95 research outputs found
PEMBELAJARAN KOLABORATIF DAN BERBAGAI IMPLIKASINYA DALAM PEMBELAJARAN DI SEKOLAH
Tulisan ini akan memaparkan kajian tentang pembelajaran kolaboratif dan
berbagai implikasinya terhadap berbagai aspek belajar siswa terutama pada
kebermaknaan pembelajaran dan efisiensi proses pembelajaran. Pengkajian dilakukan
dengan menelaah beberapa literatur dan pengalaman empiris di lapangan. Hasil
pengkajian menunjukkan bahwa (1) pembelajaran kolaboratif dapat memberikan
pembelajaran bermakna bagi seluruh siswa; (2) siswa mengalami lompatan
pemahaman; (3) pembelajaran dilakukan secara berkelompok; (3) ada keberanian dari
siswa dalam kelompok bawah yang kesulitan dalam memecahkan masalah untuk
minta bantuan kepada temannya dalam kelompok; (4) pembelajaran tidak terjadi
dalam kesatuan, namun pembelajaran merupakan hasil dari keragaman dan perbedaan;
(5) sangat efisien, karena semua siswa terlibat aktif dalam pembelajaran, memberikan
peluang yang besar bagi siswa untuk mengembangkan pembelajaran yang telah
dialami; (6) siswa tidak mengalami kebosanan dari awal hingga akhir pembelajaran;
dan (7) menggairahkan siswa untuk belajar
PENGARUH PENDEKATAN DEDUKTIF DAN PENDEKATAN INDUKTIF DALAM KERJA LABORATORIUM TERHADAP KETERAMPILAN PROSES DAN SIKAP ILMIAH SISWA SMA NEGERI 1 CANGKRINGAN KELAS X PADA MATERI HUKUM MELDE
Penelitian bertujuan untuk mengetahui(1). Pengaruh pendekatan deduktif dan
induktif dalam kerja laboratorium ditinjau melalui keterampilan proses dan sikap
ilmiah siswa(2). Pengaruh kerja laboratorium melalui pendekatan deduktif dan
induktif ditinjau melalui keterampilan proses siswa (3). Pengaruh kerja
laboratorium melalui pendekatan deduktif dan induktif ditinjau melalui sikap
ilmiah siswa.
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 50 siswa dari dua kelas
,yaitu kelas XA dan kelas XB. Kelas XB sebagai kelas eksperimen I dan kelas XA
sebagai kelas eksperimen II, kedua kelas eksperimen diberi perlakuan yang
berbeda, yaitu kelas eksperimen I diberi perlakuan kerja laboratorium dengan
menggunakan pendekatan deduktif dan kelas eksperimen II diberi perlakuan kerja
laboratorium dengan menggunakan pendekatan induktif. Teknik pengambilan data
keterampilan proses siswa diambil menggunakan lembar observasi. Lembar kerja
observasi diisi oleh observer, masing-masing kelompok diamati oleh observer.
Data sikap ilmiah siswa diambil menggunakan angket. Angket diberikan pada
tahap akhir setelah pembelajaran selesai dilakukan. Masing-masing kelas diberi
angket yang sama. Data penelitian dianalisis dengan uji statistik dengan
multivariate test dan univariate test, sebelumnya dilakukan uji persyaratan
analisis yaitu, uji normalitas dan uji homogenitas.
Hasil penelitian menunjukan bahwa (1) Adanya pengaruh positif pendekatan
deduktif dan induktif dalam kerja laboratorium terhadap keterampilan proses dan
sikap ilmiah siswa kelas SMA Negeri 1 Cangkringan (2) Adanya pengaruh
positif pendekatan deduktif dan induktif dalam kerja laboratorium terhadap
keterampilan proses siswa kelas X SMA Negeri 1 Cangkringan (3) Adanya
pengaruh positif pendekatan deduktif dan induktif dalam kerja laboratorium
terhadap sikap ilmiah siswa kelas X SMA Negeri 1 Cangkringan telah di uji
dengan uji statistik dengan Multivariate dan Univariate
PERBEDAAN MINAT DAN HASIL BELAJAR ASPEK KOGNITIF ANTARA PEMBELAJARAN FISIKA MENGGUNAKAN MEDIA VIDEO DENGAN PEMBELAJARAN FISIKA TANPA MEDIA PADA PESERTA DIDIK KELAS X SMA NEGERI 2 YOGYAKARTA
Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Mengetahui perbedaan hasil belajar aspek kognitif antara sebelum dan sesudah pembelajaran fisika menggunakan media video pada peserta didik kelas X SMA Negeri 2 Yogyakarta. (2) Mengetahui perbedaan minat belajar antara sebelum dan sesudah pembelajaran fisika menggunakan media video pada peserta didik kelas X SMA Negeri 2 Yogyakarta. (3) Mengetahui perbedaan peningkatan minat dan hasil belajar aspek kognitif antara pembelajaran fisika menggunakan media video dengan pembelajaran fisika tanpa media pada peserta didik kelas X SMA Negeri 2 Yogyakarta. (4) Mengetahui media yang baik untuk meningkatkan minat dan hasil belajar aspek kognitif pada peserta didik kelas X SMA Negeri 2 Yogyakarta.
Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas X SMA Negeri 2 Yogyakarta. Teknik pengambilan sampel menggunakan simple random sampling diperoleh kelas X PMIIA 7 belajar menggunakan media video dan kelas X PMIIA 8 belajar tanpa media. Desain penelitian ini adalah pretest-perlakuan-postest. Data penelitian diperoleh dari hasil pretest dan postest. Analisis data terdiri dari tiga tahap, yaitu mendeskripsikan data, uji prasyarat analisis, dan uji hipotesis. Pengujian hipotesis untuk mengetahui perbedaan peningkatan minat dan hasil belajar aspek kognitif peserta didik terhadap pelajaran fisika menggunakan uji Mann-Whitney.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) Terdapat perbedaan hasil belajar aspek kognitif antara sebelum dan sesudah pembelajaran fisika menggunakan media video pada peserta didik kelas X SMA Negeri 2 Yogyakarta. (2) Tidak terdapat perbedaan minat belajar antara sebelum dan sesudah pembelajaran fisika menggunakan media video pada peserta didik kelas X SMA Negeri 2 Yogyakarta. (3) Terdapat perbedaan peningkatan minat dan hasil belajar aspek kognitif antara pembelajaran fisika menggunakan media video dengan pembelajaran fisika tanpa media pada peserta didik kelas X SMA Negeri 2 Yogyakarta. (4) Penggunaan media video merupakan media yang baik dan dapat digunakan untuk meningkatkan minat dan hasil belajar aspek kognitif pada peserta didik kelas X SMA Negeri 2 Yogyakarta.
vii
EFEKTIVITAS PENDEKATAN METAKOGNITIF DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DITINJAU DARI PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH FISIKA PESERTA DIDIK KELAS X SMA
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) perbedaan peningkatan
kemampuan pemecahan masalah fisika antara peserta didik kelas X SMA yang
mengikuti pembelajaran dengan pendekatan metakognitif dan pendekatan
konvensional, (2) pendekatan yang lebih efektif untuk meningkatkan kemampuan
pemecahan masalah fisika diantara pendekatan metakognitif dan pendekatan
konvensional pada peserta didik kelas X SMA dalam pembelajaran Gerak
Harmonis Sederhana.
Jenis penelitian adalah penelitian eksperimen semu (quasi eksperimental)
dengan desain penelitian pretest-posttest control group. Populasi dalam penelitian
ini adalah seluruh peserta didik kelas X MIPA SMA N 4 Magelang. Sampel
penelitian diambil dengan teknik cluster random sampling sebanyak dua kelas
yaitu kelas X MIPA-1 sebagai kelas kontrol dan kelas X MIPA-2 sebagai kelas
eksperimen. Instrumen pengumpulan data berupa pretest dan posttest kemampuan
pemecahan masalah. Uji hipotesis dilakukan dengan menggunakan Uji
Independent Sample T-test untuk mengetahui perbedaan pemberian treatment
pada kemampuan pemecahan masalah fisika antara kelompok kontrol dan
eksperimen serta nilai standar gain untuk mengetahui peningkatan kemampuan
pemecahan masalah fisika peserta didik.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Terdapat perbedaan peningkatan
kemampuan pemecahan masalah fisika antara peserta didik kelas X SMA yang
mengikuti pembelajaran dengan pendekatan metakognitif dan pendekatan
konvensional. (2) Pendekatan metakognitif lebih efektif dibandingkan pendekatan
konvensional dalam meningkatkan kemampuan pemecahan masalah fisika peserta
didik kelas X SMA dalam pembelajaran Gerak Harmonis Sederhana
KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS FLIPPED LEARNING MENGGUNAKAN EDMODO DITINJAU DARI PENINGKATAN HASIL BELAJAR ASPEK KOGNITIF DAN KEMANDIRIAN BELAJAR PESERTA DIDIK SMA MUHAMMADIYAH 1 YOGYAKARTA
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) ada tidaknya perbedaan
peningkatan hasil belajar aspek kognitif antara peserta didik yang menerapkan
pembelajaran fisika berbasis flipped learning menggunakan Edmodo dan
pembelajaran konvensional, dan (2) ada tidaknya perbedaan peningkatan kemandirian
belajar antara peserta didik yang menerapkan pembelajaran fisika berbasis flipped
learning menggunakan Edmodo dan pembelajaran konvensional.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian
eksperimen semu dengan nonequivalent control group design. Populasi dalam
penelitian ini yaitu peserta didik kelas XI MIPA SMA Muhammadiyah 1 Yogyakarta
pada tahun pelajaran 2017/2018. Sampel penelitian terdiri dari dua kelompok yang
ditentukan dengan teknik cluster random sampling, yaitu XI MIPA 5 sebagai
kelompok eksperimen dan XI MIPA 6 sebagai kelompok kontrol. Masing-masing
kelompok sampel terdiri dari 32 peserta didik. Teknik pengumpulan data dalam
penelitian ini meliputi observasi terhadap kondisi pembelajaran dan karakteristik
peserta didik, angket penilaian validator terhadap kelayakan instrumen pengambilan
data, angket penilaian diri untuk mengukur kemandirian belajar, tes tertulis untuk
mengukur hasil belajar aspek kognitif, serta observasi keterlaksanaan pembelajaran.
Teknik analisis deskriptif dilakukan terhadap kelayakan instrumen multimedia
pembelajaran berdasarkan simpangan baku ideal (SBi), sementara instrumen tes dan
angket divalidasi berdasarkan rasio validitas isi (CVR). Data hasil belajar dan
kemandirian belajar dianalisis dengan uji prasyarat berupa uji normalitas dan uji
homogenitas, serta uji hipotesis yang dilakukan dengan uji t.
Berdasarkan hasil penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa: (1) terdapat
perbedaan peningkatan hasil belajar aspek kognitif antara peserta didik yang
menerapkan pembelajaran fisika berbasis flipped learning menggunakan Edmodo dan
pembelajaran konvensional, yang mana pembelajaran berbasis flipped learning
menggunakan Edmodo lebih efektif dibandingkan pembelajaran konvensional
berdasarkan uji t dengan taraf signifikansi sebesar 0,039 (< 0,05), dan (2) terdapat
perbedaan peningkatan kemandirian belajar antara peserta didik yang menerapkan
pembelajaran fisika berbasis flipped learning menggunakan Edmodo dan
pembelajaran konvensional, yang mana pembelajaran berbasis flipped learning
menggunakan Edmodo lebih efektif dibandingkan pembelajaran konvensional
berdasarkan uji t dengan taraf signifikansi sebesar 0,002 (< 0,05)
THE EFFECTIVENESS OF METACOGNITIVE APPROACH IN LEARNING PHYSICS REVIEWED FROM CREATIVE THINKING SKILLS OF SENIOR HIGH SCHOOL STUDENTS
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) perbedaan peningkatan
kemampuan berpikir kreatif ciri aptitude dan sikap kreatif antara peserta didik
yang mendapatkan pembelajaran menggunakan pendekatan metakognitif dengan
pendekatan konvensional, (2) pendekatan yang lebih efektif antara pendekatan
metakognitif dan konvensional dalam meningkatkan kemampuan berpikir kreatif
ciri aptitude dan sikap kreatif peserta didik pada pembelajaran fisika materi gerak
harmonik sederhana.
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu (quasi experimental)
dengan desain penelitian pretest-posttest control group. Populasi dalam penelitian
ini adalah siswa kelas X MIA SMA N 1 Wates. Sampel penelitian diambil dengan
teknik cluster random sampling dari empat kelas dengan hasil kelas X MIA 3
sebagai kelas eksperimen dan X MIA 6 sebagai kelas kontrol. Instrumen
pengumpulan data berupa pretest dan posttest kemampuan berpikir kreatif, serta
angket sikap kreatif. Uji hipotesis dilakukan dengan menggunakan Uji t untuk
data hasil tes kemampuan berpikir kreatif dan Uji Mann-Whitney untuk data sikap
kreatif, serta nilai standar gain.
Hasil penelitian ini adalah: (1) Terdapat perbedaan peningkatan
kemampuan berpikir kreatif ciri aptitude dan tidak terdapat perbedaan
peningkatan sikap kreatif antara peserta didik yang mendapatkan pembelajaran
menggunakan pendekatan metakognitif dan pendekatan konvensional. (2)
Pendekatan konvensional lebih efektif dari pendekatan metakognitif dalam
meningkatkan kemampuan berpikir kreatif ciri aptitude peserta didik. Pendekatan
metakognitif dan pendekatan konvensional sama pengaruhnya dalam
meningkatkan sikap kreatif peserta didik
PENGEMBANGAN VARIATIVE QUESTION CARDS DENGAN MODEL PEMBELAJARAN STAD (STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISIONS) GUNA MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR FISIKA PADA MATERI GERAK MELINGKAR
Penelitian ini bertujuan untuk: 1) menghasilkan produk media pembelajaran Variative Question Cards yang layak untuk meningkatkan minat dan hasil belajar peserta didik, 2) mengetahui peningkatan minat belajar fisika dengan penggunaan Variative Questions Card (VQC) sebagai media pembelajaran fisika, dan 3) mengetahui peningkatan hasil belajar dengan menggunakan media pemebelajaran Variative Question Cards dengan model pembelajaran STAD (Student Team Achievement Divisions) pada materi gerak melingkar.
Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (R&D) dengan model 4-D (Define, Design, Develop, Disseminate). Tahap define dilakukan untuk mendefinisikan permasalahan. Tahap design dilakukan dengan mengembangkan instrumen penelitian, rancangan awal RPP dan media pembelajaran. Tahap develop dilakukan untuk menghasilkan RPP dengan model pembelajaran Student Team Achievement Divisions (STAD) dan media pembelajaran Varriative Question Cards (VQC) serta soal pretest dan posttest yang sudah direvisi berdasarkan komentar dan saran dari validator ahli dan praktisi. Kelayakan media dianalisis mengunakan CVI dan CVR dengan perolehan CVI 0,99 kategori Sangat Baik. Peningkatan minat dan hasil belajar secara berturut-turut dianalisis dengan persentase ketercapaian dan standar gain. Produk RPP dan media pembelajaran VQC yang dikembangkan diujicobakan di SMA N 1 Cangkringan dengan mengambil 2 kelas yaitu 1 kelas (32 peserta didik) untuk uji coba terbatas dan 1 kelas (31 peserta didik) untuk uji coba lapangan. Tahap disseminate dilakukan untuk penyebaran RPP model pembelajaran STAD dan media pembelajaran VQC. Hasil penelitian menunjukan bahwa: 1) media Variative Questions Card (VQC) dengan model pembelajaran Student Team Achievement Divisions (STAD) yang dikembangkan layak digunakan dalam pembelajaran fisika pada materi gerak melingkar guna meningkatkan minat dan hasil belajar fisika peserta didik SMA kelas X ditinjau dari perolehan skor CVI sebesar 0,71 (sangat baik), 2) peningkatan minat belajar peserta didik SMA N 1 Cangkringan dengan menggunakan media VQC model pembelajaran STAD adalah 14,1 % (kategori baik), dan 3) peningkatan hasil belajar peserta didik SMA N 1 Cangkringan dengan menggunakan media VQC model pembelajaran STAD pada materi Gerak Melingkar dengan standar gain sebesar 0,75 (kategori tinggi
PENGEMBANGAN LKPD BERBASIS STARTER EXPERIMENT APPROACH (SEA) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KOGNITIF DAN PSIKOMOTOR PESERTA DIDIK
Tujuan penelitian ini adalah: (1) menghasilkan LKPD berbasis SEA yang layak digunakan dalam pembelajaran fisika pada materi fluida statik (2) mengetahui peningkatan hasil belajar kognitif peserta didik pada materi fluida statik dengan menggunakan LKPD berbasis SEA, dan (3) mengetahui peningkatan hasil belajar psikomotor peserta didik pada materi fluida statik dengan menggunakan LKPD berbasis SEA.
Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan dengan model Reseach and Development (R&D) oleh Borg & Gall. Tahapan R&D dalam penelitian ini meliputi potensi dan masalah, pengumpulan data, desain produk, validasi desain, revisi desain, uji coba produk, revisi produk, uji coba pemakaian, revisi produk, serta produksi masal. Subjek yang digunakan dalam penelitian ini adalah peserta didik SMA Negeri 1 Depok, dengan subjek uji coba produk pada kelas X MIPA 1 dan uji coba pemakaian pada kelas XI MIPA 1. Instrumen pengumpulan data terdiri dari lembar penilaian produk (validasi), angket respon peserta didik, lembar soal pretest dan posttest, lembar observasi unjuk kerja, serta lembar observasi keterlaksanaan RPP. Teknik analisis data yang dilakukan untuk mengetahui kelayakan produk LKPD berbasis SEA adalah analisis kuantitatif menggunakan Simpangan Baku Ideal (SBI) pada skor penilaian validator dan analisis kualitatif pada saran/komentar validator. Sedangkan, teknik analisis data yang dilakukan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar kognitif dan psikomotor peserta didik adalah analisis standard gain pada hasil pretest – posttest dan observasi unjuk kerja peserta didik.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) telah dihasilkan LKPD berbasis SEA yang layak digunakan dalam kegiatan pembelajaran pada materi fluida statik ditinjau dari nilai kelayakan LKPD berbasis SEA dengan nilai SBI sebesar 3,93 termasuk dalam kategori sangat baik, (2) peningkatan hasil belajar kognitif peserta didik dengan nilai Standard Gain sebesar 0,84 dengan kategori tinggi, dan (3) peningkatan hasil belajar psikomotor peserta didik dengan nilai Standard Gain sebesar 0,39 dengan kategori sedang
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF BERBASIS SOFTWARE ISPRING SUITE 9 UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR DAN KEMANDIRIAN BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS X PADA MATA PELAJARAN FISIKA
Penelitian ini bertujuan untuk: 1) menghasilkan produk media pembelajaran
interaktif berbasis software iSpring Suite 9 yang layak untuk meningkatkan minat
belajar dan kemandirian belajar, 2) mengetahui peningkatan minat belajar dan
kemandirian belajar peserta didik setelah menggunakan media pembelajaran interaktif
berbasis software iSpring Suite 9, dan 3) mengetahui keefektifan media pembelajaran
interaktif berbasis software iSpring Suite 9 pada materi Usaha dan Energi dalam
meningkatkan minat belajar dan kemandirian belajar peserta didik SMA Negeri 1
Pakem.
Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian R&D dengan rancangan
ADDIE yang terdiri atas lima tahap yaitu analysis, design, development,
implementation, and evaluation. Instrumen penelitian terdiri dari RPP, lembar
keterlaksanaan RPP, media pembelajaran interaktif berbasis software iSpring Suite 9,
angket respon peserta didik, angket minat belajar dan kemandirian belajar peserta didik
beserta lembar validasi dari masing-masing instrumen. Teknik pengambilan data pada
penelitian kali ini dengan menggunakan angket, observasi dan dokumentasi. Uji coba
lapangan dilakukan pada 35 peserta didik kelas X MIPA 1 sebagai kelas kontrol dan
36 peserta didik kelas X MIPA 2 sebagai kelas eksperimen. Kelayakan produk media
pembelajaran dilihat dari skor validasi menggunakan SBi. Peningkatan minat belajar
dan kemandirian belajar dianalisis dengan menggunakan standard gain, sedangkan
keefektifan media pembelajaran untuk meningkatkan minat belajar dan kemandirian
belajar peserta didik dianalisis dengan uji-t dengan metode Independent Samples TTest.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) penelitian ini telah menghasilkan media
pembelajaran interaktif berbasis software iSpring Suite 9 hasil pengembangan yang
layak digunakan dalam pembelajaran fisika pada materi Usaha dan Energi dengan ratarata
penilaian sebesar 4,44 dalam kategori sangat baik, 2) media yang dikembangkan
mampu meningkatkan minat belajar peserta didik ditunjukkan dengan skor standard
gain sebesar 0,50 kategori sedang dan kemandirian belajar sebesar 0,54 kategori
sedang, dan 3) terdapat perbedaan peningkatan minat belajar dan kemandirian belajar
antara kelas kontrol dan eksperimen yang dibuktikan dengan hasil uji t, pada
peningkatan minat belajar didapat nilai thitung>ttabel (2,464>1,995) dan peningkatan
kemandirian belajar didapat nilai thitung>ttabel (3,416>1,995), sehingga media yang
dikembangkan efektif digunakan pada materi pokok Usaha dan Energi.
Kata Kunci: media pembelajaran interaktif, software iSpring Suite 9, minat belajar,
kemandirian belajar
PENGEMBANGAN HANDOUT BERBASIS GUIDED NOTE TAKING (GNT) UNTUK MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR FISIKA KELAS X SMA NEGERI 1 JETIS
Penelitian ini bertujuan untuk: 1) mengetahui kelayakan handout berbasis guided note taking, 2) mengetahui peningkatan minat belajar, dan 3) peningkatan hasil belajar peserta didik setelah menggunakan handout berbasis guided note taking tersebut pada pembelajaran fisika materi Fluida Statis lintas minat kelas X IPS di SMA N 1 Jetis.
Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan dengan model 4-D. Tahap define meliputi analisis awal, analisis peserta didik, analisis tugas, analisis konsep, perumusan tujuan pembelajaran, dan penyusunan intrumen penelitian. Instrumen penelitian yang digunakan meliputi RPP, lembar keterlaksanaan RPP, angket minat belajar, lembar pretest-posttest, angket respon peserta didik, dan angket validasi instrumen. Tahap design dilakukan perancangan format handout berbasis guided note taking. Tahap develope dilakukan validasi instrumen penelitian, revisi I, uji coba terbatas dilakukan untuk mengetahui validitas dan reliabilitas butir soal tes serta butir pernyataan minat belajar, revisi II dan melakukan uji coba lapangan atau operasional. Tahap disseminate dilakukan dengan penyebaran handout berbasis guided note taking di SMA N 1 Jetis. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu tes dan non tes. Tes digunakan untuk mengukur hasil belajar peserta didik, sedangkan non tes digunakan untuk mengukur minat belajar peserta didik. Teknik analisis data yang digunakan diantaranya: rerata baku untuk menilai kelayakan RPP, Handout, dan respon peserta didik, Aikens’V untuk mengetahui validitas isi soal tes dan angket minat belajar, standard gain untuk mengukur peningkatan minat dan hasil belajar peserta didik, Analisis butir tes modern untuk mengetahui validitas dan reliabilitas butir soal tes, dan Bivariate Pearson serta Alfa Cronbach untuk mengetahui validitas dan reliabilitas butir pernyataan minat belajar.
Hasil penelitian ini menunjukkan 1) handout berbasis guided note taking yang dikembangkan layak untuk digunakan dengan rata-rata penilaian ahli terhadap handout sebesar 54 dengan kategori sangat baik, 2) peningkatan minat belajar peserta didik setelah menggunakan handout berbasis guided note taking memiliki nilai gain sebesar 0,42 dengan kategori sedang, dan 3) peningkatan hasil belajar ranah kognitif memiliki nilai standard gain sebesar 0,52 dengan kategori sedang.
Kata kunci: handout, guided note taking, kelayakan, minat belajar, hasil belajar
- …