20 research outputs found
AN EFFORT TO INCREASE STUDENTS INDEPENDENCE AND LEARNING ACHIEVEMENT IN STUDYING INFORMATION AND COMMUNICATION TECHNOLOGY (ICT) FOR CLASS X STUDENTS BY UTILIZING ICT MODULE IN SMA N 1 NGEMPLAK
This research purposed to describe the increased independence and learning achievement of Information and Communication Technology (ICT) student through utilization ICT module in X grade student SMA N 1 Ngemplak.
This research was an classroom action research held in 2 cycles, each cycle includes four phases of activities, i.e: 1) Planning, 2) Implementation Measures, 3) observation, and 4) Reflection. These research subject were XC grade student SMA N 1 Ngemplak academic year 2011/2012. Data collection technique used observation, tests, interviews and field notes. The research instrument in the form of evaluation tests, observation sheets, interview and field notes. Data analysis in this research using descriptive statistical analysis. The data have been collected are classified into two groups: quantitative and qualitative data.
The results showed an increase independence learning Information and Communication Technology XC grade students by using ICT module, the increase can be seen from the increasing number of students who obtained a score of independence learning at intervals over which the interval 22.5 - 26.4 from 0 students (0%) in Cycle 1, increased to 3 students (6%) in cycle 2 and in the interval 18.5 - 22.4 from 3 students (8%) in cycle 1 increased by 22 students (61%) in cycle 2. The results of evaluation tests showed an increase in student achievement, the first cycle of evaluation results show that the average value of the class has increased from 83 in the first cycle and then increased to 93 on the second cycle. Whereas the value of standard deviation in the first cycle of 10 down to 8 on the second cycle. Significant deterioration in the standard deviation can narrow the range of values between high and low so that the value of students in class become more homogeneous. Based on the results of these research concluded that there is increased independence and achievement learning ICT XC grade students through utilization of ICT module.
Keywords: Increased Independence Learning, Learning Achievement, Module ICT
UPAYA PENINGKATAN KEMANDIRIAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK) SISWA KELAS X MELALUI PEMANFAATAN MODUL TIK
UPAYA PENINGKATAN KEMANDIRIAN
TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK)
SISWA KELAS X MELALUI PEMANFAATAN
MODUL TIK
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peningkatan kemandirian
dan prestasi belajar Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) siswa melalui
pemanfaatan modul TIK di kelas X SMA N 1 Ngemplak.
Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas yang dilaksanakan
dalam 2 siklus, setiap siklusnya mencakup 4 tahap kegiatan, yaitu: 1)
Perencanaan, 2) Pelaksanaan Tindakan,
penelitian adalah siswa kelas XC SMA Negeri 1 Ngemplak tahun pelajaran
2010/2011. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, tes, wawancara
dan catatan lapangan. Instrumen pene
pedoman wawancara dan catatan lapangan.
menggunakan analisis statistik deskriptif. Data yang telah terkumpul
diklasifikasikan menjadi dua kelompok yaitu data kuantitatif dan d
Hasil penelitian menunjukkan peningkatan kemandirian b
Informasi dan Komunikasi siswa kelas XC dengan memanfaatkan modul TIK,
peningkatan dapat dilihat dari semakin banyaknya siswa yang memperoleh skor
kemandirian belajar pa
(0%) pada Siklus 1, meningkat menjadi 3 siswa (6%) pada siklus 2 dan pada
interval 18.5 β 22.4 dari 3 siswa (8%) pada siklus 1 meningkat sebanyak 22 siswa
(61%) pada siklus 2. Hasil tes evaluas
belajar siswa, hasil evaluasi siklus I menunjukkan bahwa nilai rata
mengalami peningkatan dari 83 pada siklus I kemudian meningkat menjadi 93
pada siklus II. Sedangkan nilai simpangan baku pada siklus I
menjadi 8 pada siklus II
mempersempit rentang nilai antara yang tinggi dan rendah sehingga nilai siswa
dikelas menjadi lebih homogen. Berdasar hasil penelitian tersebut dapat
disimpulkan bahwa terdapat peningkatan kemandirian dan prestasi belajar TIK
siswa kelas XC melalui pemanfaatan modul TIK.
Kata Kunci : Peningkatan Kemandirian Belajar, Prestasi Belajar, Modul TIK
ABSTRAK
DAN PRESTASI BELAJAR
DI SMA N 1 NGEMPLAK
Oleh
Irma Rofni Wulandari
07520241024
encanaan, 3) Pengamatan, dan 4) Refleksi. Subyek
penelitian berupa tes evaluasi, lembar observasi,
Analisis data pada penelitian ini
belajar Teknologi
pada interval atas yaitu pada interval 22.5 β 26.4 dari 0 siswa
evaluasi menunjukkan adanya peningkatan prestasi
asil sebesar 10 turun
II. Adanya penurunan pada simpangan baku tersebut dapat
vii
litian data kualitatif.
elajar rata-rata kelas
KOMPARASI METODE AHP, TOPSIS DAN AHP-TOPSIS UNTUK PEMILIHAN BAHAN MAKANAN POKOK PADA PENDERITA OBESITAS
Mengatur pola makan sangat penting dilakukan oleh setiap orang agar selalu sehat dan terhindar dari berbagai macam penyakit. Obesitas dapat dikategorikan sebagai gangguan kesehatan, Seseorang dikatakan obesitas jika memiliki banyak lemak dalam tubuh dengan jumlah tidak wajar sehingga berat badan melebihi berat ideal. Penderita obesitas sebaiknya memperhatikan pemilihan bahan pokok makanan yang akan dikonsumsi untuk mengurangi obesitasnya. Pada penelitian ini, menggunakan metode TOPSIS (Tehnique for Order Preference by Similarity to Ideal Solution), metode AHP (Analytic Hierarchy Process) dan menggabungkan kedua metode tersebut untuk mencari alternatif pemilihan bahan pokok makanan. Variabel yang digunakan pada penelitian ini adalah karbohidrat, protein, lemak, serat dan zat besi dengan alternative bahan pokok nasi putih, nasi merah, jagung kuning, singkong, ubi jalar dan kentang. Dengan AHP menghasilkan perangkingan dengan urutan kentang, ubi jalar, nasi merah, jagung kuning, singkong dan nasi putih. Pada metode TOPSIS menghasilkan perangkingan ubi jalar, jagung kuning, singkong, nasi merah, kentang dan nasi putih, sedangkan metode AHP-TOPSIS menghasilkan urutan singkong, ubi jalar, jagung kuning, nasi merah, kentang dan nasi putih
PENERAPAN METODE GAP PADA SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN BIBIT PADI TERBAIK
Pemilihan bibit padi merupakan langkah awal dari budidaya tanaman padi. Pemilihan bibit perlu diperhatikan untuk mendapatkan hasil panen yang baik. Petani di Desa Soropadan sering mengalami kesulitan dalam menentukan bibit padi yang akan digunakan. Sistem pendukung keputusan dapat menjadi salah satu solusi untuk permasalahan pemilihan bibit padi. Jenis bibit padi dapat dipilih berdasarkan aspek dan kriteria tertentu. Kriteria yang digunakan yaitu tinggi tanaman, kerontokan, harga bibit, umur tanaman, bentuk tanaman, bentuk gabah, kadar amilosa, dan kerebahan. Metode GAP merupakan salah satu metode pengambilan keputusan dengan mencari gap antar kriteria. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk merancang suatu sistem penunjang keputusan dengan menerapkan metode GAP sehingga dapat membantu memberikan rekomendasi bibit padi unggul. Hasil dari penelitian yaitu Metode GAP berhasil diimplementasikan ke dalam bentuk sistem penunjang keputusan berbasis website dan menampilkan perankingan bibit padi serta memberikan rekomendasi bibit padi terbaik. Blackbox testing digunakan untuk menguji sistem dan mendapatkan hasil sistem berjalan sesuai dengan perancangan.Pemilihan bibit padi merupakan langkah awal dari budidaya tanaman padi. Pemilihan bibit perlu diperhatikan untuk mendapatkan hasil panen yang baik. Petani di Desa Soropadan sering mengalami kesulitan dalam menentukan bibit padi yang akan digunakan. Sistem pendukung keputusan dapat menjadi salah satu solusi untuk permasalahan pemilihan bibit padi. Jenis bibit padi dapat dipilih berdasarkan aspek dan kriteria tertentu. Kriteria yang digunakan yaitu tinggi tanaman, kerontokan, harga bibit, umur tanaman, bentuk tanaman, bentuk gabah, kadar amilosa, dan kerebahan. Metode GAP merupakan salah satu metode pengambilan keputusan dengan mencari GAP antar kriteria. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk merancang suatu sistem penunjang keputusan dengan menerapkan metode GAP sehingga dapat membantu memberikan rekomendasi bibit padi unggul. Hasil dari penelitian yaitu Metode GAP berhasil diimplementasikan ke dalam bentuk sistem penunjang keputusan berbasis website dan menampilkan perangkingan bibit padi serta memberikan rekomendasi bibit padi terbaik. Blackbox testing digunakan untuk menguji sistem dan mendapatkan hasil sistem berjalan sesuai dengan perancangan
ANIMASI 2 DIMENSI SEBAGAI INFOGRAFIS PENCEGAHAN VIRUS COVID 19 PADA PAUD TERPADU ALLIFA
Delapan bulan negara ini mengalami kondisi yang tidak biasa karena adanya pandemic virus corona atau sering disebut covid-19. Dunia Pendidikan tetap harus berjalan sebagaimana mestinya biarpun tidak bisa dilaksanakan secaramaksimal, oleh karena itu pihak sekolah harus melakukan proses pembelajarannya menggunakan system online. Untuk pembelajaran online di jenjang Pendidikan usia dini masih butuh pendampingan orang tua secara intensive. Oleh karena itu penyampaian pesan atau materi dilakukan dengan jelas dan semenarik mungkin agar orang tua mudah untuk menyampaikan ke anak. Untuk memberikan pesan pola hidup sehat untuk pencegahan virus covid-19 juga harus menarik dan interaktif agar pesan yang disampaikan mudah diterima untuk anak sehingga pada pengabdian ini dibuatlah video animasi 2 Dimensi infografis tentang pencehagan virus covid-19 dengan jenis file mp4 sehingga bisa dilihat melalui handphone maupun computer. Tahap pembuatannya yaitu menganalisa masalah, menentukan solusi, memilih solusi, kemudian dilanjutkan perancangan dengan storyboard, pembuatan desain karakter, penulisan naskah dan recording kemudian kompositing dan editing dan terakhir adalah pengujian. Pada video ini masih ada kekurangan yaitu durasi video masih cukup pendek sehingga informasi yang disampaikan masih terbatas.
An arrangement of the number of K-grams in the performance of Rabin Karp algorithm in text adjustment
Rabin Karp algorithm is frequently used to determine the similarity between texts, using the hash function to compare the string identified and the substring in the text. The choice of the k value in the K-gram is often unrestricted. The number of k values used when cutting some terms will take longer if tried one by one. This research will perform a word cutting test on a script using K-gram 0 to 8. The results will cover the effect of the value of each K used on the similarity percentage produced. This research aims to determine the effect of the number of K-grams on the performance of Rabin Karp in text matching. The test underwent 20 sentences and 10 times using the dice coefficient for text similarity testing. The conclusion of this research should not use the K-gram 0 to 2 due to the K-gram basic principle: character deduction. Subsequently, if the character is 0,1,2, it does not have a meaning yet; thus, it gets a high similarity percentage. Based on trials by taking samples of K-gram 0 to 8 from 10 test data sets; the K-gram 3 is the best among K-grams 0 to 8.</jats:p
KOMPARASI METODE AHP, TOPSIS DAN AHP-TOPSIS UNTUK PEMILIHAN BAHAN MAKANAN POKOK PADA PENDERITA OBESITAS
UPAYA PENINGKATAN KEMANDIRIAN DAN PRESTASI BELAJAR TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK)SISWA KELAS X MELALUI PEMANFAATAN MODUL TIK DI SMA N 1 NGEMPLAK
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peningkatan kemandirian dan prestasi belajar Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) siswa melalui pemanfaatan modul TIK di kelas X SMA N 1 Ngemplak.
Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas yang dilaksanakan dalam 2 siklus, setiap siklusnya mencakup 4 tahap kegiatan, yaitu: 1) Perencanaan, 2) Pelaksanaan Tindakan, 3) Pengamatan, dan 4) Refleksi. Subyek penelitian adalah siswa kelas XC SMA Negeri 1 Ngemplak tahun pelajaran 2010/2011. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, tes, wawancara dan catatan lapangan. Instrumen penelitian berupa tes evaluasi, lembar observasi, pedoman wawancara dan catatan lapangan. Analisis data pada penelitian ini menggunakan analisis statistik deskriptif. Data yang telah terkumpul diklasifikasikan menjadi dua kelompok yaitu data kuantitatif dan data kualitatif.
Hasil penelitian menunjukkan peningkatan kemandirian belajar Teknologi Informasi dan Komunikasi siswa kelas XC dengan memanfaatkan modul TIK, peningkatan dapat dilihat dari semakin banyaknya siswa yang memperoleh skor kemandirian belajar pada interval atas yaitu pada interval 22.5 β 26.4 dari 0 siswa (0%) pada Siklus 1, meningkat menjadi 3 siswa (6%) pada siklus 2 dan pada interval 18.5 β 22.4 dari 3 siswa (8%) pada siklus 1 meningkat sebanyak 22 siswa (61%) pada siklus 2. Hasil tes evaluasi menunjukkan adanya peningkatan prestasi belajar siswa, hasil evaluasi siklus I menunjukkan bahwa nilai rata-rata kelas mengalami peningkatan dari 83 pada siklus I kemudian meningkat menjadi 93 pada siklus II. Sedangkan nilai simpangan baku pada siklus I sebesar 10 turun menjadi 8 pada siklus II. Adanya penurunan pada simpangan baku tersebut dapat mempersempit rentang nilai antara yang tinggi dan rendah sehingga nilai siswa dikelas menjadi lebih homogen. Berdasar hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa terdapat peningkatan kemandirian dan prestasi belajar TIK siswa kelas XC melalui pemanfaatan modul TIK
IMPLEMENTASI METODE FORWARD CHAINING DAN CERTAINTY FACTOR PADA SISTEM PAKAR PENYAKIT IKAN CUPANG
Penyakit ikan cupang dapat menyebabkan kerugian bagi peternak ikan cupang dan menurunkan kualitas ikan. Ketersediaan informasi dan pakar tentang penyakit ikan masih terbatas, sehingga diperlukan suatu sistem yang dapat memberikan diagnosis dan solusi secara cepat. Sistem pakar dapat memberikan rekomendasi solusi atau kesimpulan untuk masalah. Pengetahuan mengenai penyakit pada ikan cupang diperoleh berdasarkan studi literatur dan wawancara dari pakar yang digunakan untuk mendiagnosis penyakit berdasarkan gejala yang muncul. Penentuan penyakit dalam sistem pakar ini menggunakan metode forward chaining dan certainty factor. Metode forward chaining digunakan untuk memulai proses inferensi dan certainty factor digunakan untuk menentukan tingkat kepastian diagnosis yang dikombinasikan dengan keyakinan pakar terhadap penyakit yang sedang dihadapi dan keyakinan pengguna terhadap gejala yang dipilih. Basis pengetahuan yang terdapat pada sistem pakar mencakup 8 jenis penyakit dan 30 gejala. Penelitian ini berhasil dalam menerapkan metode forward chaining dan certainty factor dengan pengujian hasil blackbox sistem berfungsi sesuai yang diharapkan dan sistem memiliki akurasi diagnosa sebesar 83,3%