11 research outputs found
PENGARUH PRODUCT REVIEW DAN GARANSI DALAM MEMBENTUK BRAND AWARENESS PADA LAPTOP AXIOO PONGO
Brand awareness is one of the key aspects in the success of a product. Brand awareness is one of the foundations for forming a brand image in the minds of consumers. This research aims to determine the influence of product reviews on brand awareness on Axioo Pongo laptops, determine the influence of warranties on brand awareness on Axioo Pongo laptops, and determine the influence of product reviews and warranties on brand awareness on Axioo Pongo laptops. This research was conducted on Instagram followers of the Calosastore Malang. The method used in this research is quantitative. The approach used in this research is a descriptive approach. This research uses multiple linear regression analysis methods. The tool used to test instruments and process data is the SPSS 26 program. The results of this research are that product reviews have a partially significant effect on Axioo Pongo brand awareness, warranties have a partially significant effect on Axioo Pongo brand awareness, and product reviews and warranties have a partially significant effect. simultaneously on Axioo Pongo brand awareness
ANALISIS PENGARUH CITRA MEREK DAN KUALITAS LAYANAN TERHADAP KEPERCAYAAN PELANGGAN DAN IMPLIKASINYA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK PADA OPTIK GAJAHMADA SEMARANG
Competition in the Optical world becomes more intense, each Optical required to have a competitive advantage to win the competition and survive in the market. This study aims to investigate the influence of brand image and quality of service for customer trust and its implications for purchasing decisions product in Gajahmada Optical Semarang.
The total sample of 100 respondents is a customer Optical Gajahmada Semarang. Data obtained from questions using a questionnaire consisting of closed and open questions. Respondents' answers were analyzed with two-stage regression analysis tools SPSS (Statistical Package for Social Science) 21.0.
Based on the analysis conducted that the brand image and service quality and significant positive effect on customer confidence with a regression coefficient Y1 = 0,279X1 + 0.633 X2. While the customer's trust positive and significant impact on purchasing decisions with a regression coefficient Y2= 0.726 Y1
Adult romantic attachment pada wanita dewasa awal yang mengalami childhood sexual abuse
INDONESIA
Childhood Sexual Abuse merupakan suatu riwayat kekerasan seksual yang dialami seseorang saat usia kanak-kanak. Wanita pada usia antara 18-40 tahun memiliki tugas perkembangan untuk menjalin kelekatan romantis. Berdasarkan fenomena dilapangan, didapati wanita yang merasa takut jika berdekatan dengan lelaki, dan kebanyakan dari mereka memiliki riwyat kekerasan seksual masa kecil. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran Adult romantic attachment serta faktor-faktor yang mempengaruhinya pada wanita dewasa awal yang memiliki riwayat chilhood sexual abuse.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi sebagai metode memperoleh data dengan sampel berjumlah dua orang berusia 20 tahun yang sedang berpacaran dan berusia 31 tahun yang sudah menikah. Dalam penelitian ini, peneliti dapat menggambarkan bentuk adult romantic attachment pada subjek yang mengalami kekerasan seksual masa kecil.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa subjek subjek yang berusia 20 tahun memiliki insecure attachment jenis fearful avoidant attachment yang digambarkan dengan konflik yang intens, kepercayaan yang rendah pada pasangan, kurangnya kebersamaan, pengungkapan diri yang kurang pada pasangan, keraguan dalam berkomitmen, kurangnya kepuasan dalam hubungan, dan kecenderungan memaafkan yang rendah. Sedangkan subjek yang berusia 31 tahun memiliki secure attachment, dengan gambaran attachment bisa mempertahankan komitmen, kepuasan dalam hubungan, kepercayaan pada pasangan, kebersamaan yang intens, konflik yang rendah, kemampuan memaafkan yang baik, dan pengungkapan diri pada pasangan yang baik. Penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi untuk mengetahui gambaran adult romantic attachment seorang dengan riwayat chilhood sexual abuse sehingga lebih mudah untuk memahami kepribadian orang tersebut, sehingga mereka yang tadinya mengalami insecure attachment dapat menjadi secure attachment.
ENGLISH
Childhood Sexual Abuse is a history of sexual abuse experienced by a person as a child. Early adulthood is the age range between 18-40 years. Women between the ages of 18-40 have a developmental task of establishing romantic attachment. Based on the phenomena in the field, it was found that many women were afraid to be close to men, and most of them had experienced childhood sexual abuse. This study aims to determine the description of adult romantic attachment and the factors that influence it in early adults women who have a history of childhood sexual abuse.
This study uses a qualitative research method with a phenomenological approach as a method of obtaining data with a sample of two people aged 20 years who are in a relationship and 31 years old who are married. In this study, researchers were able to describe the forms of adult romantic attachment of subjects to subjects who experienced childhood sexual abuse and the factors that influence it.
The results of this research showed that subjects aged 20 years had insecure attachments, a type of fearful avoidant attachment, which was described by intense conflict, low trust in partners, lack of togetherness, lack of self in partners, doubts in commitment, lack of satisfaction in relationships, and a low tendency to forgive. The 31-year-old subject has a secure attachment, with a picture of attachment being able to maintain commitment, satisfaction in a partner, intense togetherness, conflict, good forgiveness, and good at self-disclosure. This study can be used as a reference to describe the romantic attachments of adults with a history of childhood sexual abuse so that it is easier to understand the person's personality and so that those who previously experienced insecure attachments can become secure attachments.
ARABIC
لاعتداء الجنسي في مرحلة الطفولة هو تاريخ من العنف الجنسي الذي تعرض له شخص عندما كان طفلاً. البلوغ المبكر هو العمر بين 18-40 سنة. الارتباط الرومانسي للبالغين هو الارتباط الرومانسي الذي يعاني منه البالغون. تهدف هذ البحث إلى تحديد وصف الارتباط الرومانسي للبالغين لدى البالغين الأوائل الذين لديهم تاريخ من العنف الجنسي في مرحلة الطفولة.
أجريت هذا البحث على شخصين يبلغان من العمر 20 عامًا يتواعدان و 31 عامًا متزوجان. تستخدم هذا البحث أسلوب البحث النوعي بمنهج الظواهر كوسيلة للحصول على البيانات. في هذا البحث، الباحث يستطيع يشرح شكل الموضوع من الارتباط الرومانسي للبالغين بالأشخاص الذين تعرضوا للعنف الجنسي في مرحلة الطفولة.
النتائج من البحث أن الأشخاص الذين يبلغون من العمر 20 عامًا لديهم ارتباط غير آمن أو نوع من التعلق غير مريح من التعلق المخيف المخيف الذي تم وصفه بالصراع الشديد، والثقة المنخفضة في الشركاء، وقلة التعاون، وعدم الإفصاح عن الذات للشركاء، والشكوك في الالتزام، والافتقار من الرضا في العلاقات، والميل المنخفض إلى التسامح. في حين أن الموضوع البالغ من العمر 31 عامًا لديه ارتباط آمن، مع صورة من الارتباط قادرة على الحفاظ على الالتزام، والرضا في العلاقة، والثقة في الشريك، والتآزر الشديد، والصراع المنخفض، والقدرة الجيدة على التسامح، والإفصاح عن الذات إلى شريك جيد
Adult romantic attachment pada wanita dewasa awal yang mengalami childhood sexual abuse
INDONESIA:
Childhood Sexual Abuse merupakan suatu riwayat kekerasan seksual yang dialami seseorang saat usia kanak-kanak. Wanita pada usia antara 18-40 tahun memiliki tugas perkembangan untuk menjalin kelekatan romantis. Berdasarkan fenomena dilapangan, didapati wanita yang merasa takut jika berdekatan dengan lelaki, dan kebanyakan dari mereka memiliki riwyat kekerasan seksual masa kecil. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran Adult romantic attachment serta faktor-faktor yang mempengaruhinya pada wanita dewasa awal yang memiliki riwayat chilhood sexual abuse.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi sebagai metode memperoleh data dengan sampel berjumlah dua orang berusia 20 tahun yang sedang berpacaran dan berusia 31 tahun yang sudah menikah. Dalam penelitian ini, peneliti dapat menggambarkan bentuk adult romantic attachment pada subjek yang mengalami kekerasan seksual masa kecil.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa subjek subjek yang berusia 20 tahun memiliki insecure attachment jenis fearful avoidant attachment yang digambarkan dengan konflik yang intens, kepercayaan yang rendah pada pasangan, kurangnya kebersamaan, pengungkapan diri yang kurang pada pasangan, keraguan dalam berkomitmen, kurangnya kepuasan dalam hubungan, dan kecenderungan memaafkan yang rendah. Sedangkan subjek yang berusia 31 tahun memiliki secure attachment, dengan gambaran attachment bisa mempertahankan komitmen, kepuasan dalam hubungan, kepercayaan pada pasangan, kebersamaan yang intens, konflik yang rendah, kemampuan memaafkan yang baik, dan pengungkapan diri pada pasangan yang baik. Penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi untuk mengetahui gambaran adult romantic attachment seorang dengan riwayat chilhood sexual abuse sehingga lebih mudah untuk memahami kepribadian orang tersebut, sehingga mereka yang tadinya mengalami insecure attachment dapat menjadi secure attachment.
ENGLISH:
Childhood Sexual Abuse is a history of sexual abuse experienced by a person as a child. Early adulthood is the age range between 18-40 years. Women between the ages of 18-40 have a developmental task of establishing romantic attachment. Based on the phenomena in the field, it was found that many women were afraid to be close to men, and most of them had experienced childhood sexual abuse. This study aims to determine the description of adult romantic attachment and the factors that influence it in early adults women who have a history of childhood sexual abuse.
This study uses a qualitative research method with a phenomenological approach as a method of obtaining data with a sample of two people aged 20 years who are in a relationship and 31 years old who are married. In this study, researchers were able to describe the forms of adult romantic attachment of subjects to subjects who experienced childhood sexual abuse and the factors that influence it.
The results of this research showed that subjects aged 20 years had insecure attachments, a type of fearful avoidant attachment, which was described by intense conflict, low trust in partners, lack of togetherness, lack of self in partners, doubts in commitment, lack of satisfaction in relationships, and a low tendency to forgive. The 31-year-old subject has a secure attachment, with a picture of attachment being able to maintain commitment, satisfaction in a partner, intense togetherness, conflict, good forgiveness, and good at self-disclosure. This study can be used as a reference to describe the romantic attachments of adults with a history of childhood sexual abuse so that it is easier to understand the person's personality and so that those who previously experienced insecure attachments can become secure attachments.
ARABIC:
لاعتداء الجنسي في مرحلة الطفولة هو تاريخ من العنف الجنسي الذي تعرض له شخص عندما كان طفلاً. البلوغ المبكر هو العمر بين 18-40 سنة. الارتباط الرومانسي للبالغين هو الارتباط الرومانسي الذي يعاني منه البالغون. تهدف هذ البحث إلى تحديد وصف الارتباط الرومانسي للبالغين لدى البالغين الأوائل الذين لديهم تاريخ من العنف الجنسي في مرحلة الطفولة.
أجريت هذا البحث على شخصين يبلغان من العمر 20 عامًا يتواعدان و 31 عامًا متزوجان. تستخدم هذا البحث أسلوب البحث النوعي بمنهج الظواهر كوسيلة للحصول على البيانات. في هذا البحث، الباحث يستطيع يشرح شكل الموضوع من الارتباط الرومانسي للبالغين بالأشخاص الذين تعرضوا للعنف الجنسي في مرحلة الطفولة.
النتائج من البحث أن الأشخاص الذين يبلغون من العمر 20 عامًا لديهم ارتباط غير آمن أو نوع من التعلق غير مريح من التعلق المخيف المخيف الذي تم وصفه بالصراع الشديد، والثقة المنخفضة في الشركاء، وقلة التعاون، وعدم الإفصاح عن الذات للشركاء، والشكوك في الالتزام، والافتقار من الرضا في العلاقات، والميل المنخفض إلى التسامح. في حين أن الموضوع البالغ من العمر 31 عامًا لديه ارتباط آمن، مع صورة من الارتباط قادرة على الحفاظ على الالتزام، والرضا في العلاقة، والثقة في الشريك، والتآزر الشديد، والصراع المنخفض، والقدرة الجيدة على التسامح، والإفصاح عن الذات إلى شريك جيد
Premenstrual Syndrome pada Remaja Selama Pandemi Covid-19 Tahun 2021
Latar Belakang: Premenstrual syndrome (PMS) adalah kumpulan gejala fisik, psikologis, perilaku dan bisa terjadi seminggu atau beberapa hari sebelum menstruasi. Kondisi pandemi covid-19 berpengaruh pada PMS.Tujuan: Mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan PMS pada remaja di DKI Jakarta selama pandemi Covid-19 tahun 2021Metode: Penelitian observasional ini menggunakan desain studi cross sectional dengan jumlah sampel 294 remaja. Analisis bivariat menggunakan uji chi square. Analisis multivariat menggunakan uji regresi logistik berganda.Hasil dan Pembahasan: Hasil analisis bivariat menunjukkan ada hubungan signifikans antara stres berat (p= 0.000 POR = 6.667 95% CI 3.393-13.097) dan pola olahraga (p=0.015 POR = 2.442 95% CI 1.224-4.872) terhadap PMS. Hasil analisis multivariat menunjukkan stres berat paling berpengaruh terhadap PMS (nilai p=0,000 POR=6,483 95% CI 3,268-12,861) setelah dikontrol variabel pola olahraga dan IMT. Kesimpulan: Stres berat dan pola olahraga berhubungan dengan PMS selama pandemi covid-19. Stres berat paling berpengaruh terhadap PMS setelah dikontrol variabel pola olahraga dan IMT
Prediksi Parameter Kelembapan Udara Berdasarkan Data Penyinaran Matahari Menggunakan Metode Aproksimasi Kuadrat Terkecil
Humidity is the measure, generally expressed as a percentage, of water vapor that presents in the air. Each place has different percentage of humidity. It happens since humidity is affected by solar radiation intensity. In this study, the percentage of relative humidity is being predicted by applying least square method and Gauss elimination. The data used in this research is the data of relative humiditity and solar radiation intensity during 2018 until 2022 which have been collected by Trunojoyo Stationary of Meteorology. The result shows that the approximation function generated by linear square method is powerful enough in order to predict the relative humidty, based on the relatively small error accumulated
PENINGKATAN PROMOSI KESEHATAN DALAM UPAYA PENCEGAHAN HIPERTENSI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS IV KOTO KINALI KABUPATEN PASAMAN BARAT
Indonesia mengalami pergeseran pola penyakit dari tingginya penyakit menular menjadi penyakit tidak menular, salah satunya adalah hipertensi. Komplikasi hipertensi dapat membahayakan tubuh sehingga diperlukan peningkatan pemahaman masyarakat untuk mencegah dampak yang lebih lanjut dari hipertensi. Capaian pelayanan kesehatan hipertensi di Puskesmas IV Koto Kinali ialah sebesar 20,96% dari target yang ditetapkan, artinya sebanyak 79,04% penderita hipertensi belum melakukan pengobatan secara teratur. Sehingga upaya peningkatan promosi kesehatan dalam rangka pencegahan hipertensi di wilayah kerja puskesmas IV Koto Kinali Kabupaten Pasaman Barat perlu dilakukan. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk melakukan upaya pemecahan masalah agar penderita hipertensi melakukan pengobatan secara teratur di wilayah kerja Puskesmas IV Koto Kinali. Metode kegiatan yang dilakukan diantaranya melakukan penyuluhan mengenai hipertensi, pemberian leaflet, senam hipertensi dan penempelan poster hipertensi. Evaluasi terhadap pengetahuan peserta penyuluhan menunjukkan bahwa terdapat peningkatan pengetahuan dan kesadaran masyarakat tentang bahaya hipertensi dan pencegahannya. Hasil kegiatan dari penyuluhan mengenai hipertensi dinilai sebagai salah satu cara efektif dalam meningkatkan promosi kesehatan dalam pencegahan hipertensi di puskesmas. Simpulan dari kegiatan ini adalah pemberian promosi kesehatan terkait hipertensi dengan media power point berjalan dengan lancar dan pengunjung yang mendengarkan antusias dengan pemberian materi oleh kelompok. Diharapkan kegiatan promosi ini dapat terus dilakukan dan dijadwalkan teratur di Puskesmas IV Koto Kinali dan fasilitas penyuluhan seperti tempat dan alat peraga dapat terus disediakan dan diperbaharui
Analisis Kondisi Burnout dan Tingkat Depresi Pada Guru MI Khadijah Malang Selama Pandemi Covid-19.
Latar Belakang Pembelajaran secara daring dilakukan dengan menggunakan piranti elektronik seperti handphone, laptop, dan komputer. Banyak guru yang kesulitan dalam menggunakan teknologi dalam pembelajaran daring. Guru memanfaatkan media pembelajaran. Bagi guru, situasi dan kondisi selama masa pandemi ini tidak mudah dilalui karena guru dituntut untuk melakukan inovasi dalam proses pembelajaran khususnya pembelajaran daring, sehingga hal tersebut dapat memicu depresi dan stres bagi guru. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui analisis kondisi burnout dan tingkat depresi pada Guru MI Khadijah Malang selama pandemi Covid-19. Metode Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan desain cross sectional dan pendekatan kuantitatif. Metode pengumpulan data menggunakan kuesioner. Analisis data yang digunakan mencakup analisis univariat dan analisis bivariat. Hasil subjek penelitian yang memiliki burnout tinggi, seluruhnya (100,0%) memiliki tingkat depresi yang termasuk dalam kategori berat. Pada subjek penelitian yang memiliki burnout sedang, mayoritas (55,6%) memiliki tingkat depresi yang termasuk dalam kategori sedang. Pada subjek penelitian yang memiliki burnout rendah, mayoritas (50,0%) memiliki tingkat depresi yang termasuk dalam kategori normal atau tidak mengalami depresi. Kesimpulan terdapat hubungan yang signifikan antara kondisi burnout dan tingkat depresi pada guru MI Khadijah Malang selama pandemi Covid-19
Penyuluhan Kesehatan Reproduksi Remaja Menggunakan Kombinasi Media Poster, Leaflet, dan Celemek Organ Reproduksi
This program activity was using a counseling method that aimed was provided education or information about adolescent reproductive health and the risk of it. The media has used a combination of the poster, leaflet, and apron of reproductive organs. This counseling was conducted among 18 adolescents in RW 07 Cipayung Village, Depok. The result of this counseling was an increase in the average score of knowledge before and after counseling by 22.8% (an increase in the average score from 7.1 to 8.9). Statistical results using the Wilcoxon test show that the combination of the three media counseling also affects changes in the average score of adolescent knowledge on reproductive health. Suggestions to further increase the knowledge of participants, the poster media used for counseling is in larger paper size, so that it can be seen more clearly by all participant