3 research outputs found
STUDI LITERATUR AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK DAUN JARAK PAGAR (Jatropha curcas Linn.) TERHADAP BERBAGAI SAMPEL BAKTERI
Pandemi covid-19 telah memicu peningkatan penggunaan antibiotik, dilaporkan 68,9% pasien covid-19 melaporkan penggunaan antibiotik sebelum masuk rumah sakit yang memicu peningkatan angka resistensi antibiotik. Daun jarak pagar (Jatropha curcas Linn.) merupakan salah satu tanaman obat tradisional yang terbukti memiliki kemampuan antibakteri yang sangat baik. Tanaman ini mengandung berbagai zat yang berpotensi untuk digunakan sebagai obat, menurut berbagai penelitian. Masyarakat masih sering menggunakan berbagai obat tradisional sebagai bentuk pengobatan karena secara historis telah digunakan untuk menyembuhkan penyakit dengan efek samping yang lebih ringan dibandingkan pengobatan modern. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui aktivitas antibakteri ekstrak daun tanaman ini dalam berbagai jenis pelarut. Alkaloid, saponin, tanin, fenol, dan flavonoid merupakan zat aktif yang terdapat pada ekstrak daun dari tanaman ini yang memiliki aktivitas sebagai antibakteri dimana masing-masing senyawa memiliki mekanisme kerja yang berbeda. Metode penelitian berupa studi literatur dengan mengumpulkan sumber-sumber dari jurnal dalam dan luar negeri yang mungkin terdapat secara online dengan menggunakan mesin pencari Google Scholar. Populasi dalam penelitian ini dengan membaca artikel tentang sifat antibakteri ekstrak daun jarak pagar (Jatropha curcas Linn.) Sampel penelitian masing-masing berasal dari sepuluh jurnal nasional dan internasional. Aktivitas antibakteri ekstrak daun tanaman dipelajari dan hasilnya mengungkapkan klasifikasi zona hambat sedang hingga sangat tinggi. Untuk Escherecia coli, Staphylococcus aureus, Staphylococcus epidermis, Pseudomonas aeruginosa, Klebsiella pneumonia, dan Agrobacterium tumifaciens kategori zona hambat sangat kuat. Kategori zona hambat kuat untuk spesies bakteri Aspergillus niger. Bakteri Porphyromonas gingivalis berada pada kelompok zona hambat sedang
QUALITATIVE ANALYSIS OF MERCURY AND HYDROQUINONE CONTENT IN WHITENING CREAMS CIRCULATING IN BALIKPAPAN
Whitening cream is a preparation or mixture of ingredients used on the outside of the body that functions to brighten or change the color of the skin so that it makes the skin clean and white. Many people, especially women, use cosmetics, one of which is whitening cream to beautify the skin. Seeing this opportunity, many producers added mercury and hydroquinone to increase the number of consumers. This study aims to conduct a qualitative analysis of whitening creams circulating in Balikpapan. To achieve this goal, four samples A, B, C, and D were analyzed using the KI color test method and the flame test to determine the presence of mercury and the color reagent method to determine the presence of hydroquinone. The results of the research for qualitative test of the mercury and hydroquinone content in the whitening cream circulating in the city of Balikpapan, 3 samples were thought to contain mercury, namely samples B, C, D and 2 samples which were thought to contain hydroquinone, namely samples A and D