7 research outputs found
JAHE MERAH Senyawa Bioaktif, Manfaat, dan Metode Analisisnya
Seperti yang masyarakat kenali, jahe merah sangat mengandung banyak manfaat, sehingga olahannya sebagai obat tradisional atau dengan memanfaatkan kemajuan teknologi sangatlah dibutuhkan. Tanamannya ternyata dapat dibudidayakan dengan mudah, bahkan di rumah sendiri. Bentuk jahe yang satu ini dapat ditandai dengan rimpang yang lebih kecil dari jahe biasanya. Warnanya adalah jingga sampai merah muda, tergantung pada waktunya panen. Karakteristiknya yang lain dapat dilihat dari serat kasar, beraroma lebih tajam, dan terasa lebih pedas. Jahe merah memiliki nama botani Zingiber officinale var. Rubrum (famili Zingiberaceae) merupakan tanaman tahunan yang dapat tumbuh hingga setinggi 50-100 cm. Daunnya berbentuk lancet dengan panjang 5-25 cm lebar 1,5-2 cm. Rimpang jahe merah berkulit tipis dan setelah dikupas menunjukkan bagian dalam berwarna cokelat kemerahan dengan harum jahe tajam menyengat. Rimpang jahe merah mengandung karbohidrat (50–70%), lemak (3–8%), senyawa terpen (zingiberen, bisabolen, farnesen, seskuifelandren, dan kurkumen), serta senyawa fenolat (gingerol, paradol, dan shogaol). Di Jawa Barat dan Jawa Tengah, tanaman jahe merah banyak digunakan sebagai minuman penghangat tubuh, mual atau muntah, perut kembung, gatal pada kulit, menyembuhkan bengkak, dan lain-lain. Selain sebagai obat, jahe merah juga dapat digunakan sebagai makanan atau minuman atau yang trend saat ini adalah pangan fungsional, seperti roti jahe merah. Definisi pangan fungsional menurut Peraturan Kepala Badan POM adalah pangan yang secara alamiah maupun telah melalui proses, mengandung satu atau lebih senyawa yang berdasarkan kajian-kajian ilmiah dianggap mempunyai fungsi-fungsi fisiologis tertentu yang bermanfaat bagi kesehatan. Selain tidak memberikan kontra indikasi dan tidak memberi efek samping pada jumlah penggunaan yang dianjurkan terhadap metabolisme zat gizi lainnya
Identifikasi Legibilitas pada Koridor Jalan Affandi, Sleman
Masyarakat Daerah Istimewa Yogyakarta mengenal Jalan Affandi sebagai kawasan komersial sebagai dampak kawasan pendukung kawasan pendidikan (yang lebih dahulu dibangun) di sekitarnya. Pada saat ini pertumbuhan ekonomi yang cukup pesat pada koridor Jalan Affandi menyebabkan pembangunan area kawasan komersial yang tidak terkendali dan bangkitan aktivitas kawasan pendukungnya yang tidak diselaraskan dengan perancangan karakter visual yang baik sehingga dikhawatirkan akan membingungkan pengamat serta menghilangkan legibilitas pada suatu koridor Jalan Affandi. Studi ini menggunakan metode kualitatif dengan penjelasan deskriptif naratif. Studi ini meneliti mengenai legibilitas koridor Jalan Affandi menggunakan elemen citra kota Lynch dengan metode wawancana dan mental mapping dengan purposive sampling. Berdasarkan hasil analisis dan dikaji kembali dengan teori, dapat diketahui bahwa legibilitas pada koridor Jalan Affandi belum semuanya jelas dan merata. Elemen yang paling menonjol di Koridor Jalan Affandi adalah district dan Edge dan yang tidak menonjol adalah elemen Nodes.
 
Activity of Moringa Oleifera Seed Ethanolic Extract Against E. Coli
Bacterial contamination in our environment is worrying, mainly contamination at drinking waters, vegetables, foods, soil which close to our daily activity. The main contamination in environment is caused by E. coli which simply found easily surround us. So, it leads to bigger problem if not immediately solve. One of possible yet safe compounds to overcome this problem is the use of natural product such as M. oleifera seeds as antibacterial agents. This study want to find out the ability of M. oleifera seed ethanolic extract as antibacterial agent against E. coli. Ethanolic extract of M. oleifera seeds are concentrated into 25%, 50%, and 75%, then treated to E. coli culture under laboratory condition. The inhibitory zone diameter which formed after 24 hours incubation was measured and compared to control with no extract treatment. The result of this study showed that there is inhibitory zone formed in three groups of treatmen (T1-T3), but there is no inhibitory zone formed at control group. The 75% ethanolic extract of M. oleifera seeds (T3) has the wides inhibitory zone diameter among four groups, followed by the 50% extract (T2) and 25% extract (T1) with diameter 15,03 ± 0,55 mm; 11,00 ± 1,32 mm; 7,03 ± 0,90 mm, respectively. All inhibitory zone diameter among groups in this research statistically different with strong inhibitory status at T2 as well as T3, and moderate inhibitory status at T1
Kajian Sistem Aktivitas pada Ruang Terbuka Publik Tepi Pantai Baron, Gunungkidul
Baron Beach is a public space that becomes an icon of Gunungkidul Regency. The conditions of a waterfront that have a river and surrounded by hills also the presence of fishing activities attract visitors. Various kinds of activities that occur in this public open space at the same time with different interests, can cause conflicts between activities even though there are also activities that are in line with each other. This research uses a qualitative descriptive method that compares data to utilized public open space during the research period with existing theories. As the unit of analysis are actors who use public open space and the physical conditions of open space. The purpose of this research is to identify activity patterns in utilizing public open space, so that they can be taken into consideration in planning and designing the Public Open Space of Baron Waterfront
BIOTEKNOLOGI
Bioteknologi merupakan cabang ilmu biologi yang mempelajari pemanfaatan makhluk hidup (bakteri, fungi, virus, dan lain-lain) maupun produk dari makhluk hidup (enzim, alkohol, antibiotik, asam organik) dalam proses produksi untuk menghasilkan barang dan jasa yang dapat digunakan oleh manusia. Dewasa ini, perkembangan bioteknologi tidak hanya didasari pada biologi semata, tetapi juga pada ilmu-ilmu terapan dan murni lainnya, seperti biokimia, komputer, biologi molekular, mikrobiologi, genetika, kimia, matematika, dan lain sebagainya. Dengan kata lain, bioteknologi adalah ilmu terapan yang menggabungkan berbagai cabang ilmu dalam proses produksi barang dan jasa
DASAR-DASAR MIKROBIOLOGI DAN PENERAPANNYA
Mikrobiologi diartikan sebagai ilmu yang mempelajari mikroba atau mikroorganisme yang merupakan salah satu cabang ilmu dari biologi dengan memerlukan ilmu pendukung kimia, fisika, dan biokimia yang isinya menyajikan pengertian dasar tentang sejarah penemuan mikroba, macam-macam mikroba di alam, struktur sel mikroba dan fungsinya, metabolisme mikroba secara umum, pertumbuhan mikroba dan faktor lingkungan, mikrobiologi terapan di bidang lingkungan dan pertanian. Objek kajiannya ialah semua makhluk hidup yang perlu dilihat dengan mikroskop, khususnya bakteri, fungi, alga mikroskopik, protozoa, dan Archaea. Seluruh kajian yang disajikan oleh mikrobiologi ini tersaji dalam buku ini, sehingga buku ini patut dimiliki oleh para pelajar maupun dosen sebagai sumber rujukan materi pembelajaran atau sebagai bahan tugas. Maka dari itu buku ini hadir kehadapan sidang pembaca sebagai bagian dari upaya diskusi sekaligus dalam rangka melengkapi khazanah keilmuan dibidang sains, sehingga buku ini sangat cocok untuk dijadikan bahan acuan bagi kalangan intelektual dilingkungan perguruan tinggi ataupun praktisi yang berkecimpung langsung dibidang sains