2,999 research outputs found
Invisible Domestic Violences: How Parents did Emotional and Verbal Violences to their Children Unconsciously
This study aims to determine the forms of violence experienced by children at home and how parents understand violence. The research methodology used is quantitative through a survey approach. Research participants consisted of children (12-17 years old) and parents. Data collection techniques used are online surveys and interviews. The online survey was conducted for all participants consisting of 50 children and 50 parents. Meanwhile, the interviews were only conducted with a sample of parents. All respondents agreed to participate in this study through a verbal consent form. The data analysis technique used is descriptive statistics and qualitative descriptive. The findings of this study indicate that 1) parents still tend to commit various forms of violence against children such as physical violence, verbal violence, emotional violence, and neglect. This violent behavior is carried out for various reasons, both consciously and unconsciously. 2) Parents tend to understand that violence only consists of physical violence and verbal violence. 3) there is a relationship between parents' lack of understanding about violence and the potential for violence perpetrated by parents against children. This study also recommends that it is important to conduct interventions for parents that focus on increasing parents' understanding of the types of violence and the negative impacts caused as a form of preventing domestic violence.
KESALAHAN PEMBENTUKAN KOMPOSITA NOMINA DALAM BAHASA JERMAN OLEH MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA JERMAN FAKULTAS BAHASA DAN SASTRA UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
ujuan dari penelitian ini ialah menjelaskan bentuk-bentuk kesalahan yang dilakukan oleh mahasiswa dalam pembentukan komposita Nomina dalam bahasa Jerman serta faktor-faktor penyebab kesalahan tersebut. Jenis penelitian yang digunakan ialah penelitian deskriptif kualitatif dengan pendekatan analisis kesalahan berbahasa. Teknik pengumpulan data yang digunakan yakni berupa wawancara serta berupa tes pembentukan komposita nomina.Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini ialah secara deskriptif kualitatif. Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, maka kita dapat mengklasifikasikan kesalahan- kesalahan yang sering dilakukan oleh mahasiswa dalam pembentukan komposita nomina bahasa Jerman, diantaranya seperti kesalahan dalam pemilihan artikel, kesalahan dalam penempatan posisi kata dasar dan kata penentu, kesalahan dalam penyerderhanaan verba pada pembentukan komposita yang terdiri atas verba dan nomina, serta kesalahan dalam penggunaan elemen sisipan (Fugenelement). Berdasarkan hasil tes yang telah diberikan dapat disimpulkan bahwa kesalahan yang sering dilakukan oleh mahasiswa adalah kesalahan dalam penggunaan elemen sisipan (Fugenelement) serta kesalahan dalam penyerderhanaan verba
PENGARUH BANGKITAN LALU LINTAS KAMPUS POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA TERHADAP KINERJA RUAS JALAN DI SEKITARNYA
Politeknik Negeri Sriwijaya (Polsri) adalah merupakan salah satu dari tiga perguruan Tinggi (UNSRI, IAIN, POLSRI) yang ada di kota Palembang. Dengan kiprahnya sebagai salah satu pusat pendidikan tinggi yang ada, dari tahun ke tahun akan terjadi peningkatan jumlah sarana, prasarana, civitas academika dan karyawan. Peningkatan ini akan berpengaruh terhadap pelayanan ruas jalan di sekitar kampus, karena Politeknik merupakan pembangkit lalulintas dari ruas jalan di sekitarnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar peran lembaga ini dalam membangkitkan laulintas di sekitarnya terutama terhadap ruas jalan, mengingat kampus ini terletak berdekatan dengan jalan utama yaitu Jl. Sri jaya Negara, Jl. Lunjuk Jaya dan Jl.Demang Lebar Daun. Dari hasil penelitian diperoleh volume jam puncak : Jl.Srijaya Negara = 1770,698 smp/jam; Jl.Akses Unsri = 911,280 smp/jam; Jl. Akses Polsri = 276,506 smp/jam; Jl. Lunjuk Jaya = 455,625 smp/jam dan Jl. Demang Lebar daun = 3518,478 smp/jam.Kapasitas ruas jalan diperoleh : Jl.Srijaya Negara = 59948,64 smp/jam; Jl.Akses Unsri = 6175,95 smp/jam; Jl.Akses Polsri = 5595,348 smp/jam; Jl.Lunjuk Jaya = 2851,587 smp/jam dan Jalan Demang Lebar Daun = 6441,90 smp/jam. Ratio volume terhadap kapasitas (v/c) untuk ruas jalan: Jl.Srijaya Negara = 0,30; Jl.Akses Unsri = 0,14; Jl.Akses Polsri = 0,05 ; Jl.Lunjuk Jaya = 0.16; Jl. Demang Lebar Daun = 0,55. Ke lima ruas jalan tersebut di atas, masih dapat menampung arus lalulintas dan belum diperlukan perubahan fisik jalan. Pembebanan lalulintas (Unsri + Polsri) terhadap ruas Jalan Srijaya Negara = 67,8 %, sedangkan pembebanan Polsri terhadap ruas jalan Srijaya Negara = 15,6 %, Jl. Lunjuk Jaya membebani jalan Demang Lebar Daun sebesar 12,95 %. Kemacetan di depan kampus Unsri hanya disebabkan kendaraan angkot dan bus kota mengisi penumpang di mulut simpang. Diperlukan koordinasi antara Polsri, Unsri dan Aparatur terkait dalam menanggulangi kemacetan pada jam puncak serta pemasangan rambu lalulintas
TEORI KULTIVASI
This article discusses other media impact cultivation theories such as silence spiral theory, media framing theory, and social learning theory. This discussion looks more at the important components of this discussion of the theory of scattering in the book Theories of Mass Communication by Malvin L. Defleur and Sandra J. Ball-Rokeach. According to the theory of cultivation, television messages affect the behavior of individuals. The effect of a stirring between a heavy television viewer and a light viewer. The findings of this study, taken in combination with previous studies, seem to suggest that in a world the capitalist value of television can pay greater attention than democratic values
DEVELOPING SPEAKING FLUENCY OF GRADEVII STUDENTS THROUGH GUESSING GAMES AT SMP AL-AZHAR PALU
Penelitian ini bertujuan untuk memecahkan permasalahan kelancaran berbicara siswa kelas VII SMP Al-Azhar Palu dengan menggunakan teknik permainan menerka. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas VII C SMP Al-Azhar Palu yang berjumlah 32 orang. Peneliti menerapkan penelitian tindakan kelas dengan dua siklus. Siklus 1 dilaksanakan dengan 4 (empat) pertemuan dan siklus 2 dilaksanakan dengan 2 (dua) pertemuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pencapaian siswa dalam berbicara meningkat perlahan-lahan dari nilai rata-rata: 72.82 di siklus 1 dan 78.85 di siklus 2. Nilai tersebut mengalami peningkatan sebanyak 6.03 poin. Jumlah siswa yang mencapai kriteria ketuntasan berjumlah 12 orang dari 32 siswa (37.50%) pada siklus 1 menjadi 27 orang (84.38%) di siklus 2. Hasil ini menunjukkan bahwa keberhasilan klasikal mencapai 80% (delapan puluh persen) dari 32 siswa di kelas tersebut yang mencapai nilai kriteria ketuntasan minimal sebesar 80 (delapan puluh) sesuai dengan indikator kriteria pencapaian dalam penelitian tindakan kelas ini. Hasil ini menunjukkan bahwa tindakan yang diterapkan dalam dua siklus melalui permainan menerka telah berhasil dalam memecahkan permasalahan berbicara siswa dan secara efektif mampu mengembangkan kelancaran mereka. Katakunci: Mengembangkan, Berbicara, Kelancaran, Permainan, dan Menebak
Profil Dan Kinerja Organisasi Publik Di Kabupaten Aceh Utara (Kasus Di Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Aceh Utara)
Pengukuran kinerja terhadap suatu organisasi publik merupakan suatu isu pada beberapa tahun terakhir ini, terutama setelah banyaknya keluhan dari para pengguna jasa yang menyatakan bahwa kinerja organisasi publik adalah sumber kelambanan, pungli dan in-efisiensi. Format kebijakan otonomi daerah yang ada pada saat ini menandai awal dari suatu Perubahan fundamental dalam paradigma penyelenggaraan pemerintahan di negeri ini. Kalau pada pemerintahan orde baru, pembangunan menjadi misi terpenting pemerintah (developmentalism) dan pemerintah yang pada masa itu menjadikan dirinya sebagai pusat kendali proses pembangunan itu (sentralisasi di tingkat nasional), kini harus mereposisi diri sebagai pelayan dan pemberdaya masyarakat dan harus menyebarkan aktivitasnya ke berbagai pusat (plusentris) di tingkat lokal. Dengan kata lain arus baru kehidupan politik kita sekarang adalah realitas pergeseran kekuasaan dari pusat (sentral) menuju lokus-lokus daerah (desentral) dan berbasis pada kekuatan masyarakat sendiri (society) (Lembaga Informasi Nasional,2002). Dalam konteks pelaksanaan otonomi daerah tersebut, Perubahan paradigma sekaligus juga ikut melepaskan makna hegemoni paham teknokrasi yang masih terus kita rasakan sekarang ini. Sebuah pemerintahan yang membuat konsep otda sulit melepaskan orientasi pembangunannya, dan kepercayaannya kepada peran negara sebagai mesin pembangunan tersebut (pembangunan oleh negara). Dengan satu tawaran paradigma baru, maka otonomi daerah tidak semata-mata sebagai kesiapan kepastian aparatur daerah, atau menyangkut kesuburan ekonomi pemerintah semata (misalnya: tercermin dalam PAD), tetapi juga soal akses keterlibatan masyarakat, fasilitas perkembangan ekonomi swasta (tercermin dalam PDRB), penegakan asas good governance, (partisipasi, transparansi dan akuntabilitas) dalam penyelenggaraan pemerintahan, dan lain sebagainya. Kata Kunci : Performance dan Good Governace Pendahuluan Pengukuran kinerja terhadap suatu organisasi publik merupakan suatu isu pada beberapa tahun terakhir ini, terutama setelah banyaknya keluhan dari para pengguna jasa yang menyatakan bahwa kinerja organisasi publik adalah sumber kelambanan, pungli dan in-efisiensi (Dwiyanto,1995). Lebih lanjut Dwiyanto menjelaskan bahwa citra organisasi publik di negara berkembang, termasuk Indonesia dalam melayani kepentingan masyarakat pada umumnya amat buruk jika dibandingkan dengan organisasi swasta. Karenanya tidaklah mengherankan kalau organisasi swasta seringkali dijadikan sebagai alternatif pilihan kebijakan untuk menyelesaikan berbagai persoalan dalam penyelenggaraan pelayanan publik.Berbicara masalah kinerja organisasi publik, terlebih setelah diberlakukannya UU Nomor 22 tahun 1999 tentang pemerintahan daerah dan UU Nomor 25 tahun 1999 tentang perimbangan keuangan antara pemerintah pusat dan daerah, pemerintah daerah dituntut untuk meningkatkan kinerjanya dalam rangka memberikan pelayanan kepada masyarakat. Pada hakekatnya penyelenggaraan otonomi daerah adalah untuk pemberdayaan masyarakat, menumbuhkan prakarsa dan kreativitas daerah secara aktif, meningkatkan peran dan fungsi DPRD
Pengaruh Penggunaan Media Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dengan Prestasi Belajar Bahasa Inggris Peserta Didik Kelas X di SMAN I Dekai Kabupaten Yahukimo
Penelitian ini bertujuan Untuk mengetahui penggunaan media Teknologi Informasi Komunikasi peserta didik, Untuk mengetahui tingkat penguasaan media Teknologi Informasi Komunikasi para pendidik dalam memotivasi Peserta didik dan Untuk mengetahui hubungan penggunaan media Teknologi Informasi Komunikasi dengan motivasi belajar peserta didik kelas X SMA Negeri I Dekai Kabupaten Yahukimo. Hasil penelitian menunjukkan Bahwa penggunaan Teknologi Informasi Komunikasi (TIK) Peserta didik berada pada kategori tinggi. (66,67%). Artinya bahwa penggunaan TIK memiliki manfaat yang sangat besar terhadap peningkatan penguasaan media internet para pendidik dalam memotivasi Peserta didik kelas X SMA Negeri I Dekai Kabupaten Yahukimo. Bahwa tingkat prestasi belajar bahasa inggris Peserta didik berada pada kategori tinggi. (53,34%) artinya bahwa selama ini peningkatan penguasaan media internet para pendidik dalam memotivasi Peserta didik kelas X SMA Negeri I Dekai Kabupaten Yahukimo adalah dengan gairah, semangat, dan keinginan untuk mempelajari media Teknologi Informasi Komunikasi tersebut. Penggunaan TIK mempunyai hubungan yang kuat dengan peningkatan penguasaan media internet para pendidik dalam memotivasi Peserta didik. Hal ini ditandai dengan nilai koefisien korelasi R = 0,861 (mendekati nilai angka 1). Artinya semakin diterpa penggunaan TIK pada mata pelajaran Bahasa Inggris maka semakin kuat peningkatan penguasaan media internet para pendidik dalam memotivasi Peserta didik kelas X SMA Negeri I Dekai Kabupaten Yahukimo tersebut
Hubungan Kepemimpinan Dan Kinerja (Suatu Pendekatan Konsep)
Penulisan artikel ini berjuan untuk menjelaskan konseptual kerangka kerja yang menggambarkan hubungan variabel-variabel kepemimpinan, budaya, strategi, dan kinerja. Artikel ini membahas beberapa konsep teori dari Perilaku Organisasi, Budaya Organisasi, Kepemimpinan, dan Manajemen Strategik. Akhirnya beberapa tujuan penelitian yang mengamati tentang hubungan variabel-variabel kepemimpinan, budaya, strategi, dan kinerja sangatlah diharapkan untuk mengembangkan tujuan penelitian.Kata kunci: Kepemimpinan, Budaya, Strategi dan Kinerja PendahuluanOrganisasi adalah sekumpulan dari orang-orang yang memiliki tujuan yang sama. Organisasi terbagi pada dua kelompok besar berdasarkan pada tujuan yang ingin dicapai, yaitu : (1) Organisasi Sosial yang memiliki tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan anggotanya; (2) Organisasi Bisnis yaitu organisasi yang memiliki tujuan untuk mencapai/memperoleh keuntungan. Pendekatan lain untuk membedakan suatu bentuk organisasi (organisasi sosial dan organisasi bisnis) adalah dari perkembangan organisasi itu berdasar pada fase pengembangannya. Orgnisasi sosial cenderung mengikuti fase pertumbuhan organisasi yang di kemukakan oleh Greiner, L. (1972), sebagaimana dijelaskan dalam buku Teori Organisasi (Organization Theory) oleh Hatch, M. J. (1997: 173-177). Konsep teori 5 (lima) fase pertumbuhan organisasi yang dikemukakan oleh Greiner sangatlah terkenal bagi para ilmuwan manajemen.Konsep tersebut menjelaskan bahwa fase 1(satu) mengawali organisasi itu ada dikarenakan oleh kreatifitas beberapa individu yang ingin memiliki wadah bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama. Pada fase pertama ini, individu anggota organisasi dihadapkan pada suatu kondisi yang kritis, kondisi antara organisasi terus ada (bisa terwujudkan) ataukah organisasi itu tidak terwujudkan, atau organisasi tersebut melebur menjadi tidak ada (bubar), di mana krisis tersebut ditandai dengan kondisi setiap individu dihadapkan pada pemilihan pimpinan, siapa yang disepakati untuk menjadi pemimpin. Bila kesepakatan untuk memilih pimpinan telah terwujudkan maka organisasi telah lolos dari fase kritis tersebut
TEORI KULTIVASI: Analisis Teori Penyuburan Karya Melvin L. Defleur dan Sandra J. Ball-Rokeach dalam Bukunya Theories of Mass Communication Tahun 1988 dan Aplikasinya dalam Pengembangan Anak Usia Dini
This article discusses other media impact cultivation theories such as silence spiral theory, media framing theory, and social learning theory. This discussion looks more at the important components of this discussion of the theory of scattering in the book Theories of Mass Communication by Malvin L. Defleur and Sandra J. Ball-Rokeach. According to the theory of cultivation, television messages affect the behavior of individuals. The effect of a stirring between a heavy television viewer and a light viewer. The findings of this study, taken in combination with previous studies, seem to suggest that in a world the capitalist value of television can pay greater attention than democratic values
- …