Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif menggunakan The Randomized Postest-Only Control Group Design, yang bertujuan untuk menganalisis perbedaan hasil belajar fisika antara peserta didik yang diajar menggunakan model learning cycle 5E dengan model konvensional pada peserta didik. Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas XI IPA SMAN 2 Bima. Hasil analisis deskriptif memperlihatkan bahwa skor rata-rata motivasi belajar fisika peserta didik yang diajar menggunakan model learning cycle 5E sebesar 120.48 dan standar deviasi 6,178 dan skor rata-rata hasil belajar peserta didik yang diajar menggunakan model learning cycle 5E sebesar 21,90 dan standar deviasi 3,59. Sedangkan skor rata-rata motivasi belajar fisika peserta didik yang diajar secara konvensional 116,38 dan standar deviasi 5.696 dan skor rata-rata hasil belajar peserta didik yang diajar menggunakan metode konvensional 18,90 dan standar deviasi 3,93. Analisis inferensial menggunakan uji-t dua pihak dengan taraf signifikan α = 0,05 dengan kesimpulan bahwa 1) Terdapat perbedaan Motivasi belajar fisika yang signifikan antara yang diajar menggunakan model pembelajaran learning cycle 5E dengan model konvensional peserta didik pada kelas XI IPA SMAN 2 Bima; 2) Terdapat perbedaan hasil belajar fisika yang signifikan antara yang diajar menggunakan model pembelajaran learning cycle 5E dengan model konvensional peserta didik pada kelas XI IPA SMAN 2 Bima. Kata Kunci: Model Learning cycle 5E, Konversional, Motivasi, Hasil Belaja
    corecore