35 research outputs found
Analisis Hasil Tangkapan Per Upaya Penangkapan Dan Pola Musim Penangkapan Ikan Teri (Stolephorus Spp.) Di Perairan Pemalang
Ikan Teri merupakan salah satu hasil perikanan yang banyak ditangkap oleh nelayan di kabupaten Pemalang. Peningkatan teknologi penangkapan akan berkaitan dengan masalah kelimpahan/kesediaan stok sumberdaya perikanan, untuk itu perlu dikaji tentang jumlah kelimpahan/kesediaan stok dan menentukan jumlah tangkapan yang diperbolehkan (MSY) agar bisa memanfaatkan sumberdaya dengan optimal namun tetap menjaga kelestarian stok di alam. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kecendrungan hasil tangkapan per satuan upaya penangkapan ikan Teri di perairan Pemalang, mengaplikasikan metode Schaefer sehingga didapatkan upaya penangkapan optimum lestari (EMSY) dan hasil tangkapan maksimum lestari (CMSY), upaya penangkapan ekonomi lestari (EMEY) dan hasil tangkapan ekonomi lestari (CMEY), dan menganalisis pola musim penangkapan ikan Teri. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode deskriptif dengan jenis penelitian penelitian terapan. Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah snowball sampling. Hasil Penelitian menunjukan persamaan hasil tangkapan per satuan upaya penangkapan ikan Teri (CPUE) = 0,064648 0,00000076E. EMSY sebesar 42.614 trip/tahun dan nilai CMSY sebesar 1.382 ton/tahun. Sedangkan nilai EMEY sebesar 28.652 trip/tahun dan CMEY sebesar 1.234 ton/tahun. Pola musim penangkapan ikan Teri di perairan Asemdoyong terjadi pada bulan Maret, Juli, Agustus, dan September yang merupakan puncak musim penangkapan ikan Teri, hal ini ditunjukan dengan nilai Indeks musim penangkapan (IMP) dari bulan-bulan tersebut yang di atas 100%
Profit Estimation Model in Aquaculture Based on Market Preference: Application to Red Tilapia Culture in Reservoir of Wadaslintang, Indonesia
The purpose of this study was to develop the model of profit estimation in Aquaculture. This research used a model of von Bertalanffy length growth combined with the length-weight relationship, and developed an equation of time harvest to produce the target of fish weight as the market preferences. That also developed an equation to estimate the fish biomass, and the profit in aquaculture. The Profit is a total of revenue minus total of cost. Both the harvested biomass of fish and price of fish affect the revenue of aquaculture. The components of costs were a cost of seed procurement, cost of feed procurement, cost of transportation of products and the daily cost. The daily cost of aquaculture in floating cages were a cost of labour, cost of vitamins, cost of energy, cost of assets depreciation, cost of supporting equipment and cost of maintenance assets that converted to IDR (Indonesian Rupiah) (day) -1. The research proved if lthe model in this study could be used to estimate the profit of aquaculture. In case of red Tilapia culture (floating cage) in Reservoir of Wadaslintang, aquaculture at 120 days produced a fish average weight of 200 g (profit IDR. 13,507,167), then at 143 days produced 250 g (profit IDR. 17,975,723), at 164 days produced 300 g (profit IDR. 21,853,697), at 185 days produced 350 g (profit IDR. 25,387,418), at 204 days produced 400 g (profit IDR. 28,181,081), at 223 days produced 450 g (profit IDR. 30,507,200), and at 242 days produced 500 g (profit IDR. 32,297,418)
Pemanfaatan Asap Cair Dan Peluang Bisnis USAha Pengasapan Ikan Bandeng (Chanos Chanos Forsk) Tanpa Duri (Studi Kasus Di CV Dinasti, Krobokan, Semarang)
Bandeng tanpa duri asap memiliki peluang untuk dikembangkan. Dengan semakin cerdasnya konsumen yang semakin mengutamakan keamanan pangan, ikan asap dengan asap cair bersifat prospektif untuk dikembangkan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pemanfaatan asap cair dan peluang bisnis USAha pengasapan ikan bandeng tanpa duri. Materi yang digunakan adalah ikan bandeng tanpa duri segar yang diperoleh dari CV Dinasti, Krobokan, Semarang dengan panjang standar rata-rata 24,77 ± 0,63 cm; panjang total rata-rata 30,81 ± 0,80 cm; berat rata-rata 223,46 ± 16,65 g/ekor; asap cair tempurung kelapa 7,5 %; larutan garam 10 %. Metode penelitian tahap I bersifat experimental laboratories menggunakan pola Rancangan Acak Kelompok (RAK) 1 faktor dengan 3 perlakuan (lama perendaman 5, 10 dan 15 jam) dengan 2 ulangan. Data organoleptik dianalisis dengan uji Kruskal Wallis, sedangkan data lisin, kadar air, Aw dan pH dianalisis menggunakan analisis ragam dengan software SPSS 16.0. Metode penelitian tahap II yaitu studi kasus. Data NPV, IRR dan PP dianalisis menggunakan Microsoft Office Excel 2007. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbedaan lama perendaman asap cair berpengaruh signifikan (P < 0,05) terhadap asam amino lisin, kadar air, Aw dan pH. Akan tetapi, secara umum tidak berpengaruh signifikan (P > 0,05) terhadap nilai organoleptik produk. Berdasarkan hasil penelitian kadar lisin antara 1,143 % - 1,617 %; kadar air 54,011 % - 58,165 %; nilai Aw 0,651 - 0,762; dan nilai pH 5,088 – 5,418. Perendaman asap cair selama 5 jam (A) menghasilkan kualitas produk paling baik. Nilai NPV produksi bandeng tanpa duri asap cair Rp. 720.129.046,-; IRR tidak teridentifikasi (nilai tinggi); dan nilai PP 0,92 tahun. Kesimpulannya adalah USAha pengasapan bandeng tanpa duri asap cair di CV Dinasti, Krobokan, Semarang layak untuk dikembangkan. Smoked boneless milkfish have a chance to develop. With increasing sophistication of consumers were increasingly prioritizing food safety, smoked fish with liquid smoke were prospective to be developed. The purpose of this research was to know the utilization of liquid smoke and business opportunity ventures smoking boneless milkfish. The materials used was fresh boneless milkfish obtained from CV Dinasti, Krobokan, Semarang with average standard length of 24.77 ± 0,63 cm; average total length of 30.81 ± 0.80 cm; average weight of 223.46 ± 16.65 g / tail; coconut shell liquid smoke 7.5 %; 10 % salt solution. Method research of phase I were experimental laboratories using Random Block Design (RBD) 1 factor with 3 treatment (long soaking of 5, 10 and 15 hours) with two replications. Organoleptic data analyzed by Kruskal Wallis test, whereas lysine, moisture content, Aw and pH were analyzed using analysis range (ANOVA) with software SPSS 16.0. Method research of phase II were a case study. NPV, IRR and PP data were analyzed using Microsoft Office Excel 2007. The results showed that the difference of long soaking liquid smoke had significant effect (P < 0,05) to lysine, moisture content, Aw and pH. However, in general no significant effect (P > 0,05) to organoleptic value of the product. Based on the results, the levels of lysine between 1,143 % - 1,617 %; moisture content 54,011 % - 58,165 %; Aw value 0,651 - 0,762; and pH value 5,088 - 5,418. Soaking liquid smoke for 5 hours (A) produce the best quality products. NPV value of liquid smoke boneless milkfish production was 720.129.046,- IDR; Unidentified IRR (high value); and PP value 0,92 years. The conclusion was smoking business of liquid smoke boneless milkfish in CV Dinasti, Krobokan, Semarang feasible to be developed
Analisis Pengembangan Fasilitas Pelabuhan Perikanan Nusantara Prigi Kabupaten Trenggalek Jawa Timur Ditinjau Dari Aspek Produksi
PPN Prigi yang berada di Kabupaten Trenggalek dilengkapi dengan fasilitas pokok, fungsional dan penunjang. Fasilitas yang dimiliki oleh PPN Prigi sudah lengkap akan tetapi perlu adanya pengembangan untuk menampung hasil tangkapan di masa yang akan datang. Penelitian ini bertujuan untuk Mengetahui kondisi fasilitas pelabuhan serta permasalahan yang ada di Pelabuhan Perikanan Nusantara Prigi, Menganalisis tingkat pemanfaatan fasilitas pelabuhan yang ada di Pelabuhan Perikanan Nusantara Prigi, Pemetaan permasalahan dan pengembangan solusi bagi pengembangan Pelabuhan Perikanan Nusantara Prigi. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2015 di PPN Prigi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif serta menggunakan analisa data yaitu analisa tingkat pemanfaatan fasilitas, analisa estimasi dan analisis Nilai Penting Dan Kondisi Sekarang (NPKS). Hasil penelitian diperoleh bahwa Kondisi fasilitas Pelabuhan Perikanan Nusantara Prigi cukup baik karena fasilitas-fasiltas tersebut terawat dan dalam kondisi masih bagus .Tingkat pemanfaatan fasilitas Pelabuhan Perikanan Nusantara Prigi didapatkan hasil, lahan 100%, alur pelayaran 92 %, kolam pelabuhan barat 97,59% , kolam pelabuhan timur, 72,6%, dermaga barat dengan posisi kapal sejajar 179,3%, dermaga barat dengan posisi kapal tegak lurus 59,7%, dermaga timur kapal posisi sejajar 141%, dermaga timur kapal posisi tegak lurus 57,8%, TPI barat 31% dan TPI timur 51%. Strategi yang dipilih adalah strategi pada kuadran I yaitu Prioritas pengembangan. Fasilitas yang berada pada kuadran I dan menjadi Prioritas pengembangan yaitu pengelolaan limbah IPAL, Docking kapal dan sistem drainase. Prigi Archipelagic Fishing Port (PPN) in Trenggalek have basic, functional and support fasilities. Facilities of Prigi PPN but need development to to develop for anticipate future demand. This purpose of this research were to know the physical condition of the port facilities and existing problems in the Prigi archipelagic Fishing Port, to analys the level of utilization of port facilities in Prigi Archipelagic Fishing Port, problem mapping and solution development for development Prigi Archipelagic Fishing Port. This research was conducted in February 2015 at Prigi Archipelagic Fishing Port. The resech used descriptive method and data analysis used rate the level of utilization of the facilities Analysis, estimation analysis and Important Values And present Conditions (NPKS). The result showed that facilities condition of Prigi Archipelagic Fishing Port was good enough because the facilities in well-maintained and good condition. The level of utilization Prigi Archipelagic Fishing Port found that, land 100%, shipping lanes 92%, harbor pool at west side 97.59%, harbor pool at east side 72.6%, pier at west side with the ship\u27s position parallel 179.3%, pier at west side with the ship\u27s position prependicular 59.7%, pier at west side with the ship\u27s position parallel 141%, pier at west side with the ship\u27s position prependicular 57.8 %, and both of west and east side fish landing place 34% and 51%. The selected strategy was strategy in quadrant I, namely Priority development. Facilities in quadrants I and be priority development, namely management of Waste water treatment plant development, ships dock and drainage systems
Analisis Produktivitas Purse Seine Gardan Dan Purse Seine Slerek Dengan Fishing Base Di Pelabuhan Perikanan Pantai (Ppp) Muncar Kabupaten Banyuwangi Jawa Timur
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis produktivitas purse seine gardan dan purse seine slerek di PPP Muncar Banyuwangi Jawa Timur. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif. Metode penentuan sampel menggunakan metode non probability sampling, yaitu accidental sampling (convenience sampling). Metode analisis data yang digunakan adalah analisis produktivitas dan analisis data statistik untuk uji perbandingan menggunakan uji t atau Mann Whitney U test. Hasil penelitian tersebut purse seine slerek lebih produktif dibandingkan dengan purse seine gardan yang dapat dilihat dari beberapa faktor produktivitas menunjukkan hasil yang lebih besar yaitu pada produktivitas per trip, produktivitas per ABK, produktivitas per GT, dan produktivitas per PK. Sedangkan pada produktivitas per BBM dan produktivitas per biaya menunjukkan hasil bahwa purse seine gardan lebih produktif dibandingkan dengan purse seine slerek karena biaya operasional setiap hari lebih kecil. The purpose of this research was to know and analyze productivity of purse seine gardan and purse seine slerek at Muncar Coastal Fishing Port in Banyuwangi, East Java. The method of this research used descriptive method. The sampling method used non-probability sampling method, i.e. accidental sampling (convenience sampling). Data analysis method used analysis of productivity and analysis of statistical data. Comparison test used Independent samplet test or Mann Whitney U test. The research result showed that purse seine slerek more productive than purse seine gardan, could be seen from several factors of productivity showed the greater result in productivity per trip, productivity per crew, productivity per GT, and productivity per PK. While for productivity per fuel and productivity per cost, showed that purse seine gardan was more productive than purse seine slerek because operational costs of purse seine gardan were more little every day
Perbedaan Tingkat Pendapatan Nelayan dan Tingkat Kelayakan Finansial USAha Perikanan Tangkap Payang dan Cantrang di Pelabuhan Perikanan Pantai Tawang Kabupaten Kendal
Kabupaten Kendal memiliki Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Tawang yang terletak di Desa Gempolsari kecamatan Rowosari. PPP Tawang tersebut membawahi 4 TPI, yaitu TPI Tawang, TPI Sendang Sikucing, TPI Tanggul Malang dan TPI Bandengan. TPI Tawang merupakan TPI terbesar yang ada di kabupaten Kendal dengan jumlah produksi pada tahun 2011 sebesar 1.530,8 ton. Alat tangkap payang dan cantrang berjumlah hampir sama. Jumlah alat tangkap payang pada tahun 2011 tercatat adalah 49 unit dan alat tangkap cantrang sebanyak 42 unit. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pendapatan nelayan serta menganalisis tingkat kelayakan USAha alat tangkap payang dan cantrang, yang dilaksanakan pada bulan september–oktober 2012 di Pelabuhan Perikanan Pantai Tawang Kabupaten Kendal. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode snowball sampling dengan menentukan satu atau dua orang sebagai sampel dan selanjutnya menunjukkan orang lain yang bisa dijadikan sampel. Analisis data menggunakan uji parsial t (t test) dengan SPSS 17.0. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata tingkat pendapatan per ABK nelayan dengan alat tangkap cantrang lebih besar dari pendapatan ABK nelayan dengan alat tangkap payang yaitu pendapatan per ABK nelayan dengan alat tangkap cantrang sebesar Rp 51.072 /trip dan payang sebesar Rp 34.922 /trip dan menunjukan bahwa kedua USAha alat tangkap tersebut layak untuk dijalankan, karena nilai NPV kedua USAha tersebut bernilai positif dengan didapatkan NPV untuk jaring payang sebesar Rp 1.009.616.526 dan untuk NPV jaring cantrang sebesar Rp 856.936.337. Didapatkan juga nilai IRR untuk jaring payang sebesar 494% dan IRR untuk jaring cantrang sebesar 390%. Hal ini membuktikan bahwa kedua USAha penangkapan masih menghasilkan keuntungan dan layak untuk dijalankan
Analisis Tingkat Kesejahteraan Rumah Tangga Nelayan Mini Purse Seine Dengan Fishing Basedi Ppp Tasik Agung Kabupaten Rembang Jawa Tengah
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat kesejahteraan nelayan juragan dan ABK mini purse seine di PPP Tasik Agung Kabupaten Rembang, Jawa Tengah.Metode yang digunakan adalah metode deskriptif yang bersifat survei. Teknik pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan metode wawancara mendalam yang dilengkapi daftar kuisioner dan juga observasi langsung di lapangan. Teknik analisis data menggunakan 12 indikator kemiskinan gabungan yang terdiri dari indikator kemiskinan menurut Badan Pusat Statistik Pusat (2007), Badan Pusat Statistik Pusat 2006), indikator kemiskinan menurut Pridaningsih (2011), indikator kemiskinan menurut Safitri (2011), serta konsep Nilai Tukar Nelayan (NTN). Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kesejahteraan nelayan yang dianalisis menggunakan 12 indikator kemiskinan gabungan menunjukkan bahwa nelayan termasuk ke dalam kriteria tidak miskin atau tergolong sejahtera. Sedangkan hasil analisis tingkat kesejahteraan nelayan berdasarkan NTN juragan sebesar 1,67 (NTN > 1) dan NTN ABK sebesar 1,44 (NTN >1) yang menunjukkan bahwa nelayan juragan dan ABK termasuk dalam kriteria tidak miskin/sejahtera. Hasil uji z,nilai z hitung = 0,445 < 1.985= z tabel, dan sig = 0,657 >5% menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan metode antara NTN dengan Indikator Kemiskinan Gabungan yang mempengaruhi tingkat kesejahteraan nelayan secara signifikan. The purpose of this research was to analyze prosperity level of Employer and Crew Mini Purse Seine Fisheries in Tasik Agung Fishing Port of Rembang Regency Central Java. The method used is descriptive method by survey. The sampling technique used purposive sampling method. Data was collected by depth interview method that include a list of questionnaires and direct observation in the field. The collection data was carried out by combination of 12 poverty indicators, consisted of poverty indicator according to The Statistical Corporation (2007), The Statistical Corporation (2006), modification poverty indicator according to Pridaningsih (2011), modification poverty indicator according Safitri (2011), and a Fishery Term of Trade Index (NTN) concept. The result of the analysis using combination of 12 poverty indicators have shown that those fisherman were not poor or prosperous. Meanwhile, the analysis employer' NTN = 1,67 (NTN > 1) and crew' NTN = 1,44(NTN > 1) that mean both of them were not poor or prosperous. Test results z, the value of z = 0.445 <1.985 = z table, and sig = 0.657> 5% indicates that there is no difference between the method NTN Combined with Poverty Indicators affecting significantly the welfare of fishermen