2 research outputs found
Peningkatan Pemahaman Pelaku UMKM di Tangerang Selatan Terhadap Lingkungan Bisnis UMKM
Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) memegang peran kunci dalam perekonomian global, menyediakan lapangan pekerjaan, dan mendukung pertumbuhan ekonomi. Namun, untuk mencapai kesuksesan jangka panjang, pemahaman yang mendalam tentang lingkungan bisnis UMKM menjadi esensial. Pengabdian kepada masyarakat ini secara umum bertujuan untuk meningkatkan pemahaman pelaku UMKM tentang lingkungan bisnis mereka, baik yang bersifat internal maupun eksternal, dan mengapa hal ini memiliki relevansi yang signifikan. Secara lebih spesifik, pengabdian kepada masyarakat ini ditujukan untuk memperkuat pemahaman tentang konsep lingkungan bisnis. Lingkungan bisnis UMKM terdiri dari dua aspek utama: lingkungan internal dan eksternal. Lingkungan internal mencakup elemen-elemen seperti manajemen, sumber daya manusia, keuangan, dan operasi internal, sementara lingkungan eksternal mencakup faktor-faktor seperti persaingan pasar, perubahan regulasi, tren industri, perubahan dalam preferensi pelanggan, dan aspek ekonomi makro. Selanjutnya, pengabdian kepada masyarakat ini merinci upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan pemahaman pelaku UMKM tentang lingkungan bisnis. Ini melibatkan berbagai langkah, termasuk pelatihan, analisis SWOT, pemantauan pasar dan tren, bergabung dengan asosiasi bisnis, kerja sama dengan mitra bisnis, studi kasus, dan dukungan pemerintah. Melalui pendekatan ini, pelaku UMKM dapat memperoleh pengetahuan yang diperlukan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi bisnis mereka dan mengembangkan strategi yang sesuai. Kegiatan ini diselenggarakan di Bakmi Jowo, Vila Dago, Tangerang Selatan pada 17-19 November 2023. Peserta adalah para pelaku bisnis UMKM yang ada Tangerang Selatan. Adapun jumlah peserta yang hadir adalah sebanyak 12 peserta
ANALISIS PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN/KOTA HASIL PEMEKARAN DI INDONESIA
ABSTRACT This research aims to analyze the effects of government expenditure and labor on economic growth of the new districts of regional reform during the period 2008-2010. Government expenditure variable using numbers the realization of total government spending. The variable of labor using figures of employment. The variables of economic growth using the number of GRDP without oil and gas at 2000 constant market prices. The samples involved are 45 new districts by regional reform selected at random from 26 province. Data used are secondary data, while the data analysis used is regression panel data. The result showed that government expenditure, infrastructure, and labor influence positively and very significant on economic growth of the new districts by regional reform. Every 1% increase in total government expenditure will increase 0.223534 % of GRDP. Every 1 % increase in the number of employment will increase 0.298281 % of GRDP. Key Word :regional expansion, economic growth, government expenditure, infrastructure, labor ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh variabel belanja pemerintah, infrastruktur, dan tenaga kerja terhadap pertumbuhan ekonomi kabupaten/kota hasil pemekaran daerah selama periode 2008-2010. Variabel belanja pemerintah menggunakan angka realisasi total belanja pemerintah. Variabel infrastruktur menggunakan rasio panjang jalan yang menjadi kewenangan pemerintah kabupaten/kota hasil pemekaran terhadap luas wilayah darat mereka. Variabel tenaga kerja menggunakan angka kesempatan kerja. Sedangkan variabel pertumbuhan ekonomi menggunakan angka PDRB Non minyak dan gas atas dasar harga konstan tahun 2000. Sampel yang dilibatkan adalah 45 kabupaten/kota hasil pemekaran daerah yang dipilih secara acak dari 26 provinsi. Data yang dipakai adalah data sekunder, sedangkan analisis data yang digunakan adalah regresi data panel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara bersama-sama variabel belanja pemerintah, infrastruktur, dan tenaga kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi kabupaten/kota hasil pemekaran. Setiap kenaikan total belanja pemerintah kabupaten/kota hasil pemekaran sebesar 1% akan meningkatkan PDRB sebesar 0,110092%. Setiap kenaikan rasio panjang jalan yang menjadi wewenang pemerintah kabupaten/kota hasil pemekaran terhadap luas wilayahnya sebanyak 1% akan meningkatkan PDRB sebesar 0,256128%. Setiap kenaikan 1% angka kesempatan kerja di kabupaten/kota hasil pemekaran akan meningkatkan PDRB sebesar 0,295785%. Kata kunci: pemekaran daerah, pertumbuhan ekonomi, belanja pemerintah, infrastruktur, tenaga kerja