29 research outputs found
HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG PENCEGAHAN DIARE DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA USIA 6 BULAN - 2 TAHUN DI DESA KOLOR KECAMATAN SUMENEP
Di Indonesia diare menjadi penyakit pembunuh kedua bayi di bawah lima tahun (balita) setelah radang paru atau pneumonia. Di Desa Kolor Kecamatan Sumenep didapatkan (60%) ibu tidak mengetahui bagaimana cara pencegahan diare pada balita yang benar dari cara mencuci tangan yang baik, penggunaan air bersih yang baik, membuang tinja pada tempat yang tepat. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis hubungan antara tingtkat pengetahuan ibu tentang pencegahan diare dengan kejadian diare pada balita usia 6 bulan-2 tahun di Desa Kolor Kecamatan Sumenep.
Penelitian ini menggunakan desain analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah ibu balita usia 6 bulan -2 tahun sebesar 110 orang di Desa Kolor Kecamatan Sumenep, sampel sebesar 27 diambil cara pengumpulan data dengan pengisian kuesioner. secara Simple Random Sampling. Pengolahan data dengan cara editing, coding, scoring, dan tabulasi. Data dianalisis menggunakan uji Mann-Whitney dengan SPSS (α = 0,05).
Dari hasil penelitian hampir setengah dari responden (48,1%) mempunyai tingkat pengetahuan kurang tentang pencegahan diare dan sebagian besar (59,3%) balitanya yang berusia 6 bulan -2 tahun terjadi diare. Dari hasil uji Mann-Whitney didapatkan bahwa ρ = 0,001 < α = 0,05 maka H1 diterima ada hubungan antara pengetahuan ibu tentang pencegahan diare dengan kejadian diare pada balita usia
6 bulan -2 tahun.
Kesimpulan dari hasil penelitian bahwa tentang pencegahan diare Ibu balita hampir setengahnya yang memiliki pengetahuan kurang dan usia 6 bulan – 2 tahun balitanya mengalami kejadian diare. Untuk itu disarankan bagi tenaga kesehatan agar lebih aktif dalam memberikan penyuluhan kepada ibu – ibu yang mempunyai balita usia 6 bulan – 2 tahun bagaimana cara pencegahan diare pada anak dengan benar
Pengaruh Kesesuaian Kompensasi, Moralitas Aparat, Dan Asimetri Informasi Terhadap Kecenderungan Kecurangan Akuntansi (Studi Kasus Pada Aparat Desa di Tumbang Samba, Kecamatan Katingan Tengah Kabupaten Katingan)
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh Kesesuaian Kompensasi, Moralitas Aparat, dan Asimetri Informasi terhadap Kecenderungan Kecurangan Akuntansi (Studi Kasus pada Aparat Desa di Tumbang Samba, Kecamatan Katingan Tengah Kabupaten Katingan).
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif dengan menyebar kuisioner. Sampel dalam penelitian ini dipilih menggunakan metode purposive sampling dan diperoleh sampel sebanyak 42 responden yang memenuhi kriteria sampel. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda. Pengujian dilakukan baik secara parsial dan simultan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara parsial Kesesuaian Kompensasi dan Moralitas Aparat berpengaruh negatif terhadap Kecenderungan Kecurangan Akuntansi. Sedangkan Asimetri Informasi berpengaruh positif terhadap Kecenderungan Kecurangan Akuntansi. Serta pengujian secara simutan menunjukkan bahwa Kesesuaian Kompensasi, Moralitas Aparat, dan Asimetri Informasi secara bersama-sama berpengaruh terhadap Kecenderungan Kecurangan Akuntansi. Nilai koefisien determinasi (adjusted R square) sebesar 0,285 atau 28,5%. Hal ini berarti 28,5% variabel Kecenderungan Kecurangan Akuntansi dapat dijelaskan oleh variabel Kesesuaian Kompensasi, Moralitas Aparat dan Asimetri Informasi. Sedangkan sisanya yaitu sebesar 71,5% (100% - 28,5%) dapat dijelaskan oleh variabel variabel lain di luar penelitian.
Sehingga berdasarkan hasil penelitian, maka saran yang diberikan bagi penelitian selanjutnya disarankan untuk menambah variabel independen serta dilakukan penambahan dengan menggunakan variabel moderasi atau intervening. Serta bagi objek penelitian ketika menemukan kasus atau gejala-gejala yang merujuk pada kecurangan, hendaknya segara melaporkan kepada pihak yang berwenang agar tindakan kecurangan dapat dicegah dan diatasi.
Kata Kunci: Kesesuaian Kompensasi, Moralitas Aparat, Asimetri Informasi dan Kecenderungan Kecurangan Akuntans
DETERMINE THE UNIT COST OF SECTION CAESAREA DELIVERY AT KENDANGSARI MERR MOTHER AND CHILD HOSPITAL SURABAYA
ABSTRACT
This study aims to determine the unit cost of cesarean section delivery at Kendangsari Merr Mother and Child Hospital Surabaya using the activity-based costing system method. Researchers use a qualitative research approach. The results showed that the calculation of the unit cost of cesarean section delivery can detail several fees of one particular action service by tracing the activity activities that occur during the service process so that it is very minimal if there are unexpected costs that arise for the needs of the action.
Keywords:: cesarean section delivery, unit cost The data indicates that the birth rate in Indonesia is decreasing, which coincides with the emergence of numerous hospitals in various regions. This has led to intense competition among other service providers. Therefore, some changes are necessary to improve the company's services, particularly in the area of cesarean section deliveries, which are a popular choice among several mothers and recommended by some doctors. This study sought to determine the unit cost of caesarean section delivery at Kendangsari Merr Mother and Child Hospital in Surabaya, using the activity-based costing system. Qualitative research obtained data results through data collection techniques from various sources (triangulation), which continued until completion. Kendangsari Merr Hospital Surabaya has several excellent services in the field of Health, especially for childbirth, women's Health, and services for children's Health. In this case, the costs related to the childbirth section at the hospital are already relatively reasonable. Still, there may be some things that can support the calculation of fees to be even better so that it can reference hospitals to apply measures with the activity-based costing method because this method does not yet exist at Kendangsari Merr Mother and Child Hospital.
Keywords: Activity Based Costing, Cesarean section delivery, Unit Cost
Analisis Faktor-faktor yang mempengaruhi Skala Ekonomi Dalam Industri Kecil Di Indonesia
Industri Mikro Kecil merupakan salah satu bentuk usaha dalam bidang industry
yang banyak di indonesia, diantara factor-faktor yang dapat mempengaruhi
naiknya pendapatan dari industri mikro kecil di indonesia ini diantaranya yaitu
jumlah tenaga kerja modal dan teknologi. Ketiga factor tersebut tidak bisa lepas
dari skala ekonomi karena ketiga factor tersebut dapat mempengaruhi tinggi
rendahnya skala ekonomi di industri mikro kecil yang ada di indonesia ini..
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh
jumlah tenaga kerja modal dan teknologi terhadap skala ekonomi Indonesia.
Metode analisis yang digunakan adalah analisis regresi linear berganda dengan
data panel dari tahun 2018-2022 bersumber dari situs resmi Badan Pusat Statistik
(Bps). Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa jumlah tenaga kerja dan
modal berpengaruh positif dan terhadap pendapatan. Jumlah tenaga kerja modal
dan teknologi mempengaruhi pendapatan karena ketiga factor tersebut dapat
menaikan dan menurunkan produksi barang ataupun jasa yang di produksi
.
Kata Kunci : jumlah tenaga kerja, modal, Teknologi dan pendapata
PENGARUH INTERAKSI SOSIAL SANTRI AL-FATIH TERHADAP PERILAKU SOSIAL SISWA DI TPQ NURROKHIM KAYUWALANG MAJASEM KOTA CIREBON
Latar belakang penelitian ini ialah kurangnya rasa sopan santun
anak dalam berbicara, suka berantem antar sesama, hal ini lah yang
mempengaruhi proses perilaku sosial siswa dalam pembelajaran karena
mereka kurang serius dalam belajar.
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh data tentang bagaimana
pengaruh interaksi sosial santri Al-Fatih dengan anak-anak TPQ
Nurrokhim Kayuwalang, bagaimana perilaku sosial siswa dan bagaimana
pengaruh interaksi sosial santri Al-Fatih terhadap perilaku sosial siswanya.
Kerangka berpikir pada penelitian ini adalah interaksi sosial santri
Al- Fatih yang difokuskan pada komunikasi antara santri Al-Fatih yang
berperan sebagai guru dan anak-anak TPQ yang tidak lain adalah murid di
TPQNurrokhim Kayuwalang akan berpengaruh terhadap perilaku sosial
siswa.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan teknik
pengumpulan data menggunakan observasi, angket dan dokumentasi.
Sampelyang digunakan yaitu anak-anak TPQ Nurrokhim Kayuwalang.
Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan uji normalitas,
homogenitas, linearitas, uji persentase, uji korelasi, uji determinasi, uji
linear sederhana dan uji hipotesis.
Hasil penelitian ini diperoleh bahwa skala persentase angket
interaksi sosial sebesar 63,38% yang berada pada kategori baik dan skala
persentase angket perilaku sosial siswa di TPQ Nurrokhim Kayuwalang
sebesar 62,77% dan berada pada kategori baik. korelasi antara variabel
interaksi sosial santri Al-Fatih (X) dan variabel perilaku sosial (Y) adalah
sebesar 0,869 termasuk hubungan sangat kuat. Diperoleh persamaan
regresi sebagai berikut : Y= 86,675 + 0,756X dengan nilai sig untuk
koefisien regresi sebesar 0.000 lebih kecil dari 0,05 maka Ha diterima dan
Ho di tolak artinya bahwa interaksi sosial santri Al-Fatih berpengaruh
nyata terhadap perilaku sosial siswa di TPQ Nurrokhim Kayuwalang
Majasem Kota Cirebon
AN INTERPERSONAL FUNCTION ANALYSIS OF JOKO WIDODO'S REMARKS IN G20 SESSION I
This research investigates the interpersonal function in Indonesian president Joko Widodo’s remarks in G20 session I. The objective is to find out the mood, speech role and modality in Indonesian president Joko Widodo’s remarks in G20 session I. This research use qualitative descriptive research method. The data of this research are clauses from the text entitle "Remarks of President of the Republic of Indonesia in Session I of the G20 Summit on Global Economic Condition, Food Security, and Energy at the Apurva Kempinski Hotel, Nusa Dua in Bali Province November 15, 2022" By Office of Assistant to Deputy Cabinet Secretary for State Documents, published on November, 15th 2022. This research found three types of mood: Declarative mood, Imperative mood, and Interrogative mood, and the most dominant type is Declarative mood with percentage 80,43%. Then, this research also found three types of modality: Low, Median, and High, and the most dominant type is Median modality with percentage of 46,15%. Last, this research found four types of speech function: Statement, Question, Command, Offer, and the dominant types of speech function is statement with 78,72%.Keywords: Interpersonal function, mood types, modality types, speech function, remarks
Potential Maternal Risk Factors for Low Birth Weight in Indonesia: A Systematic Review
This review was conducted with the aim of summarizing the articles on the potential maternal risk factors for Low Birth Weight (LBW) in Indonesia. All observational studies conducted in Indonesia between 2010 and 2022 were thoroughly reviewed in this study. The articles were retrieved from "PubMed", "ScienceDirect", "Web of Science", and "Garuda". The retrieval was supplemented by snowball sampling technique. This review was constructed according to the PRISMA guidelines and the quality of the articles was assessed according to the STROBE guidelines. Of the 129 articles, only 12 articles met the inclusion criteria. Maternal variables such as education (50%), household wealth (33.3%), nutritional status (33.3%), age (25%), pregnancy complications (25%), marital age (16.7%), gestational weight gain (16.7%), ANC visit (16.7%), weight at third trimester (16.7%), twin birth (16.7%), birth interval (16.7%), iron supplementation (8.3%), parity (8.3%), and anemia status (8.3%) were found to be the risk factors for LBW incidence. This review found that almost all potential maternal risk factors contributing to LBW are preventable. It may help policy makers to design a more effective LBW prevention intervention and early risk identification for pregnant women. Appropriate follow-up by health workers for clinical intervention will also help to improve their pregnancy outcomes
Pemanfaatan Gracilaria sp. dalam Pembuatan Permen Jelly
Rumput laut merupakan salah satu hasil perikanan yang mempunyai nilai ekonomis tinggi dan menjadi sumber devisa nonmigas. Salah satu produk diversifikasinya yaitu produk permen jelly rumput laut dari jenis Gracilaria sp. Perlakuan pada penelitian ini yaitu penambahan rumput laut 35 %, 40 %, 45 % dan 50 %. Pada penentuan produk terbaik dengan menggunakan metode PHA, permen jelly dengan penambahan rumput laut 40 % terpilih menjadi produk yang terbaik dengan nilai kepentingan paling tinggi yaitu 27,4%. Karakteristik fisik dan kimia permen jelly rumput laut yang terbaik adalah sebagai berikut: kekerasan 587,5 gf; elastisitas 0,87; pH 4,50; aw 0,730; kadar air 12,90%, kadar abu 0,03% dan kadar gula total 64,23%. Untuk permen jelly pembanding adalah sebagai berikut: kekerasan 1725 gf; elastisitas 0,88; pH 3,59, aw 6,676; kadar air 6,54%, kadar abu 0,02% dan kadar gula 65,24%. Berdasarkan standar mutu permen jelly, kadar air dan kadar abu memenuhi syarat mutu yang ditetapkan yaitu maksimal 20% dan 3%. Uji mikrobiologi terhadap permen jelly sampai pada akhir penyimpanan pada hari ke-21 masih dibawah 105 koloni/gram produk yaitu 8,7x102 koloni/gram produk. Penerimaan panelis dari awal sampai akhir penyimpanan berkisar antara agak suka sampai suka. Nutrisi yang dapat disumbangkan untuk memenuhi angka kecukupan gizi dengan mengkonsumsi permen jelly dengan takaran saji sebanyak 4 gram adalah protein 0,591%, lemak 0,005%, karbohidrat 1,049% dan energi 3,51 Kalori.Kata kunci: gracilaria, jell
STRATEGI PENGELOLAAN ASET TETAP DI KECAMATAN KEJAKSAN KOTA CIREBON
ABSTRACTRegional assets are an important component of governance and public services. Management of good local assets to produce information in the preparation of financial statements must meet the completeness of the document management of local property in accordance with the regulations. The purpose of this study is to formulate the strategies for management of fixed assets in Kejaksan district. Analytical methods which were specifically implemented in order to achieve the purpose of the study are descriptive analysis, likert scale, and Analytical Hierarchy Process (AHP). Sources of data used in this study are questionnaires and interviews to 10 managers of fixed assets in in Kejaksan district and 4 expert respondents .Strategies resulting from Analytical Hierarchy Process (AHP) are: (1) technical guidance of fixed asset management, (2) guidance and control of direct supervisor, (3) application of reward and punishment, (4) periodic asset management socialization , (5) improvement of infrastructure facilities for fixed asset management, and (6) policy making on the management of new fixed assets. Keywords: Management Of Fixed Assets, Techcical Guidance, Guidance And Control, Facilities Infrastructure, Analytical Hierarchy ProcessABSTRAKAset daerah merupakan komponen penting dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik. Pengelolaan aset daerah yang baik guna menghasilkan informasi dalam penyusunan laporan keuangan harus memenuhi kelengkapan dokumen pengelolaan barang milik daerah sesuai peraturan yang berlaku. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk merumuskan strategi perbaikan dengan menggunakan Analytical Hierarchy Process. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner dan wawancara kepada 4 responden yang dianggap ahli. Strategi perbaikan yang dihasilkan dari Analytical Hierarchy Process (AHP) adalah: (1) pembinaan teknis pengelola aset tetap, (2) pembinaan dan pengendalian dari atasan langsung, (3) penerapan reward dan punishment, (4) sosialiasi pengelolaan aset secara berkala, (5) peningkatan sarana prasarana pengelola aset tetap, dan (6) pembuatan kebijakan mengenai pengelolaan aset tetap terbaru.Kata Kunci: Pengelolaan Aset Tetap, Pembinaan Teknis, Pembinaan Dan Pengendalian, Sarana Prasarana, Analytical Hierarchy Proces
PENGEMBANGAN PRODUK YANG BERPOTENSI SEBAGAI MINUMAN FUNGSIONAL UNTUK PENDERITA PRAHIPERTENSI
This study aimed to develop a functional beverage for patients with prehypertension. Raja Bulu banana (Musa paradisiaca L.) and Wilis variety of soy beans (Glycine max L.) are used as ingredients for functional beverages production. This study used a completely randomized design and the treatments were given in three formulas with different proportion of soy milk (mL) and banana (g), namely F1 (1000:250), F2 (1000:350), and F3 (1000:500). The results of Kruskal-Wallis test showed that the average preference of colour, flavor, taste, and viscosity characteristics among the three formulas were not significantly different (p>0.05). The most preferred functional beverage formula was F3, chosen by 88.00% of panelists. One serving size (300 mL) of F3 functional beverage contained 149 kcal energy, 34.68 g carbohydrates, 1.91 g protein, 0.24 g fat, 3.95 g dietary fiber, 26.76 g total sugars, 7.00 mg sodium, 401.20 mg potassium, 13.84 mg calcium and 42.16 mg magnesium. Therefore, the product is potential to be a functional beverage alternatives, especially for prehypertension patients