14 research outputs found

    STUDY OF THE USAGE OF FERMENTED CHICKEN MANURE MEDIA ON MOINA sp. CULTURE

    Get PDF
    The study was conducted to determine the use of EM-4 (Effective Microorganism-4) probiotics on the fermentation of chicken manure as fertilizer on the population growth of Moina sp. This study used the RAL (Completely Randomized Design) method with 4 treatments 3 replicates. This research was conducted for one month from December 01- 31, 2022 at UPT Laboratorium Lahan Gambut Cooperation In Sustainable Managemant Of Tropical Peatland (LLG-CIMTROP), Jalan Hendrik Timang UPR Tanjung Nyaho Campus Palangka Raya, Central Kalimantan. Four treatments were treatment A with 100 g dry chicken manure without the probiotics, treatment B with 100 g dry chicken manure and 6 ml the probiotics solution, treatment C with 100 g dry chicken manure and 12 ml the probiotics solution, and treatment D with 100 g dry chicken manure and 18 ml the probiotics solution. The results obtained that the use of chicken manure fermented by 18 ml EM-4 probiotic solution provided the highest density of Moina sp. about 800 ind/l with 75.0%/day of the population specific growth rate. However, water quality during the study was still in the normal range for the cultivation of Moina sp

    MODEL CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) BERBASIS AGRIBISNIS PANGAN (STUDI KASUS DI PT. SMART WILAYAH KALIMANTAN TENGAH)

    Get PDF
    There is still a conflict of interest in land use, causing land used by farmers for food development to be included as HGU PT. SMART. The research aims to (1) find out the food development practices carried out by PT. SMART, (2) knowing the advantages and weaknesses of food development, (3) knowing the response of stakeholders to food development, (4) analyzing the formulation of CSR models for oil palm plantations based on food agribusiness. The results showed that agribusiness-based PET practices since planning, implementation, and marketing are entirely carried out by farmers. Farmers also individually and in groups conduct monitoring and evaluation, both on farming technicalities, group management, and the implementation of PET as a whole. The advantages and disadvantages of PET are the advantages of implementing PET PT. SMART mainly comes from the direct involvement of farmers in all work and management of farms, weaknesses in the implementation of PET PT. SMART consists of basic work of PET participants, difficulties in procuring saprodi after the crop starts to produce, the inability of farmers because while doing other work, productivity is quite low compared to pilot companies, management of farmer groups, and related government agencies have not been involved sustainably. Stakeholder response to PET practices has generally been good, but it is recognized that increasing the income of PET farmers is not accompanied by the ability of communities to manage their incomes. The formulation of the CSR model of PT. SMART based agribusiness food is (1) CSR of PT. SMART based on food agribusiness uses a model of partnering with other parties, namely partnering with farmers, government and universities, (2) empowering farmers in the CSR model of PT. SMART based on food agribusiness uses a collective farming group approach, while farming uses an integrated farming system.&nbsp

    PENGGUNAAN ENZIM PROTEASE PADA PAKAN BENIH IKAN GABUS (Channa striata)

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk untuk melihat pengaruh penambahan enzim protease dengan dosis yang berbeda dalam pakan terhadap pertumbuhan dan kelangsungan hidup benih ikan gabus (Channa striata), penelitian dilakukan selama 42 hari di Lab. Jurusan Perikanan dengan pengambilan sampling sebanyak 4 kali, sekali dalam dua minggu dengan mengukur berat bobot, panjang ikan, kualitas air dan survival rate ikan gabus (Channa Striata).  Hasil Penelitian ini menunjukkan hasil bahwa tingkat kelangsungan hidup benih ikan gabus tertinggi terdapat pada perlakuan B, yaitu pemberian enzim protease 3% dengan rata-rata 93% dan terendah pada perlakuan C dan kontrol (0%) dengan rata-rata 84%. Pertumbuhan panjang mutlak dan berat mutlak tertinggi terdapat pada perlakuan B, yaitu pemberian enzim protease 3% dengan rata-rata panjang 1,66 cm dan berat 1,44 gram dan terendah pada kontrol (0%) dengan rata-rata panjang 1,09 cm dan berat 1,01 gram. Hasil dari laju pertumbuhan spesifik benih ikan nila tertinggi terdapat pada perlakuan B, yaitu pemberian enzim protease 3% dengan rata- rata 1,52% dan terendah pada kontrol (0%) dengan rata-rata 0,85%. Tingkat efisiensi pakan terbaik pada pemberian enzim protease 3% yaitu 51,10% dan terendah pada kontrol yaitu 47,3%. Tingkat konversi pakan (FCR) terbaik pada pemberian enzim protease 3% yaitu 6,1

    PENGARUH KOMBINASI PAKAN BUATAN DAN IKAN RUCAH TERHADAP PERKEMBANGAN GONAD CALON INDUK IKAN GABUS BETINA (Channa striata) DI KOLAM TANAH LAHAN GAMBUT

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh kombinasi pakan buatan dan ikan rucah terhadap perkembangan gonad ikan gabus betina berdasarkan hasil analisis terhadap gonado somatik indeks (GSI), diameter telur, dan tingkat kematangan gonad (TKG) yang dipelihara didalam hapa. Rancangan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap dengan 3 perlakuan dan 3 ulangan berdasarkan sampling. Hasil penelitian menunjukkan pemberian kombinasi pakan buatan 50% dan ikan rucah 50% dapat meningkatkan perkembangan gonado somatik indeks, diameter telur, dan dapat meningkatkan tingkat kematangan gonad induk ikan gabus betin

    PADAT TEBAR YANG BERBEDA BENIH IKAN LELE DUMBO (Clarias gariepinus) DENGAN MEDIA BIOFLOK BUDIDAYA IKAN DALAM EMBER (BUDIKDAMBER)

    Get PDF
    Upaya peningkatan produksi ikan Lele tersebut dapat dilakukan dengan cara budidaya intensif, yakni dengan padat penebaran tinggi, Teknologi bioflok merupakan salah satu alternatif dalam mengatasi masalah kualitas air dalam akuakultur, aplikasi teknologi bioflok berperan dalam perbaikan kualitas air, peningkatan biosekuriti, peningkatan produktivitas, peningkatan efisiensi pakan serta penurunan biaya produksi melalui penurunan biaya pakan. Selain teknologi bioflok, inovasi teknologi budikdamber diharapkan mampu memberikan soslusi untuk budidaya dilahan sempit. Penelitian ini bertujuan untu mengetahui padat penebran berbeda benih ikan Lele Dumbo (Clarias garieinus) budidaya dalam ember (BUDIKDAMBER). Rancangan penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 3 perlakuan dan 3 ulangan meliputi perlakuan A (3 ekor/l), perlakuan B ( 4 ekor/l), perlakuan C (5 ekor/l). Parameter pengamatan selama pemeliharaan ini yaitu, pertumbuhan berat mutlak, pertumbuhan panjang mutlak , laju pertumbuhan relatif, Survival rate, Food convetion ratio, Padatan flok, dan pengukuran kualitas air sebagai penunjang hasil penelitian ini yaitu suhu (ºC), derajat keasaman (pH), DO, CO2, TAN. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa padat penebaran yang berbeda pada benih ikan Lele Dumbo yaitu perlakuan A (3 ekor/l) dengan hasil survival rate namun tidak mempengaruhi pada pertumbuhan bobot mutlak, panjang mutlak, laju pertumbuhan relatif

    PENGARUH PEMBERIAN PAKAN MAGGOT BASAH DAN MAGGOT KERING TERHADAP PERTUMBUHAN BENIH IKAN GABUS (Channa striata)

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah pemberian pakan maggot basah dan maggot kering berpengaruh terhadap pertumbuhan benih Ikan Gabus (Channa striata). Selain itu, juga untuk mengetahui perlakuan mana yang paling baik pengaruhnya terhadap pertumbuhan benih Ikan Gabus (Channa striata). Metode yang digunakan adalah metode eksperimen dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 3 perlakuan dan 3 ulangan. Perlakuan yang digunakan adalah A (pakan maggot basah 100%), B (pakan maggot basah 50% dan maggot kering 50%), dan C (pakan maggot kering 100%). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemeberian pakan maggot basah dan maggot kering berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan panjang dan berat benih Ikan Gabus (Channa striata), tetapi tidak berpengaruh nyata terhadap tingkat kelangsungan hidup benih Ikan Gabus (Channa striata). Dengan perlakuan terbaik terdapat pada perlakuan B dengan hasil pertumbuhan panjang sebesar 3,93 cm, pertumbuhan berat sebesar 4,03 g, tingkat kelangsungan hidup sebesar 93,33%, serta konversi pakan (FCR) sebesar 1,22

    PENGARUH PENAMBAHAN TEPUNG BIJI PEPAYA(Carica papaya L.) DAN PROBIOTIK EM4 (Effective Microorganism-4) DALAM PAKAN TERHADAP PERTUMBUHAN BENIH IKAN NILA (Oreochromis niloticus)

    Get PDF
    Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh pemberian tepung biji pepaya (Carica papaya L,) dan Probiotik EM4 (Effective Microorganism-4) dalam Pakan Terhadap Pertumbuhan Benih Ikan nila (Oreochromis niloticus). Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 3 ulangan. Penelitian dilaksanakan Selama 42 hari di Laboratorium Jurusan Perikanan, Fakultas Pertanian, Universitas Palagka Raya (UPR), Kalimantan Tengah. Hasil penelitian menunjukan bahwa penambahan tepung biji pepaya dan Probiotik EM4 terhadap pertumbuhan benih ikan nila terdapat perbedaan yang nyata. Perlakuan D dengan kombinasi tepung biji pepaya sebanyak 5 g/kg pakan dan Probiotik EM4 sebanyak 20 ml/kg pakan merupakan perlakuan terbaik untuk pertumbuhan berat mutlak dan panjang mutlak benih ikan nila dibandingkan dengan perlakuan yang lainnya

    EFEKTIVITAS LAMA PERENDAMAN TELUR IKAN LELE SANGKURIANG (Clarias gariepinus) YANG TERBUAHI PADA EKSTRAK DAUN PEPAYA TERHADAP DAYA TETAS TELUR

    Get PDF
    Enzim papain yang terdapat pada ekstrak daun pepaya dapat mengurai protein pada lapisan lendir telur ikan dan berfungsi mencegah tumbuhnya suatu penyakit atau jamur yang dapat menyebabkan rendahnya daya tetas telur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas lama perendaman telur ikan lele sangkuriang (Clarias gariepinus) yang terbuahi pada ekstrak daun pepaya terhadap daya tetas telur. Penelitian ini dilaksanakan di Balai Perikanan Budidaya Air Tawar (BPBAT) Mandiangin Kalimantan Selatan pada tanggal 14-21 Februari 2023. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap dengan 4 perlakuan dan 3 ulangan. Perlakuan A (Lama perendaman selama 5 menit/ 4000 ppm), Perlakuan B (Lama perendaman selama 10 menit/ 4000 ppm), Perlakuan C (Lama perendaman selama 15 menit/ 4000 ppm), dan Perlakuan D (Kontrol atau tanpa dilakukan perendaman dengan larutan daun pepaya). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perlakuan C memperoleh hasil terbaik dengan rata-rata waktu perkembangan embriogenesis pada fase blastula yaitu 0,7 jam, pada fase gastrula yaitu 1,5 jam, persentase daya tetas telur mencapai 86,3%, persentase abnormalitas pro-larva sebesar 0%, persentase kelangsungan hidup sebesar 92,3%. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa lama perendaman telur ikan Lele Sangkuriang yang terbuahi berpengaruh nyata terhadap daya tetas telur

    PREVALENSI, INTENSITAS DAN DOMINASI PARASIT PADA IKAN BAUNG (Mystus nemurus) YANG DI PELIHARA DALAM KARAMBA DI KELURAHAN PAHANDUT SEBERANG KOTA PALANGKA RAYA

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahun jenis parasit yang menginfeksi ikan baung serta mengetahui tingkat prevalensi, intensitas dan dominasi parasit pada ikan baung dalam karamba di kelurahan Pahandut Sebrang Kota Palangka Raya. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif. Pengambilan sampel dilakukan pada 3 stasiun yaitu stasiun I di bagian hulu, stasiun II bagian tengah dan stasiun III bagian hilir, sampel ikan Baung sejumlah 30 ekor  dimana 10 ekor pada stasiun I, 10 ekor pada stasiun II dan 10 ekor pada stasiun III  diambil dari dalam karamba di kelurahan Pahandut Seberang Kota Palangka Raya dan pemeriksaan parasit dilakukan di Balai Stasiun Karantina Ikan Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan Palangka Raya. Hasil pemeriksaan ektoparasit ditemukan 1 jenis ektoparasit yaitu Dactylogyrus sp dengan organ target insang dimana pada stasiun I jumlah parasit 6 ekor, stasiun II 8 ekor dan stasiun III 16 ekor. Nilai prevalensi paling tinggi ditemukan pada Stasiun III sebesar 20% dengan krtiteria infeksi sering dan yang paling rendah prevalensinya pada stasiun I dan II sebesar 10% dan nilai Intensitas paling tinggi ditemukan pada Stasiun II dan III sebesar 6 Ind/ekor dengan krtiteria infeksi sedang dan paling rendah pada stasun I. Hasil pemeriksaan endoparasit pada ikan baung tidak ditemukan endoparasit sehingga nilai prevalensi 0%, intensitas 0% dan dominasi 0%. Hasil pengukuran kualitas air yaitu suhu, kecerahan, kedalaman, TDS, pH dan DO pada stasiun I, II dan III masih dalam keadaan optimal untuk budidaya ikan baung.&nbsp

    PERAN SERTA MAHASISWA KKN-T UNIVERSITAS PALANGKA RAYA DALAM PEMENUHAN SYARAT SERTIFIKASI RSPO UNTUK PETANI SAWIT BERKELANJUTAN DI DESA KARANG TUNGGAL TAHUN 2022

    Get PDF
    Kabupaten Kotawaringin Timur adalah salah satu kabupaten di Provinsi Kalimantan Tengah. Ibu Kota Kabupaten ini terletak di Sampit. Kabupaten ini memiliki luas wilayah 16.496 km2 dan berpenduduk kurang lebih sebanyak 373.842 jiwa pada tahun 2010 dan bertambah menjadi 428.895 jiwa pada tahun 2021. Desa Karang Tunggal merupakan desa yang ditopang oleh sebagian besar (hampir 90%) masyarakatnya dengan budidaya tanaman kelapa sawit. Pada masa sebelumnya, umumnya tanaman perkebunan yang diusahakan adalah tanaman karet, dan pada sebagian lahan masyarakat masih mengusahakannya. Selain itu turut diusahakan beragam tanaman pertanian semusim yang umumnya berupa jagung, kacang tanah, dan aneka ragam sayuran. Berdasarkan Buku Profil Desa Karang Tunggal, tercantum beberapa kesenjangan yang terjadi di Desa Karang Tunggal, yaitu meliputi masalah kesehatan, pendidikan, jaringan infrastruktur jalan, jaringan infrastruktur pertanian, dan sanitasi lingkungan. Beberapa waktu lalu akibat adanya pandemi Covid-19 harga kelapa sawit sempat terjun bebas menjadi sekitar Rp 750/kg, hal ini tentu membuat masyarakat Desa Karang Tunggal yang bermata pencaharian sebagai petani mengalami keresahan karena sumber pendapatan utama mereka terganggu akibat adanya pandemi covid-19. Dampak negatif pembangunan perkebunan kelapa sawit yang tidak berkelanjutan telah digunakan sebagai bahan kampanye menentang pembangunan industri kelapa sawit di dalam dan di luar negeri. Kampanye ini mengakibatkan pembeli minyak kelapa sawit di negara-negara Eropa dan Amerika Serikat mulai menuntut agar setiap barang yang mengandung minyak kelapa sawit harus minyak sawit yang berasal dari perkebunan kelapa sawit yang lestari. Metode yang kami gunakan untuk mereduksi masalah saat KKN di Desa Karang Tunggal ialah metode Participatory Action Research (PAR). Demi menjaga kualitas dan komuditi yang ada di Desa Karang Tunggal yaitu kelapa sawit, kelompok kami dan pemerintah Desa Karang Tunggal bersinergi untuk melakukan percepatan sertifikasi RSPO (Roundtable on Sustainable Palm Oil), melakukan kegiatan-kegiatan yang dapat menambah skor kredit sertifikasi dan pemenuhan berkas administrasi secara tepat dan cerma
    corecore