37 research outputs found

    HUBUNGAN TINGKAT AKTIVITAS FISIK DAN TINGKAT KECEMASAN DENGAN KEJADIAN GANGGUAN SIKLUS MENSTRUASI MAHASISWI KEPERAWATAN UNIVERSITAS ‘AISYIYAH YOGYAKARTA TAHUN 2020

    Get PDF
    Latar Belakang : Gangguan siklus menstruasi berdampak pada peningkatan risiko penyakit seperti kanker rahim, kanker payudara dan infertilitas. Gangguan siklus menstruasi dapat disebabkan oleh aktivitas fisik dan kecemasan. Aktivitas fisik dan kecemasan mahasiswi dapat disebabkan padatnya jadwal kuliah ,tuntutan proses penyusunan tugas akhir ditambah tugas akhir yang harus diselesaikan satu semester. Tujuan : Dapat diketahui hubungan tingkat aktivitas fisik dan tingkat kecemasan dengan kejadian gangguan siklus menstruasi mahasiswi semester tujuh Keperawatan Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta. Metode : Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, desain deskriptif korelatif, pendekatan cross sectional. Populasi seluruh mahasiswi Program Studi Ilmu Keperawatan semester tujuh Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta. Pengambilan sampel purposive random sampling, pengumpulan data menggunakan kuesioner GPAQ, kuesioner HRS-A dan checklist gangguan siklus menstruasi. Analisis data menggunakan chi-square. Hasil : Tingkat aktivitas fisik sebagian besar mahasiswi adalah aktivitas fisik berat 26 responden (40,63%). Tingkat kecemasan sebagian besar mahasiswi adalah kecemasan ringan 32 responden (50.00%). Siklus menstruasi sebagian besar mahasiswi adalah siklus menstruasi tidak teratur 43 responden (67,20%). Hasil uji statistik chi square tingkat aktivitas fisik dengan kejadian gangguan siklus menstruasi diperoleh nilai signifikan 0,049, sedangkan hasil uji statistik chi square tingkat kecemasan dengan kejadian gangguan siklus menstruasi diperoleh nilai signifikan 0,000. Simpulan dan Saran : Terdapat hubungan tingkat aktivitas fisik dan tingkat kecemasan dengan kejadian gangguan siklus menstruasi pada mahasiswi semester tujuh Prodi Keperawatan Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta. Remaja putri hendaknya dapat mengenali gangguan menstruasi, sehingga dapat segera memeriksakan diri ke pelayanan kesehatan untuk mencegah keparahan

    FAKTOR RISIKO PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI ORAL TERHADAP KEJADIAN KANKER SERVIKS : LITERATURE REVIEW

    Get PDF
    Latar belakang: Kanker serviks merupakan penyebab utama kematian pada wanita di dunia. Kanker serviks disebabkan oleh virus yang disebut Human Papilloma Virus (HPV). Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan terjadinya kanker serviks, salah satunya adalah lama penggunaan dari alat kontrasepsi oral. Tujuan: Untuk menganalisis faktor risiko dari penggunaan alat kontrasepsi oral terhadap kejadian kanker serviks secara literature review. Metode: penelitian ini menggunakan database Google Scholar dan PubMed (2016- 2020). Desain penelitian menggunakan case control study. Hasil : Empat jurnal menjelaskan bahwa penggunaan alat kontrasepsi oral dalam jangka waktu yang panjang yaitu ≥ 4 tahun dapat berisiko terjadinya kanker serviks dan satu jurnal menyatakan tidak terdapat hubungan antara penggunaan alat kontrasepsi oral jangka panjang ≥ 5 tahun dengan kanker serviks. Simpulan dan saran: Penggunaan alat kontrasepsi oral dalam jangka panjang ≥ 4 tahun dapat berisiko terjadinya kanker serviks. Kepada ibu yang menggunakan alat kontrasepsi oral untuk lebih memperhatikan efek samping dan selalu mengontrol penggunaan alat kontrasepsi tersebut

    Efektifitas Pendidikan Kesehatan pada Perilaku SADARI Perempuan Usia Produktif: Literature Review

    Get PDF
    Latar Belakang: Kanker payudara dapat dideteksi dini dengan pemeriksaan payudara sendiri pada perempuan usia produktif, salah satu cara untuk meningkatkan kesadaran perilaku pemeriksaan payudara sendiri dengan berbagai faktor pengetahuan, sikap, informasi dan praktik dalam melakukan deteksi dini kepada masyarakat sehingga dapat mensosialisasikan pencegahan dan deteksi dini. Tujuan: Mengetahui efektifitas pendidikan kesehatan pada perilaku pemeriksaan payudara sendiri perempuan usia produktif. Metode: literature review menggunakan kata kunci edukasi kesehatan, perilaku pemeriksaan payudara sendiri, perempuan usia produktif dan menggunakan database yaitu Google Scholar dengan penggunaan dua bahasa dari rentang tahun 2016–2020. Analisis data menggunakan seleksi literature (PRISMA) dengan kriteria inklusi naskah yang dapat diakses secara full text, dalam melakukan penilaian kualitas kelayakan menggunakan JBI Critical appraisal tools quasi eksperiment. Hasil: Analisis didapatkan satu jurnal nasional dan dua jurnal internasional yang menjelaskan bahwa perilaku pemeriksaan payudara sendiri didasari oleh berbagai media dan metode, namun hasil yang didapatkan keefektivitannya adalah media video dengan pembuktian nilai p-value 0,000 < 0,05 dan didukung oleh faktor perilaku yang sering terjadi yaitu pengetahuan, sikap, informasi, dan keyakinan. Simpulan dan Saran: Terdapat efektifitas pendidikan kesehatan terhadap perilaku pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) pada perempuan usia produktif dipengaruhi oleh media video yang efektif untuk mengetahui perilaku deteksi dini, masih minimnya kesadaran orang Indonesia khususnya wanita dalam deteksi dini kanker payudara, bahkan banyak wanita masih belum mengetahui metode-metode sejak dini untuk deteksi. Saran dari literature review ini diharapkan dari berbagai pihak baik dari tenaga kesehatan, perempuan usia produktif dan peneliti selanjutnya agar dapat mengetahui tingkatan metode yang efektif untuk mengetahui perubahan perilaku dalam pemberian pendidikan kesehatan

    PENGARUH PELAKSANAAN SENDAWA TERHADAP FREKUENSI REGURGITASI PADA BAYI 0-6 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PEJAWARAN BANJARNEGARA

    Get PDF
    Latar Belakang: Regurgitasi (gumoh) yaitu mengalirnya isi lambung (ASI) ke kerongkongan tanpa adanya usaha yang kuat seperti muntah. Regurgitasi terjadi ≥4x dalam sehari maka bayi akan mengalami resiko kekurangan berat badan karena nutrisi yang seharusnya diserap oleh tubuh sudah keluar lagi. Regurgitasi bisa dicegah dengan melakukan pelaksanaan sendawa yang bertujuan untuk mengeluarkan udara dari lambung ke mulut bayi yang merupakan dari penyebab terjadinyaregurgitasi. Tujuan:Mengetahui pengaruh pelaksanaan sendawa terhadap frekuensi regurgitasi pada bayi usia 0-6 bulan di wilayah kerja puskesmas Pejawaran Banjarnegara. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian (pra eksperimental) dengan pendekatan One-Grup Pretest-Postest. Sampel yang diambil menggunakan teknik purposive samplingsebanyak 20 Responden. Instrumen penelitian menggunakan lembar observasi dan leaflet yang telah dilakukan uji validitas menggunakan expert judgment dengan hasil perhitungan I-CVI 1. Hasil penelitian dianalisis dengan uji WilcoxonMatchedPairsTest. Hasil: Frekuensi regurgitasi sebelum dilakukan pelaksanaan sendawa pada bayi usia 0-6 bulan yaitu normal (0-3x sehari) tidak ada (0%) dan tidak normal (≥4x sehari) sebanyak 20 responden (100%).Sedangkan frekuensi regurgitasi sebelum dilakukan pelaksanaan sendawa pada bayi usia 0-6 bulan yaitu normal (0-3x sehari) sebanyak 13 responden(65%) dan tidak normal (≥4x sehari) sebanyak 7 responden (35%). Hasil uji Wilcoxon Match Pairs Test diperoleh nilai signifikansi p=0,000 (p<0,05). Simpulan dan saran: Ada pengaruh pelaksanaan sendawa terhadap frekuensi regurgitasi pada bayi usia 0-6 bulan di wilayah kerja puskesmas Pejawaran Banjarnegara.Seluruh ibu yang memiliki bayi usia 0-6 bulan sebaiknya melakukan pelaksanaan sendawa setiap setelah menyusui untuk mencegah terjadinya regurgitasi

    HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI DASAR LENGKAP DENGAN KELENGKAPAN PEMBERIAN IMUNISASI BAYI 0-12 BULAN DI POSYANDU TERATAI TERNATE MALUKU UTARA

    Get PDF
    Latar belakang: Imunisasi adalah salah satu strategi yang efektif dan efisien dalam kesehatan nasional untuk mencegah enam penyakit mematikan yaitu tuberculosis, dipteri, pertusis, tetanus, campak. Pengetahuan ibu tentang imunisasi dasar sangat penting untuk kelengkapan imunisasi anak karena pengetahuan mempengaruhi seseorang untuk melakukan perilaku kesehatan terutama pada pemberian imunisasi sehingga anak yang tidak mendapatkan imunisasi tubuh anak tidak mempunyai kekebalan yang spesifik terhadap penyakit. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan ibu tentang imunisasi dasar lengkap dengan kelengkapan pemberian imunisasi bayi 0-12 bulan di Posyandu Teratai Ternate Maluku Utara. Metode: Jenis penelitian cross sectional dengan Populasi semua ibu yang memiliki bayi usia 11-24 bulan sebanyak 148 orang. Sampel sebanyak 62 responden. Penentuan sampel menggunakan rumus Slovin. Teknik pengambilan sampel adalah non random sampling dengan kuesioner yang bertujuan untuk mendapatkan data terkait pengetahuan ibu, dan buku KMS untuk kelengkapan imunisasi. Analisis data menggunakan analisis univariat dan analisis bivariat. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas pengetahuan ibu yang baik sebesar (66,1%) dan kelengkapan imunisasi dasar sebesar (66,1%%), dan didapatkan bahwa ada hubungan antara tingkat pengetahuan ibu dengan kelengkapan pemberian imunisasi dasar (p = 0,015). Simpulan dan Saran: Terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan ibu dengan kelengkapan pemberian imunisasi pada bayi di Posyandu Teratai Ternate Maluku Utara. Untuk ibu yang memiliki bayi agar membawa bayi ke posyandu untuk mandapatkan imunisasi dasar lengkap

    DUKUNGAN KELUARGA PADA PASIEN KANKER PAYUDARA YANG MENJALANI KEMOTERAPI : LITERATURE REVIEW

    Get PDF
    Latar Belakang: Proses kemoterapi yang dijalani pasien kanker dapat menimbulkan efek samping baik fisik maupun psikologi, efek samping dapat mempengaruhi kepatuhan kemoterapi sehingga membutuhkan dukungan. Dukungan keluarga merupakan sumber dukungan utama pasien untuk meningkatkan rasa percaya diri pasien dalam pengobatan kemoterapi agar terus berlanjut sehingga kualitas hidup pasien baik. Tujuan: Mengetahui gambaran dukungan keluarga pada pasien kanker payudara yang menjalani kemoterapi berdasarkan penelusuran literature. Metode: Penelitian metode literature review ini menggunakan tiga database yaitu Google Scholar, Portal garuda, dan Pubmed. Kata kunci berupa kanker payudara, kemoterapi, dukungan keluarga pada database berbahasa Indonesia, sedangkan breast cancer, chemotherapy, family support pada database berbahasa Inggris. Analisis data menggunakan seleksi literature (PRISMA) dengan kriteria insklusi naskah yang dapat diakses secara full text dalam rentang tahun 2017- tahun 2020. Setelah itu dilakukan penilaian kualitas kelayakan menggunakan JBI Critical apprasial. Hasil: Hasil analisis didapatkan tiga jurnal nasional yang menjelaskan bahwa mayoritas pasien mendapatakan dukungan keluarga dari suami dan dukungan keluarga yang didapatkan pasien berupa dukungan informasional, dukungan penilaian, dukungan instumental, dan dukungan emosional, sedangkan faktor-faktor yang mempengaruhi dukungan keluarga yaitu pendidikan atau tingkat pengetahuan, pekerjaan atau sosial ekonomi dan latar budaya. Simpulan dan Saran: Mayoritas pasien mendapatkan dukungan dari suami dan dukungan keluarga yang didapatkan pasien berupa dukungan informasional, dukungan penilaian, dukungan instrumental, dan dukungan emosional, sedangkan faktor-faktor yang mempengaruhi dukungan yaitu pendidikan atau tingkat pengetahuan, pekerjaan atau sosial-ekonomi dan latar budaya. Saran dari literature review ini perawat maupun keluarga selalu memberikan dukungan kepada pasien agar pasien termotivasi dalam menghadapi pengobatan
    corecore