3 research outputs found
IMPLEMENTASI LKS IPA TEMA āKECAP KEDELAIā BERBASIS PENDEKATAN STM UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN SIKAP ILMIAH SISWA
Abstrak: Berdasarkan hasil observasi menunjukan bahwa beragamnya potensi lokal yang terdapat disekitar sekolah belum dimanfaatkan oleh guru sebagai sumber belajar. LKS yang tersedia belum digunakan untuk mengembangkan keterampilan proses sains dan sikap ilmiah siswa. Penggunaan pendekatan dalam proses pembelajaran belum disesuaikan dengan karakteristik materi dan tujuan pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui efektivitas LKS IPA tema ākecap kedelaiā berbasis pendekatan STM untuk meningkatkan keterampilan proses sains dan (2) mengetahui efektivitas LKS IPA tema ākecap kedelaiā berbasis pendekatan STM untuk meningkatkan sikap ilmiah. Desain penelitian yang digunakan adalah quasi experimental design. Penelitian ini dilaksanakan di SMP N 1 Petanahan. Subjek penelitian adalah siswa kelas VII SMP Negeri 1 Petanahan dengan menggunakan 2 kelas sebagai kelas kontrol dan kelas eksperimen yang masing-masing berjumlah 32 siswa. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan lembar observasi keterampilan proses sains, tes keterampilan proses sains, lembar observasi sikap ilmiah dan angket sikap ilmiah. Teknik analisis data menggunakan uji-t dengan taraf signifikansi 0,05. Hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa: (1) LKS IPA tema ākecap kedelaiā berbasis pendekatan STM efektif dalam meningkatkan keterampilan proses sains dan (2) LKS IPA tema ākecap kedelaiā berbasis pendekatan STM efektif dalam meningkatkan sikap ilmiah.Kata Kunci:Ā Ā Ā Ā LKS IPA tema ākecap kedelaiā berbasis pendekatan STM, keterampilan proses sains, sikap ilmiah
Pengembangan LKS IPA Tema āKecap Kedelaiā Berbasis Pendekatan STM untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Sains dan Sikap Ilmiah Siswa
Penelitian ini bertujuan: (1) mengetahui kelayakan LKS IPA tema āKecap Kedelaiā berbasis pendekatan STM, (2) mengetahui efektivitas LKS IPA tema āKecap Kedelaiā berbasis pendekatan STM untuk meningkatkan keterampilan proses sains siswa, dan (3) mengetahui efektivitas LKS IPA tema āKecap Kedelaiā berbasis pendekatan STM untuk meningkatkan sikap ilmiah siswa.
Penelitian ini termasuk penelitian pengembangan yang dikembangkan oleh Borg & Gall yang terdiri atas 10 langkah, namun penelitian ini hanya menerapkan 8 langkah. Penelitian ini dilaksanakan di SMP N 1 Petanahan. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP Negeri 1 Petanahan. Pada uji coba terbatas menggunakan 10 siswa dan pada uji lapangan menggunakan 2 kelas yaitu kelas kontrol dan kelas eksperimen yang masing-masing berjumlah 32 siswa. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan lembar validasi LKS, lembar angket respon siswa terhadap LKS, lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran, lembar observasi keterampilan proses sains, tes keterampilan proses sains, lembar observasi sikap ilmiah dan angket sikap ilmiah untuk siswa. Teknik analisis data menggunakan uji-t dengan taraf signifikansi 0,05.
Hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa: (1) LKS IPA tema āKecap Kedelaiā berbasis pendekatan STM layak digunakan dalam pembelajaran IPA kelas VII, (2) terdapat perbedaan keterampilan proses sains siswa antara kelas kontrol dan kelas eksperimen berdasarkan hasil uji-t dengan nilai sig < Ī± pada taraf signifikansi 0,05 sehingga dapat diketahui bahwa penggunaan LKS IPA tema āKecap Kedelaiā berbasis pendekatan STM efektif dalam meningkatkan keterampilan proses sains siswa, dan (3) terdapat perbedaan sikap ilmiah siswa antara kelas kontrol dan kelas eksperimen berdasarkan hasil uji-t dengan nilai sig < Ī± pada taraf signifikansi 0,05 sehingga dapat diketahui bahwa penggunaan LKS IPA tema āKecap Kedelaiā berbasis pendekatan STM efektif dalam meningkatkan sikap ilmiah sisw
ANALISIS IMPLEMENTASI KURIKULUM MERDEKA DI SEKOLAH DASAR INKLUSI
The Independent Curriculum Becomes a Curriculum That Focuses on the Potential of Students. This study aims to analyze the implementation of the independent curriculum in elementary schools. This study uses a qualitative approach with a phenomenological type. The subject of this study is SDN 2 Kebumen. Data collection techniques were carried out using observation, interviews, and documentation. Triangulation of techniques was carried out to test the validity of the data. The analysis technique was carried out using three stages, namely data condensation, data presentation, and data verification. The results of the analysis show that SDN 2 Kebumen has implemented the independent curriculum, especially in grades 1 and 4. The implementation of the independent curriculum includes planning, implementation, and evaluation. Learning plans have been well-designed, such as the creation of teaching modules; the creation of diagnostic, formative, and summative assessments; the creation of P5 modules. The implementation of the independent curriculum during learning has gone well through the theme peak activities in the strengthening of the Pancasila student profile project (P5) activities. The evaluation that has been carried out is analyzing the obstacles that arise during the implementation of the independent curriculum, such as the lack of facilities in developing the potential of diverse children. Especially the facilities for developing the potential of children with special needs are still very minimal, there are no special accompanying teachers for children with special needs, making it difficult for classroom teachers to develop the potential of children with special needs.Keywords: independent curriculum, inclusive elementary schoolAbstrakKurikulum merdeka menjadi kurikulum yang memfokuskan kepada potensi peserta didik. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis implementasi kurikulum merdeka di Sekolah Dasar. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis fenomologi. Subyek dalam penelitian ini adalah SD Negeri 2 Kebumen. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Triangulasi teknik dilakukan untuk menguji keabsahan data. Teknik analisis dilakukan dengan menggunakan tiga tahap yaitu kondensasi data, penyajian data, dan verifikasi data. Hasil analisis menunjukkan bahwa SD Negeri 2 Kebumen telah mengimplementasikan kurikulum merdeka khususnya di kelas 1 dan kelas 4. Implementasi kurikulum merdeka mencakup perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi, Perencanaan pembelajaran telah disusun dengan baik seperti pembuatan modul ajar; pembuatan asesmen diagnostik, formatif, dan sumatif; pembuatan modul P5. Pelaksanaan kurikulum merdeka selama pembelajaran telah berjalan dengan baik melalui kegiatan puncak tema dalam kegiatan penguatan proyek profil pelajar pancasila (P5). Evaluasi yang telah dilaksanakan seperti menganalisis hambatan-hambatan yang muncul selama implementasi kurikulum merdeka, seperti kurangnya fasilitas dalam mengembangkan potensi anak yang beragam. Khususnya fasilitas pengembangan potensi bagi anak berkebutuhan khusus masih sangat minim, tidak adanya guru pendamping khusus anak berkebutuhan khusus sehingga menyulitkan guru kelas dalam mengembangkan potensi anak berkebutuhan khusus.Kata kunci: kurikulum merdeka, sekolah dasar inklus