23 research outputs found
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI EKSEKUTIF PADA CV.BAGUS JAYA
Seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi khususnya di bidang
teknologi informasi dan komputer serta dalam rangka menghadapi ero globalisasi,
maka sebuah organisasi atau perusahaan CV.Bagus Jaya sangat membutuhkan
informasi yang cepat dan akurat dalam melakukan proses laporan keuangan yang
diperlukan untuk membantu pengambilan keputusan sehingga keputusan yang
diambil dapat cepat dan tepat
Dalam rangka upaya pengembangan dan kinerja pada perusahaan perlu
adanya suatu rancangan dan implementasi sistem informasi akuntansi eksekutif
dengan menggunakan metode FIFO (First In First Out), sehingga dapat dengan
mudah membantu pimpinan perusahaan mengecek laporan keuangan perusahaan
dalam menentukan kebijakan-kebijakan ataupun keputusan untuk meningkatkan
kualitas perusaahan didalam laporan keuangan meliputi neraca saldo dan laporan
laba-rugi.
Hasil output dari sistem akuntansi eksekutif berbasis desktop ini adalah
informasi laporan keuangan yang meliputi laporan pembelian, laporan penjualan,
laporan jurnal, laporan buku besar, laporan neraca saldo, laporan lab-rugi sedangkan
sistem informasi eksekutif berbasis web adalah laporan keuangan perusahaan
meliputi laporan stock barang, laporan pembelian per-periode, laporan penjualan perperiode,
grafik penjualan per-periode,pembelian per-periode, dan grafik neraca saldo
RANCANG BANGUN SISTEM MONITORING GAS ALKOHOL PADA FERMENTASI KETAN BERBASIS SENSOR TGS 2620
ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk merancang sistem monitoring gas alkohol pada proses fermentasi ketan berbasis sensor TGS 2620. Sistem monitoring terdiri dari sensor TGS 2620, modul Arduino Uno, modul Data Logger dan wadah fermentasi. Pengujian sistem menggunakan variasi ragi 0,5%, 1,0%, dan 1,5 % pada 100 gram ketan dengan waktu monitoring selama tiga hari. Sistem monitoring memiliki karakteristik akurasi pengukuran 98,33%, tingkat presisi 99,79%, warmup selama 3,75 menit, dan response time 10,83 menit. Hasil monitoring konsentrasi alkohol menunjukkan bahwa kadar alkohol semakin meningkat seiring meningkatnya kadar ragi dan waktu inkubasi. Kadar alkohol terukur antara 0,73% sampai 1,63%.Kata kunci:sensor TGS 2620; fermentasi; monitoring.ABSTRACTThis study aims to design a monitoring system for alcohol gas in the glutinous rice fermentation process based on the TGS 2620 sensor. The monitoring system consists of the TGS 2620 sensor, the Arduino Uno module, the Data Logger module, and the fermentation container. Testing the system using yeast variations of 0.5%, 1.0%, and 1.5% on 100 grams of glutinous rice with three days of monitoring time. The monitoring system has the characteristics of a 98.33% accuracy level, a precision level of 99.79%, heating 3.75 minutes, and response time of 10.83 minutes. The results of monitoring the alcohol concentration showed that the alcohol content increased with the increasing yeast level and incubation time.. A measured alcohol content is about 0.73% to 1.63%. Keywords: sensor TGS 2620; fermentation; monitoring
Pengukuran Konsentrasi Coarse Particle di Ruangan dengan Sistem Kontrol Temperatur Udara
Particulate matter is an air emission that is compossed of particle and liqud dropplet. This suspension is easily measured in several size distributions: ultrafine particle, fine particle, coarse particle, and total suspended particle. Coarse particle is commonly used as a parameter of air quality index. This research aims to measure coarse particle concentrations inside an air-conditioned room. The measurement was conducted using a particulate sensor and a microcontroller for an hour. All measurements were varied into: active and non active room conditions. The results show that human activities and movements in the first variation has higher concentration than the second one. The difference is about 12 µg/m3. human activities have a significant role in the submicron particulate distribution inside a room. Air-conditioned room has higher concentration than a common room
Aplikasi Senyawa Antosianin dari Daun Jati (Tectona Grandis) Sebagai Pigmen Warna Alami pada Kain Katun
Kain tenun dari desa Sade merupakan salah satu produk tenun yang masih memegang teguh warisan leluhur dalam proses pembuatannya. Mulai dari proses pemintalan benang, sizing benang, hingga proses pewarnaan benang masih memanfaatkan metode tradisional dan bahan alami. Penggunaan serbuk pewarna alami sebagai pewarna kain katun dapat meningkatkan kualitas benang. Salah satu caranya melalui modifikasi ukuran partikel serbuk pigmen warna. Sehingga perlu dilakukan penelitian untuk mengidentifikasi pengaruh penambahan filler maltodiekstrin terhadap karakteristik serbuk senyawa antosianin. Adapun tujuan lain yaitu untuk mengidentifikasi pengaruh penambahan filler maltodiekstrin terhadap karakteristik warna kain. Pembuatan senyawa antosianin menggunakan metode maserasi dan evaporasi. Dimana karakteristik serbuk yang diperoleh diukur kadar air nya dengan pengujian proximate. Sedangkan pengukuran indeks polidispersitas dan ukuran partikel menggunakan particle size analizer (PSA). Untuk karakteristik warna menggunakan software berbasis android yaitu analisis nama warna dengan colorpedia, nilai ∆E dan RGB dengan color tool dan color grab. Hasil identifikasi karakteristik serbuk menunjukkan bahwa penambahan filler mempengaruhi kadar air, ukuran, dan indeks polidispersitas serbuk senyawa antosianin. Serbuk dengan penambahan filler 15% menghasilkan kadar air terendah 10,39 %, ukuran terkecil 521,9 nm, dan indeks polidispersi terkecil 0,429. Selain itu, karakteristik warna yang dihasilkan dari penambahan filler memiliki warna dasar yang tidak jauh berbeda yaitu merah kecokelatan. Namun, hal yang berbeda adalah tingkat kelunturannya. Dari nilai ∆E, penambahan filler 15% menghasilkan kelunturan yang paling rendah. Sehingga, serbuk senyawa antosianin hasil ekstraksi dapat diaplikasikan sebagai pewarna pada kain katun. penambahan filler maltodiekstrin 15% direkomendasikan sebagai alternatif pembuatan serbuk pewarna yang diaplikasin pada kain katun
Karakteristik Gaharu Grynops Vertegii (Gilg.) Domke Berdasarkan Analisis Sebaran Gray Scale Level
Gaharu Gyrinops Vertegii (Gilg.) Domke merupakan jenis gaharu yang banyak di ekploitasi di daerah NTB. Nilai ekonomis Gaharu berbanding lurus terhadap kualitasnya, warna merupakan salah satu parameter fisis untuk menentukan kualitas gaharu. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengklasifikasikan Gaharu Gyrinops Vertegii (Gilg.) berdasarkan sebaran nilai derajat keabuan menggunakan pengolahan citra gaharu. Metode yang digunakan adalah pengolahan citra gaharu berdasarkan gray scale level, Gaharu dibagi menjadi empat kelas berdasarkan warna dominan, dalam penelitian ini dibagi menjadi kelas A, B, C, dan D. Dari citra gaharu dalam bentuk RGB dikonversi dalam bentuk gray scale kemudian diolah dalam bentuk histogram citra untuk mengetahui sebaran derajat keabuan dan intensitasnya. Dari hasil pengolahan gambar dapat dilihat bahwa terjadi pergeseran posisi puncak, perbedaan nilai skala keabuan, dan lebar kurva. Nilai skala keabuan pada masing-masing kelas A, B, C, dan D berada pada nilai derajat keabuan dan intensitas berturut turut 26, 35, 62 dan 121 dengan posisi puncaknya berturut-turut 43.300, 42400, 30350, 31750. Nilai skala keabuan yang kecil menunjukkan kayu gaharu memiliki warna hitam dan sebaliknya, sedangkan posisi puncak menunjukkan nilai gray scale dominan pada masing-masing kelas. Artikel ini sudah dikoreksi berdasarkan pernyataan koreksi di link : https://doi.org/10.29303/emj.v1i1.5
Simulation of Void Detection System using Gamma-Ray Compton Scattering Technique
A simple void detection system for concrete was successfully developed using high-penetration gamma rays with Compton scattering. This research attempted to identify a void in the subsurface of a concrete volume that could not be accessed from any of the sides. Monte Carlo simulation using GEANT4 toolkit was performed to investigate the gamma-ray backscattering events. An NaI(Tl) detector was used with 60Co and 137Cs as gamma-ray sources. The void's location was successfully detected during material target scanning. Density discrepancies conduce variance of the backscattering peak produced due to the presence of a void. Compared to 60Co as the gamma-ray source, 137Cs is a better choice for application in NDT systems using Compton scattering
PENDALAMAN KONSEP FISIKA MENGGUNAKAN ALAT PERAGA BERBASIS MIKROKONTROLER PADA SISWA SMA
ABSTRAKKegiatan pengabdian ini bertujuan untuk memberikan pendalaman konsep dasar fisika melalui metode praktikum atau eksperimen menggunakan alat peraga serta pengenalan mikrokontroler untuk pembuatan alat peraga sederhana. Tempat pelaksanaan pengabdian di Ponpes Darul Aminin NW Aikmual Lombok Tengah. Kegiatan ini dibagi menjadi beberapa tahapan yang pertama pemberian materi mengenai pendalaman konsep-konsep dasar fisika dan materi pengenalan mikrokonroler sebagai komponen alat peraga, tahapan kedua Tim PKM mendemonstrasikan penggunaan alat peraga pada materi gerak Jatuh (GJB), bandul matematis, kinematika, dan konsep konversi energi, tahapan terakhir yaitu tim PKM memberikan kesempatan peserta untuk mencoba langsung menggunakan alat peraga yang disediakan. Kegiatan ini memberikan manfaat dalam meningkatkan pemahaman konsep fisika pada siswa melalui metode eksperimen. Dengan metode ini siswa juga lebih aktif dan dapat melihat langsung fenomena fisika yang terjadi melalui pengamatan. Keterbatasan alat peraga di sekolah dapat disiasati dengan pembuatan set eksperimen berbasis mikrokontroler yang penggunaanya sangat mudah dan luas. Pembelajaran menggunakan metode eksperimen ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah. Kata kunci: alat peraga; metode eksperimen; mikrokontroler. ABSTRACTThis service activity aims to understand the basic concepts of physics through practicum or experimental methods using props and microcontroller introduction training for making simple props. Implementation of community service at Darul Aminin Islamic Boarding School, NW Aikmual, Central Lombok. This activity is divided into several stages. The first is providing material regarding the deepening of physics concepts and material for the introduction of microcontrollers as props components, the second stage of the PKM Team which uses props on Fall motion material (GJB), mathematical pendulum, kinematics, and concepts conversion of energy inthe last stage, the PKM team, allowed participants to try directly using the tools provided. This activity provides benefits in improving students' understanding of physics concepts through the experimental method. With this method, students are also more active and can see first hand the physical phenomena that occur through observation. The limitations of teaching aids in schools can be overcome by making microcontroller-based experimental sets that are very easy and widely used. Learning using the experimental method is expected to improve the quality of learning in schools. Keywords: props; experimental method; mikrokontroler.
Koreksi: Karakteristik Gaharu Grynops Vertegii (Gilg.) Domke Berdasarkan Analisis Sebaran Gray Scale Level
Pernyataan koreksi untuk artikel : https://doi.org/10.29303/emj.v1i1.2
PENDAMPINGAN PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS KIT IPA UNTUK PEMBELAJARAN FISIKA DI SMPN 2 SEKOTONG
ABSTRAKKegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan guna meningkatkan kemampuan penggunaan dan pemanfaatan set eksperimen Komponen Instrumen Terpadu (KIT) IPA untuk penggalian konsep-konsep dasar Fisika siswa melalui pembelajaran berbasis eksperimen. Kegiatan pengabdian dilaksanakan di SMPN 2 Sekotong Kabupaten Lombok Barat, dengan peserta guru-guru Fisika dan siswa-siswa kelas 8. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah direct instruction, cooperative learning dan diskusi. Adapun set eksperimen yang digunakan adalah KIT IPA untuk materi Mekanika, Panas dan Hidrostatistika, Optik, dan Listrik Magnet. Pada kegiatan ini peserta memperoleh pengetahuan tentang metode pembelajaran berbasis eksperimen dan keterampilan merakit serta memodifikasi KIT IPA yang dapat digunakan untuk mendukung pembelajaran Sains. Dengan demikian, pembelajaran Sains akan menjadi pembelajaran yang menyenangkan dan diharapkan meningkatkan minat dan prestasi belajar siswa. Kata kunci: KIT; konsep fisika; eksperimen; ketrampilan; minat belajar. ABSTRACTThis community service activity is carried out to improve the ability to use the IPA Integrated Instrument Components (IIC) experimental set to explore the student basic concepts of physics through experiment-based learning. This activity was carried out at SMPN 2 Sekotong West Lombok Regency with participants from physics teachers and 8th-grade students. The method that used is direct instruction, cooperative learning and discussion. The experimental set used is the IPA IIC for the materials of Mechanics, Heat and Hydrostatic, Optics, and Magnetic Electricity. In this activity, participants gain knowledge about experimental based learning methods and skills of assembling and modifying science KITs that can be used to support science learning. Thus, science learning will be fun learning and it is expected to increase student interest and learning achievement. Keywords: IIC; physics concept; experiment; skills; learning interest
ANALISIS PEMANFAATAN PASIR BESI DAN BATU APUNG SEBAGAI AGREGAT BETON PERISAI RADIASI SINAR-X
ABSTRAKPerisai radiasi dengan nilai koefisien atenuasi linier tinggi dan harga bahan yang ekonomis menjadi pertimbangan dalam pengembangan perisai radiasi. Bahan yang berpotensi untuk dikembangkan adalah pasir besi dan batu apung. Dalam penelitian ini dilakukan investigasi pengaruh variasi komposisi campuran agregat pasir besi-batu apung terhadap nilai densitas dan nilai koefisien atenuasi linier serta pengaruh ketebalan beton terhadap kemampuannya dalam menyerap radiasi sinar-x. Pengujian nilai koefisien atenuasi linier menggunakan berkas foton LINAC berenergi 6 MV dan 10 MV. Pencocokan kurva regresi linier (linear fitting curve) digunakan dalam penentuan nilai koefisien atenuasi linier. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin besar nilai densitas beton uji maka nilai koefisien atenuasi liniernya semakin meningkat. Nilai densitas beton tertinggi dimiliki oleh material beton C5 yaitu 2,03 g/cm3. Material beton C5 memiliki nilai koefisien atenuasi linier tertinggi yaitu 0,0524 cm-1 dengan nilai HVL 13,23 cm dan 0,0419 cm-1 dengan nilai HVL 16,54 cm untuk energi 6 MV dan 10 MV. Kata kunci: beton; HVL; koefisien atenuasi linier; sinar-x. ABSTRACTRadiation shields with high linear attenuation coefficient values and economical material prices are considered in the development of radiation shields. Materials that have the potential to be developed are iron sand and pumice. In this research, we investigated the effect of variations in the composition of the iron sand-pumice aggregate mixture on the density value and the linear attenuation coefficient value as well as the effect of concrete thickness on its ability to absorb x-ray radiation. Testing the value of the linear attenuation coefficient using LINAC photon beams with energies of 6 MV and 10 MV. Linear fitting curve is used in determining the linear attenuation coefficient value. The results showed that the greater the density value of the test concrete, the higher the linear attenuation coefficient value. The highest concrete density value is owned by C5 concrete material, which is 2.03 g/cm3. C5 concrete material has the highest linear attenuation coefficient value of 0.0524 cm-1 that other sample with an HVL value of 13.23 cm and 0.0419 cm-1 with an HVL value of 16.54 cm respectively for 6 MV and 10 MV energies. Keywords: concrete; HVL; linear attenuation coefficient; X-ray