6 research outputs found

    Analisis Dampak Keberadaan Perusahaan Tambang Batu Bara terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat

    Full text link
    Usaha pertambangan bara dalam undang-undang minerba no. 4 tahun 2009 di sebutkan sebagai kegiatan dalarn rangka pengusahaan mineral atau batubara yang meliputi tahapan kegiatarl penyelidikan umum, eksplorasi, studi kelayakan, konstruksi, penambangan, pengolahan dan pemurnian, pengangkutan dan penjualan, serta pascatambang. Bab II Pasal 3 point e dalam UU No 4 Tahun 2009 menyebutkan bahwa Perusahaan batu bara harus dapat meningkatkan pendapatan masyarakat lokal, daerah, dan negara, serta menciptakan lapangan kerja untuk sebesar-besar kesejahteraan rakyat. Dari penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa dari segi ekonomi, kehadiran Perusahaan tambang batu bara  PT. Tamtama Perkasa belum memberikan dampak positif lebih bagi sebagian  besar warga desa. Dampak positif baru dirasakan oleh sebagian kecil saja (sekitar 30%) dari warga desa di kecamatan lahei. Pertumbuhan ekonomi masyarakat desa di kecamatan lahei tak terlalu terbantu dengan kehadiran PT Tamtama Perkasa, hal ini disebabkan oleh beberapa faktor penyebab dsiantaranya karena sebagian besar partner kerja Perusahaan berasal dari wilayah di luar desa di kecamatan lahei sehingga secara nyata tidak mengangkat perekonomian warga sekitar. Akan tetapi, dari sisi sosial, kehadiran PT Tamtama perkasa di wilayah kecamatan Lahei dirasakan warga telah memberikan dampak positif bagi sebagian warga masyarakat dengan adanya kegiatan-kegiatan Perusahaan dalam membantu perbaikan jalan desa, adanya pengobatan gratis, dukungan Perusahaan terhadap kegiatan Adat dl

    Analisis Pola Las Spiral pada Pengelasan GMAW terhadap Kekuatan Tarik pada Baja Karbon Rendah

    Full text link
    Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator keberhasilan ekonomi suatu negara. Pertumbuhan tersebut harus didukung dengan adanya pembangunan infrastruktur, Fasilitas dan pabrikasi. Fabrikasi dan kontruksi baja merupakan salah satu aspek penting dan pembangan tersebut. Selain itu proses pengelasan merupakan bagian terpenting dari fabrikasi dan konstruksi baja. Proses pengelasan harus melalui proses pengajian mekanis terlebih dahulu hal ini dikarenakan uji mekanis menunjukkan kemampuan baja dalam menghadapi beban. Beberapa perlakukan telah dikaji untuk meningkatkan nilai kekuatan tarik tersebut salah satunya adalah merubah pola gerakan elektroda menjadi spiral. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui prilaku material setelah mengalami pengelasan dengan pola las spiral pada pengelasan GMAW terhadap kekuatan tarik baja karbon rendah. Baja karbon rendah yang digunakan adalah baja ST37. Metode yang digunakan adalah metode las spiral vertikal dengan standar pengujian JIS Z 2241:2011. Hasil penelitian menunjukkan nilai kekuatan tarik pada pola pengelasan spiral vertikal menunjukkan nilai kekuatan tarik yang lebih tinggi dibandingkan pola pengelasan spiral horizontal. Nilai kekuatan tarik pada pengelasan dengan pola spiral vertikal menunjukan nilai 444,04 N/mm2. Sedangkan nilai kekuatan tarik pada pengelasaan spiral horizontal menunjukkan nilai  443,63 N/mm2. Perbedaan ini dimungkinkan karena luas permukaan di daerah HAZ yang terbentuk pada proses pengelasan. Luas permukaan tersebut terbentuk karena adanya gerakan pola spiral pada spesimen. Hal ini menjadikan Fasa yang terbentuk lebih tercampur pada saat terjadi solid solution.&nbsp

    Monograf Model Pendekatan Pentahelix Terhadap Pengelolaan Kewirausahaan PKBM Di Jawa Barat

    Full text link
    Melalui buku ini penulis mendeskripsikan Model Pendekatan PentaHelix pada Pengelolaan Kewirausahaan di PKBM. Dimana, PKBM perlu menggunakan pendekatan pentahelix dalam pengelolaan kewirausahaan. Penulisan buku merupakan buah karya dari pemikiran penulis yang diberi judul “Monograf Model Pendekatan PentaHelix pada Pengelolaan Kewirausahaan di PKBM” ini semoga dapat memberikan manfaat bagi para pembaca

    Kontribusi Pendidikan Luar Sekolah (PLS) Terhadap Penyerapan Tenaga Kerja Pada Kawasan Industri: Studi Kasus Di Kawasan Industri Bandung

    Full text link
    Nonformal education seems to play a great rolr in contributing the absorbtion of manpower in the industrial job market. This reality is verified by a case study conducted at the industrial area in Bandung. From the analysis of data the following facts are revealed: 1) the nonformal education is the only alternative to develop professional, selfreliance, and dedicated manpower who will become the central supporters of the industrial world; 2) the managers of industries have a positive attitude towards the existence of nonformal education
    corecore