11 research outputs found
Keberhasilan Difusi Inovasi Gagasan Social Enterprise dalam Pemberdayaan Masyarakat Islam: Studi Komunitas Kampung Marketer Purbalingga
Diffusion of innovation is an important part in the process of da'wah and empowerment of Islamic society. This article describes the strategies and success factors for the diffusion of innovation in the Islamic community empowerment programs implemented by Kampung Marketer in village communities in Purbalingga district. The method used is qualitative with in-depth interview techniques and is supported by documentation and online research. The results showed that the success of Kampung Markater in diffusing innovation was due to the characteristics of innovation that had relative advantages, compatibility, easy complexity, triability and observability. In addition, the success of the innovation diffusion process in rural communities is also supported by the components of the social system, such as: 1) agents of change characteristics, 2) homophilia between agents of change characteristics and adopters, 3) characteristics of adopters, 4) social norms of the community and 5) the communication channels used. The community figure component also has an influence on the spread of innovation but is not very dominan
Pendampingan Komunitas melalui Upaya Membangun Karakter Enterpreneurship pada Pengurus Bank Sampah Songlikoer di Masa Pandemi COVID-19
The COVID-19 pandemic has impacted on various activities, including the activities of the Waste Bank. The COVID-19 pandemic reduced the revenue of the Songolikoer Garbage Bank, both due to a decrease in the number of customers and a decrease in the price of waste. The many challenges of developing a Waste Bank during the pandemic require an increase in the capacity of the Waste Bank management, in the form of an entrepreneurial mentality and mindset. As a form of university service to the community, socialization, and assistance activities are carried out to build entrepreneurial character for the Songolikoer Waste Bank management. The goal is that the management has an entrepreneurial character and can implement these characteristics in the Waste Bank. Community service activities were carried out through socialization, FGD, and personal assistance to the Songolikoer Waste Bank management, both bravely and face to face. This activity was able to foster the spirit of entrepreneurship in the management of the Songolikoer Waste Bank. The entrepreneurial spirit is manifested concretely in the form and marketing of creative products from waste recycling. As well as providing benefits in the form of increasing the income of the Waste Bank during the Covid-19 Pandemic
STRATEGI PENYADARAN BERZAKAT KELAS MENENGAH MUSLIM: STUDI PADA LAZIS MUHAMMADIYAH SURABAYA
Potensi dana zakat, infak, dan sadaqah di Indonesia sangat besar, hal tersebut didorong oleh pertumbuhan jumlah masyarakat muslim kelas menengah di Indonesia. Meskipun potensi dana zakat di Indonesia sangat besar, tetapi masih terdapat beberapa masalah berzakat, yaitu terkait rendahnya kesadaran berzakat. Maka LAZIS Muhammadiyah Surabaya, sebagai salah satu lembaga amil zakat berperan dalam mengedukasi dan mengelola zakat di Indonesia agar lebih optimal. LAZIS Muhammadiyah Surabaya melaksanakan berbagai strategi penyadaran berzakat kepada masyarakat muslim kelas menengah di kota Surabaya melalui berbagai jenis media komunikasi secara terencana. Studi ini menjelaskan proses LAZIZ Muhammadiyah Surabaya dalam merumuskan strategi penyadaran berzakat dan menumbuhkan kepercayaan masyarakat muslim menengah di kota Surabaya pada tahun 2016. Menggunakan teori perencanaan dakwah, melalui pendekatan kualitatif deskriptif dengan wawancara mendalam dan dokumentasi. Kesimpulan yang diperoleh bahwa LAZIS Muhammadiyah menggunakan berbagai jenis strategi penyadaran berzakat antara lain melalui : media sosial, sosialisasi zakat, program event, hubungan masyarakat, majalah, brosur dan lain sebagainya. LAZIS Muhammadiyah Surabaya menyusun strategi penyadaran berzakat dengan menerapkan langkah-langkah perencanaan dakwah secara sistematis dengan mempertimbangkan ciri khas karakter masyarakat kelas menengah sebagai sasaran (mitra) dakwah yang dituju dan kondisi lingkungan internal maupun eksternal dakwah yang selainnya.</jats:p
Usaha penyadaran berzakat dan penumbuhan kepercayaan masyarakat Muslim kelas menengah terhadap Lembaga Amil Zakat, Infaq dan Shodaqoh Muhammadiyah Surabaya
Potensi dana zakat, infaq dan shadaqah di Indonesia sangat besar, hal tersebut didorong oleh pertumbuhan jumlah masyarakat muslim kelas menengah di Indonesia. Meskipun potensi dana zakat di Indonesia sangat besar, tetapi masih terdapat beberapa masalah berzakat, yaitu terkait rendahnya kesadaran berzakat dan kepercayaan masyarakat dalam menyalurkan zakat secara profesional. LAZIS Muhammadiyah Surabaya adalah salah satu lembaga amil zakat yang berperan dalam mengedukasi dan mengelola zakat di Indonesia agar lebih optimal. LAZIS Muhammadiyah Surabaya melaksanakan usaha penyadaran berzakat dan penumbuhan kepercayaan masyarakat muslim kelas menengah, salah satunya melalui media sosial. Studi ini bertujuan menjelaskan upaya – upaya apa saja yang dilakukan oleh LAZIS Muhammadiyah Surabaya dalam mengkonstruksi media sosial sebagai media penyadaran berzakat dan penumbuhan kepercayaan masyarakat muslim menengah. Teori yang digunakan dalam penelitan ini adalah teori komunikasi pemasaran terpadu. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif dengan wawancara mendalam dan dokumentasi.Dari penelitian yang dilakukan diperoleh kesimpulan bahwa ada beberapa pertimbangan LAZIS Muhammadiyah dalam memilih media sosial sebagai media penyadaran berzakat, antara lain : 1. mempertimbangkan karakteristik audiens sasaran penyadaran berzakat yang tergolong muslim kelas menengah muslim, 2. adanya perkembangan teknologi informasi yang memungkinkan untuk menyadarkan berzakat dengan efektif dan efisien, 3. ketersedian sumber daya manusia di LAZIS Muhammadiyah Surabaya yang sejalan dengan kebutuhan perubahan teknologi penyadaran berzakat. Dalam hal mengkonstruksi media sosial sebagai media penyadaran berzakat dan penumbuhan kepercayaan masyarakat, LAZIS Muhammadiyah Surabaya menggunakan perencanaan komunikasi yang sesuai dengan teori komunikasi pemasaran terpadu
PEMILIHAN MAD’UW DAKWAH SIRRI NABI PERSPEKTIF SEGMENTASI DAN TARGETING
Strategi dakwah sirri yang dilakukan Nabi Muhammad selama 3 tahun di Mekkah merupakan sebuah langkah penting bagi dakwah Nabi selanjutnya. Dalam kondisi dakwah yang mula–mula, belum memiliki infrastruktur yang kuat serta tekanan dan penolakan, tetapi Nabi Muhammad sukses mendapatkan mad’uw kurang lebih 38-56 kader Islam. Kesuksesan dakwah sirri Nabi tidak lepas dari kejelihan dan kehati-hatian Nabi dalam memilih dan mengajak orang untuk masuk Islam. Kesuksesan pemilihan prioritas mad’uw pada fase dakwah sirri dapat menjadi inspirasi kita dalam mengembangkan dakwah Islam di masa awal. Untuk itu penelitian ini bertujuan mendeskripsikan pemilihan mad’uw dakwah sirri Nabi Muhammad Saw. menurut tinjauan teori segmentasi dan targeting Philip Kotler. Penelitian ini termasuk penelitian kualitatif deskriptif, studi pustaka dan termasuk penelitian sejarah. Artinya, penelitian ini berorientasi mendeskripsikan (mengulas) segmentasi dan targeting pasar dakwah (mad’uw) Nabi pada masa dakwah sirri 3 tahun di Mekkah dengan sumber data berasal dari buku-buku sejarah yang mengulas dakwah sirri Nabi. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa segmentasi yang ada berdasarkan segmentasi demografis, psikografis dan perilaku. Sedangkan, pemilihan mad’uw menggunakan jenis targeting spesialisasi selektif. Adapun pertimbangan dalam membidik mad’uw dakwah antara lain: ukuran pertumbuhan segmen, kapasitas internal Rasulullah, aspek moral serta kemenarikan struktural segmen bagi dakwah jangka panjang.</jats:p
MEMBERDAYAKAN MASYARAKAT ISLAM MELALUI BANK SAMPAH: STRATEGI KOMUNIKASI STAKEHOLDER BANK SAMPAH SONGOLIKOER
Pemberdayaan masyarakat Islam mutlak membutuhkan partisipasi dariberbagai stakeholder. Untuk membangun partisipasi dan dukungan dari berbagaistakeholder diperlukan strategi komunikasi stakeholder yang tepat. Sejauh ini studi-studi bertemakan stakeholder dalam pemberdayaan masyarakat, lebih banyakmendeskripsikan peranan stakeholder dalam keberhasilan pemberdayaanmasyarakat dan langkah mapping/pemetaan stakeholder. Namun, belum banyakmenguraikan tentang strategi komunikasi yang relevan dalam membangunhubungan yang harmonis pada stakeholder-stakeholder dalam kontekspengembangan masyarakat Islam. Studi ini berorientasi memaparkan strategikomunikasi stakeholder dalam pemberdayaan masyarakat Islam pada fenomenapendirian Bank Sampah Songolikoer Surabaya. Penelitian ini menggunakan metodekualitatif-lapangan, melalui wawancara semi terstruktur dengan informan yangditetapkan secara purposive. Hasil studi ini adalah strategi komunikasi stakeholderyang digunakan cenderung mengolaborasikan antara strategi komunikasistakeholder jenis responsif dan asertif. Strategi tersebut cukup relevan dalampendirian Bank Sampah mengingat karakteristiknya tidak memaksa, membukadialog kepentingan di antara kedua belah pihak, ada penyesuaian kepentingan-kepentingan yang dilakukan oleh masing-masing stakeholder sehingga menciptakanhubungan harmonis, berkurangnya konflik-konflik dalam pelaksanaan kegiatanpengembangan masyarakat sekaligus tetap memastikan tercapainya tujuankomunikasi yang diharapkan.</jats:p
PERUMUSAN VISI OGANISASI IKATAN PELAJAR NAHDLATUL ULAMA (IPNU) TAHUN 1954
Organisasi dakwah merupakan organisasi nirlaba yang karakter karyawan/anggotanya banyak berorientasi pada nilai, cita-cita (ajaran) dan pengabdian. Adanya visi menjadi pengikat hubungan organisasi dakwah dengan anggota/karyawannya. Meskipun visi merupakan hal yang penting dalam eksistensi organisasi, namun tak jarang visi dalam organisasi nirlaba dirumuskan hanya bersifat formalistik tanpa perumusan visi yang baik. Tulisan ini mendeskripsikan perumusan visi organisasi dakwah IPNU 1954. Organisasi IPNU memiliki visi yang masih dipertahankan sejak 1954 hingga sekarang (2018) sebagai khitah organisasi. Visi tersebut dirumuskan dengan proses serta pertimbangan yang matang, sehingga memungkinkan dikaji sebagai pelajaran bagi organisasi dakwah lainnya. Teori yang digunakan milik Susanto dan Kuncoro sedangkan metode penelitiannya deskriptif kualitatif. Kesimpulan yang didapatkan, yaitu perumusan visi IPNU dilakukan melalui tahapan: (1) perumusan masalah yang melatarbelakangi visi, (2) perumusan gagasan cita-cita organisasi sebagai jawaban atas persoalan yang menggelisahkan pendiri, (3) konsolidasi gagasan visi, (4) pembentukan organisasi Untuk dapat memformalkan visi organisasi, (5) peresmian visi organisasi IPNU oleh struktur yang berwenang dalam organisasi, (6) perumusan redaksi visi. Perumusan visi organisasi IPNU mempertimbangkan: nilai–nilai pendiri organisasi IPNU, persoalan yang ada di masyarakat Islam pada tahun 1954, kondisi organisasi Islam lainnya (HMI&PII), serta kondisi organisasi induknya (organisasi NU).</jats:p
Social Enterprise Dalam Perspektif Maqashid Syariah: Studi Pada PT Kampung Marketerindo Berdaya
This study aims to reveal the social enterprise innovation implemented by PT Kampung Marketerindo Berdaya to empower rural communities with a maqashid al-syariah perspective. So far, quite a number of previous studies have discussed the theme of maqashid al-syariah. However, mostly in the perspective of Islamic law and its application in banking. This study contributes to outlining the suitability of social enterprise practices and community empowerment when viewed from the maqashid sharia principles. The research method used in 2 stages, namely online data search and in-depth interviews. Marketer village empowerment innovations are in the form of: 1) training village youth with online business technology skills, 2) building empowerment in the form of social enterprise, 3) connecting village skilled workers to urban businessmen who need their services. The results of the study show that the empowerment of the Marketer Village with the profit for benefit social enterprise model is in line with the principles of Maqashid Syariah, both in terms of orientation, implementation and the resulting benefit.</jats:p
Integrasi Pendekatan Masalah Sosial dan Aset Komunitas Dalam Memberdayakan Masyarakat Desa di Era 4.0
This study describes the stages of empowerment carried out by the Marketer Village Community (Komerce) in empowering rural communities in Purbalingga. The empowerment of the Marketer Village is based on technological developments in the 4.0 era. The research method used is qualitatively descriptive by using purposive interviews, documentation and online data searches. This study concludes that the stages of empowerment carried out by Kampung Marketer integrate social problem mapping and asset based community development (ABCD) approaches. In carrying out the empowerment stages, the role of the empowering subject is dominant in the process of mapping social problems, exploring community assets to planning actions. However, at other stages, empowerment is carried out by involving the participation of village communities as organizers and implementers of empowerment programs in the village in a sustainable manner. In addition, the success of the empowerment carried out is also due to efforts to build positive collaboration with parties outside the village, such as city businessmen as partners. With systematic stages, based on social problems and the potential assets of the village community, Kampung Marketer succeeded in increasing the capacity of the village community, including: knowledge, mindset, skills, a positive climate in the village, as well as increasing economic welfare and community independence.</jats:p
SOCIAL ENTERPRISE DALAM PERSPEKTIF MAQASHID SYARIAH: STUDI PADA PT KAMPUNG MARKETERINDO BERDAYA
This study aims to reveal the social enterprise innovation implemented by PT KampungMarketerindo Berdaya to empower rural communities with a maqashid al-syariahperspective. So far, quite a number of previous studies have discussed the theme ofmaqashid al-syariah. However, mostly in the perspective of Islamic law and itsapplication in banking. This study contributes to outlining the suitability of socialenterprise practices and community empowerment when viewed from the maqashidsharia principles. The research method used in 2 stages, namely online data search andin-depth interviews. Marketer village empowerment innovations are in the form of: 1)training village youth with online business technology skills, 2) building empowerment inthe form of social enterprise, 3) connecting village skilled workers to urban businessmenwho need their services. The results of the study show that the empowerment of theMarketer Village with the profit for benefit social enterprise model is in line with theprinciples of Maqashid Syariah, both in terms of orientation, implementation and theresulting benefit