56 research outputs found

    EFEK ANTIMIKROBA EKSTRAK BATANG KAYU MANIS (Cinnamomun burmanni) TERHADAP Salmonella typhi

    Get PDF
    Salmonella typhi is enteropatogenik organism that cause typhoid fever which stiil can be epidemologic problem in the world. The first drug of choice for Salmonella typhi is chloramphenikol. From some research of the role resistant for antibiotics to Salmonella typhi, it has been resistant toward chloramphenikol, ampicillin and cotrimoxasol. Indonesia have a lot of tradisional medicines one of them is cinnamomun burmanni. Cinnamomun burmanni is supposed to have antimicrobial effect because it is contains atsiri oil as active substance, flavonoid and tannin, they work by damage to cytoplasma membrane. This research to proof the antimicrobial effect of cinnamomun burmanni extract to growth of Salmonella typhi with using Post Test Only Control Group Design. Method being used is tube dilution test with 8 cinnamomun burmanni extract concentrations: 100%, 50%, 25%, 12.5%, 6.25%, 3.125%, 1.56%, 0.78% and 2 controls (material control and germ control). Analysis of data using one way ANOVA. MBC (Minimal Bactericidal Concentration) of Cinnamomun burmanni extract from the experiment is on 6.25% concentration. One way ANOVA test shows significant difference between cinnamomun burmanni extract concentration (p = 0.000). Cinnamomun burmanni extract have antimicrobial effect to growth of Salmonella typhi

    Implementasi Metode Suggestion System (Ss) Pada Pengujian Bakteri Patogen Sampel Bahan Baku Di Laboratorium Mikrobiologi Quality Control

    Full text link
    Dalam upaya menciptakan produk yang berkualitas, maka pengendalian mutu dan kualitas di PT. Kalbe Farma Tbk. dilakukan disetiap tahapan produksi mulai dari bahan baku yang digunakan, produk ruah, produk antara, wadah, kemasan, hingga produk jadi. Jumlah sampel bahan baku untuk pengujian bakteri patogen di laboratorium mikrobiologi QC setiap harinya cukup banyak, sehingga terkadang terjadi kendala pada ketersediaan alat dan bahan untuk pengujian. Kekurangan stok kebutuhan untuk pengujian bakteri patogen pada sampel bahan baku dapat mengakibatkan penundaan atau keterlambatan dalam pengerjaan sampel. Seiring dengan CONIM (Continuous Improvement) yang sudah menjadi budaya di PT. Kalbe Farma Tbk., penulis ingin melakukan improvement untuk mengatasi permasalahan tersebut. Jenis improvement yang dilakukan oleh penulis dalam penelitian ini termasuk dalam kategori SS. SS atau biasa juga disebut sistem saran adalah suatu sistem terintegrasi untuk mengembangkan dan menyalurkan kreativitas karyawan melalui penyampaian usulan tertulis yang diajukan karyawan kepada atasannya dalam rangka melakukan perbaikan terhadap suatu masalah pekerjaan yang dihadapinya. Langkah penyusunan SS dilakukan berdasarkan siklus deming (Deming Cycle) atau siklus PDCA (Plan-Do-Check-Action). Evaluasi hasil dari SS yang dilakukan menunjukkan bahwa kekurangan stok media TSB untuk pengujian bakteri patogen pada sampel bahan baku menurun dari 60% pada Bulan Juni 2013 menjadi 0% pada Bulan Juli 2013

    Penerapan Komponen Pelayanan Antenatal Care (10T) Dengan Kunjungan Ibu Hamil (K4) Di Puskesmas

    Get PDF
    Background: The maternal mortality rate (MMR) is an indicator of the degree of women\u27s health. The cause of AKI is due to the knowledge about prevention of pregnancy, childbirth, postpartum and the lack of even good midwifery services for all pregnant women. Quality ANC services have an inspection service indicator in the form of 10T. Formulation of the problem in this research is how is the implementation of the implementation of antenatal care by midwives at the Kupang City Health Center in 2018? The research objective was to determine the implementation of the components of antenatal care services by midwives at the Kupang City Health Center in 2018. This type of research was an analytic observational study with a cross sectional research design. The population is 30 midwives who work in the MCH clinic in the Puskesmas in Kupang City. The sampling technique was saturated sample/total population. Data collection techniques using questionnaires and secondary data collection from PWS KIA. Data analysis using univariate in the form of frequency distribution tables and bivariate with Chi Square. The results of the study: 21 respondents (70%) had implemented the component of antenatal care services and 9 respondents (30%) had not implemented the components of antenatal care services and 6 health centers (60%) had not reached the target. Based on the statistical test of Fisher\u27s exact test, the Exact Sig (2-sided) value or p value: 249 is obtained. A large p-value of 0.05 indicates that the hypothesis is rejected, which states that there is no relationship between the implementation of the components of antenatal care services by midwives with service coverage. ANC at the Fourth Visit (K4)

    Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Ibu Balita Dengan Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi Di Pusat Kesehatan Masyarakat Oebobo Tahun 2016

    Get PDF
    Immunization is very important to prevent the occurrence of certain diseases in a person, a group of people (population) or even eliminate certain diseases in the world. The immunization program that has been running for a long time in Indonesia, has recently been hampered by the spread of incorrect information about immunization so that many parents are hesitant and afraid to immunize their babies. Incorrect information often uses fear (fear mongering) issues to post-immunization events that may occur in children after getting immunized. Post-Immunization Events or Adverse Events Following Immunization (AEFI) is a medical event that is suspected to be related to immunization, either in the form of vaccine reactions or adverse effects, pharmacological effects, injection reactions or procedural errors. Problem formulation in this study is how is the relationship between the knowledge and attitudes of the mother of a toddler and the post-immunization incident at the Oebobo Public Health Center in 2016? Research Objectives to determine the relationship between knowledge and attitudes of the under-fives with the Post-Immunization Occurrence at the Oebobo Public Health Center 2016. The type of research used was an analytic survey research using a cross-sectional research design. The population in this study were all mothers of children under five (0-59 months) in the Oebobo Public Health Center work area, amounting to 348 people. The sampling technique was accidental sampling that met the inclusion and exclusion criteria of 80 people. Data collection techniques using questionnaires. Data analysis technique uses univariate analysis in the form of frequency distribution and bivariate tables with Chi-Square. The results of the study are presented in the form of frequency distribution of children affected by post-immunization events 52 people (65%) with mild reactions of 45 cases (86.5%). Respondents' knowledge about Post-Immunization Accident is good 29 respondents (36.25%). Positive attitudes of mothers under five are 68 respondents (85%). There is a relationship between the knowledge of mothers under five with Post-Immunization Events (p-value: 0.038) and there is no relationship between the attitudes of mothers under five with Post-Immunization Events (p-value: 0.744). Conclusion: There is a relationship between the knowledge and attitudes of mothers of under-fives with the Post-Immunization Accident at Oebobo Public Health Center 2016.Imunisasi sangat penting untuk mencegah terjadinya penyakit tertentu pada seseorang, sekelompok masyarakat (populasi) atau bahkan menghilangkan penyakit tertentu didunia. Program imunisasi yang sudah berjalan sejak lama di Indonesia, akhir-akhir ini mendapatkan hambatan dengan merebaknya informasi yang tidak benar mengenai imunisasi sehingga banyak orangtua ragu dan takut mengimunisasi bayinya. Informasi yang tidak benar seringkali menggunakan isu ketakutan (fear mongering) terhadap Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi yang mungkin dapat terjadi pada anak setelah mendapatkan imunisasi. Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi atau Adverse Events Following Immunization (AEFI) merupakan kejadian medik yang diduga berhubungan dengan imunisasi, baik berupa reaksi vaksin ataupun efek simpang, efek farmakologis, reaksi suntikan ataupun kesalahan prosedural. Rumusan Masalah dalam penelitian ini adalah bagaimanakah Hubungan Pengetahuan dan Sikap Ibu Balita Dengan Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi di Public Health Center Oebobo Tahun 2016? Tujuan Penelitian untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap Ibu Balita dengan Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi di Public Health Center Oebobo Tahun 2016. Jenis Penelitian yang digunakan adalah penelitian survey analitik dengan menggunakan rancangan penelitian cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu balita (0-59 bulan) diwilayah kerja Public Health Center Oebobo yang berjumlah 348 orang. Teknik pengambilan sampel dengan cara accidental sampling yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi yaitu 80 orang. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan kuisioner. Teknik analisa data menggunakan analisa univariat dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dan bivariat dengan Chi Square. Hasil penelitian disajikan dalam bentuk distribusi frekuensi balita yang terkena Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi 52 orang (65%) dengan reaksi ringan 45 kasus (86.5%). Pengetahuan responden tentang Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi adalah baik 29 responden (36.25%). Sikap positif ibu balita sebesar 68 responden (85%). Terdapat hubungan antara pengetahuan ibu balita dengan Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (p-value: 0.038) dan tidak terdapat hubungan antara sikap ibu balita dengan Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (p-value: 0.744). Kesimpulan: Terdapat hubungan antara pengetahuan dan sikap ibu balita dengan Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi di Public Health Center Oebobo Tahun 2016

    Efek Ekstrak Buah Delima Merah (Punica Granatum) Terhadap Kadar Vegf Dan Plgf Pada Kultur Huvecs Yang Dipapar Plasma Penderita Preeklampsia

    Get PDF
    Tujuan : penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek ekstrak buah delima merah (Punica granatum) terhadap kadar vascular endotelial growth factor (VEGF) dan placental growth factor (PIGF) pada kultur HUVECs yang dipapar plasma penderita preeklampsia. Metode : penelitian dilakukan dengan cara eksperimental laboratorik dengan pendekatan post test olny control group design, dilakukan di Laboraorium Biomedik dan Laboratorium Farmakologi FKUB. Penelitian dibagi menjadi 5 kelompok, yaitu kontrol (-), kontrol (+) dan 3 kelompok perlakuan dengan dosis yang berbeda yaitu 14 ppm, 28 ppm dan 56 ppm. Hasil : Tidak terdapat perbedaan yang signifikan kadar VEGF akibat pemberian ekstrak buah delima merah dengan konsentrasi dosis berbeda (p > 0.05). peningkatan VEGF tidak signifikan secara statistik tetapi rata-rata kadar VEGF meningkat pada kelompok perlakuan pemberian ekstrak buah delima merah seiring dengan peningkatan konsentrasi dosis yang diberikan. Terdapat efek yang signifikan pemberian ekstrak buah delima merah terhadap kadar PIGF yaitu p= 0.040 (p > 0.05). peningkatan kadar PIGF secara siginifikan ditunjukkan oleh pemberian ekstrak buah delima merah pada konsentrasi dosis 56 ppm (83.88 ± 33.549 pg/ml) lebih tinggi bila dibandingkan pada kontrol positif. Kesimpulan : Pemberian ekstrak buah delima merah dengan konsentrasi dosis 14 ppm, 28 ppm dan 56 ppm belum mampu meningkatkan kadar VEGF. Konsentrasi dosis 56 ppm terbukti dapat meningkatkan kadar PIGF pada kultur HUVECs yang dipapar plasma penderita preeklampsia

    Studi Etnometodelogi: Tata Kelola dengan Pemanfaatan Teknologi Informasi dalam Pengelolaan Keuangan Apartemen Gading Icon

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan mengetahui makna dari penerapan tata kelola dengan memanfaatkan informasi teknologi dalam pengelolaan keuangan organisasi nirlaba pada Perhimpunan Pemilik Penghuni Satuan Rumah Susun (P3SRS) Apartemen Gading Icon. Data yang digunakan dalam penelitian adalah data sekunder dan data primer dan menggunakan data kualitatif dengan pendekatan etnometodologi yang pengumpulan datanya dilakukan dengan empat orang informan melalui observasi, dokumentasi dan wawancara. Tahap analisis dalam penelitian ini adalah percakapan (cerita) individu sehari-hari sebagai data utama. Hasil penelitian menunjukkan bahwa P3SRS merupakan organisasi nirlaba yang fokus memberikan layanan keuangan kepada anggotanya, menjamin transparansi dan akuntabilitas, serta mengedepankan prinsip tata kelola yang baik. Penting bagi organisasi untuk memiliki sistem pengelolaan keuangan yang baik, yang mencakup transparansi,akuntabilitas,tanggung jawab, independensi, dan pengetahuan/keadilan. Serta penggunaan teknologi dalam pengelolaan keuangan sangat penting bagi organisasi untuk memberikan layanan yang efektif kepada anggotanya, menjamin stabilitas keuangan yang tepat. P3SRS menggunakan aplikasi seperti MOaja, Propertek dan Akurat untuk mengelola transaksi keuangan, termasuk pengecekan saldo, memastikan pelaporan keuangan yang baik, dan memberikan laporan keuangan yang akurat. Kesimpulan organisasi harus memperhatikan nilai sosial daripada hanya pengelolaan uang. P3SRS bertujuan untuk mengelola dan mengendalikan aset keuangan, mengelola utang, mengelola kontrak, mengendalikan dan mengelola keuangan, serta menyediakan laporan keuanga

    Peer Review: Optimalisasi Peran Kader Kesehatan Remaja Melalui Refreshing Kader Kesehatan Remaja Di Masa Pandemi Covid 19

    Get PDF
    Remaja mempunyai permasalahan yang komplek. Permasalahan remaja memerlukan penanganan yang komprehensif. Posyandu remaja diharapkan dapat menjadi wadah untuk memfasilitasi remaja dalam menangani permasalahan kesehatan remaja. Tujuan dari kegiatan ini untuk mengoptimalkan peran kader kesehatan remaja dengan memberikan refreshing bagi kader kesehatan remaja di Puskesmas Watukapu. Kegiatan pengabdian masyarakat dengan memberikan refreshing pada kader kesehatan remaja dengan cara memberikan materi yang terdiri dari pendidikan keterampilan hidup sehat, pengetahuan dan keterampilan remaja tentang kesehatan reproduksi bagi remaja, pengetahuan tentang penyalahgunaan NAPZA dan upaya perbaikan gizi remaja. Terdapat peningkatan rerata pengetahuan kader kesehatan remaja yaitu 65,00 menjadi 81,79. Intervensi pemberian refreshing pada kader kesehatan remaja yang diberikan dapat mengoptimalkan peran dan fungsi kader kesehatan remaja di Puskesmas Watukapu Kabupaten Ngada

    Peer Review: Pemberdayaan Orangtua Melalui Pendidikan Kesehatan Reproduksi Untuk Mencegah Seksual Pranikah Pada Remaja

    Get PDF
    Kompleknya permasalahan kesehatan pada remaja memerlukan penanganan yang komprehensif dan terintegrasi. Dampak dari permasalahan remaja adalah terjadinya masalah pada kesehatan reproduksi remaja. Salah satu upaya untuk mencegah perilaku seksual pada remaja adalah optimalisasi peran orang tua khususnya Ibu, selama ini pemberdayaan belum dioptimalkan pada aspek ini sehingga penanganan terhadap risiko yang ditimbulkan oleh perilaku seksual pranikah pada remaja belum mendapat perhatian khusus. Tujuan pengabdian masyarakat adalah untuk mengoptimalkan peran orangtua dengan memberdayakan orangtua melalui pendidikan kesehatan reproduksi untuk mencegah seksual pranikah pada remaja Di KUB St. Yakobus Rasul Naimata Kupang. Pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat dengan cara memberikan penyuluhan, konseling informasi dan edukasi (KIE) kepada orangtua di wilayah KUB St. Yakobus Rasul Naimata Kupang. Analisis univariate yaitu data yang diperoleh dari hasil pengumpulan data disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi. Analissis bivariate dengan menggunakan uji paired sample t – test untuk mengetahui perbedaan sebelum dan setelah pemberian penyuluhan dan KIE pada orangtua remaja. Peningkatan rerata pengetahuan orangtua remaja sebelum perlakuan 64.90 dan setelah perlakuan meningkat menjadi 81.00. Hasil uji paired samples t-test menunjukkan bahwa ada perbedaan bermakna pengetahuan orangtua untuk mencegah seksual pranikah pada remaja di KUB St. Yakobus Rasul Naimata Kupang efektif untuk meningkatkan pengetahuan orangtua remaja (p < 0,05)

    Peer Review: The Effectiveness of Health Education about Healthy Pregnancy through WhatsApp Group towards the Knowledge of Pregnant Women at Bakunase Health Center Kupang City 2019

    Get PDF
    One thing we can do to enrich pregnant women knowledge is through health education about healthy pregnancy. Digital era, known as Web 2.0, or Health 2.0, or Medicine 2.0, makes healthy people and patients rely more on the internet than doctors or health workers as a source of health care information. The number of internet users in Indonesia is growing, reaching up to 64.6% or 171 million citizens. WhatsApp is the most popular application for people to communicate via internet. Thus, it needs to be analyzed the opportunities giving knowledge about health education and health promotion through WhatsApp. The purpose of this study was to determine the effectiveness of health education about healthy pregnancy through WhatsApp group towards the knowledge of pregnant women at Bakunase Health Center, Kupang City. Researchers used experimental research. They used quasi experimental research design with pretest and posttest design. The population in this study were 95 pregnant women in the work area of Bakunase Health Center in 2019. The sampling technique used was purposive sampling, with sample were 48 people. The results of paired samples t-test show that there was a difference between the average pre and post intervention in the provision of health education about healthy pregnancy through WhatsApp group for pregnant women with a p value of 0.0001. The intervention of providing health education about healthy pregnancy towards pregnant women at Bakunase Health Center in Kupang City through WhatsApp group was effective in increasing the knowledge of pregnant women about healthy pregnancy

    Peer Review: Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Perilaku Seksual Pranikah pada Remaja di Kelompok Umat Basis (KUB) St.Yakobus Rasul Naimata Kota Kupang Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2020

    Get PDF
    Remaja merupakan masa dimana peralihan dari masa anak anak-anak ke masa dewasa yang meliputi perubahan aspek fisik, psikis dan psikososial. Remaja mengalami banyak tantangan baik dari diri mereka sendiri (biopsychosocial factors) ataupun lingkungan (environmental factors). Apabila remaja tidak dapat menghadapi berbagai tantangan tersebut, mereka dapat berakhir pada berbagai masalah kesehatan yang begitu kompleks sebagai akibat dari perilaku berisiko yang mereka lakukan. Data Riskesdas 2018, menunjukkan bahwa sebanyak 0,3 persen remaja umur 10 – 14 tahun dan 3,7 persen remaja umur 15 – 19 tahun saat ini mengkonsumsi minuman beralkohol. Proporsi umur pertama kali merokok adalah 42,8 persen remaja umur 10 -14 tahun dan 54,2 persen remaja umur 15 – 19 tahun. 64,8 persen remaja belum mengetahui tentang HIV/AIDS. Hasil studi pendahuluan di KUB St. Yakobus Rasul Naimata menunjukkan bahwa terdapat kasus kehamilan remaja sebayak 2 remaja putri atau 4.3 persen. Kompleknya permasalahan kesehatan pada remaja memerlukan penanganan yang komprehensif dan terintegrasi. Tujuan penelitian adalah untuk menganalisa faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku seksual pranikah pada remaja di kelompok umat basis (KUB) St. Yakobus Rasul Naimata Kota Kupang Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2020. Jenis penelitian studi deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi dan target dalam penelitian ini adalah seluruh remaja di kelompok umat basis (KUB) St. Yakobus Rasul Naimata Kota Kupang yang berjumlah 100 remaja. Teknik analisis data menggunakan analisis deskriptif dan bivariate menggunakan uji uji korelasi Spearman’s Rho dengan α<0.05. Hasil penelitian adalah faktor yang berhubungan dengan perilaku seksual pranikah pada remaja adalah pengetahuan (r= 0,701, p=0,000), pemanfaatan teknologi informasi (r=0,816, p=0,000), dukungan keluarga (r=0,997, p=0,000), lingkungan (r=0,897, p=0,000), keyakinan beragama (r=0,922, p=0,000) dengan perilaku seksual pranikah remaja. Faktor yang tidak berhubungan dengan perilaku seksual pranikah pada remaja adalah ekonomi (r=0,151, p=0,133) dan peraturan yang diterapkan (r=0,025, p=0,802)
    corecore