4 research outputs found
PENERAPAN SPBM DENGAN MEDIA GRAFIS UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SD
The purpose of this research is to improve student learning outcomes by applying problem-based learning strategy with graphic media. The method of the research is classsroom. Action at least Research (CAR), which held at least 2 cycles, each cycle consist of planning, implementating, observing, and reflecting. Data collection techniques is conducted by completing non-test techniques and tests. Observation sheets and test questions are used as instruments of data collection technique. Data is analyzed using qualitative and quantitative analysis. The results showed that the application of problem-based learning strategi with graphical media improves learning outcomes IPS elementary school students.Tujuan penelitian ini adalah meningkatkan hasil belajar siswa dengan penerapan strategi pembelajaran berbasis masalah dengan media grafis. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan sebanyak 2 siklus, setiap siklus terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik non tes dan tes. Alat pengumpulan data berupa lembar observasi dan soal tes. Teknik analisis data menggunakan analisis kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan strategi pembelajaran berbasis masalah dengan media grafis dapat meningkatkan hasil belajar IPS siswa SD.Kata kunci: strategi pembelajaran berbasis masalah, media grafis, hasil belajar, IPS
Deteksi Simultan Kuersetin dan Rutin Menggunakan Screen-Printed Carbon Electrode Termodifikasi Grafena
Kuersetin dan rutin merupakan senyawa antioksidan alami yang termasuk golongan flavonoid. Senyawa ini dapat dideteksi dengan beberapa teknik analisis, salah satunya dengan teknik elektrokimia. Pada penelitian ini, deteksi simultan kuersetin dan rutin dilakukan dengan teknik voltametri siklik menggunakan screen printed carbon electrode (SPCE) termodifikasi grafena. Elektrode disiapkan melalui modifikasi elektrode kerja SPCE dengan campuran grafena:natrium poliakrilat (1:1). Larutan etanol 70%:bufer fosfat pH 7 (6:4) digunakan sebagai elektrolit dalam pengukuran kuersetin dan rutin. Hasil penelitian menunjukkan puncak oksidasi kuersetin dan rutin terdeteksi pada potensial 0.179 V dan 0.310 V vs Ag/AgCl. SPCE termodifikasi grafena menghasilkan intensitas arus oksidasi dan sensitivitas yang lebih tinggi pada pengukuran kuersetin dan rutin. Deteksi simultan kuersetin dan rutin menggunakan SPCE termodifikasi grafena menunjukkan linearitas dengan R2 = 0.9905 dan R2 = 0.9816, masing-masing untuk kuersetin dan rutin. Limit deteksi pengukuran kuersetin dan rutin masing-masing sebesar 0.5369 mM dan 0.7495 mM serta limit kuantitasi sebesar 1.7898 mM dan 2.4985 mM. Presisi pengukuran kuersetin dan rutin memiliki nilai simpangan baku relatif (%SBR) sebesar 2.14% dan 2.44%, berturut-turut untuk kuersetin dan rutin. Hal ini menunjukkan bahwa SPCE termodifikasi grafena cukup potensial untuk deteksi simultan kuersetin dan rutin secara elektrokimia. Kata kunci: Grafena, kuersetin, rutin, screen printed carbon electrode, voltametri siklik. Quercetin and rutin are natural antioxidant from flavonoid group. The compounds can be detected using several analytical technique, including electrochemical technique due to its redox activity. In this study, simultaneous detection of quercetin and rutin was performed at graphene-modified screen printed carbon electrode (SPCE) using cyclic voltammetry technique. Graphene-modified SPCE was prepared from mixture of graphene:sodium polyacrylate (1:1) via drop casting method. Ethanol 70%:phosphate bufer pH 7 (6:4) was used as electrolyte solution for quercetin and rutin measurement. The result shows that oxidation peak of quercetin and rutin was detected at potential of 0.179 V and 0.310 V vs Ag/AgCl, respectively. Graphene-modified SPCE produce higher intensity of oxidation current and higher sensitivity for quercetin and rutin measurement. Simultaneous detection of quercetin and rutin at graphene modified SPCE provide linearity with R2 = 0.9905 and R2 = 0.9816, respectively for quercetin and rutin. Detection limits of quercetin and rutin respectively was 0.5369 mM and 0.7495 mM while limit quantitation was 1.7898 mM dan 2.4985 mM. Precision of quercetin and rutin measurement was moderate with percent relative standard deviation (%RSD) of 2.14% and 2.44%, consecutively for quercetin and rutin. This suggests that graphene-modified SPCE is potential for simultaneous electrochemical detection of quercetin and rutin. Keywords: Cyclic voltammetry, graphene, quercetin, rutin, screen printed carbon electrode
INCREASING LEARNING ACTIVENESS AND STUDENT LEARNING OUTCOMES USING PROBLEM-BASED LEARNING MODELS: PENINGKATAN KEAKTIFAN BELAJAR DAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan keaktifan belajar dan hasil belajar peserta didik menggunakan model problem based learning. Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian tindakan kelas dengan dua siklus. Masing-masing siklus terdiri dari empat tahapan yaitu, planning, action, observation dan reflection. Subyek penelitian ini adalah peserta didik kelas IV UPTD SDN 2 Rajabasa Baru yang terdiri dari 26 peserta didik. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, tes dan dokumentasi. Analisis data dimulai dari tahapan reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Keaktifan peserta didik dinilai berdasarkan partisipasi dalam diskusi, kemampuan berpikir kritis, dan kerjasama dalam kelompok. Hasil penelitian menunjukkan pada tahap prasiklus persentase keaktifan sebesar 46,15%, siklus I sebesar 73,08% dan pada siklus II sebesar 88,46%. Hasil belajar diukur menggunakan tes tertulis. Pada tahap prasiklus persentase hasil belajar sebesar 42,30%, siklus I sebesar 65,38% dan siklus II sebesar 84,62%. Hasil tersebut menunjukkan tercapainya indikator keberhasilan dengan kategori sangat baik. Simpulannya yaitu penggunaan model problem based learning dapat meningkatkan keaktifan dan hasil belajar IPAS peserta didik
INCREASING LEARNING ACTIVENESS AND STUDENT LEARNING OUTCOMES USING PROBLEM-BASED LEARNING MODELS: PENINGKATAN KEAKTIFAN BELAJAR DAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan keaktifan belajar dan hasil belajar peserta didik menggunakan model problem based learning. Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian tindakan kelas dengan dua siklus. Masing-masing siklus terdiri dari empat tahapan yaitu, planning, action, observation dan reflection. Subyek penelitian ini adalah peserta didik kelas IV UPTD SDN 2 Rajabasa Baru yang terdiri dari 26 peserta didik. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, tes dan dokumentasi. Analisis data dimulai dari tahapan reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Keaktifan peserta didik dinilai berdasarkan partisipasi dalam diskusi, kemampuan berpikir kritis, dan kerjasama dalam kelompok. Hasil penelitian menunjukkan pada tahap prasiklus persentase keaktifan sebesar 46,15%, siklus I sebesar 73,08% dan pada siklus II sebesar 88,46%. Hasil belajar diukur menggunakan tes tertulis. Pada tahap prasiklus persentase hasil belajar sebesar 42,30%, siklus I sebesar 65,38% dan siklus II sebesar 84,62%. Hasil tersebut menunjukkan tercapainya indikator keberhasilan dengan kategori sangat baik. Simpulannya yaitu penggunaan model problem based learning dapat meningkatkan keaktifan dan hasil belajar IPAS peserta didik