520 research outputs found
Text-marking, an Alternative Way in Teaching Reading Report Text
This study is conducted to identify 1) the students\u27 skill improvement in reading report text and 2) class situation in which text-marking is implemented in the reading class at the eleventh grade of SMA Negeri 5 Surakarta in the academic year of 2014/2015. The method used in this action research was classroom action research. The research was conducted from February 1st until May 22nd 2015. Every research cycle consisted of planning, acting, observing, and reflecting. There are qualitative and quantitative data collected in this research. The qualitative data were collected by interviewing, surveying, and observing whereas the quantitative data were collected by designing pre-test and post-test. The findings showed that the implementation of text-marking could improve students\u27 skill in reading report text and classroom situation. The students\u27 mean score improved in five basic reading\u27 skill indicators as 1) finding main idea and topic, 2) determining reference, 3) determining word meaning based on context, 4) finding explicit and detailed information, and 5) finding implicit information increased. The improvements of class situation included 1) students focused to their learning, 2) students became active and enthusiast, so that classroom situation was conducive, 3) students were willing to discuss about learning difficulty with their friends and the teacher. The mean score had the advancement from 63.4 in the pre-test, 77.7 in the post-test 1, and 81.5 in the post-test 2
Text-marking, an Alternative Way in Teaching Reading Report Text
This study is conducted to identify 1) the students' skill improvement in reading report text and 2) class situation in which text-marking is implemented in the reading class at the eleventh grade of SMA Negeri 5 Surakarta in the academic year of 2014/2015. The method used in this action research was classroom action research. The research was conducted from February 1st until May 22nd 2015. Every research cycle consisted of planning, acting, observing, and reflecting. There are qualitative and quantitative data collected in this research. The qualitative data were collected by interviewing, surveying, and observing whereas the quantitative data were collected by designing pre-test and post-test. The findings showed that the implementation of text-marking could improve students' skill in reading report text and classroom situation. The students' mean score improved in five basic reading' skill indicators as 1) finding main idea and topic, 2) determining reference, 3) determining word meaning based on context, 4) finding explicit and detailed information, and 5) finding implicit information increased. The improvements of class situation included 1) students focused to their learning, 2) students became active and enthusiast, so that classroom situation was conducive, 3) students were willing to discuss about learning difficulty with their friends and the teacher. The mean score had the advancement from 63.4 in the pre-test, 77.7 in the post-test 1, and 81.5 in the post-test 2
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS SLIDE SHOW DAN SIMULATOR VERNIER CALIPER
Media Pembelajaran merupakan salah satu unsur yang mempengaruhi kualitas pelaksanaan pemebelajaran. Media pembelajaran mencakup terkait informasi, materi pembelajaran yang disampaikan dan digunakan oleh pendidik dan peserta didik dalam proses pembelajaran. Adapun model penelitian yang digunakan adalah ADDIE (Analysis, Design, Development, Implementation, Evaluation). Subjek penelitian terdiri dari 3 orang guru Teknik Pemesinan dan 1 orang wakil kepala sekolah bidang kurikulum sebagai ahli uji untuk validasi media pembelajaran dan 38 peserta didik Kelas X TP 2 yang mengikuti proses pembelajaran pada topic alat ukur presisi vernier caliper di SMK Negeri 7 Pandeglang dengan program keahlian Teknik Pemesinan.Adapun data yang didapatkan dalam tahapan pre-test sebelum dilakukan pengembangan media pembelajaran ini memiliki rata-rata nilai sebesar 52,63 dengan median 40, sedangkan modus yang keluar adalah 40, nilai max 100 dan nilai minimal 40. Kemudian untuk tahapan post-test yang dilakukan setelah dilakukan pengembangan media pembelajaran memiliki rata-rata nilai sebesar 88,3 dengan median 96,50 sedangkan modus yang keluar 100, nilai max 100 dan nilai minimal 40. Dilihat dari proses pengembangan media pembelajaran menaikan prestasi belajar yang dilihat dari nilai sebelumnya rata-rata 52,63 dan setelah menggunakan media pembelajaran mendapatkan nilai rata-rata 88,03
SOSIALISASI POLITIK BAGI PEMILIH PEMULA DI LINGKUNGAN KELUARGA (STUDI KASUS KECAMATAN LUENG BATA BANDA ACEH)
ABSTRAKKeluarga yang merupakan salah satu agen sosialisai politik dapat mensosialisasi politik kepada pemilih pemula di Kecamatan Lueng Bata yangpengetahuan politiknya masih minim. Minimnya pemahaman politik pada pemilihpemula dan kurangnya sosialisasi politik yang dilakukan oleh keluarga berakibatpada rendahnya tingkat partisipasi politiknya. Sehingga akan meningkatnya angkagolput. Melihat kondisi saat ini pemilih pemula menjadi target suara pada saatpemilu. Maka sangat disayangkan apabila pemilih pemula ini tidak memilikipemahaman politik dalam menentukan sikap politiknya. Karenanya di perlukanfungsi keluarga sebagai kelompok pertama yang memberikan pendidikan kepadasetiap individu untuk mensosialisasikan politik kepada pemilih pemula. Tujuanpenelitian ini untuk mengetahui sosialisasi politik bagi pemilih pemula dilingkungan keluarga di Kecamatan Lueng Bata Banda Aceh dan kendala-kendalaapa yang terjadi dalam melakukan sosialisasi politik. Metode yang digunakandalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif.Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu penelitian lapangan dandokumentasi. Studi lapangan untuk memperoleh data primer yaitu denganwawancara. Sedangkan dokumentasi merupakan catatan peristiwa berupa gambar.Hasil penelitian ini menunjukkan sosialisasi politik yang terjadi bagi pemilihpemula di lingkungan keluarga di Kecamatan Lueng Bata Banda Aceh terjadipada tiga mekanisme sosialisasi yaitu, imitasi, instruksi, dan motivasi. Namunsosialisasi politik di lingkungan keluarga tidak berjalan sepenuhnya, karenapemahaman dan nilai-nilai politik yang diberikan kebanyakan mengenai pemilusaja. Kendala kurangnya terjadi sosialisasi politik dalam keluarga yakni, tidakseringnya terjadi diskusi politik dalam keluarga, kurangnya minat politik terhadapkeluarga, dan juga kurangnya minat politik terhadap pemilih pemula. Hal inidisebabkan karena ketidakpercayaan mereka terhadap elit-elit politik yang hanyamementingkan diri sendiri dan kelompoknya saja.Kata Kunci : Sosialisasi Politik, Keluarga, Pemilih Pemula
Mengukur Daya Saing Output Di Pasaran Internasional : Komoditi Tunggal Atau Output Industri Sejenis
Many people feel confused when they try to seek an appropriate technique to solve phenomenons in th real world. We face many tools existed arround us, some of them can be used for the same purpose, but unlike for others. People could not put unappropriate techniques to solve the same problems they face. This paper try to give you some explanations how to choose an appropriate technique dealing with market competition, especially for a single commodity, or an industry. I suggest you, you can compute a competition’s index among competitors in the market for a single commodity or an industry using IPij. By using this method, I hope you will get a better comparative advantage indicator from time to time
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS SLIDE SHOW DAN SIMULATOR VERNIER CALIPER
Media Pembelajaran merupakan salah satu unsur yang mempengaruhi kualitas pelaksanaan pemebelajaran. Media pembelajaran mencakup terkait informasi, materi pembelajaran yang disampaikan dan digunakan oleh pendidik dan peserta didik dalam proses pembelajaran. Adapun model penelitian yang digunakan adalah ADDIE (Analysis, Design, Development, Implementation, Evaluation). Subjek penelitian terdiri dari 3 orang guru Teknik Pemesinan dan 1 orang wakil kepala sekolah bidang kurikulum sebagai ahli uji untuk validasi media pembelajaran dan 38 peserta didik Kelas X TP 2 yang mengikuti proses pembelajaran pada topic alat ukur presisi vernier caliper di SMK Negeri 7 Pandeglang dengan program keahlian Teknik Pemesinan.Adapun data yang didapatkan dalam tahapan pre-test sebelum dilakukan pengembangan media pembelajaran ini memiliki rata-rata nilai sebesar 52,63 dengan median 40, sedangkan modus yang keluar adalah 40, nilai max 100 dan nilai minimal 40. Kemudian untuk tahapan post-test yang dilakukan setelah dilakukan pengembangan media pembelajaran memiliki rata-rata nilai sebesar 88,3 dengan median 96,50 sedangkan modus yang keluar 100, nilai max 100 dan nilai minimal 40. Dilihat dari proses pengembangan media pembelajaran menaikan prestasi belajar yang dilihat dari nilai sebelumnya rata-rata 52,63 dan setelah menggunakan media pembelajaran mendapatkan nilai rata-rata 88,03
ICT-Based Instructional Material Development: A Study of Communication Department Students
Technology as an essential matter has been integrated in today’s education for the sake of innovative and cutting-edge medium for English language teaching (ELT). Also, the students’ demands in learning English should be accommodated since they are in relation to the specialized study or the professional required of the students. This paper attempted to explain how the process of ICT-based instructional materials for undergraduate students of Communication Department is developed. This research occupies Richards (2001) model of R and D. There were three groups participated to this research. The students (N 50), lecturer (N 1) and the curriculum coordinator (N 1), from those three participants, were achieved by triangulation with respect to data collection sources. The finding shows that most of the respondents agree to use ICT-based instructional material in their learning process. It means ICT-based instructional material is proper to be implemented since the practicality and ease of usage. The feedback from the students indicates that they like the appearance of the instructional material and it attracts the students to use it to support their learning
WANPRESTASI DALAM PELAKSANAAN PERJANJIAN PEMBERIAN KUASA ANTARA ADVOKAT DENGAN KLIENRN (SUATU PENELITIAN PADA KANTOR ADVOKAT DI KOTA LHOKSEUMAWE)
ABSTRAK M.TEGUH PRIBADI,MAWARDI ISMAIL, S.H., M.Hum.Pelaksanaan perjanjian pemberian kuasa antara advokat dan klien berdasarkan Pasal 1792-1799 KUHPerdata. Adapun perikatan tersebut merujuk pada Pasal 1233 Jo 1234 KUHPerdata dan UU Advokat No.18 Tahun 2003 tentang Advokat. Dalam praktinya telah terjadi wanprestasi dalam bentuk perkara yang ditangani advokat tidak menang dan klien tidak sanggup membayar honorarium kepada advokat karena klien mengalami kebangkrutan sehingga uang dan harta bendanya dieksekusi oleh Pengadilan. Dalam hal ini perjanjian tersebut melanggar Pasal 1241 Jo 1243 dan uu advokat. Pelaksanaan perjanjian pemberian kuasa tersebut juga harus berdasarkan Pasal 1338 Jo 1320 KUHPerdata.Penulisan skripsi ini bertujuan untuk mengetahui dan menjelaskan prosedur pelaksanaan perjanjian pemberian kuasa, faktor-faktor penyebab terjadinya wanprestasi dalam perjanjian pemberian kuasa, upaya yang dilakukan dalam penyelesaian wanprestasi tersebut.Untuk memperoleh data dalam penulisan skripsi ini dilakukan dengan dua cara, yaitu penelitian lapangan dan penelitian kepustakaan. Penelitian lapangan dilakukan dengan cara mewawancara para responden dan informan. Sedangkan penelitian kepustakaan dilakukan dengan cara mempelajari buku-buku, peraturan perundang-undangan dan jurnal-jurnal yang erat kaitannya dengan masalah yang diteliti. Semua data yang terkumpul diolah dan dianalisis dengan menggunakan pendekatan deskriptif.Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa faktor-faktor penyebab terjadinya wanprestasi dalam pelaksanaan perjanjian pemberian kuasa antara advokat dan klien adalah timbulnya rasa kurang percaya klien terhadap advokat, klien mengalami kebangkrutan karena uang harta benda Klien dieksekusi oleh pihak Pengadilan dan Perkara yang ditangani oleh Advokat tidak menang. Jika advokat yang melakukan wanprestasi maka advokat dapat diajukan ke Dewan Kehormatan Advokat pada organisasi Kongres Advokat Indonesia (KAI). Dalam penyelesaian yang ditempuh terhadap wanprestasi ini adalah dengan jalan damai yaitu dengan cara musyawarah, bila hal ini tidak berhasil maka dtempuh jalur hukum.Disarankan kepada advokat dan klien agar menuangkan isi perjanjian lebih detil dan mempunyai kekuatan hukum agar tidak menimbulkan hubungan buruk antara advokat dan klien, kepada advokat agar lebih selektif dan benar-benar bertanggung jawab menangani kasus yang dihadapi, jika terjadi perselisihan kedua belah pihak agar diselesaikan secara musyawarah dan tidak langsung dibawa keranah hukum
Unified Modeling Language (UML) Model Untuk Pengembangan Sistem Informasi Akademik Berbasis Web
Information technology are two things that can not be separated at this time, it is seen from the process to obtain information that can be obtained quickly, precisely, and accurately supported by technological progress is increasingly sophisticated. Politeknik Harapan Bersama Tegal is one of the educational institutions that have a complete system in data processing, which requires all data to be well processed, stored neatly and easily traced. The purpose of this research is to develop academic information system at Politiknik Harapan Bersama Tegal by using Unified Modeling Language (UML) model as model development that made. The final result of this research is a web-based acadeic information system that can provide optimization of Service Plan study cards and students of Politeknik Harapan Bersama Tegal
KAJIAN STRUKTUR KAMUS MONOLINGUAL BAHASA INDONESIA SUATU TINJAUAN LEKSIKOGRAFI
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan struktur kamus monolingual bahasa Indonesia, jenis struktur kamus yang selalu ada pada setiap kamus monolingual bahasa Indonesia, dan mendeskripsikan karakter struktur kamus setiap kamus monolingual mololingual bahasa Indonesia. Sumber data penelitian ini adalah empat kamus bahasa Indonesia, yaitu Kamus Besar Bahasa Indonesia, Kamus Pelajar, Kamus Istilah, dan Kamus Ilmiah. Pengumpulan data dilakukan dengan membaca kamus. Instrumen yang digunakan adalah human instrumen. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis isi. Teknik ini digunakan untuk menemukan berbagai varian struktur kamus.
Penelitian ini menemukan tiga hal. Pertama, struktur kamus untuk setiap jenis kamus berbeda-beda. Dari empat jenis kamus yang diteliti, hanya satu yang memiliki struktur yang lengkap, yaitu KBBI. Kamus lain, yaitu kamus Pelajar, Kamus Istilah, dan Kamus Ilmiah hanya memiliki empat struktur. Kedua, struktur kamus yang pasti ada pada setiap kamus adalah struktur makro dan struktur mikro. Dua struktur ini merupakan struktur inti sehingga pasti ada pada setiap kamus. Ketiga, karakter struktur kamus bergantung pada jenis kamus.
FBS, 2007 (PEND. BHS & SASTRA INDONESIA
- …