1,891 research outputs found
HUBUNGAN POLA ASIH ORANG TUA DENGAN PERKEMBANGAN SOSIAL PADA ANAK SINDROM DOWN DI DESA KARANGPATIHAN KECAMATAN BALONG KABUPATEN PONOROGO
Orang tua memperlakukan anak sindrom down dengan kurang baik, misal anak dikurung di rumah. Tujuan penelitian menganalisis hubungan antara pola asih orang tua dengan perkembangan sosial pada anak sindrom down di desa Karangpatihan kecamatan Balong kabupaten Ponorogo.
Desain penelitian analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian sebesar 20 orangtua yang memiliki anak sindrom down. Besar sampel
19 responden diambil dengan teknik Simple Random Sampling. Variabel independen adalah pola asih orang tua dan variabel dependen adalah perkembangan sosial anak sindrom down. Instrumen menggunakan kuesioner. Data dianalisis dengan uji kruskall-wallis dengan α = 0,05.
Hasil penelitian didapatkan dari 19 responden sebagian besar (73,7%) pola asih orang tua tidak sesuai dan sebagian besar (63,2%) mempunyai perkembangan sosial kurang. Analisa uji kruskall-wallis menunjukan Ï = 0,004 < α = 0,05, H0 ditolak berarti ada hubungan antara pola asih orang tua dengan perkembangan sosial pada anak sindrom down.
Simpulan dari penelitian ini adalah ada hubungan pola asih orangtua dengan perkembangan sosial pada anak sindrom down. Sebaiknya Orang tua dan keluarga perlu mendapatkan informasi cara memberikan pola asih yang sesuai. Serta sebagai petugas kesehatan harus memberikan pemahaman tentang
pemberian pola asih yang sesuai
PERBANDINGAN HASIL BELAJAR SISWA ANTARA YANG MENGGUNAKAN PENILAIAN KINERJA DENGAN PENILAIAN CHECK LIST PADA SUB POKOK BAHASAN PERSEGI DAN PERSEGI PANJANG
Sri Wulandari : PERBANDINGAN HASIL BELAJAR SISWA ANTARA
YANG MENGGUNAKAN PENILAIAN KINERJA
DENGAN PENILAIAN CHECK LIST PADA SUB
POKOK BAHASAN PERESEGI DAN PERSEGI
PANJANG
Upaya peningkatan kualitas pendidikan tidak lepas dari strategi mengajar,
metode atau model pembelajaran, evaluasi atau penilaian yang diberikan kepada
peserta didik. Namun evaluasi yang sering digunakan jenis tes yaiu tes uraian dan
tes objektif, hasil yang dicapai selalu kurang memuaskan karena nilai kurang dari
KKM ( Kriteria Ketuntasan Maksimal ). Agar hasil dapat maksimal dengan cara
menggabungkan teknik evaluasi tes dan non tes dalam proses pembelajaran.
Disini penulis menggunakan alat evaluasi jenis tes dan nontes, tes yaitu tes
objektif pilihan ganda, sedangkan nontes yaitu penilaian kinerja dan penilaian
check list.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hasil belajar siswa yang
menggunakan penilaian kinerja dan penilaian check list, dan untuk mengetahui
perbandingan hasil belajar siswa yang menggunakan penilaian kinerja dan
penilaian check list.
Penentuan teknik evaluasi jenis non tes ini disesuaikan dengan materi, dan
memungkinkan siswa belajar lebih baik. Penilaian kinerja dan penilaian check list
sebagai evaluasi atau penilaian alternatif jenis non tes yang membuat siswa
mampu bekerja untuk menghasilkan produk danberani menggali kemampuan
yang dimiliki. Sehingga siswa mampu memahami materi dengan baik dan bisa
meningkatkan hasil belajar agar mencapai KKM.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII MTs PUI Ciwedus
Timbang yang terdiri dari 125 siswa. Dalam penelitian ini dipilih dua kelas yaitu
kelas VII A yang berjumlah 30 siswa sebagai kelompok 1 yang menggunakan
penilaian kinerja dan kelas VII B yang berjumlah 30 siswa sebagai kelompok 2
yang menggunakan penilaian check list. Teknik pengumpulan data yang
digunakan adalah tesdannontes. Data yang diperoleh kemudian dianalisis dengan
menggunakan uji hipotesis.
Perbandingan hasil belajar siswa antara yang menggunakan penilaian
kinerja dengan penilaian check listterdapat perbedaan yang signifikan, hal itu
ditunjukkan dengan nilai signifikansi < 0,05 yaitu 0,00 sehingga H0 ditolak dan
Ha diterima. Dilihat dengan cara membandingkan rata-rata nilai gabungan (tes
dan nontes) kelas eksperimen 1 dengan kelas eksperimen 2, rata-rata nilai
gabungan hasil belajar matematika kelas eksperimen 1 sebesar 84,95 dengan
kategori baik sekali. Sedangkan rata-rata nilai gabungan (tes dan nontes)hasil
belajar siswa kelas eksperimen 2 sebesar 78,67 dengan kategori baik. Berdasarkan
hal tersebut, terdapat perbedaan hasil belajar siswa.
Kata Kunci: Evaluasi, Tes, Nontes yaitu PenilaianKinerjadanCheck List, Hasil
Belajar Sisw
ANALISIS PROFIL HUBUNGAN PENGUASAAN KONSEP DAN KARAKTER SISWA SMP MENGENAI ISU-ISU SAINS
Pendidikan karakter telah menjadi pusat perhatian bagi pendidikan Indonesia saat ini. Banyaknya kasus-kasus moral yang terjadi pada siswa sekolah menengah pertama khususnya di kota Bandung merupakan salah satu dampak dari kesalahan pendidikan yang cenderung lebih banyak menekankan pembelajaran pada aspek kognitif dan mengabaikan aspek lainnya terutama dalam aspek penanaman karakter. Meskipun dalam pembelajaran di sekolah khususnya pada mata pelajaran IPA, siswa ditekankan untuk dapat menghargai lingkungan, namun fakta yang terjadi di lapangan adalah masih banyak siswa yang acuh terhadap keadaan lingkungan sekitarnya. Kasus ini menimbulkan pertanyaan besar dalam dunia pendidikan terkait pengaruh pengetahuan (kognitif) terhadap karakter yang tertanam dalam diri siswa. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis profil hubungan penguasaan konsep dan karakter siswa SMP mengenai isu-isu sains. Alasan dilakukannya penelitian ini dikarenakan salah satu fungsi Pendidikan Nasional adalah untuk mengembangkan potensi dan karakter peserta didik. Pendidikan di Indonesia dikatakan berhasil apabila pendidikan mampu menyeimbangkan antara domain kognitif dan karakter. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif terhadap 220 siswa SMP dari enam sekolah yang terdiri dari sekolah kluster I, II, dan III di kota Bandung. Instrumen yang digunakan yaitu Tes Penguasaan Konsep untuk mengukur tingkat penguasaan konsep siswa dan Tes Dilema Moral untuk mengukur karakter siswa. Pola hubungan penguasaan konsep dan karakter Siswa yang ditemukan pada penelitian ini adalah siswa dengan penguasaan konsep sangat baik, baik, dan cukup mempunyai persentase aspek karakter baik moral knowing, moral feeling, dan moral action yang lebih tinggi dibandingkan siswa dengan tingkat penguasaan konsep rendah dan sangat rendah. ;--- Character education has become a central concern for education in Indonesia today. The number of cases of moral happens to secondary school students especially in Bandung is one of the effects of educational trespass that tend to more emphasize of learning on cognitive aspects and tend to ignore other aspects, the aspect of character cultivation in particular.Although learning in school, especially in science subjects, students can appreciate the emphasis on the environment, but the fact that happened is still a lot of students are indifferent to the state of the surrounding environment.This case raises a big question in the world of education related to the influence of knowledge (cognitive) toward characters that are embedded in students. This study aimed to analyze the profile of relationship between mastery of concepts and characters junior high school students about science issues. The reason for this research because one of the functions of National Education is to develop the potential and character of students. Education in Indonesia can succeed if education is able to balance between the cognitive domain and character.This research uses qualitative descriptive to 220 junior high school students from six schools consisting of school clusters I, II, and III in the city of Bandung. The instrument used is the Concept Mastery Tests to measure students 'mastery of concepts and Moral Dilemma Tests to measure students' character. The pattern of relationship mastery of concepts and characters students found in this study is a student with a mastery of the concept is very good, good, and enough have percentage aspects of good character moral knowing, moral feeling, and moral action are higher than students with a level of mastery of the concept of low and very lo
PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN âOUTDOOR â DALAM MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR ANAK DI TK PAPAHAN 03 TASIKMADU KARANGANYAR
Dalam melakukan proses pembelajaran guru dapat menggunakan berbagai macam metode pembelajaran. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan aktivitas belajar anak kelompok B semester II TK Papahan 03 Tasikmadu
karanganyar tahun ajaran 2010/2011. Penelitian tindakan kelas yang dilakukan ini bersifat deskriptif kualitatif dan dikenakan pada 20 anak didik. Pengambilan data dilakukan dengan teknik oibservasi, catatan, lapangan, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi peningkatan dalam aktivitas belajar anak. Hal ini dapat ditunjukkan dari hasil penelitian pada siklus I dan siklus II pertemuan pertama dalam hal anak mau melaksanakan kegiatan sampai selesai terhitung dari 11 anak (55%) menjadi 16 anak (80%), anak dapat melaksanakan kegiatan berkelompok terhitung dari 13 anak (65%) menjadi 18 anak (90%), aktif bergerak sesuai peraturan terhitung dari 14 anak (70%) menjadi 18 anak (90%), anak terampil menggunakan alat atau media terhitung dari 14 anak (70%) menjadi 18 anak (90%). Pada siklus I dan siklus II pertemuan kedua dalam hal anak mau melaksanakan kegiatan sampai selesai terhitung dari 17 anak (85%) menjadi 18 anak (90%), anak
dapat melaksanakan kegiatan berkelompok terhitung dari 15 anak (75%) menjadi 18 anak (90%), anak aktif bergerak sesuai peraturan terhitung dari 14 anak (70%) menjadi 17 anak (85%), anak terampil menggunakan alat atau media terhitung dari 13 anak (65%) menjadi 18 anak (90%).
Pada siklus I dan siklus II pertemuan ketiga dalam hal anak mau melaksanakan kegiatan sampai selesai terhitung dari 17 anak (85%) menjadi 18 anak (90%), anak dapat melaksanakan kegiatan berkelompok terhitung dari 17 anak (85%) menjadi 18 anak (90%), anak aktif bergerak sesuai peraturan terhitung dari 17 anak (85%) menjadi 18 anak (90%), anak terampil menggunakan alat atau media terhitung dari 17 anak (85%) menjadi 18 anak.(90%) Berdasarkan hasil penelitian dan observasi dapat disimpulkan bahwa ada peningkatan aktivitas belajar anak dalam pembelajaran
outdoor
ANALISIS STRATEGI PEMASARAN DALAM MENINGKATKAN LABA PADA PRAJA TOUR & TRAVEl DI YOGJAKARTA
In the era of market competition increasingly varied and very competitive, it would be necessary a new breakthrough that could lead consumers to choose and are interested in the products or services offered. This requires the company to conduct its activities effectively and efficiently as possible, so that it can be protected in a relatively long period of time. Many companies that perform a wide range of creative ideas to overcome the competition that exists
primarily in companies engaged in the same.
Data analysis techniques in this study is the information in the form of qualitative narratives produced in-depth interviews (in-depth interviews) and a questionnaire relating to the business strategy Township Tour & Travel in Yogyakarta to compete by using analysis of marketing strategies will then be drawn a conclusion SWOT. The purpose of this study is to identify the business strategies used in running businesses and developing a business.
Furthermore, the researchers used a technique that is focused synthesis analysis techniques using relevant theories from the relevant literature used to explain the observed phenomena.
Keywords : Praja Tour & Travel , Strategy in the Field Marketing and SWOT Analysis
Pengaruh Pemberian Kredit Pada PD. BKK Eromoko Terhadap Peningkatan Pendapatan Pedagang Kecil di Kecamatan Eromoko Kabupaten Wonogiri
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan yang signifikan pendapatan pedagang kecil sebelum dan sesudah pemberian kredit dan mengetahui ada pengaruh positif dan signifikan kredit yang diberikan terhadap peningkatan pendapatan pedagang kecil. Populasi dalam penelitian ini yaitu pedagang kecil yang mengajukan kredit pada PD. BKK Eromoko Kabupaten Wonogiri. Metode pengambilan sampel dengan purposive sampling. Sampel penelitian yang diambil sebanyak 45 pedagang kecil dengan modal sendiri antara Rp. 800.000,00 sampai Rp. 8.000.000,00. Pinjaman dari PD. BKK Eromoko antara Rp. 1.000.000,00 sampai Rp. 10.000.000,00. Data yang dikumpulkan dengan metode wawancara, dokumentasi dan kepustakaan. Sumber data yang digunakan yaitu data primer dan sekunder. Analisis data yang digunakan yaitu uji beda mean dan analisis regresi linier sederhana. Hasil pengujian beda mean menunjukkan bahwa -thitung †-ttabel
(-11,557 †-2,021), maka terdapat perbedaan yang signifikan pendapatan pedagang kecil sebelum dan sesudah pemberian kredit pada PD. BKK Eromoko Kabupaten Wonogiri. Hasil penelitian menunjukkan persamaan regresi: Y = 234096,812+0,110X . hasil uji t bahwa thitung ℠ttabel (6,092 ℠2,021), maka ada pengaruh positif dan signifikan kredit yang diberikan PD. BKK Eromoko terhadap peningkatan pendapatan pedagang kecil di Kecamatan Eromoko Kabupaten Wonogiri. Besarnya pengaruh pemberian kredit PD. BKK Eromoko
terhadap peningkatan pendapatan pedagang kecil di Kecamatan Eromoko Kabupaten Wonogiri sebesar 46,3%, sedangkan sisanya sebesar 53,7% dijelaskan oleh variabel lain di luar model dalam penelitian ini
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA DI KELAS III SD NEGERI TANGKISAN POS DENGAN MENERAPKAN LANGKAH-LANGKAH TEORI BELAJAR BRUNER
Hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika materi uang masih rendah di bawah nilai KKM(65). Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatan hasil belajar matematika pada materi uang siswa kelas III dengan menerapkan langkah-langkah teori belajar Bruner di SD Negeri Tangkisan Pos.
Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Subjek dalam penelitian ini siswa kelas III SD Negeri Tangkisan Pos sejumlah 26 siswa. Penelitian ini dilakukan secara kolaboratif antara guru kelas dan peneliti. Instrumen yang digunakan untuk mengambil data ini adalah tes hasil belajar, lembar observasi, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang dipergunakan adalah deskriptif kualitatif dan kuantitatif.
Dapat disimpulkan bahwa penerapan langkah-langkah teori belajar Bruner pada mata pelajaran matematika dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas III SD Negeri Tangkisan Pos. Berdasarkan hasil penelitian bahwa nilai rata-rata pra siklus sebesar 44,81.. Nilai rata-rata siklus I 61,28. Nilai tertinggi yang didapatkan oleh siswa pada siklus I adalah 86,67 dan nilai terendah adalah 20. Pada siklus II terjadi peningkatan nilai rata-rata siswa menjadi 82,82 dengan nilai tertinggi yang didapatkan adalah 100 dan nilai terendah adalah 53,33. Siswa yang memperoleh nilai di atas KKM sebanyak 21 siswa atau persentase sebesar 80,77% dan siswa yang memperoleh nilai di bawah KKM sebanyak 5 siswa atau persentase sebesar 19,23%.
Kata kunci : Hasil belajar matematika, Langkah-langkah teori belajar Bruner, Matematik
Pengaruh Latihan Bladder Training Terhadap Penurunan Inkontinensia Pada Lanjut Usia Di Panti Wreda Dharma Bakti Surakarta
Pada lanjut usia sering terjadi masalah âempat besarâ yang memerlukan perawatan segera, yaitu : imobilisasi, ketidakstabilan, gangguan mental, dan inkontinensia. Masalah inkontinensia tidak disebabkan langsung oleh proses penuaan, pemicu terjadinya inkontinensia pada lanjut usia adalah kondisi yang sering terjadi pada lanjut usia yang
dikombinasikan dengan perubahan terkait usia dalam sistem urinaria. Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi inkontinensia urine pada lanjut usia antara lain
dengan pemberian latihan bladder training. Prevalensi inkontinensia pada lanjut usia wanita di Asia cukup tinggi yaitu sebesar 38% dan pria 19%. Hasil wawancara dengan
pegawai panti wreda dharma bakti surakarta pada bulan desember 2011, terdapat 43 lansia yang mengalami inkontinensia dari 85 lansia yang tinggal di panti, atau
prevalensinya mencapai 50,58%. Dari pihak panti belum melakukan penatalaksanaan untuk mengatasi inkontinensia, termasuk salah satunya dengan bladder training. Tujuan
penelitian ini adalah untuk mengetahui adakah pengaruh latihan bladder training terhadap penurunan inkontinensia pada lanjut usia di Panti Wredha Dharma Bakti Surakarta. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode quasy eksperimen dan design non equivalent control group design. Populasi penelitian adalah lanjut usia di panti Wredha Dharma Bhakti Surakarta yang berjumlah 43 lanjut usia dan sample penelitian ditentukan sebanyak 24 lanjut usia yang dibagi dalam kelompok perlakuan yaitu kelompok yang diberikan latihan bladder training dan kelompok kontrol yang tidak diberikan latihan apapun. Instrument penelitian berupa lembar observasi
frekuensi berkemih lanjut usia dalam kurun waktu 12 jam pengamatan. Metode analisis uji adalah uji paired t-test (uji beda rata-rata). Hasil penelitian ini menunjukkan: (1) Rata-rata frekuensi berkemih lanjut usia di Panti Wredha Dharma Bhakti sebelum pemberian latihan bladder training pada kelompok perlakuan adalah 8,25 kali per 12 jam dan pada kelompok kontrol 8,08 kali per 12 jam, (2) rata-rata frekuensi berkemih lanjut usia di panti Wredha Dharma Bhakti sesudah pemberian latihan bladder training pada kelompok perlakuan adalah 4,92 kali per 12 jam dan pada kelompok kontrol 8,25 kali per 12 jam, dan (3) hasil uji t-test pre test frekuensi berkemih diperoleh nilai thitung sebesar 0,343 dengan p-value 0,735, maka H
0 diterima disimpulkan bahwa frekuensi berkemih awal
(pre test) pada kedua kelompok tidak berbeda (matching), sedangkan pada akhir (post test) berbeda dengan nilai thitung sebesar 7,348 dengan p-value 0,000, maka H
0 ditolak, disimpulkan bahwa post test frekuensi berkemih antara kelompok perlakuan dan kontrol berbeda. Dimana rata-rata post test kelompok perlakuan lebih rendah dibandingkan kelompok kontrol, sehingga disimpulkan terdapat pengaruh latihan bladder training terhadap inkontinensia pada lanjut usia di Panti Wreda Dharma Bakti Surakarta
IMPLICATURE USED BETWEEN TWO HOSTS WHEN SWITCHING AND MIXING THEIR LANGUAGES
IMPLICATURE USED BETWEEN TWO HOSTS WHEN SWITCHING AND MIXING THEIR LANGUAGES
Sri Wulandari
Language and Literature Department, Faculty of Languages and Arts, Surabaya State University
[email protected]
Drs. Slamet Setiawan, M.A., Ph.D
Language and Literature Department, Faculty of Languages and Arts, Surabaya State University
[email protected]
Abstrak
Penelitian ini focus dalam meneliti implikatur yang digunakan antara dua pembawa acara ketika mereka mengalihkan dan mencampur bahasa mereka. Penelitian ini dilakukan karena untuk mengetahui perbedaan alih kode dan campur kode dalam bahasa yang digunakan oleh pembawa acara Bukan Empat Mata dan Hitam Putih serta implikatur yang muncul ketika berbicara. tujuan dari penelitian ini adalah, 1) Untuk mengidentifikasi tipe alih kode dan campur kode yang mengandung implikatur dalam Bukan Empat Mata dan Hitam Putih. 2) Untuk menganalisa tipe dari implikatur di dalam alih kode dan campur kode 3) Untuk mengetahui perbedaan dari implikatur dalam alih kode dan campur kode yang digunakan oleh pembawa acara di Bukan Empat Mata dan Hitam Putih. Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori tentang Campur Kode dan Alih Kode oleh Janet Holmes dan Implikatur oleh George Yule. Deskriptif qualitative digunakan dalam penelitian ini untuk menjelaskan secara sistematis situasi atau secara factual dan akurat. Teori yang digunakan yaitu Miles dan Huberman. Penelitian ini menemukan bahwa Tukul Arwana lebih sering menggunakan Campur Kode dalam mengubah pelafalan.. Sedangkan Deddy Corbuzier menggunakan selipan campur kode dalam percakapannya.
Kata Kunci: Alih kode dan Campur Kode, Implikatur, Sosiolinguistik
Abstract
This study investigates Implicature Used Between Two Hosts When They Switch And Mix Their Language. This study is conducted because of the differences Code switching and Code mixing in the language used by the hosts of Bukan Empat Mata and Hitam Putih program and the implicature appear in their speech. The purposes of this study are, 1) to identify the types of code switching and code mixing contain of implicature appears in Bukan Empat Mata and Hitam Putih programs. 2) to analyze the type of implicature in code switching and code mixing. 3) to know the differentiate of implicature of code switching and code mixing used by hosts in Bukan Empat Mata and Hitam Putih programs. The theories used by this study are the theories about code mixing and code switching by Janet Holmes and implicature by George Yule. The descriptive qualitative research was used to describe systematically a situation or an area of interest factually and accurately, the theory of this research used Miles and Hubberman. This study found that Tukul arwana more often uses code mixing involving a change of pronunciation. While, the host of Hitam Putih, Deddy Corbuzier used insertion code mixing.
Keywords: Code Switching and Code Mixing, Implicature, Sociolinguistics Relations
INTRODUCTION
People do not live alone. They live in a community which use more than one language. Language has a big role for their activity,because it fulfills their needs.People always communicate one another with language. Indonesia has many kinds of ethnics, customs, and languages, such as Madurese, Javanese, Betawinese, Sundanese, etc. So, most of Indonesian people are bilinguals.
In modern era Indonesian people realize about the importance of English language. For this reason, they learn the language and try to speak it as fluently as they can. In our daily life, we often find people use different languages. Those differences include in many aspects, such as accent, dialect, speech also sex. And people have to select appropriate language with the condition to make the speech understood easily. used. Sometimes the languages are mixed or they are switched to another language in their speech or conversation. Then these phenomena are known as Code Switching and Code Mixing.
When we listen to someone who is speaking, we normally try to understand not only the meaning of the words, but also what they intends to convey. Sometimes people convey their hidden message which lets the interlocutor think deeply to be able to catch the point of the message and the reason why the speaker says those words. It is known as Implicature (Yule,1996:35). Learning the meaning implied means we are learning pragmatics.
Bukan Empata Mata is one of the talkshow programs in Trans7 guided by Tukul Rikwanto or also known as Tukul Arwana. He also used English when he becomes the host of this program, although he can’t speak English well. With his confidence, he always likes to use some English words. Every shows he usually has different theme about guest stars hobies, achievement, social live, love, etc. Those are combined with special characteristic of Tukul Arwana.
The other program in the same channel, Trans 7, which is almost same as Bukan Empat Mata is known as Hitam Putih program. This program is a talkshow which is hosted by magician, Deddy Corbuzier Dedy often uses English words or utterances, and so does Tukul. So, the host of Bukan Empat Mata program named Tukul Arwana, and the host of Hitam Putih program named Dedy Corbuzier usually switches and mixes their language into some other language such as Indonesian, English, Sundanese, Javanese, etc, during their programs.
In this study, the writer wants to understand about code switching and code mixing and the implicature in Talk show TV program. There are some reasons that make the writer interested to investigate Bukan Empat Mata and Hitam Putih program as the subject of the study.
Based on the background of the study above, it is formulated the problems as follows: 1) What types of code switching and code mixing appear in Bukan Empat Mata and Hitam Putih programs?, 2) What kind of implicature that exists in code switching and code mixing used by the hosts inBukan Empat Mata and Hitam Putih programs?, 3) What are the differences between implicature of code switching and code mixing used by hosts in Bukan Empat Mata and Hitam Putih programs?. Referring to the research question, the purpose of this study formulated as follows: 1)To know the types of code switching and code mixing appears in Bukan Empat Mata and Hitam Putih programs. 2) To know the implicature that exists in code switching and code mixing used by the hosts in Bukan Empat Mata and Hitam Putih programs. 3) To know the differentiate of implicature of code switching and code mixing used by hosts in Bukan Empat Mata and Hitam Putih programs.
In order to have good analysis, the study needs to be supported by related theories. The related theories in this study are the theories about Code Switching, Code Mixing, Implicature and Discourse in conversation. Those theories must be able to support the study on finding the answer for the satement of the problems.
The phenomenon of bilingualism results in the occurence of code switching and code mixing (Wardaugh, 1986:101). Hoffman (1991:113) explains that code switching can occur quite frequently in an informal conversation among people who are familiar and have a shared educational, ethnic, and socio-economic background. It is avoided in a formal speech situation among people especially to those who have little in common factors in terms of social status, language loyalty, and formality.
METHODE
The method in conducting the study, is used the descriptive qualitative method. This section starts with the description of research design. Then it is continued with object of the study, instruments of the study, data and source of data, data collection technique, and data analysis technique.
The subjects of this study are hosts in Bukan Empat Mata and Hitam Putih programs. The data of this study are obtained from the hosts’ utterance when they present the program of Bukan Empat Mata and Hitam Putih. Arikunto (2009 : 101) said that Instrument is toolthat choose to make the researcher systematic and easy in the process of collecting data.The researcher took a part as a instrument because she watched and listened then transcribe the data. This study used hosts’ utterances of the program of Bukan Empat Mata and Hitam Putih by Tukul Arwana and Deddy Corbuzier as the source of the data. In conducting data analysis in her research study the researcher uses some procedures and techniques. This study uses data analysis technique by Miles and Hubberman (1994:10). It presents some steps of how to analyze the data. 1) Data collection, Using observation and content analysis to collect data through transcribing and classifying. 2) Data reduction, Reduction the data that is not included in Data display. 3) Data display is an activity that engages the researcher to organize data. This is done in order to get conclusion and to find out the following steps that should be done. 4)Conclusion and Verification Stage, This phase is absolutely crucial toward the research study. It is a procedure that will approve the validity of data that have been collected. It is a stage where theories that have been collected in the second chapter are proven to be applied in answering the three research questions.
DATA ANALYSIS AND DISCUSSION
This section consists of result and discussion. It will analyze the data which has been collected. The result focuses on the data which is analyzed in order to be able to answer the first research question about types of code switching and code mixing appears in Bukan Empat Mata and Hitam Putih programs, the second research question deals with the implicature of code switching and code mixing used by hosts in Bukan Empat Mata and Hitam Putih programs, the third research question is the differentiate of implicature of code switching and code mixing used by hosts in Bukan Empat Mata and Hitam Putih programs. Then discussion is analysis obtained data uses theories which have been describe.
Data 1.
Utterances
Type of Code Switching
Type of Code Mixing
Implicature
GI
PI
Kamu keliatan malam ini cantik sekali dan saya liat kaki mu sexy.
-
Insertion code mixing
-
√
Table 1. The appearance of code switching and code mixing followed by implicature of Tukul Arwana’s utterance in Bukan Empat Mata
In data number one The utterance which is uttered by Tukul above shows about insertion code mixing. Sexy is a word. The speaker insert an English word in Indonesian language through the sentence and the position of the English word is in the last of his utterance and continuing with Indonesian. From the form of sentence, the word sexy is an insertion of material (lexical item) which is from English language into Indonesia structure sentence.
The sentence of the utterance is begun with Indonesian language “Kamu keliatan malam ini cantik sekali dan saya liat kaki mu” after that there was an English word sexy then, continuing to Indonesian language “Saya memang mengidolakan kamu tiap kamu ada di Televisi membuat saya tidak bisa tidur semalaman.”
Tukul said that Cinta’s feet were sexy because she was wearing mini skirt. His feet looked desiring. Sexy is English word which is common used in daily conversation because if it is said in Indonesian word is too long. Sexy in Indonesian is “menggairahkan” or something desiring. The utterances imply that Tukul says the amazed and admired her guest. Implicature is the invisible meaning of an utterance that unsaid by the speaker (see appendixes 6). It kinds of particularized implicature because when Chyntia said that Tukul a playboy, he come to his guest star and persuade Cinta Laura.
Utterances
Type of Code Switching
Type of Code Mixing
Implicature
GI
PI
Ya maksudnya minta tolong sama semkeriti yang disini
-
Code Mixing Involving a change of pronunciation
-
√
Table 2. The appearance of code switching and code mixing followed by implicature of Tukul Arwana’s utterance in Bukan Empat Mata
Data above shows that Tukul’s utterance is mixed between English words and Indonesian pronunciation. This type of utterance belongs to code mixing involving a change of pronunciation. This sentence begins by the Indonesia language “ya maksudnya minta tolong sama.” After that there is an English word semkeriti but he said unclearly. Then back again to Indonesian language which appeared in sentence “yang disini”. The position of the English word is also in the middle of Indonesian sentence.
Semkerity here is to mention security. But, he changed into Indonesian pronunciation. Security is someone who keeps order of the place. This utterance occurs when the guest is Cristie Julia. She is an actress of Indonesia. The reason is being more informative. Tukul commended her that she was on time people. She asked with joke that she came early to help security open the studio. Tukul knows that the audience will understand the implication of semkeriti (see appendix 6) so he said this word unclearly. It make the audience needs some special knowledge to understand the meaning and it called particularized conversational implicature.
Utterances
Type of Code Switching
Type of Code Mixing
Implicature
GI
PI
Aahhh kamu saya undang-undang katanya gak ada waktu gak ada jadwal gak ada schedule gak punya mobil.
-
Insertion code mixing
√
Table 3. The appearance of code switching and code mixing followed by implicature of Deddy Corbuzier’s utterance in Hitam Putih
The linguistic unit of “schedule” is a word. Deddy inserts a word in English language through the sentence and the position of the English word is in the middle of the sentence. From the form of sentence, the word “schedule” is an insertion of material which is from English language into Indonesia structure sentence. It was began with Indonesian language “Aahhh kamu saya undang-undang katanya gak ada waktu gak ada jadwal gak ada” after that there was an English word “schedule” then, back again to Indonesian language which appeared in the sentence “gak punya mobil” .
From data above, Deddy’s utterance is about invitation for Syahrini, he mixed his Indonesian language with schedule. Deddy showed in his utterance that he felt hard to invite Syahrini in his Talk Show. As we know, Syahrini is famous actress with many kinds of jobs on air and off air. To meet her, someone should make a schedule. In Indonesian schedule is jadwal. This type of Deddy’s utterance is insertion code mixing, because this kind of code mixing . From data above Deddy expressed implicit meaning that Syahrini is a busy person and she doesn’t have a car but the fact is she has many kinds of luxurious cars and it’s type of generalized conversational implicature.
Code switching and code mixing often happen in conversation of Tukul Arwana and Deddy Corbuzier. The result above has different type of code switching and code mixing between Tukul Arwana in Bukan Empat Mata program and Deddy Corbuzier in Hitam Putih program
Discussions
As has been explained in the result section, Tukul Arwana and Deddy Corbuzier have different type of code switching and code mixing. They are mixing of linguistic elements from two different languages, Indonesia and English language.
Tukul Arwana did almost all of type of code mixing. Code mixing is kind of several types. Tukul used kind of code mixing involving a change of pronunciation where he changes the correct pronunciation into his own idea of pronunciation. It usually different with original English pronunciation. He cannot speak English well but he confident to speak in front of audience with his style although his pronunciation was not correct.
The other hand is about insertion code mixing. Deddy corbuzier more often use this type than Tukul Arwana Dedy deliver the English utterance without false pronunciation because when he was young he went to abroad to study about something.
Based on these explanation above, it can be concluded that Types which usually used by Tukul Arwana and Dedy Corbuzier was different. Type code mixing of Tukul Arwana is Code mixing involving a change of pronunciation while Deddy is Insertion code mixing which is inserting English words into Indonesian sentences.
CONCLUSION AND SUGGESTION
Conclusion
Based on the result,it can be concluded that host in Bukan Empat Mata and Hitam Putih are bilingual persons. They can speak other languages besides Indonesian. Sometimes Tukul Arwana or Deddy Corbuzier switch and mix their language. From the code switching and code mixing contain of implicature. Tukul Arwana and Deddy Corbuzier have different type of code switching.
Suggestion
Considering explanation above, the writer expects that this study is able to enrich to enrich sosio-pragmatic studies. Especially about implicature in code switching and code mixing. The writer hopes this study is able to give some information in understanding about implicature in code switching and code mixing. For the reader, the writer expects this study can be usefull and can be one of the references to understand about implicature in code switching and code mixing. Hopefully there will be other researchers who will follow-up this topic with new findings and they can give more explanation in details from different points of view.
REFERENCES
Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta
Blom, Jan-Petter; John J. Gumperz (1972). "Social meaning in linguistic structures: Code switching in northern Norway". In J. J. Gumperz and D. Hymes. Directions in Sociolinguistics. New York: Holt, Rinehart, and Winston.
Bogdan, C and Biklen Knopp 2000. Qualitative Research for Education. Boston : Advison of Sinn and Schuster. Inc
Brown, G. and Yule, G. 1983. Discourse Analysis. Cambridge: Cambridge University Press.
Charlotte, Hoffman. 1991 An Introduction to Billingualism. Amazon Press
Cutting, Joan.2002 Pragmatics and Discourse. London : Routledge
Grice. 1975. “Logic and Conservation”, Logic and conservation studies in syntax ans semantic III: Speech act . In cole and Morgan 1975 : 41 – 58. New York : Academic Press
Holmes, Janet. 2001 . An introduction to Sociolinguistics. England : PearsonEducation
Leech, Geoffrey. 1983. Principle of Pragmatics. England: PenguinBook
Levinson, Stephen C. 1983. Pragmatics. Cambridge: Cambridge University
Mey, Jacob L.1993 Pragmatics : An introduction. Canmbridge: Blackwell
Miles, M. B., & Huberman, A. M (1994).An Expanded Sourcebook Qualitative Data Analysis.Thousand Oaks, CA: Sage Publications
Mill,Sara. 2004. Discourse. London : Routledge
Muysken, P. (2000). Bilingual Speech A Typology of Code
Wardhaugh, Ronald 1986 .An Introduction to linguistic. Cambridge: Cambridge University Press.
Yule, George. 1996. Pragmatics. New York: Oxford University Press
Http://www.Twitter.com/@bukan4mata
Http://www.Twitter.com/HitamPutihT7
Http://www.Facebook.com/BukanEmpatMata
Http://www.Facebook.com/HitamPutihTrans7
Http://www.Wikipedia.com.
 
- âŠ