106 research outputs found
PERILAKU MENGGIGIT NYAMUK Aedes vexans SEBAGAI VEKTOR POTENSIAL FILARIASIS DI KABUPATEN PIDIE
Filariasis atau penyakit kaki gajah termasuk zoonosis atau penyakit parasit tular vektor. Vektor penting dalam penularan zoonosis adalah nyamuk. Oleh karena itu, satu dari beberapa titik berat pengendalian dan pemberantasan zoonosis adalah pengendalian vektor. Nyamuk Aedes vexans termasuk vektor potensial filariasis di Kabupaten Pidie. Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan informasi tentang perilaku dan aktivitas menggigit Aedes vexan sebagai data dasar yang dapat dimanfaatkan oleh pengambil kebijakan kesehatan dalam pengendalian filariasis. Penelitian ini bersifat cross sectional dan pengumpulan data dilakukan pada bulan Februari-November 2017 di Kabuoaten Pidie. Hasil analisis data didapatkan aktivitas menggigit Aedes vexans dominan pada pukul 20.00-21.00 wib, kepadatan nyamuk hinggap di badan per orang per jam adalah 1 nyamuk (0,67) dan frekuensi menggigit 0,5% dibandingkan dengan spesies yang lain pada waktu penangkapan bersamaan.
Kerusakan Larva Aedes Aegypti (Linn.) Setelah Terpapar Temefos pada Fase Larva Instar 3 (L3)
Penelitian tentang kerusakan morfologi larva Aedes aegypti setelah terpapar temefos padafase larva instar 3 (L3) bertujuan untuk mengetahui kerusakan morfologi larva setelahterpapar temefos konsentrasi letal pada fase instar 3 (L3). Jenis penelitian ini adalah quasieksperimental dengan desain penelitian rancangan acak lengkap. Konsentrasi temefos yangdiuji didapatkan berdasarkan hasil analisis probit yaitu 0.150 ppm (KL0)., 0.280 ppm (KL25).,0.330 ppm (KL50)., 0.384 ppm (KL75), dan 0.433 ppm (KL90). Hasil uji menunjukkan rata-rata kandungan air dalam tubuh larva setelah terpapar temefos adalah 35% dalam keadaan larva hidup (Ko), sedangkan dalam keadaan larva sudah mati yaitu 37% (KL0), 36% (KL25), 61% (KL50), 55% (KL75) dan 72% (KL90). Semakin tinggi konsentrasi temefos pada media air menyebabkan kadar air pada tubuh larva semakin tinggi akibatnya terjadi perbedaan tekanan osmotik. Kerusakan morfologi larva setelah terpapar temefos yaitu rambut seta yang rontok, abdomen terlihat mengkerut serta abdomen, kepala, torak dan sifon yang menghitam
Pertumbuhan Varietas Kedelai (Glycine Max (L.) Merill) Pada Generasi M2 Dengan Teknik Mutasi
Kedelai merupakan salah satu komoditas nasional handal untuk memenuhi pangan dan industri yang saat ini menjadi tanaman nomor satu untuk tanaman kekacangan. Untuk itu produksi kedelai dalam negeri harus ditingkatkan produksinya, antara lain melalui teknik mutasi radiasi. Telah dilakukan penelitian tanaman kedelai varietas Denna 1 diiradiasi dengan sinar gamma 60Co dosis 0, 300 dan 400 Gy (Laju dosis 404,5 Gy/jam). Setelah tanaman mencapai M2 yang ditanam pada musim kemarau pertumbuhan tanaman iradiasi diamati. Kemampuan persentase benih berkecambah umur satu minggu hasil yang tertinggi diperoleh pada dosis 0 Gy sebesar 100 %, sedangkan yang terendah pada dosis 400 Gy sebesar 97,78 %. Tinggi tanaman pada minggu ke 2 yang tertinggi pada dosis 0 Gy yaitu 19,86 cm, yang terendah pada dosis 400 Gy yaitu 11,28 cm. Kemampuan pertumbuhan tanaman kedelai yang nantinya untuk mendapatkan galur galur mutan kedelai yang terbaik
STATUS ANGKA BEBAS JENTIK KOTA BANDA ACEH SEBAGAI DAERAH ENDEMIS DEMAM BERDARAH DENGUE TAHUN 2014
One of vector borne deseases which still remains a health problem in Indonesia is dengue fever (DBD). This desease is caused by dengue virus transmitted by Aedes aegypti mosquitoes. One of cities which is endemic for DBD in 2014 was Banda Aceh. The indicator for DBD endemic is based on entomology index. One of entomology index to be measured is the number of mosquito larvae-free. To know the status of mosquito larvae-free number in Banda Aceh, a suvey has been conducted in three subdistricts within Banda Aceh city, namely Banda Raya (Lamlagang village), Ulee Kareng (Ceurih village), and Baiturrahman (Peuniti village). A survey was conducted in 100 houses of every subdistrict. The total of 300 houses were investigated. From 300 houses investigated, there were 158 houses were positively had mosquito larvae. From 860 containers that were found and checked in those three subdistricts, it was found that there were 235 containers were positively contained mosquito larvae. The container which contained mosquito larvae dominantly was bathups inside the houses, there were 48,22% of larvae and 60,47% of pupas. The results showed that the number of mosquito larvae-free for Banda aceh was 47,33% which indicated that it was still below the number of national larvae-free that is > 95%. Therefore, Banda Aceh is still in a high risk of DBD transmission in the future
PENGETAHUAN MASYARAKAT DAN STATUS MALARIA DI DESA BUMI SARI KECAMATAN BEUTONG KABUPATEN NAGAN RAYA
Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi pengetahuan masyarakat terhadap malaria dan mendapatkan gambaran status malaria di desa Bumi Sari wilayah kerja pusekmas Beutong, Kabupaten Nagan Raya.Metodologi penelitian yang digunakan adalah survei eksploratif non intervensi dan pemeriksaan mikroskopis sediaan darah jari. Hasil wawancara yang dilakukan pada 75 responden menunjukkan sebesar 74,7% memiliki tingkat pengetahuan yang baik dan 25,3% tingkat pengetahuan yang kurang baik terhadap malaria. Berdasarkan hasil pemeriksaan mikroskopis pada 119 sampel, tidak ditemukan sampel darah yang positif mengandung parasit penyebab malaria, oleh karena itu gambaran status malaria desa Bumi Sari wilayah kerja puskemas Beutong berada pada tahap pre-eliminasi
TINJAUAN KESALAHAN PENERAPAN HUKUM ACARA PIDANA OLEH HAKIM PENGADILAN NEGERI PAYAKUMBUH SEBAGAI ALASAN KASASI PENUNTUT UMUM DALAM PERKARA NARKOTIKA (Studi Putusan Mahkamah Agung Nomor : 49 K/Pid.Sus/2014)
MUHAMMAD YULIDAR ARDIYANTORO .E0011207 .2015. " A STUDY ON APPLICATION PROCEDURE BY CRIMINAL COURT JUDGE PAYAKUMBUH AS REASONS IN THE CASE OF PUBLIC PROSECUTOR CASSATIONOF NARCOTICS CASE.(A CASE STUDY ON SUPREME COURT VERDICT Number: 49 K/Pid.Sus/2014)”.Faculty of Law of Surakarta SebelasMaret University. This research aimed to review the application of the law of criminal procedure error by District Court Judge Payakumbuh used as an excuse Appeal by the Public Prosecutor in the case of narcotics . This study was a prescriptive doctrinal legal research. The approach taken is a case approach. The law material source used included primary ans secondary law materials, while the technique of law material data used was syllogism and interpretation method with a reasoning deduction. Based on the results of this study concluded Payakumbuh District Court Judge was wrong wrong in applying the law, especially the Law of Criminal Procedure, Judexfacti applying Article 127 paragraph ( 1 ) letter a to the defendant that does not comply with the legal facts in the trial . This is the reason for appeal by the Public Prosecutor as mentioned in article 253 of the Criminal Code . And a variety of Judges of the Supreme Court judgment in the appeal granted after assessment of the various considerations Supreme Court judge in granting the appeal according to the author is in conformity with the elements contained in Article 256 of the Criminal Code . Keywords : Consideration, Application of Criminal Procedure , Judexfacti , Payakumbuh District Court , Cassatio
POPULASI NYAMUK YANG BEPOTENSI SEBAGAI VEKTOR FILARIASIS DI KABUPATEN ACEH UTARA
Penyakit filariasis atau kaki gajah merupakan penyakit infeksi oleh cacing filaria. Stadium cacing filaria yang menginfeksi manusia adalah larva infektif instar 3 melalui gigitan nyamuk. Penentuan endemisitas filariasis suatu wilayah ditetapkan berdasarkan angka microfilaria. Salah satu wilayah yang endemis filaria di Provinsi Aceh adalah Kabupaten Aceh Utara. Untuk mengetahui nyamuk yang berpotensi sebagai vektor filariasis maka dilakukan penangkapan nyamuk dengan metode umpan orang. Penangkapan nyamuk dilakukan pada malam hari di Desa Binje dan Peunayan Kabupaten Aceh Utara. Penangkapan dilakukan selama 2 kali pada bulan November 2016. Nyamuk yang dominan berpotensi sebagai vektor filariasis adalah Culex sitiens dengan kelimpahan nisbi 9,5% dan puncak aktivitas menggigit pada pukul 22.00 s.d 23.00 dan 04.00 s.d 05.00
Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Perawat dalam Rangka Penerapan Pasien Safety di Rawat Inap Rumah Sakit Royal Prima Jambi Tahun 2018
Dari hasil laporan Komite Keselamatan Pasien Rumah Sakit Royal Prima Jambi salah satu penyebab terjadinya KTD adalah salah identifikasi yang dilakukan oleh petugas kesehatan rumah sakit. Data insiden keselamatan pasien tahun 2017 melaporkan analisis penyebab terjadinya insiden kesalahan dalam pemberian obat dikarenakan komunikasi tidak efektif sehingga terjadi medication error, selain itu juga dikarenakan prosedur tidak dijalankan dengan benar. Untuk mengindari kesalahan dalam identifikasi pasien maka sangat diperlukan gelang identitas pasien yang dibutuhkan untuk membantu mengidentifikasi pasien. Setiap pasien dirumah sakit berhak diidentifikasi secara benar.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku perawat dalam rangka penerapan pasien safety di Rawat Inap Rumah Sakit Royal Prima Jambi Tahun 2018. Jenis penelitian ini adalah cross sectional. Sampel dalam penelitian ini adalah perawat di ruang keperawatan Bougenvillle, Crysant, Edelweis dan Aster sebanyak 51 responden. Data dianalisis dengan menggunakan Chi-Squere dan Regresi Logistik.
Hasil penelitian menunjukkan ada pengaruh yang signifikan antara pengetahuan (p – value = 0,008), sikap (p – value = 0,000), fasilitas (p – value = 0,000), dan pengalaman kerja (p – value = 0,002) terhadap perilaku perawat dalam rangka penerapan pasien safety di Rawat Inap Rumah Sakit Royal Prima Jambi Tahun 2018 . Dan setelah melakukan uji logistic berganda dari 3 model didapatkan bahwa faktor yang paling dominan berpengaruh terhadap perilaku perawat dalam rangka pasien safety adalah sikap dengan nilai exponen B 87.535 dengan nilai p = 0,001
Hubungan Pengetahuan dan Sikap Ibu dalam Pemberian Gizi Seimbang dengan Kejadian Stunting pada Balita
Cases of stunting under five currently have the highest number when compared to other forms of malnutrition. Parents have an important role in fulfilling the nutrition of toddlers, especially the role of a mother as someone who is often with toddlers. If a mother has good knowledge, of course it will also affect a good attitude in fulfilling toddler nutrition. The purpose of this study was to determine the relationship between knowledge and attitudes of mothers in providing balanced nutrition with the incidence of stunting in toddlers at the Cisungsang Community Health Center, Lebak Regency in 2023. The research design used a correlational method with a cross-sectional approach with data collection tools using questionnaires and analyzed univariately and bivariately. The sample in this study amounted to 60 respondents. The results showed that almost all 49 toddlers (81.7%) did not experience stunting, most of the respondents 39 (65.0%) had good knowledge and most of the respondents 37 (61.7%) had a positive attitude. The statistical test results showed that there was a relationship between knowledge in providing balanced nutrition and the incidence of stunting in toddlers with a value (p-value = 0.001) and there was a relationship between the mother's attitude in providing balanced nutrition with the incidence of stunting in toddlers with a value (p-value = 0.002). It is hoped that health workers will be able to provide education to the public about the nutritious food needed so that the incidence of stunting can be reduced with promotive, preventive and curative efforts from health workers
- …