20 research outputs found

    MENGGAGAS MODEL MANAJEMEN LABORATORIUM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SEKOLAH MENENGAH ATAS

    Get PDF
    Abstrak : Tulisan ini menggagas manajemen laboratorium Pendidikan Agama Islam(PAI) ditingkat Sekolah Menengah Atas (SMA). Dasar tulisan ini adalah belum ditemukannya modellaboratorium PAI yang ideal sesuai dengan amanat Permenag No.16 tahun 2010, khususnyapasal 24 tentang laboratorium Pendidikan Agama Islam. Manfaat dari Laboratorium PAIsebagai sarana sumber belajar yang efektif sehingga peserta didik mampu menerima materi PAIdengan tuntas dan diharapkan mampu mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari.Kata Kunci : Managemen, Laboratorium Pendidikan Agama Islam, Sekolah Menengah Atas

    TUTORIAL PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI UNIVERSITAS NEGERI YOGYKARTA

    Get PDF
    Tutorial Pendidikan Agama Islam (PAI) merupakan kegiatan kokurikuler yang menekankan pada pendalaman dan penguasaan keterampilan praktek ibadah dan baca tulis Al-Qur'an yang diwajibkan kepada mahasiswa yang mengambil mata kuliah Pendidikan  Agama Islam.Artinya kegiatan tutorial  PAI melekat pada mata kuliah ini. Sedangkan pelaksanaannya dilakukan oleh para tutor PAI. Tutor PAI adalah mahasiswa yang telah memenuhi syarat khusus melalui seleksi, pelatihan dan mendapatkan mandat dari dosen PAI. Pada perkembangan selanjutnya tutorial PAI merupakan sarana menyebarkan nilai-nilai Islam yang bertujuan untuk memberikan pendalaman dan penguasaan tambahan keislaman bagi mahasiswa di luar materi perkuliahan pendidikan  Agama Islam. Dengan tutorial PAI diharapkan terbentuk sosok pribadi muslim yang utuh, tangguh, menjadi suri tauladan dan sanggup menyebarkan Dakwah Islam (Agent of Change and Inovation) kepada warga kampus maupun masyarakat umum

    MENERAPKAN METODE COOPERATIVE LEARNING DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

    Get PDF
    Cooperative learning adalah metode pembelajaran dengan prinsip belajar untuk sukses bersama. Cooperative Learning biasa disebut dengan tutorial teman sebaya, artinya metode pembelajaran yang dilakukan dengan melibatkan siswa untuk saling membantu siswa yang lainnya. Cooperative learning sebagai salah satu alternatif metode pembelajaran dapat dijadikan pilihan bagi para pendidik mulai  jenjang pendidikan dasar sampai pendidikan tinggi. Dengan cooperative learning diharapkan mahasiswa dapat meningkatkan hasil belajarnya dan interaksi sosial dengan sesamanya dapat terjalin dengan baik. Implementasi cooperative learning pada kelas akan merubah paradigma cara belajar dengan suasana tradisional yang berfokus pada kegiatan belajar mengajar yang berpusat pada dosen menjadi kegiatan belajar mengajar yang berpusat pada mahasiswa. Dengan demikian, diharapkan penguasaan pengetahuan dan keterampilan mahasiswa menjadi lebih baik selain  juga mengembangkan tanggung jawab, pemahanan pengetahuan, empati, dan interaksi sosial dengan sesama siswa lainnya, sehingga pendidikan berbasis mutu tidak hanya sebagai konsep tetapi juga perbaikan berkelanjutan dalam pendidikan menuju ke arah lebih baik. Tujuan Pendidikan Agama Islam lebih merupakan suatu upaya untuk membangkitkan intuisi agama dan kesiapan rohani dalam mencapai pengalaman transendental. Dengan demikian tujuan utamanya bukanlah sekedar mengalihkan pengetahuan dan keterampilan (sebagai isi pendidikan), melainkan lebih merupakan suatu ikhtiar untuk menggugah fitrah insaniyah (to stir up certain innate powers), sehingga mahasiswa bisa menjadi penganut atau pemeluk agama yang taat dan baik (Muslim paripurna). Sedangkan pendidikan pada umumnya, bertujuan lebih menitikberatkan pada pemberian pengetahuan dan ketrampilan khusus dan secara ketat berhubungan dengan pertumbuhan serta pemilahan areal kerja yang diperlukan dalam masyarakat. Dalam hal ini hubungan interaksi lebih bersifat kognitif-psikomotorik, dan kurang banyak menyentuh kealaman rohani serta sifat-sifat watak kepribadian manusia

    PENGEMBANGAN MODEL INTEGRASI CHARACTER VALUE DALAM UPAYA MENYIAPKAN CALON GURU KEJURUAN YANG BERKARAKTER

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan rumusan model integrasi character values dalam upaya menyiapkan guru kejuruan profesional berkarakter yang teruji secara teoritik Penelitian dilakukan dengan dengan tahap-tahap: (1) identifikasi character values dalam upaya menyiapkan guru kejuruan profesional berkarakter melalui literature review, dan survey di lapangan; (2) perencanaan model integrasi; (3) Focused Group Discussion untuk menentukan bentuk dan model integrasi character values; (4) validasi; dan (5) penyempurnaan model teoritis. Sumber data dalam penelitian ini meliputi kalangan stakeholders, perumus kebijakan, kepala sekolah, guru, siswa, dan ahli pendidikan. Hasil penelitian menemukan bahwa (1) telah teridentifikasi 68 dimensi karakter yang diperlukan bagi upaya mewujudkan calon guru kejuruan yang profesional berkarakter. dari enam puluh delapan dimensi tersebut berdasarkan urgensinya menurut guru/pengelola PPL di SMK maupun dosen dalam lingkup Fakultas Teknik, terdapat lima dimensi utama meliputi: Sikap kompetitif dan sportif, Kemampuan mendengarkan, Sikap positif/mencintai profesi, Berpikir sistem, dan Kesopanan.(2) Profil calon guru kejuruan yang tampak dalam diri mahasiswa peserta PPL di SMK. Keunggulan calon guru tampak dalam berbagai aspek diantaranya: kepercayaan diri, materi pembelajaran yang up to date, pemanfaatan IT, dan ketrampilan mengajar. Sedangkan beberapa aspek kelemahan tampak dalam hal komunikasi interaktif dengan siswa, kurangnya disiplin, tanggungjawab, komunikasi dan inovasi. (3)Pola penanaman karakter dalam upaya menghasilkan calon guru kejuruan yang profesional berkarakter dapat dilakukan paling tidak melalui enam cara yaitu: (1) kurikulum, (2) pembelajaran, (3) iklim akademik, (4) kegiatan kemahasiswaan, (5) kepemimpinan dan manajemen, dan (6) hubungan sinergis dengan stakeholders maupun dunia usaha/industri

    Peran Pembimbing Akademik terhadap Pembentukan Karakter Mahasiswa

    Full text link
    The objectives of this study were (1) to determine the roles of the academic supervisors in the students\u27 characters development, and (2) to analysethe factors affecting the academic supervisors\u27 roles in the students\u27 characters development at the Department of Automotive Engineering Education. This study employed the survey research method. It was conducted at the Department of Automotive Engineering Education, the Faculty of Engineering, State University ofYogyakarta. The data was analysed using descriptive analysis. The results showed the academic supervisors have positive impact on the students characters development in the aspects of education and teaching, research, and community services, (2) the factors affecting the academic supervisors\u27 roles in the students\u27 characters development are (a) the different levels of the students\u27 maturity, it can be solved by improving the students\u27 mind set, (b) psychological, socioemotional,and cultural differences. The solutions are continuing guidance through classes, workshops and private consultations, (3) The students perceivethat the role of the academic supervisors in their characters developmenthave positive impacts on the learning process, examinations, and academic services

    PENGEMBANGAN MODEL PENGUATAN SOFT SKILLS DALAM MEWUJUDKAN CALON GURU KEJURUAN PROFESIONAL BERKARAKTER

    Get PDF
    Tujuan penelitian ini adalah menghasilkan model penguatan soft skills dalam mewujudkan calon guru kejuruan profesional berkarakter. Secara rinci tujuan penelitian ini adalah: (1) Mendapatkan gambaran profil aktual soft skills mahasiswa calon guru kejuruan, (2) Mendapatkan gambaran pembekalan soft skills yang dilakukan dalam upaya mewujudkan guru kejuruan profesional berkarakter, (3) Merumuskan model penguatan soft skills calon guru kejuruan, dan (4) Mengetahui kelayakan model penguatan soft skills calon guru kejuruan dalam upaya mewujudkan guru kejuruan profesional berkarakter Penelitian dirancang menggunakan pendekatan Research and Development selama dua tahun dengan tahap-tahap: (1) literature review, survey peraturan dan pedoman terkait dengan standar dan proses pengembangan kompetensi calon guru, (2) merumuskan profil soft skills calon guru berdasarkan persepsi dari pengelola atau penanggungjawab kegiatan di SMK, (3) Analisis pembekalan soft skills dalam proses perkuliahan, (4) Focused Group Discussion (FGD) untuk merumuskan draf model penguatan soft skills calon guru kejuruan, (5) merancang model penguatan soft skills calon guru kejuruan berdasarkan informasi yang didapat, (6) merumusan model berikut perangkatnya, (7) validasi ahli, (8) revisi model, ((9) pengujian di lapangan; (10) revisi dan validasi; (11) produk akhir, dan (12) diseminasi dan publikasi. Sumber data dalam penelitian ini meliputi kepala SMK, guru, mahasiswa, dan ahli pendidikan. Data dikumpulkan dengan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data dilakukan secara deskriptif kuantitatif.Penelitian tahun pertama telah menemukan model penguatan soft skills calon guru SMK. Penelitian tahun kedua difokuskan pada upaya uji efektifitas model di lapangan untuk mendapatkan model penguatan soft skills yang teruji secara empiris Hasil penelitian menunjukkan: (1) Rumusan model penguatan soft skills calon guru difokuskan kepada dua matakuliah utama yaitu pengajaran mikro dan Praktek Pengalaman Lapangan PPL dengan model integratif; (2) Urgensi aspek hard skills dan soft skills berada dalam kategori baik/penting dengan pencapaian rerata di atas rerata kriteria, dan pencapaian skor masing-masing 88,2%, dan 87,11%; dan (3) Kemampuan aspek hard skills dan soft skills berada dalam kategori baik/penting dengan pencapaian rerata atas rerata kriteria, dan pencapaian skor masing-masing 72,81%, dan 74,11% dalam kategori cukup tingg

    Model manajemen Madrasah Aliyah Pembangunan Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta

    Get PDF
    The article aims to see the Management Model of Madrasah Aliyah Laboratorium from the aspects of planning, organizing, implementing, and monitoring. At Madrasah Aliyah Pembangunan (MAP) UIN Jakarta. The research method used is qualitative. The results showed the Madrasah Aliyah Laboratory management model consists of the first three components: the organizational structure of the Madrasah Aliyah Laboratory, including management (Director) and Madrasah Implementer (Madrasah Head), the second existing culture (culture). in Madrasah Aliyah Laboratory including academic and non-academic including custom curriculum, reading habits, English-Arabic days and the three figures who play a role in Madrasah Aliyah Laboratorium, both head of a madrasah, teachers, and madrasah committe

    Diversifikasi Rasa Baru Apem Yaqowiyyu Jatinom untuk Meningkatkan Kualitas Produk Unggulan di Kabupaten Klaten

    Get PDF
    Apem yaqowiyyu is a traditional snack at every breakfast event in Jatinom District, Klaten Regency. Gradually, apem yaqowiyyu began to be sold every day without waiting for the Saparan ceremony. One of the existing and productive producers of Apem Yaqowiyyu is UKM Apem Yaqowiyyu Bunda Santi. A total of 6 people, namely Mrs. Santi and five workers, have been able to produce apem yaqowiyyu to meet the needs of the local community and tourists. In carrying out business, these SMEs have a significant production problem. The problem is that the limited apem owned is not durable and long-lasting, and the number of variants over the years of opening a business is only five flavors. Solutions that can be resolved based on an agreement between the PKM team and partners are solving production problems. The solution to the production problem is the addition of 5 new flavors that the general public likes. The resulting PKM results are six new flavor variants based on research innovation and science and technology application to partners, including Mocca A, Mocca B, Pisang Kepok, Pisang Raja, Baked Plantain, and Raisins. Based on the PKM team and partner assessment results, Mocca A is in great demand and has the potential to have a high selling value because the quality of the apem filling is premium class.Apem yaqowiyyu merupakan jajanan tradisional yang hadir disetiap acara Saparan di Kecamatan Jatinom, Kabupaten Klaten. Berangsur-angsur, apem yaqowiyyu mulai dijual setiap harinya tanpa harus menunggu waktu upacara Saparan tersebut. Salah satu produsen Apem Yaqowiyyu yang eksis dan produktif adalah UKM Apem Yaqowiyyu Bunda Santi. Berjumlah 6 orang yaitu 1 pemilik yaitu Ibu Santi dan 5 pekerja telah mampu memproduksi apem yaqowiyyu untuk memenuhi kebutuhan masyarakat setempat dan pelancong. Dalam melaksanakan usaha, UKM ini memiliki masalah utama yaitu masalah produksi. Permasalahannya adalah keterbatasan apem yang dimiliki tidak awet dan tahan lama dan jumlah varian selama bertahun-tahun membuka usaha hanya 5 rasa. Solusi yang dapat diselesaikan berdasarkan kesepakatan antara tim PKM dengan mitra adalah menyelesaikan permasalahan produksi. Penyelesaian masalah produksi adalah penambahan 5 varian rasa baru yang disukai masyarakat pada umumnya. Hasil PKM yang dihasilkan adalah terdapat 6 varian rasa baru berdasarkan inovasi riset dan penerapan IPTEK kepada mitra yang meliputi Mocca A, Mocca B, Pisang Kepok, Pisang Raja, Pisang Raja yang dioven, dan Kismis. Berdasarkan hasil penilaian mitra dan tim PKM, Mocca A sangat diminati dan berpotensi memiliki nilai jual yang tinggi karena kualitas isian apem adalah kelas premium

    Front

    No full text
    Halaman awal hingga daftar is
    corecore