40 research outputs found

    Economic Load Dispatch Unit Pembangkit Termal Mempertimbangkan Penambahan Pembangkit Tenaga Angin dengan Menggunakan Firefly Algorithm

    Full text link
    Maraknya isu global warming serta keterbatasan sumber daya alam membuat mulai banyaknya dibangun pembangkit-pembangkit listrik dengan renewable energy, salah satunya adalah pembangkit tenaga angin. Pada jurnal ini, firefly algorithm diterapkan untuk mengoptimasi total biaya pembangkitan 2 buah sistem uji, tanpa dan dengan mempertimbangkan penambahan tenaga angin. Hasil simulasi menunjukkan bahwa dengan penambahan pembangkit tenaga angin ke dalam sistem tenaga listrik, total biaya pembangkitan tidak selalu lebih murah. Selain itu, hasil simulasi juga menunjukkan bahwa firefly algorithm sebagai metode optimasi dapat menyelesaikan permasalahan economic load dispatch (ELD) lebih baik dibandingkan metode lain yang sudah dilakukan, yaitu particle swarm optimization (PSO), bat algorithm (BA), biogeography-based optimization (BBO) dan plant growth simulation algorithm (PGSA) dengan persentase selisih nilai penghematan total biaya berkisar antara 0.32% (50)hingga9.2750) hingga 9.27% (11884)

    Economic Dispatch untuk Sistem Kelistrikan Microgrid dengan Energy Storage Berbasis Adaptive Particle Swarm Optimization

    Full text link
    Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi membawa pengaruh akan meningkatnya kebutuhan akan daya listrik, namun ketersediaan sumber energi konvensional (fossil) semakin menipis yang tentunya akan berdampak pada tingkat ketahanan listrik. Oleh karenanya diperlukan pembangkit-pembangkit tersebar berskala kecil (microgrid). Pembangkit tersebar ini diupayakan bersumber pada energi terbarukan dengan meminimalkan pemakaian dari sumber energi konvensional serta digunakan energy storage untuk power balance. Oleh karena adanya microgrid ini maka penting untuk menentukan besarnya pembangkitan daya listrik yang optimal dari masing-masing pembangkit dan kapasitas optimal energy storage sehingga kebutuhan daya listrik dapat dipenuhi dengan biaya yang optimal. Pada penelitian ini dilakukan analisis mengenai economic dispatch di dalam pengoperasian sistem kelistrikan microgrid dengan energy storage. Algoritma APSO digunakan untuk memecahkan masalah minimalisasi total biaya sistem. Simulasi komputer menggunakan Matlab dilakukan untuk menunjukkan efektivitas dari metodologi yang diusulkan dan dampak dari harga dan sistem penyimpanan pada economic dispatch. Hasil simulasi menunjukkan bahwa penggunaan metode APSO untuk ED pada sistem kelistrikan microgrid memiliki performa kecepatan konvergensi yang lebih baik dibanding metode PSO dan dengan pemanfaatan energy storage pada sistem memberikan dampak penghematan biaya operasi

    Perkiraan Biaya Operasi Dengan Mempertimbangkan Kondisi Kontingensi Di Sistem Jawa Bali 500 KV

    Full text link
    Secara umum, pengoperasian sistem tenaga bertujuan untuk meminimalkan biaya operasi atau fuel cost. Untuk mempertimbangkan factor teknis, pengoperasian sistem tenaga listrik juga harus mempertimbangkan kapasitas generator, kapasitas saluran dan batasan tegangan. Kondisi kontingensi dimana saluran mengalami gangguan hubung singkat dan harus dilepas secara paksa jarang dipertimbangkan dalam meminimalkan biaya operasi. Tugas akhir ini dilakukan untuk mengetahui dampak penyertaan kondisi kontingensi dalam pengoperasian sistem tenaga. Untuk menghitung biaya operasi, Optimal Power Flow (OPF) dipakai dengan menggunakan metode Sequential Quadratic Programming dilakukan dengan menggunakan program Matpower yang dimodifikasi. Dari hasil simualsi biaya operasi pembangkit tenaga listrik pada sistem kelistrikan Jawa Bali 500 kV dengan penyertaan kondisi kontingensi akan semakin mahal dibandingan biaya operasi dalam kondisi normal. Penambahan beban pada sistem disertai kontingensi mengakibatkan load shedding pada sistem jawa Bali 500 KV

    Pengaruh Proyek Kelistrikan 10.000 MW Pada Biaya Listrik Lokal Di Sistem Jawa Bali 500 KV

    Full text link
    Dalam rangka memenuhi kebutuhan listrik, pemerintah meluncurkan program proyek kelistrikan 10.000 MW. Dengan adanya penambahan unit pembangkit baru khususnya di sistem Jawa Bali 500 kV akan berpengaruh terhadap biaya listrik lokal pada setiap bus. Oleh karena itu, Optimal Power Flow(OPF) dilakukan untuk meminimalkan konsumsi bahan bakar dari pembangkit pada keseluruhan sistem dengan melihat batasan daya output setiap unit pembangkit serta pembagian pembebanan secara ekonomis. Pada tugas akhir ini, biaya pembangkitan dihitung menggunakan optimal power flow. Perhitungan dilakukan dengan menggunakan program Matpower 4.0. Hal ini ditunjukkan oleh hasil simulasi bahwa sesudah proyek kelistrikan 10.000 MW beroperasi biaya listrik lokal pada setiap bus lebih murah dibandingkan biaya listrik sebelum proyek kelistrikan beroperasi. Biaya listrik dari bus satu ke bus yang lain berbeda tergantung dari lokasi pembangkit dan jaringan transmisi yang ada pada sebuah sistem. Berdasarkan wilayah(propinsi) biaya listrik di propinsi Jawa Timur lebih murah dibandingkan propinsi lainnya

    Evaluasi Harmonisa Dan Perencanaan Filter Pasif Pada Sisi Tegangan 20 KV Akibat Penambahan Beban Pada Sistem Kelistrikan Pabrik Semen Tuban

    Full text link
    Pabrik Semen Tuban merupakan Perusahaan industri yang bergerak dibidang produksi semen. Pada tugas akhir ini dianalisis aliran daya dari sistem kelistrikan Pabrik Semen Tuban. Kemudian akan dilakukan juga analisis harmonisa untuk mengetahui besar distorsi harmonisa yang terjadi. Sistem yang dianalisa adalah sistem kelistrikan Pabrik Semen Tuban setelah dilakukan penambahan beban. Dari hasil simulasi aliran daya permasalahan terjadi pada bus LVS 11.1 dan LVS 11.2 mengalami kondisi undervoltage, sedangkan pada bus Main Substation 3 akan dilakukan perbaikan faktor daya. Dari hasil analisis harmonisanya didapatkan sistem masih dalam keadaan safe. Kemudian dari simulasi akan dilakukan desain untuk pemasangan capacitor bank maupun filter harmonisa. Hal tersebut dilakukan untuk mengatasi permasalah yang terjadi didalam kedua bus yang bermasalah. Setelah itu dilakukan analisis kembali terhadap sistem kelistrikan pada kondisi penambahan capacitor bank dan kondisi penambahan filter harmonisa. Akan dilakukan perbandingan dari hasil pemasangan capacitor bank dan pemasangan filter harmonisa. Hasil perbandingan tadi akan dijadikan acuan untuk pemilihan peralatan yang tepat untuk mengatasi permasalahan yang ada dalam sistem

    Dynamic Economic Dispatch Menggunakan Quadratic Programming

    Full text link
    Economic dispatch (ED) dapat diterapkan untuk mengatasi masalah penjadwalan pembangkit secara optimal ekonomi, namum jika digunakan pada sistem dengan beban dalam rentang waktu tertentu, akan ada beberapa pembangkitan yang melewati batas dari parameter ramp rate pembangkit. Dengan parameter ramp rate, ED tidak dapat diselesaikan pada satu level beban. Dynamic economic dispatch (DED) merupakan pengembangan dari economic dispatch konvensional karena memperhitungkan batasan ramp rate dari unit pembangkit. DED dapat digunakan untuk menentukan pembagian pembebanan unit pembangkit secara ekonomis dalam rentang waktu tertentu tanpa melanggar batasan ramp rate dari unit pembangkit. Pada tugas akhir ini digunakan quadratic programming untuk menyelesaikan dynamic economic dispatch. Hasil simulasi menunjukkan bahwa quadratic programming yang digunakan dapat menyelesaikan DED tanpa melanggar parameter ramp rate yang ditentukan. Pada percobaan dengan 3-unit pembangkit pada 4 profil beban berbeda dan percobaan dengan 10-unit pembangkit menujukkan bahwa parameter ramp rate menyebabkan pembagian pembebanan pada satu waktu tertentu akan mempengaruhi pembagian pembebanan pada waktu lain serta terdapat variasi pembangkitan yang berbeda antara economic dispatch dan dynamic economic dispatch. Parameter ramp rate juga menyebabkan total biaya pembangkitan pada dynamic economic dispatch menjadi lebih mahal jika dibandingkan dengan economic dispatch
    corecore