143 research outputs found
Pengaruh Metode Pembelajaran Problem Solving terhadap Hasil Belajar
School lessons basicly social knowledge reputed boring because teachers extend lessons with speech methode refers text of the books is used, because of that, this problem is need to solution so that this lesson can be plesured by students. Problem solving methode is one of solution for eliminiting this problem, this methode makes meaningfull learning. It is a process to connecting a new information with relevant consept in their cognitive. Result of research shows: problem solving methode influences knowledges as a result of study and student's interest to the sosiology lesson with simultants. Kata Kunci: Problem solving method, knowledge as result of study, student's interest to the sosiology lesso
Modul pengembangan keprofesian berkelanjutan mata pelajaran antropologi SMA kelompok kompetensi B (analisis SKL, KI dan KD, unsur-unsur universal kebudayaan)
Tindak lanjut pelaksanaan UKG diwujudkan dalam bentuk pelatihan guru paska UKG pada tahun 2016 dan akan dilanjutkan pada tahun 2017 ini dengan Program
Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan bagi Guru. Ruang lingkup modul guru pembelajar kelompok kompetensiB
antara lain : sistem religi, sistem organisasi sosial dan kekerabatan, sistem bahasa, sistem mata pencaharian, sistem ilmu pengetahuan, sistem teknologi dan peralatan hidup, kesenian, hubungan antar unsur budaya, analisis materi ajar antropologi, pendekatan saintifik dalam pembelajaran antropologi, model-model pembelajaran antropologi, penilaian autentik dalam antropologi, rancangan pelaksanaan pembelajara
Modul pengembangan keprofesian berkelanjutan mata pelajaran antropologi SMA kelompok kompetensi A (perangkat pembelajaran, pengantar antropologi)
Tindak lanjut pelaksanaan UKG diwujudkan dalam bentuk pelatihan guru paska UKG pada tahun 2016 dan akan dilanjutkan pada tahun 2017 ini dengan Program
Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan bagi Guru. ruang lingkup modul guru pembelajar kelompok kompetensi A antara lain : antropologi sebagai ilmu dan metode, sejarah perkembangan antropologi, cabang-cabang ilmu antropologi, kebudayaan, kebudayaan lokal, kebudayaan nasional dan kebudayaan asing, folklor, metode etnografi, model-model pembelajaran, penilaia autentik silabus dan rencana pelaksanaan pembelajara
Modul pelatihan peningkatan kompetensi berbasis kecakapan abad 21 : guru sekolah menengah atas (SMA) antropologi
Antropologi merupakan salah satu muatan kurikulum pendidikan dasar dan menengah sebagaimana diamanatkan dalam Pasal 2, Pasal 3, dan Pasal 37 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan
Penjelasan Pasal 37 “... dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia yang memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air”. Berdasarkan rumusan tersebut, telah dikembangkan Mata pelajaran Antropologi yang diharapkan dapat menjadi wahana edukatif dalam mengembangkan peserta didik menjadi manusia yang memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air yang dijiwai oleh nilai-nilai Pancasila, Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945, semangat Bhinneka Tunggal Ika dan komitmen Negara Kesatuan Republik Indonesia. Untuk mengakomodasikan perkembangan baru dan perwujudan pendidikan sebagai proses pencerdasan kehidupan bangsa dalam arti utuh dan
luas
Modul pengembangan keprofesian berkelanjutan mata pelajaran antropologi SMA terintegrasi penguatan pendidikan karakter kelompok kompetensi J (penelitian tindakan kelas, pengembangan materi antropologi)
Tindak lanjut pelaksanaan UKG diwujudkan dalam bentuk pelatihan guru paska UKG pada tahun 2016 dan akan dilanjutkan pada tahun 2017 ini dengan program pengembangan keprofesian berkelanjutan bagi guru. Ruang lingkup modul guru pembelajar kelompok kompetensi J antara lain : penyusunan bahan ajar, seminar materi ajar, konsep PTK, problematika pelaksanaan PTK, inovasi model-model pembelajara
Design of Expert System for Hard Skill Competencies- Based Employee’s Performance Evaluation
The quality of human resources is one of the important factors to maintain the sustainability of a company, therefore it is essential for the company to evaluate performance of its employees. With the recent rapid development of computer technology, especially in the field of artificial intelligence, many problems can now be effectively addressed with the help of computer. The purpose of this research is to design an expert system for hard skill competencies-based employee performance evaluation. The system is expected to be able to give accurate recommendations on decision making process of several human resources’ issues such as recruitment, training, transfer, and promotion in the filling plant division. This research uses descriptive analysis, prototyping, gap analysis and Analytical Network Process (ANP) to build a system which will function like an expert in evaluating the performance of employees. This system contains knowledge domain in 7 position levels of SMART’s filling plant employees. Critical factors of this system are mastery of basic work health and safety, ability on operating filling plant machines, ability on machine maintenance and mastery in quality management system. Results of the system test show that the proposed expert system had been running well in accordance with the rules in the decision table and had been considered to be able to meet human expert representation
Improvement of Ribbed Smoked Sheet (RSS) Production Effectiveness and Efficiency Using Total Productive Maintenance (TPM) Concept on Sheeter Machine
AbstractThis study aims to measure the sheeter machine's effectiveness, efficiency, and decline factors. Also, recommendations for improvement are made to counteract the decrease in RSS production efficiency. Overall Equipment Effectiveness (OEE) and Total Equipment Efficiency (TEE) were used to measure the effectiveness and efficiency of the machine. The Failure Method Effect Analyze (FMEA) is used to investigate machine failure, while TPM provides recommendations for improvement. The results showed that the sheeter machine effectiveness value in one year was almost entirely above the international standard at 85%, except for April and May at 72.27% and 80.33%. Furthermore, the highest and lowest TEE value was in February and April with 86.29% and 58.11%, respectively. According to the Six Big Losses calculations, the causes of a decrease in the effectiveness and efficiency of the sheeter machine were breakdown, setup, and adjustment losses, and idling, and minor stoppages. The failures with the highest Risk Priority Number (RPN) based on the FMEA were rusty bearings and halted machines resulting from tucked sheets under the roller. Minimizing Six Big Losses and adopting an autonomous maintenance system were two recommendations based on the TPM concept for increasing the efficacy and efficiency of RSS manufacturing.Keywords: machine efficiency, maintenance, sheet rubber AbstrakTujuan Penelitian ini adalah untuk mengukur nilai efektivitas, efisiensi dan mengidentifikasi faktor-faktor penyebab dasar penurunan efisiensi produksi pada mesin sheeter. Rekomendasi perbaikan diberikan untuk mengatasi penurunan efisiensi produksi RSS. Overall Equipment Effectiveness (OEE) dan Total Equipment Efficiency (TEE) digunakan untuk mengukur efektivitas dan efisiensi mesin. Analisis penyebab kegagalan mesin dilakukan menggunakan Failure Method Effect Analyze (FMEA), sedangkan rekomendasi perbaikan diberikan berdasarkan konsep TPM. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai efektivitas mesin sheeter dalam satu tahun hampir keseluruhan berada di atas nilai standar internasional (85%) kecuali pada bulan April (72,27%) dan bulan Mei (80,33%). Nilai TEE pada mesin sheeter tertinggi terjadi pada bulan Februari (86,29%) dan terendah pada bulan April (58,11%). Hasil perhitungan Six Big Losses menunjukkan bahwa penyebab penurunan efektivitas dan efisiensi mesin sheeter adalah breakdown losses, setup and adjusment losses, dan idling and minor stoppages. Kegagalan yang memiliki nilai Risk Priority Number (RPN) tertinggi berdasarkan FMEA adalah bearing yang berkarat dan mesin yang berhenti karena sheet yang terselip di bawah roller. Rekomendasi perbaikan untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi produksi RSS berdasarkan konsep TPM adalah meminimalkan Six Big Losses dan menerapkan sistem pemeliharaan mandiri (autonomous maintenance).Kata kunci : efisiensi mesin, karet lembaran, perawata
Modul pelatihan guru mata pelajaran antropologi sma kelompok kompetensi a (pengantar antropologi, perangkat pembelajaran antropologi)
Sejalan dengan Program Guru Pembelajar, pemetaan kompetensi baik Kompetensi Pedagogik maupun Kompetensi Profesional sangat dibutuhkan bagi Guru. Informasi tentang peta kompetensi tersebut diwujudkan, salah satunya dalam Modul Pelatihan Guru Pembelajar dari berbagai mata pelajaran. Modul ini berisi kegiatan belajar yang disajikan konsep dasar perangkat pembelajaran, materi, struktur dan pola pikir keilmuan; dan ruang lingkup antropologi (Antropologi sebagai ilmu dan metode, sejarah perkembangan antropologi, cabang-cabang ilmu antropologi, kebudayaan, kebudayaan lokal, kebudayaan nasional dan Kebudayaan asing, folklor, metode etnografi, model-model pembelajaran, penilaian autentik Silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran
Modul pelatihan guru mata pelajaran antropologi sma kelompok kompetensi b (unsur-unsur universal kebudayaan dan analisis skl,ki dan kd)
Sejalan dengan Program Guru Pembelajar, pemetaan kompetensi baik Kompetensi Pedagogik maupun Kompetensi Profesional sangat dibutuhkan bagi Guru. Informasi tentang peta kompetensi tersebut diwujudkan, salah satunya dalam Modul Pelatihan Guru Pembelajar dari berbagai mata pelajaran. Modul ini berisi kegiatan belajar yang disajikan konsep dasar perangkat pembelajaran, materi, struktur dan pola pikir keilmuan; dan ruang lingkup antropologi yang meliputi sistem religi, sistem organisasi dan kekerabatan, sistem bahasa, mata pencaharian, ilmu pengetahuan, teknologi dan peralatan hidup, kesenian, hubungan antar unsur budaya, pendekatan saintifik, ds
Identifikasi Jenis dan Mutu Teh Menggunakan Pengolahan Citra Digital dengan Metode Jaringan Syaraf Tiruan
Teh merupakan hasil pucuk daun muda tanaman Camelia sinensis dan menjadi salah satu produk ekspor terbesar. Salah satu kendala yang dihadapi konsumen dalam memilih teh berkualitas baik adalah minimnya pengetahuan konsumen terhadap jenis dan mutu teh, sehingga menyebabkan perbedaan penentuan jenis dan mutu teh. Penelitian untuk mengidentifikasi jenis dan mutu teh dari 3 jenis teh yaitu teh hitam, teh hijau, dan teh putih perlu dilakukan. Tujuan penelitian ini adalah merancang aplikasi sistem pengolahan citra digital untuk mengidentifikasi jenis dan mutu teh serta menentukan hasil pengenalan terbaik berdasarkan akurasi yang diperoleh. Penelitian ini menerapkan metode pengolahan citra digital dengan teknik Learning Vector Quantization yang menggunakan 6 parameter warna yaitu R, G, B, H, S, dan I sebagai neuron input dan 13 mutu dari 3 jenis teh sebagai neuron output. Penelitian menggunakan 403 citra dengan perbandingan training dan testing sebesar 80:20. Akurasi training diperoleh sebesar 62,7%. Prediksi menggunakan 26 sampel citra teh berbeda menunjukkan tingkat akurasi sebesar 42,31%. Kata Kunci: jaringan syaraf tiruan, learning vector quantization (LVQ), te
- …