16 research outputs found
Studi Setting Relai Arus Lebih Sistem Proteksi Generator dan Transformator PLTA Bakaru Sebelum dan Setelah Masuknya PLTA Malea
The addition of new generators causes changes in short circuit current when a disturbance occurs in the electric power system which requires increased performance of the protection system, especially in overcurrent relays. This research discusses the impact of adding power plants to the electric power system and the need to adjust the overcurrent relay settings in the generator protection system of the Bakaru Hydroelectric Power Plant before and after the inclusion of the Malea Hydroelectric Power Plant, with a power of 2 x 45 MW, into the SULBAGSEL system. The data used is PT electrical system data. PLN (Persero) UP2B Makassar, PT. PLN (Persero) UIKL Sulawesi, and ULPLTA Bakaru. This study involves a simulation analysis of power flow and short circuit disturbances on the Bakaru 150 kV busbar with two case scenarios using the DigSilent program. The first case compares the nominal current and overcurrent relay settings on the generator, while the second case compares the short circuit current on the busbar. The simulation results show that the short circuit current on the Bakaru 150 kV busbar before and after the entry of the Malea Hydroelectric Power Plant is 4,395 kA and 4,421 kA, showing a significant increase. Furthermore, the overcurrent relay settings on the Bakaru PLTA unit 1 and unit 2 generators before the Malea PLTA entered were 3.34 kA and 3.14 A, which then reduced to 3.15 A and 2.97 A after the Malea PLTA entered.Adanya penambahan pembangkit baru menyebabkan perubahan arus hubung singkat saat terjadi gangguan pada sistem tenaga listrik yang membutuhkan peningkatan kinerja dari sistem proteksi, khususnya pada relai arus lebih (overcurrent relay). Penelitian ini membahas dampak penambahan pembangkit listrik pada sistem tenaga listrik dan perlunya penyesuaian setting relai arus lebih (overcurrent relay) pada sistem proteksi generator PLTA Bakaru sebelum dan setelah masuknya PLTA Malea, dengan daya 2 x 45 MW, ke dalam sistem SULBAGSEL. Data yang digunakan berupa data sistem kelistrikan PT. PLN (Persero) UP2B Makassar, PT. PLN (Persero) UIKL Sulawesi, dan ULPLTA Bakaru. Studi ini melibatkan analisis simulasi aliran daya dan gangguan hubung singkat pada busbar Bakaru 150 kV dengan dua skenario kasus menggunakan program DigSilent. Kasus pertama membandingkan arus nominal dan setting relai arus lebih pada generator, sementara kasus kedua membandingkan arus hubung singkat pada busbar. Hasil simulasi menunjukkan bahwa arus hubung singkat pada busbar Bakaru 150 kV sebelum dan setelah masuknya PLTA Malea adalah 4,395 kA dan 4,421 kA, menunjukkan peningkatan yang signifikan. Selanjutnya, setting relai arus lebih pada generator PLTA Bakaru unit 1 dan unit 2 sebelum masuknya PLTA Malea adalah 3,34 kA dan 3,14 A, yang kemudian berkurang menjadi 3,15 A dan 2,97 A setelah masuknya PLTA Male
ONLINE MONITORING STEADY STATE STABILITY LIMIT PADA SISTEM INTERKONEKSI SULSELRABAR
Pada beberapa dekade terakhir, fenomena black-out (pemadaman total)akibat voltage collapse mengalami peningkatan.Hal ini disebabkan oleh peningkatan konsumen pemakai listrik yang tidak sebanding dengan peningkatan pembangkit dan pengembangan jaringan transmisi. Berdasarkan kenyataan dilapangan, ketidakstabilan steady state sangat berhubungan dengan rendahnya ketersediaan daya aktif/reaktif, level tegangan yang rendah, dan besarnya perubahan tegangan untuk perubahan beban atau daya pembangkit. Kajian praktis untuk menentukan batas steady state stability juga telah dikembangkan di Rusia dengan menurunkan persamaan matematik dari Dinamyc Jacobian tetapi metode ini juga membutuhkan waktu komputasi yang jauh lebih lama jika dibandingkan dengan metode yang dikembangkan oleh Paul Dimo. Metode Dimo telah sukses diterapkan untuk menghitung batas pembebanan secara real time. Beberapa penelitian telah membuktikan bahwa penggunaan Artificial Intelligence (AI) ternyata mampu mempercepat waktu komputasi, sehingga dalam penelitian ini AI digunakan sebagai metode untuk mempercepat proses komputasi dalam penentuan Steady State Stability Limit secara real time. Penelitian ini mengusulkan sebuah metode dalam penentuan steady state stability limit (SSSL) dengan membangun sebuah modul OM-SSSL (On-Line Monitoring - Steady State Stability Limit) berbasis AI. Modul OM-SSSL ini dalam proses kerjanya akan diintegrasikan dengan data SCADA. Selanjutnya dengan data SCADA tersebut, akan di ajarkan pada sistem Artificial Intelligence untuk menentukan batas kestbailan steady state sistem. Sistem Interkoneksi Sulseltrabar 150 kV akan dijadikan sebagai test case dari penelitian ini. Penelitian ini sangat bermanfaat bagi operator sistem tenaga (dispatcher) dalam mengoperasikan sistem tenaga listrik, sehingga fenomena voltage collapse dapat dideteksi lebih dini dan kontinuitas supply listrik dapat terjamin dengan lebih baik
Analisis Kestabilan Frekuensi Pada Sistem Sulbagsel Dengan Integrasi PLTA Bakaru II
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) PT PLN (Persero) 2021-2030 memuat rencana perubahan sistem kelistrikan Sulawesi Bagian Selatan (Sulbagsel) salah satunya pembangunan PLTA Bakaru II dengan kapasitas 140 MW. Disisi lain, integrasi PLTB sebelumnya, membuat frekuensi sistem berosilasi. Oleh karena itu dilakukan simulasi kestabilan frekuensi pada sistem Sulbagsel menggunakan software Digsilent untuk melihat bagaimana kontribusi integrasi PLTA Bakaru II yang memiliki inersia yang lebih besar, dalam meredam osilasi frekuensi sistem. Penelitian dilakukan dengan mensimulasikan kestabilan frekuensi sistem Sulbagsel pada berbagai macam skenario. Hasil simulasi penelitian ini yaitu frekuensi naik menjadi 50.202 Hz setelah integrasi PLTA Bakaru II dilakukan, dan turun menjadi 49.867 Hz ketika PLTA Bakaru II lepas sinkron. Namun frekuensi tersebut masih dalam batas toleransi frekuensi yang diizinkan. Sedangkan ketika skenario fluktuasi PLTB, ketika PLTB tidak membangkitkan daya, frekuensi sistem sebelum integrasi PLTA Bakaru II turun menjadi 49.909 Hz, sedangkan setelah integrasi PLTA Bakaru II sebesar 49,944 Hz. Ketika PLTB berada dalam pembangkitan maksimum, frekuensi sistem sebelum integrasi PLTA Bakaru II naik menjadi 50,183 Hz, sedangkan setelah integrasi PLTA Bakaru II sebesar 50,162 Hz
Studi Optimalisasi Kinerja PLTB Melalui Pemilihan Type Generator Terhadap Stabilitas Sistem Tenaga Listrik (Stabilitas Frekuensi dan Tegangan) Sulbagsel
Kementerian ESDM menargetkan porsi energi baru dan terbarukan (EBT) pada tahun 2025 mencapai 23% dari pembangkitan . Salah satu program mencapai target tersebut adalah melalui pembangunan dan pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Angin (PLTB) yang kini sudah ada di beberapa tempat di Indonesia. Pembangkit listrik tenaga angin (PLTB) dengan sifatnya yang intermittent menimbulkan banyak tantangan dalam pengoperasiannya. Salah satu hal yang diperhatikan dalam pengoperasiannya adalah kestabilan sistem. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis berbagai jenis generator yang dapatdigunakan pada PLTB dengan melihat kondisi frekuensi dan tegangan sistem dari penggunaan jenis generator dan juga mensimulasikan pengaruh ketika adanya PLTB Tersebar masuk ke sistem. Dari simulasi dan analisa yang telah dilakukan dengan menggunakanmsoftware DigSILENT PowerFactory 15.1.7 didapatkan hasil bahwa untuk simulasi tipe generator PLTB tipe permanent magnet synchronous generator merupakan tipe yang terbaik diantara generator yang disimulasikan. Sedangkan simulasi dengan masuknya PLTB Tersebar, maka PLTB akan saling mengkompensasi kehilangan daya akibat kecepatan angin yang berbeda
Rancang Bangun Earth Resistivity Meter Data Logger Berbasis Miikrokontroller
Pengukuran resistivitas merupakan aspek penting dari karakterisasi dan pengukuran material. Saat ini, proses pencatatan data resistivitas secara manual memakan waktu, rawan kesalahan, dan kurang akurat. Perancangan resistivity meter yang dibuat pada penelitian ini menggunakan data logger berbasis mikrokontroler yang memudahkan pengguna alat merekam data dalam mencari resistivitas seperti tegangan dan arus. Keunggulan utama perancangan ini terletak pada perekaman data secara otomatis yang didesain multichannel. Dengan adanya alat ini diharapkan dapat membuat penelitian menjadi lebih efisien dengan mengurangi waktu dan tenaga yang digunakan dalam proses pengambilan data resistivitas tanah. Metode penelitian ini meliputi proses perancangan dan pengujian alat. Kinerja alat dilakukan dengan membandingkan hasil pelacakan berdasarkan data yang direkam oleh alat dengan menggunakan konfigurasi dua elektroda. Konstruksi elektroda yang digunakan adalah konfigurasi Wenner dan konfigurasi Dipol kemudian dievaluasi akurasi data logger dari resistivity meter yang dirancang menggunakan aplikasi ResIPy. Konfigurasi Wenner dan Dipol masing-masing menghasilkan 84 dan 520 konfigurasi elektroda dan penggambaran bawah tanah dengan akurasi terbaik sebesar +/- 2,5% dan +/- 1,5. Dimana untuk nilai resistivitas konfigurasi Wanner yang berhasil didapatkan berdasarkan data yang dicatat oleh alat berada pada kisaran 3,0 log10 Ohm.m sampai dengan 0,2 log 10 Ohm.m untuk pengukuran di lapangan dan 310,7 Ohm.m sampai dengan 1, 9 Ohm.m untuk pengukuran di laboratorium. Adapun konfigurasi dipol-dipol berada dikisaran 3,3log10 Ohm.m sampai dengan 0,2log 10 Ohm.m untuk pengukuran lapangan dan 235,9 Ohm.m sampai 12,3 Ohm.m untuk pengukuran di laboratorium
PENGENALAN PEMBELAJARAN INTERAKTIF BERBASIS GAME DI SDN 14 BONTO-BONTO KABUPATEN PANGKEP
An Introduction of Game-Based Interactive Learning at SDN 14 Bonto-Bonto, Kabupaten PangkepAbstract. Community service was be carried out at SDN 14 Bonto-Bonto, Kab. Pangkep to provide new insights for students regarding learning methods and materials using interactive game as an educational medium for Natural Sciences subjects. This educational game is a type of Role Playing Game (RPG) that will encourage players actively digging up information to enrich knowledge while playing a game that has has complex storytelling elements and role-playing arts that making the player feels like being the character they play in the game. As a part of development in learning medium, this game is expected to add insights to teachers and students at SDN 14 Bonto-Bonto, Pangkep. In the learning process in schools, the material delivered by the teacher is limited, because students only memorize the names of elements in an inefficient manner or just memorize the sequence of elements from the periodic table. The purpose of this service is to socialize game-based interactive learning methods and conduct training related educational games about the Periodic System of Chemical Elements. In addition, this community service is also a venue for disseminating the results of research conducted by lecturers and students at the Hasanuddin University, Department of Electrical Engineering and Department of Informatics, Engineering Faculty UNHAS regarding the application of interactive learning media.Keywords: Interactive game, chemistry elements, role playing game, socialization, public serviceAbstrak. Pengabdian masyarakat yang akan dilakukan di SDN 14 Bonto-Bonto, Kab. Pangkep ini bertujuan untuk memberikan wawasan baru bagi siswa terkait metode dan materi pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran game interaktif sebagai media edukasi untuk mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Game edukasi ini merupakan jenis game RPG (Role Playing Game) yang akan yang akan membimbing pemain secara aktif menggali informasi untuk memperkaya pengetahuan saat bermain yang memiliki unsur-unsur penceritaan yang kompleks serta seni peran yang membuat seseorang merasa seperti menjadi tokoh yang diperankannya dalam game tersebut. Pada proses pembelajaran di sekolah-sekolah, materi yang disampaikan oleh pengajar menjadi terbatas, karena pelajar hanya menghafal nama-nama unsur dengan cara yang tidak efisien atau hanya sekedar menghafal urutan unsur dari tabel periodik. Tujuan dari pengabdian ini adalah untuk mensosialisasikan metode pembelajaran interaktif berbasis game dan melakukan pelatihan terkait Game edukasi Sistem Periodik Unsur. Game edukatif ini membantu menyampaikan informasi tentang unsur-unsur kimia dengan menggabungkan Objek 2D dan Game edukasi berbasis windows. Sebagai bagian dari pengembangan media pembelajaran, maka diharapkan dapat menambah wawasan bagi para guru dan murid di SDN 14 Bonto-Bonto, Kabupaten Pangkep. Selain itu, pengabdian masyarakat ini juga sebagai ajang sosialisasi hasil-hasil penelitian dosen dan mahasiswa pada Departemen Teknik Elektro dan Departemen Informatika, Fakultas Teknik UNHAS terkait aplikasi media pembelajaran interaktif.Kata Kunci: Game interaktif, senyawa kimia, role playing game, sosialisasi, pengabdian masyaraka
PERBAIKAN STABILITAS TEGANGAN SISTEM KELISTRIKAN SULAWESI-SELATAN MENGGUNAKAN STATCOM
ABSTRAK TEKNOSAINS 2008Studi stabilitas tegangan pada sistem tenaga listrik menjadi perhatian utama dalam perencanaan dan operasi sistem tenaga listrik untuk mencapai sistem yang berkualitas, kontinu, dan handal, karena jika margin stabilitas tegangan dilewati maka akan berkorelasi terhadap berkurangnya kualitas dan kontinuitas sistem tenaga listrik. Metode Analisis modal dan bus partisipasi faktor digunakan untuk mengetahui nilai Eigen (??) dan nilai partisipasi faktor (y) bus beban pada sistem kelistrikan Sulawesi Selatan. Nilai Eigen (??) yang paling kecil dan nilai bus partisipasi faktor (y) terbesar di suatu bus beban merupakan isyarat bahwa bus tersebut berpeluang besar untuk mengalami ketidakstabilan tegangan. Berdasarkan nilai Eigen (??) dan nilai partisipasi faktor (y) untuk bus-bus beban sistem kelistrikan Sulawesi Selatan maka diperoleh bus Barawaja sebagai bus yang berpeluang besar menjadi tidak stabil. Perbaikan stabilitas tegangan dilakukan dengan menempatkan Static Synchronous Compensator (STATCOM) pada bus Barawaja. Penelitian ini disimulasikan pada sistem interkonekasi Sulawesi Selatan 35 bus dan melihat bagaimana pengaruh pertambahan beban sebelum dan setelah penempatan Static Synchronous Compensator (STATCOM) pada bus Barawaja. Hasil simulasi menunjukan bahwa pertambahan beban pada bus Barawaja akan mengakibatkan tegangan per unit mengalami penurunan, dari hasil tersebut terlihat seiring dengan bertambahnya beban tegangan turun dari 0.025 ??? 0.015 per unit. Penempatan Static Synchronous Compensator (STATCOM) pada bus beban Barawaja akan menaikkan kembali tengangan per unit yang sebelumnya turun akibat pertambahan beban, hal ini dapat dilihat pada hasil simulasi dimana dengan adanya STATCOM pada bus beban Barawaja tegangan per unit naik mencapai > 0.03 p.u
STUDI PEMASANGAN THYRISTOR CONTROL SERIES CAPASITOR (TCSC) UNTUK MENGURANGI RUGI-RUGI TRANSMISI PADA SISTEM INTERKONEKSI SULSELTRABAR
ABSTRAK TEKNOSAINS 2008Jauhnya pusat pembangkit dari pusat beban mengakibatkan panjangnya saluran transmisi pada sistem interkoneksi SULSETRABAR sehingga rugi pada saluran transmisi juga besar. Sehingga diperlukan kompensasi saluran guna mengatasi rugi tersebut. Penelitian ini dilakukan suatu studi pemasangan kompensasi seri dengan menggunakan thiristor control series capasitor (TCSC) pada sistem interkoneksi SULSELTRABAR. Studi pemasangan TCSC ini bertujuan untuk menentukan letak pemasangan TCSC yang paling efektif pada sistem interkoneksi sistem SULSELTRABAR. Metode penilitian yang digunakan adalah mensimulasikan pemasangan TCSC untuk melihat rugi daya sebelum dan sesudah pemasangan TCSC. Dengan menggunakan power sistem analisis toolbox (PSAT) di hitung besar aliran daya dan rugi transmisi pada jaringan, dari hasil studi diperoleh rugi jaringan transmisi dapat dikurangi, dari hasil analisis ini diperoleh juga tiga line yang layak dipasangi TCSC yakni line antara bus Barru-Pangkep, line antara bus Pare pare-pangkep, dan line antara bus Polmas-Pare pare. Dari ketiga line tersebut tempat pemasangan TCSC yang Paling efektif adalah line antara Bus Barru-Pangkep