291 research outputs found
Sistem Pengendalian Internal Dalam Mitigasi Fraud Orderan Transportasi Berbasis Online Pada PT.Gojek Makassar
Tujuan penelitian ini adalah untuk (1) mengetahui bentuk fraud driver Gojek Makassar. (2) mengetahui bentuk sistem pengendalian internal Gojek Makassar dalam mitigasi fraud orderan pada PT.Gojek Makassar. Penilitian ini digolongkan sebagai jenis penelitian kualitatif karena penelitian kualitatif adalah riset yang bersifat deskriptif dan cenderung menggunakan analisis dengan pendekatan deduktif. Penelitian ini dilakukan pada PT.Gojek Makassar yang berlokasi di Jl. Sultan Alauddin (Sulawesi Selatan). Pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara dan dukungan data primer lainnya
Dalam menganalisa fenomena ini, peneliti menggunakan teori untuk menyesuaikan theory fraud triangle dan Stewardship theory sehingga sistem pengendalian internal yang lemah dan manajemen pengawasan yang kurang memadai harus mampu untuk antisipasi sehingga tidak ada lagi kecurangan bagi perusahaan. Dimana pengendalian internal ini sebagai koordinasi dari sistem akun-akun dan prosedur perkantoran yang berkaitan sehingga seorang karyawan selain mengerjakan tugasnya sendiri juga secara berkelanjutan mengecek pekerjan karyawan yang lain untuk hal-hal tertentu yang rawan kecurangan
The Effects of Temulawak extract and Yoghurt on HDL-LDL mice blood exposed waste cooking oil
Using cooking oil repeatedly in processing the fried foods can cause health problems, especially cholesterol metabolism that affect levels of HDL, LDL, triglycerides and total cholesterol blood that can cause blockage of blood vessels leading to coronary heart disease. This study aimed to determine the effect of temulawak extracts and yoghurt in lowering levels of LDL-HDL mice after given used cooking oil. The Treatments were temulawak extract at a dose of 280 mg/kg bw mice and 560 mg/kg bw mice and yoghurt concentration of 4% of the body weight of mice. Parameters measured were the levels of HDL (High Density Lipoprotein) and LDL (Low Density Lipoprotein). The results showed that temulawak extract 560 mg/kg bw and yoghurt 4 % bw effective in increasing HDL levels and decreasing LDL levels mice blood
The Role of Policy Entrepreneurs in Indonesia's Foreign Policy
This thesis is primarily concerned with how and why policy
entrepreneurs succeed in promoting their ideas or policy
proposals. In examining this, the thesis uses the case of
Indonesia’s foreign and domestic policies regarding the
protection of its own migrant workers who work abroad,
particularly with the ratification of the 1990 United Nations
Convention on the Protection of the Rights of All Migrant Workers
and Members of Their Families (CMW). There are three central
questions that this thesis examines: (1) To what extent were the
policy entrepreneurs important in shaping or playing roles in
Indonesia’s foreign policy regarding the protection of its
migrant workers and who were the main policy entrepreneurs?; (2)
How did these policy entrepreneurs attempt to ensure that their
policy proposals were adopted or their ideas heard?; and (3) Why
were the policy entrepreneurs successful in promoting their
ideas?
The thesis argues that the protection of Indonesian migrant
workers has become a pressing issue in the context of nation’s
foreign and domestic policies. This can be seen from the decision
of Indonesia’s Kementerian Luar Negeri (Ministry of Foreign
Affairs) in 2002 to establish a special directorate to address
the issue, namely the Directorate for the Protection of
Indonesian Citizens and Legal Agencies. Nonetheless, despite the
establishment of this directorate, protection from this
institution was still viewed as relatively poor since there were
still numerous high-profile cases involving Indonesian migrant
workers in cases related to torture and even some resulting in
death. Recent policies developments, spurred by increasing
democratisation, can be viewed as an improvement. This is
demonstrated by Indonesia’s decision to ratify the CMW in 2012.
With regard to this important decision, my empirical analysis
showed that there were at least two categories of policy
entrepreneurs that played important roles in influencing the
decision: key figures operating within the important civil
society organisations who worked under the umbrella movement
People’s Alliance for the Ratification of 1990 Convention
(ARRAK 90) and several elected members of the Dewan Perwakilan
Rakyat (DPR – Indonesia’s House of Representatives).
Overall, the thesis argues that policy entrepreneurs were
successful if: (1) they advocated cogent policy proposals; (2)
these proposals were based on normative principles; and (3) they
promoted their ideas with persistence. Each of these three
factors is examined in the case studies. In testing the notion of
persistence, the thesis measures activities such as: conducting a
series of demonstrations; writing papers; and holding lobbying
luncheons or dinners.
The thesis concludes that there were two success factors that
brought Indonesia’s foreign policy shift from non-ratification
to ratification: coalition-building and advocacy persistence. In
coalition-building, policy entrepreneurs believed that the
emergence of ARRAK 90 significantly transformed the policy
context. Working in coalition, policy entrepreneurs undertook
continuous activities in terms of substantive work,
demonstrations, and lobbying. As the policy context changed and
window of opportunity presented themselves, policy entrepreneurs
demonstrated enormous persistence in presenting their ideas. In
this context, the policy entrepreneurs continuously pushed their
demands, writing to influence public opinion, conducting various
demonstrations for the purpose of raising public awareness,
seizing government attention, and being persistent in demanding
the adoption of their proposals. All these factors, particularly
coalition-building and persistence, answer the primary questions
of this thesis: to what extent were policy entrepreneurs
important in policy change, how did they achieve change, and why
were policy entrepreneurs successful in promoting their policy
proposals
PENGARUH KOMPETENSI AKUNTANSI APARAT PENGELOLA DANA DESA DAN KOMITMEN ORGANISASI PEMERINTAH DESA TERHADAP AKUNTABILITAS PENGELOLAAN DANA DESA (Studi Pada Kecamatan Sinjai Selatan Kabupaten Sinjai)
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh kompetensi akuntansi yang dimiliki oleh aparat pengelola dana desa dan komitmen organisasi pemerintah desa terhadap akuntabilitas pengelolaan dana desa, mengingat bahwa tekat pemerintah membangun perekonomian dari pinggiran daerah yaitu dari desa sehingga kucuran dana dari pemerintah pusat sebagai bentuk implementasi dari lahirnnya undang-undang tentang desa jumlahnya mencapai Rp. 20,7 Triliun. Oleh karena itu, laporan pertanggungjawaban dana desa harus akuntabel.Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan rancangan penelitian explanatory (penelitian penjelasan), studi kasus pada kecamatan sinjai selatan kabupaten sinjai. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner, dokumentasi, dan studi pustaka. Analiasi data dilakukan menggunakan aplikasi SPSS 21 for windows.Hasil penelitian menunjukkan bahwa 57,7% Akuntabilitas pengelolaan dana desa dipengaruhi oleh variabel kompetensi akuntansi aparat pengelola dana desa dan komitmen organisasi pemerintah desa, selebihnya dipengaruhi oleh variable lain. Semakin baik kompetensi akuntansi yang dimiliki oleh aparat pengelola dana desa makan akan baik pula tingkat akuntabilitas pengelolaan dana desa yang dibuktikan dengan laporan pertanggungjawaban bersih serta semakin tingginya tingkat kesadaran kita atau tingkat komitmen kita terhadap organisasi atau instansi dalam hal komitmen organisasi pemerintah desa makan akan semakin baik akuntabilitas pengelolaan dana desa
AKUNTANSI DANA PENSIUN PADA BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL (BPJS) KETENAGAKERJAAN BERDASARKAN PSAK NOMOR 18
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesesuaian penerapan akuntansi danapensiun pada Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan denganPedoman Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) Nomor18. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif komparatif dengan cara membandingkanakuntansi dana pensiun di Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) KetenagakerjaanCabang Makassar dengan PSAK Nomor 18.Setelah melakukan penelitian, peneliti memperoleh hasil bahwa perlakuan akuntansidana pensiun BPJS Ketenagakerjaan Cabang Makassar telah sesuai dengan PSAK Nomor 18,mulai dari pokok-pokok peraturan yang diterapkan, baik dari sisi iuran maupun pembayaranmanfaat pensiunnya. Namun pada BPJS Ketenagakerjaan tidak mencantumkan data pesertaprogram jaminan pensiu
ANALISIS PENGAKUAN PENDAPATAN PREMI ASURANSI UNDERWRITING BERDASARKAN PSAK NO. 28 TAHUN 2012 PADA PT. ASKRINDO CABANG MAKASSAR
Penelitian ini menganalisis mengenai pengakuan pendapatan premi asuransi underwriting yang dilakukan pada PT. Askrindo Cabang Makassar. Tujuan penelitian ini yaitu untuk menganalisis metode pengakuan pendapatan yang diterapkan pada PT. Askrindo Cabang Makassar, Keterkaitan pengakuan pendapatan terhadap premi asuransi underwriting, serta kesesuaian pengakuan pendapatan yang diterapkan oleh PT. Askrindo Cabang Makassar dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 28 Tahun 2012.
Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan oleh penulis dapat ditarik kesimpulan bahwa pengakuan pendapatan premi asuransi underwriting yang telah diterapkan oleh PT. Askrindo Cabang Makassar telah sesuai dengan PSAK No. 28 Tahun 2012 hanya saja pencatatan premi yang belum merupakan pendapatan yang diterapkan oleh PT. Askrindo Cabang Makassar masih belum sesuai dengan PSAK No. 28 TAhun 2012
PENGGUNAAN MATRIKS PENDUKUNG (SILIKA GEL) PADA TANAMAN KAYU APU (pistia stratiotes. l) SEBAGAI BIOSORBEN UNTUK MENGURANGI TINGKAT PENCEMAR ION TIMBAL (Pb2+)
ABSTRACT Problems of environmental became one of problem must be interested by public, One of them was the stain by ion lead (Pb2+). An experiment was conduct about the use of “Kayu Apu” (Pistia Stratiotes. L) as ion Pb2+ adsorbents before and after added supporting matrix (silica gel). This experiment worked with static method. The parameters were examined carefully: pH (2, 4, 6, 8, and 10), concentrate (10, 25, 50, 75, and 100 ppm), and contacted time (15, 30, 45, 60, and 75 minutes). pH, concentrate, and contacted time optimum for “Kayu Apu” before using supporting matrix (silica gel) successively 6, 50 ppm, 30 minute, with the adsorbtion efficiency: 89.16%. Besides, pH, concentrate, and contacted time optimum after using supporting matrix (silica gel) successively 4, 50 ppm, 45 minute, with the adsorbtion efficiency: 97.47%. Biomaterial of “Kayu Apu” has been given supporting matrix (silica gel) more efficiently than without supporter matrixs for adsorbing ion Pb2+.Keywords: pistia Stratiotes. L, biosorbent, silica gel, Pb2
- …