1 research outputs found
HIGH SENSITIVE TROPONIN I DAN EXTENDED RANGE C-REACTIVE PROTEIN SEBAGAI PREDIKTOR KARDIOTOKSIK PADA PENDERITA KANKER PAYUDARA LANJUT LOKAL YANG MENDAPATKAN KEMOTERAPI NEOAJUVAN CAF (CYCLOPHOSHPAMIDE, ADRIAMYCIN/DOXORUBICIN, 5FU)
Latar Belakang: Pasien kanker payudara kiri stadium lanjut lokal dengan borok
memerlukan kemoterapi neoajuvan CAF namun mempunyai risiko terjadinya
kardiotoksik. Keterbatasan Ekokardiografi dalam menilai kardiotoksisitas kemoterapi
pada pasien kanker payudara kiri lanjut lokal dengan borok dinilai kurang
memberikan hasil yang baik. Maka dicari petanda biologis lain untuk menilai
kardiotoksisitas. HsTnI dan erCRP adalah petanda biologis jantung yang murah,
mudah dilakukan, dan tersedia di RS. Dr. Soetomo Surabaya.
Tujuan Penelitian: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah peningkatan
kadar HsTnI dan erCRP dapat digunakan untuk memprediksi adanya efek
kardiotoksik pemberian neoajuvan CAF pada penderita kanker payudara lanjut lokal.
Metodologi Penelitian : Studi “one group pretest and posttest design“ pada 23
pasien. Pemeriksaan ekokardiografi, erCRP, dan HsTnI dilakukan sebelum dan
setelah 3 siklus kemoterapi kemudian dibandingkan.
Hasil Penelitian : Rerata usia pasien adalah 49,78 ± 8,7. Penurunan LVEF signifikan
didapatkan setelah perlakuan (67.98%±4.06 dan 64.07%±3.53, p=0.000). Peningkatan
HsTnI signifikan didapatkan setelah perlakuan (0.007μg/mL±0.004 dan
0.043μg/mL±0.051 p=0.000). Namun didapatkan penurunan erCRP yang signifikan
setelah perlakuan (1.043mg/dL±0.913 dan 0.573mg/dL±0.444 p=0.044). Penurunan
LVEF dan peningkatan HsTnI dibandingkan berdasarkan cutoff kardiotoksiknya,
HsTnI signifikan lebih baik dan cepat (p=0.002) dengan nilai sensitivitas 100% dan
spesifisitas 52.4%
Kesimpulan : Terdapat kesesuaian yang signifikan antara HsTnI dengan LVEF untuk
menilai efek kardiotoksik. HsTnI lebih cepat dan dapat digunakan sebagai alternatif
dalam mendeteksi dini kardiotoksisitas doksorubisin pada kemoterapi neoajuvan
CAF