PENGARUH LONELINESS DAN SELF-CONTROL TERHADAP INSTAGRAM SOCIAL MEDIA DISORDER PADA EMERGING ADULTHOOD

Inappropriate use of Instagram social media and the habit of accessing it excessively can have bad effects, one of which is addiction, mental health disorders (loneliness), and disturbances in self-control, which are categorized as social media disorder. For an individual who is in the emerging adulthood phase and is experiencing loneliness and has low self-control, this is thought to cause social media disorder for Instagram users. This research aims to determine the influence of loneliness and self-control on Instagram social media disorder - in emerging adulthood. This research is a cross-sectional quantitative study with a purposive sampling technique where 314 emerging adults were recruited. The measuring instruments used are The 11-item De Jong Gierveld Loneliness Scale, Brief Self-Control Scale, and Social Media Disorder Scale. The data was then analyzed using multiple linear regression. Based on the research results, partial loneliness (t count = 4.887 > 1.649) has a positive influence on Instagram social media disorder and self-control (t count = -1.674 2.63) with an influence of 12% (R2 = 0.120)

2013 REU Poster: Small Molecule Evolution: A Biomimetic Approach to Small Molecule Lead Generation and Optimization

Poster presentation at REU Summer's End Research Symposium, 2013, by REU participant Tiara Bloodworth, MassBay Community College - Aaron Beeler group, Dr. Kristen Mascall lab mentor.The goal of my project was to determine the standard calibration curves of compounds in the small molecule evolution library. Solutions of several small molecules were prepared at various concentrations and analyzed using the nanoAcquity UPLC instrument. Diode array traces were collected for each solution, in which UV-active compounds showed up as a single peak in the chromatogram. These peaks were extracted at a single wavelength (usually max) to produce new traces, and peak area was determined. Plots of peak area against concentration were obtained for each small molecule, and the results showed a linear relationship between concentration and peak area at a single wavelength. Equations of the line were found and this data will be used to determine unknown concentrations of small molecules in solution after chemical reactions are performed. The information will be vital for the biological assessment of new compounds formed by chemical modification.NSF RE

Pengaruh Pembelajaran Kontekstual berbasis Outing Class terhadap Maharah Kalam pada Siswa di MTs Muhammadiyah 1 Malang

The purpose of this study is to find out the implementation and impact of outing class-based contextual learning on increasing maharah kalam in class VIIB students at MTs Muhammadiyah 1 Malang. This study method is quantitative research with correlation approaches, meaning a sort of research that only focuses on whether or not there is a substantial relationship or impact between outing class-based contextual learning (variable X) and maharah kalam (variable Y). Researchers employ data analysis procedures such as normality test, linearity test, and simple linear regression test. The results of this research are: (1) The application of outing class-based contextual learning was carried out by inviting class VIIB students to learn by directly showing them the facilities at school according to the material to be studied, namely الْمَرَافِقُ الْمَدْرَسِيَّةُ. (2) The data analysis results showed that the contextual learning variable based on outing classes had a significant impact of 26.6% on the maharah kalam variable. It can be inferred that the maharah kalam of class VIIB pupils at MTs Muhammadiyah 1 Malang is impacted by outing class-based contextual learning

Peranan Perancangan Sistem Terstruktur Penjualan Unit Seat Manajemen Terhadap Efisiensi Biaya Operasional Dan Efektifitas Sumber Daya Manusia PT Inti

Kemajuan teknologi akan adanya solusi IT untuk mendukung proses kerja suatuperusahaan PT. INTI yang merupakan sebuah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Yangberada Di bawah Pengelola Industri Telekomunikasi Stategis (BPIS) yang bergerakdalam bidang peralatan telekomunikasi. PT INTI (Persero)semakin besar. Kebutuhanakan adanya solusi IT menuntut Perusahaan untuk menyediakan perangkat daninfrastruktur IT di lingkungan kerjanya.Pada saat ini jumlah perangkat IT ditunjang dengan bagaimana mengelola,memelihara, dan menghitung besarnya investasi yang perlukan. Tren konvergensiantara teknologi telekomunikasi dan teknologi informasi (IT), INTI telah melakukanperubahan orientasi bisnis dari yang semula berbasis pure manufacture menjadi sebuahindustri yang berbasis solusi kesisteman, khususnya dalam bidang sistem infokom danintegrasi technologi. Selain itu Perusahaan harus mempertimbangkan juga kebutuhansumber daya manusiaDalam penelitian ini menggambarkan perancangan sistem yang terstrukturmenangani solusi dan layanan integrasi jaringan tetap maupun seluler, konten IT, danseat management dimulai dari DFD (Data Flow Diagram) sampai dengan sistempengendalian manajemen alur kerja.Sehingga tergambarkan peranan perancangan system yang terstruktur terhadapEfisiensi biaya operasional dan efektivitas sd

Hubungan Self Efficacy Dan Dukungan Sosial Terhadap Tingkat Kepatuhan Minum Obat Arv Pada Pasien Hiv Di Puskesmas Dempo Palembang

Background: Human Immunodeficiency Virus (HIV) is a virus that damages the human immune system whose population is increasing throughout the world as well as in Indonesia with 48,300 cases in 2017. HIV patients must get Anti Retro Viral (ARV) therapy that works by inhibiting the growth of the virus. HIV patients have difficulty in accepting and adapting to themselves, thus affecting self- efficacy. Self-efficacy is influenced by parents, siblings, friendships, etc. that are the social support. Objective: This study aimed to know the Correlation between Self-efficacy and Social Support to the Level of Compliance with Taking ARV Drugs in HIV Patients Method: This study uses a type of quantitative research with a Correlation Study design using Purposive Sampling techniques with the number of respondents 33 using the Kendall Tau statistical test. Results: The results showed that there was no significant relationship between self-efficacy and adherence to taking ARV drugs with a p-value of 0.170. There is a significant relationship between social support and adherence to taking ARV drugs with p-value 0.001. Suggestion: the people with HIV should improve their adherence to consuming ARVs

Terhadap Hasil Belajar Forehand Groundstroke dalam Pembelajaran Tenis Lapangan (Studi Eksperimen Kelas VIII SMPN 14 Bandung)

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran langsung dengan menggunakan raket kayu terhadap hasil belajar forehand groundstroke dalam pembelajaran tenis lapangan pada siswa kelas VIII SMPN 14 Bandung. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen. Desain penelitian yang digunakan adalah One-Group Pretest-Posttest Design. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII di SMPN 14 Bandung, dan sampel dalam penelitian ini berjumlah 15 orang, 15 orang sebagai kelompok eksperimen yang diberikan perlakuan dengan menggunakan raket kayu. Teknik pengambilan data dalam penelitian ini adalah purposive sampling. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan cara tes. Setelah menganalisis data, diperoleh Sig. (p-value) < 0,05 adalah 0,013 < 0,05 untuk kelompok eksperimen. Kesimpulannya adalah terdapat hasil yang signifikan dari pengaruh model pembelajaran langsung dengan menggunakan raket kayu terhadap hasil belajar forehand groundstroke dalam pembelajaran tenis lapangan. ;--- The aim of this study is to determinethe effect of direct instruction by using wooden racket toward learning result of forehand groundstroke in learning tennis for the students of class VIII SMPN 14 Bandung. This research was using experimental method. The research was usingOne-Group Pretest-Posttest Designwith the population is from the students of class VIII SMPN 14 Bandung and the sample is taken from thirty students, fifteen students as the experimental group given wooden rackets. Data collection techniques in this research are purposive sampling. Instrument used in this research is by giving some tests. After analyzing the data, the result shows that Sig. (p-value) < 0,05 are 0,013 < 0,05 for experimental group. Which means that there is a significant result from the effect of learning model by using wooden racket towards learning result of forehand groundstroke in learning field tennis

ASUHAN KEBIDANAN PADA NEONATUS “M” UMUR 1 BULAN DENGAN IMUNISASI BCG DI BPM MINARTI, Amd. Keb DESA TRAWASAN KEC. SUMOBITO KAB. JOMBANG

Neonatus disebut juga bayi baru lahir yakni merupakan individu yang sedang bertumbuh dan baru saja mengalami trauma kelahiran serta harus dapat melakukan penyesuaian diri dari kehidupan intrauterin ke kehidupan ekstrauterin. Tujuan dari asuhan kebidanan ini adalah memberikan asuhan kebidanan pada neonatus dengan imunisasi BCG sesuai dengan Keputusan menteri kesehatan (Permenkes) RI No. 939/Menkes/SK/VIII/2007 tentang Standar Asuhan Kebidanan di BPM Minarti, Amd. Keb. Metode yang di gunakan dalam melakukan asuhan kebidanan terhadap neonatus “M” ini adalah 6 langkah asuhan kebidanan menurut Keputusan menteri kesehatan (Permenkes) RI No. 939/Menkes/SK/VIII/2007 tentang Standar Asuhan Kebidanan. Meliputi pengkajian, pada interpretasi data, identifikasi diagnosa dan atau masalah kebidanan, perencanaan, implementasi dan evaluasi yang telah di lakukan secara bertahap dan sesuai prosedur. Dasar asuhan kebidanan neonatus “M” dengan imunisasi BCG adalah Landasan Hukum Kewenangan Bidan Mengenai peraturan Mentri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1464 / MENKES /PER /X/2010 pada bab III penyelenggaraan praktik terdapat pada pasal 9 dan 11. Hasil asuhan kebidanan yang telah di berikan terhadap neonatus “M” di dalam pengkajian data dasar tidak di temukan data subyektif dan data obyektif yang menunjukkan kelainan atau kontraindikasi imunisasi BCG. Rencana asuhan dapat di implementasikan dalam asuhan kebidanan ini. Evaluasi akhir di dapatkan neonatus “M” berjalan dengan lancar tanpa hambatan dan tidak terdapat komplikasi atau masalah pasca dilakukannya imunisasi BCG. Pada penatalaksanaan asuhan kebidanan ini, tidak terdapat kesenjangan dengan teori yang ada. Kesimpulan yang dapat di ambil dari asuhan kebidanan ini yaitu proses pelaksanaan asuhan kebidanan pada neonatus “M” dengan imunisasi BCG berjalan sesuai rencana dengan evaluasi akhir setelah 14 hari di laksanakan kunjungan ke rumah klien tanpa hambatan dan komplikas

HUBUNGAN POSTUR KERJA DENGAN KELELAHAN KERJA PADA AKTIVITAS PENGAMPLASAN BAGIAN FINISHING PT. EBAKO NUSANTARA SEMARANG

Kelelahan merupakan suatu mekanisme perlindungan tubuh agar tubuh terhindar dari kerusakan lebih lanjut sehingga terjadi pemulihan setelah istirahat. Postur kerja adalah suatu gambaran tentang posisi badan, kepala dan anggota tubuh. Ketidaksesuaian postur kerja akan mengakibatkan kelelahan dan keluhan yang menunjang bagi terjadinya kecelakaan kerja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara postur kerja dengan kelelahan kerja pada aktivitas pengamplasan bagian finishing PT. Ebako Nusantara Semarang. Jenis penelitian ini adalah penelitian observasional analitik dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Jumlah sampel pada penelitian ini ialah 26 pekerja. Postur kerja diukur menggunakan REBA dan kelelahan kerja diukur dengan menggunakan DLRT. Analisis data menggunakan uji Fisher Probability Exact Test. Hasil penelitian ini menunjukkan mayoritas responden mengalami kelelahan kerja (69.2%). Sebanyak 88.5% pekerja memiliki skor postur kerja keseluruhan yang termasuk ke dalam kategori sedang. Hasil analisis statistik menunjukkan ada hubungan antara postur kerja keseluruhan (p=0.02), postur punggung (p=0.02), dan postur leher (p=0.01) dengan kelelahan kerja dan tidak ada hubungan antara postur kaki (p=0.38), postur lengan atas (p=0.67), postur lengan bawah (p=1.00), dan postur pergelangan tangan (p=0.09) dengan kelelahan kerja pada aktivitas pengamplasan bagian finishing PT. Ebako Nusantara Semarang. Disarankan untuk perusahaan memanfaatkan meja kerja beroda yang ada untuk meninggikan medan kerja objek yang diamplas, agar pekerja tidak melakukan postur membungkuk. Pekerja disarankan melakukan peregangan sebelum memulai pekerjaan, saat tubuh merasa lelah, dan di sela-sela pekerjaan dan merubah posisi tubuh secara berkala saat menjangkau ujung permukaan objek yang diamplas Kata Kunci: Kelelahan Kerja, Postur Kerja, Pengamplasan, REB

SISTEM PERTANGGUNGJAWABAN SIPIL DALAM KECELAKAAN REAKTOR NUKLIR MENURUT HUKUM LINGKUNGAN INTERNASIONAL

Kecelakaan reaktor nuklir yang terjadi di Three Mile Island, Bhopal, Chernobyl dan Fukusima menimbulkan kerugian yang dialami negara sangatlah besar sehingga dibutuhkan pertanggungjawaban dari instansi yang terkait. Untuk kasus kecelakaan nuklir yang menimbulkan kerugian ini menurut hukum lingkungan internasional yang tertuang dalam draft ILC akan diselesaikan secara reparation yakni perbaikan dalam bentuk ganti rugi penuh untuk kecelakaan yang disebabkan oleh tindakan salah secara internasional. Permasalahan yang akan diteliti adalah bagaimana sistem pertanggungjawaban sipil dalam kecelakaan reaktor nuklir menurut hukum lingkungan internasional? Dan bagaimana praktek Negara dalam penerapan sistem pertanggungjawaban sipil ? Dan untuk menela’ah permasalahan tersebut maka digunakanlah ketentuan-ketentuan konvensi sebagai berikut : The Vienna Convention on Civil Liability for Nuclear Damage, The 1997 Convention on Supplementary Compensation for Nuclear Damage, Convention on Third Party Liability in the Field of Nuclear Energy The 1963 Brussles Convention Supplementary to the Paris Convention, , the Convention on Assistance in the Case of a Nuclear or Radiological Emergency, Convention on Early Notification of a Nuclear Accident, the Convention on Nuclear Safety, Draft Article on State Responsibility for Wrongful Acts internationally made by the International Law Commission (ILC) 2001. Jenis penelitian masalah ini adalah yuridis normatif. Dengan menela’ah kasus yang terjadi dan mengkaitkannya dengan ketentuan-ketentuan konvensi. Dari hasil penelitian, beberapa kecelakaan reaktor nuklir yang terjadi seperti di Three Mile Island, Bhopal, Chernobyl, dan Fukusima ini termasuk kategori kegiatan yang berbahaya (abnormally dangerous activities) maka pertanggungjawabannya adalah pertanggungjawaban sipil (civil liability). Sistem ini muncul dari adanya kesadaran pada masyarakat bahwa untuk setiap perbuatan yang dilakukan baik perseorangan maupun kelompok, maka orang atau kelompok tersebut tidak akan dapat melepaskan diri dari tanggung jawab untuk setiap kerugian yang diakibatkan oleh perbuatan itu. Dan kemudian tidak ada larangan setiap negara untuk memanfaatkan energi nuklir untuk tujuan damai asalkan telah melewati pengujian keselamatan nuklir. Pertanggung jawaban sipil ini telah diterapkan diberbagai negar