89 research outputs found
Analisis Kelayakan Usaha Peternakan Lovebird (Studi Kasus : Tasya Lovebird, Kartasura)
Beternak lovebird saat ini semakin dilirik oleh para penghobi burung kicauan diberbagai daerah. Meroketnya harga jual lovebird menjadi pemicu para penangkar untuk mengembangkannya secara maksimal. Namun dilain pihak,
perubahan situasi ekonomi global di Negara Indonesia menyebabkan perubahan yang sangat berarti bagi kehidupan masyarakat di Indonesia secara luas. Ini berdampak pada meningkatnya biaya hidup masyarakat yang berpengaruh pada
tuntutan kenaikan pedapatan dari semua sektor usaha masyarakat. Dampaknya untuk sektor industri peternakan adalah kenaikan harga pakan ternak dan faktorfaktor
lainnya akan mempengaruhi perkembangan usaha peternakan lovebird. Situasi inilah yang melatarbelakangi pentingnya melakukan analisa kelayakan terhadap usaha peternakan lovebird. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis aspek kelayakan dan kebangkrutan dari usaha peternakan lovebird. Metode yang digunakan dalam penelitian ini meliputi Payback Period, Net Present Value, Internal Rate of Return, Profitability Index, Break Even Point dan metode Altman Z (zeta) – Score. Hasil penelitian ini menunjukkan hasil positif untuk aspek pasar, teknik,
manajemen, lingkungan dan keuangan. Hasil perhitungan dengan menggunakan metode Payback Period yaitu 24 Bulan 14 Hari, Net Present Value positif yaitu Rp 425.793.812,11, nilai Internal Rate of Return yaitu 3,35%, nilai Profitability Index yaitu 2,38 dan Break Even Point terjadi pada penjualan 158 ekor anakan lovebird serta hasil perhitungan dengan metode Altman Z (zeta) – Score selama 3
tahun menunjukkan bahwa usaha peternakan Tasya Lovebird tidak mengalami masalah dengan kondisi keuangan, karena nilai Z – score pada akhir tahun pertama adalah 5,73 kemudian pada akhir tahun kedua adalah 6,93 dan pada akhir
tahun ketiga adalah 7,64. Hasil perhitungan tersebut menunjukkan nilai Z – scorenya > 2,90. Maka dapat disimpulkan bahwa usaha peternakan Tasya Lovebird layak untuk dijalankan
PERAN MASYARAKAT PESISIR DALAM PENERAPAN STRATEGI KONSERVASI SUMBERDAYA LAUT (KASUS DI KELURAHAN PALABUHANRATU, KECAMATAN PALABUHANRATU, KABUPATEN SUKABUMI)
This article is objected to measure the coastal communities role in the implementation of marine resource conservation strategies. The population were all coastal communities in Palabuhanratu, Sukabumi. Respondents of 50 people were chosen randomly. Data were collected by using survey method, and were analyzed by Pearson correlation. The results indicated that the level of education of coastal communities was a primary school. Respondents have been working more than 10 years. Those who knew the meaning of the protection and conservation of marine resources was 56%, while 88% of them did not know the meaning of preservation of marine resources. The role of coastal communities in aspects of marine resource protection was low, in the aspects of marine resource conservation was high, and in the preservation of marine resources was low. The characteristics of coastal communities correlated positively with the level of knowledge of coastal communities (0,3 and ? = 0,05). Furthermore, the level of knowledge of coastal communities associated with the role of coastal communities in the implementation of conservation strategies (0,5 and ? = 0,05)
PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP TUTORIAL ONLINE MATA KULIAH PENGELOLAAN WILAYAH PESISIR DAN LAUT (KASUS: PROGRAM MAGISTER MANAJEMEN PERIKANAN UNIVERSITAS TERBUKA)
This article is aimed at exploring students perception of online tutorial program. The population is all of MMP (Magister of Fisheries Management Program, Universitas Terbuka, Indonesia) students attending the Marine and Coastal Area Management online tutorial program at registration time of 2008.1 in Jakarta and Ternate. All population members are engaged as responden. Data were collected by survey method and analysed by Rank Spearman non-parametric statistic method. The findings indicated that the students age level in Jakarta was dominated by early-adults (47,6%), while in Ternate was in middle-adults (73,3%). The main background of all students is fisheries (85,7% in Jakarta and 73,3% in Ternate). The skill in using internet of the Jakarta students were mostly at the mid level (66,7%), while the Ternate students were mainly at entry level (46,7%). The ability in using the internet (X3) is significantly correlated with the students perception of the questions in online tutorial program (Y2) at ? = 0,1
Strategi Komunikasi Pemasaran Terpadu dalam memasarkan produk Cat Duta Paint: Studi pada CV Dharma Utama Batu Malang
ABSTRAK
Pada saat ini, persaingan di dunia bisnis semakin ketat. Tidak terkecuali dengan industri cat. Persaingan tidak hanya dialami oleh para produsen cat kelas atas atau cat dengan skala nasional, tapi juga dialami oleh produsen cat lokal. Agar dapat bertahan di tengah persaingan itu, mereka harus mempunyai strategi komunikasi pemasaran yang tepat. Di tengah persaingan dan berbagai hambatan yang harus dihadapi oleh produsen cat dalam kegiatan komunikasi pemasarannya, mereka berupaya untuk memilih strategi yang mereka anggap paling jitu. Misalnya, banyak produsen cat yang rela mengeluarkan anggaran yang besar dengan iklan durasi panjang atau dengan mendukung event-event besar. Namun tidak demikian dengan CV Dharma Utama yang lebih memilih komunikasi langsung dengan konsumen dalam strategi komunikasi pemasaran mereka.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menggambarkan bagaimana strategi komunikasi pemasaran yang diterapkan CV Dharma Utama dalam memasarkan cat tembok Duta Paint agar dapat menjadi cat tembok pilihan konsumen, serta bagaimana implikasi dari strategi komunikasi yang dilakukan. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Data dari penelitian ini diperoleh dengan melakukan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Pengembangan validitas data dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik triangulasi. Teknik triangulasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah triangulasi data dan triangulasi sumber.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebelum menentukan strategi komunikasi pemasarannya, CV Dharma Utama melakukan berbagai analisis, baik internal maupun eksternal. Setelah melihat berbagai pertimbangan yang mendasarinya, maka ditetapkan strategi komunikasi pemasaran yang meliputi tujuan, pelaksana, pesan, media, audiens, waktu, anggaran, dan evaluasi. Sedangkan dalam aplikasi bauran promosinya, CV Dharma Utama menggunakan elemen promosi secara terintegrasi, yang meliputi iklan, promosi penjualan, personal selling, dan hubungan masyarakat. Hal ini sesuai dengan teori dalam konsep Integrated Marketing Communication (IMC) atau Komunikasi Pemasaran Terpadu. Konsep IMC memilih elemen promosi yang sesuai dan menggabungkan beberapa elemen promosi tersebut untuk mencapai tujuan perusahaan. Meskipun CV Dharma Utama menggunakan beberapa elemen, namun ada elemen yang lebih diutamakan yaitu elemen yang memungkinkan terjadinya komunikasi dengan konsumen secara langsung seperti personal selling.
ABSTRACT
Receutly hight competition in the business world increasingly occves, including with the paint industry. Competition is not only experienced by the upper-class manufacturer of paint or paint with a national scale, but also experienced by local paint manufacturer. In order to survive in the competition, they must have a good marketing communication strategy. In the midst of competition and the various obstacles that must be faced by manufacturers of paint in its marketing communications activities, they try to choose strategies that they claim to be the most effective. For example, many paint manufacturers are willing to spend big budgets with a long duration of the ad or by supporting big events. On the soutrary CV Dharma Utama prefers direct communication with consumers in its marketing communication strategy.
The aim of this research is to illustrate how marketing communications strategy applied at CV Dharma Utama in marketing Duta wall paint to be a consumer choice, and how are the implications of the communication strategy. This reseach is qualitative descriptives. The data is collected by making interview, observation, and documentation. The validity of data in this research is carried out by triangulation techniques. The triangulation techniq are data triangulation and source triangulation.
The results showed that before determining its marketing communications strategy, CV Dharma Utama perform various analysis, both internally and externally. After seeing the various considerations underlying it, then CV Dharma Utama set the marketing communications strategy that includes objectives, implementation, message, media, audience, time, budget, and evaluation. While in the promotion of mixed application, CV Dharma Utama uses integrated campaign elements; advertising, sales promotion, personal selling, and public relations. It with the theory of Integrated Marketing Communication (IMC). The concept of IMC is by selecting the appropriate campaign elements and combines several elements to achieve campaign objectives. Although CV Dharma Utama employs some elements, but there are some elements that allow communication with the consumer directly as personal selling
Pendidikan Di Era Digital Dalam Mempersiapkan Guru Masa Depan
Perkembangan dalam bidang teknologi informasi dan komunikasitelah menyebabkan banyak terjadi perubahan dan penyesuaian dalam bidang pendidikan. Salah satu
pendidikan yang dituntut untuk selalu menyesuaikan diri adalah bidang pendidikan guru, karena guru merupakan ujung tombak pendidikan. Guru dituntut harus berkualitas, sehingga diharapkan akan menghasilkan lulusan yang berkualitas pula.
Dari guru yang berkualitas ini menjadikan pribadi yang profesional di bidangnya
PENGARUH KINERJA KEUANGAN DAN MEKANISME GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP NILAI PERUSAHAAN MANUFAKTUR
Penelitian ini dilakukan pada perusahaan yang tergabung di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2014-2016. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh return on asset (ROA), return on equity (ROE), kepemilikan manajerial (KM), kepemilikan institusional (KI), komisaris independen (KomIn), dan komite audit (KA) terhadap nilai perusahaan manufaktur dalam laporan tahunan (annual report) perusahaan yang tergabung di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling. Metode analisis dari penelitian ini menggunakan teknik analisis regresi berganda terhadap laporan tahunan (annual report) perusahaan dan ringkasan kinerja perusahaan melalui website resmi Bursa Efek Indonesia (BEI) sesuai dengan kebutuhan data yang dibutuhkan dalam penelitian.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa return on asset (ROA) berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan, return on equity (ROE) berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan, kepemilikan manajerial (KM) tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan, kepemilikan institusional (KI) tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan, komisaris independen (KomIn) berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan, dan komite audit (KA) berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaa
- …