1,715 research outputs found

    Pentingnya Membangun Karakter Sejak Usia Dini Agar Berdaya Saing Global

    Full text link
    Tantangan dunia pendidikan di eraglobalisasi ini sedemikian kompleks. Dunia semakin mengecil seperti kampung k"ecil. Batas an tar negara tidak lagi diukur oleh jarak dan waktu. Semua yang terjadi di dunia ini real-time dapat dengan mudah diakses oleh siapa saja, saat itu juga, dan di mana pun dia berada. Siapa yang memiliki informasi dia akan menjadi trend-setter. Siapa yang kuat dia akan menghegemoni, memonopoli, dan mengeksploitasi. Suka-tidak suka Kenyataan ini telah terjadi. Namun demikian bangsa-bangsa yang kuat dan berkarakter adalah ban gsa yang paling diuntungkan oleh era ini. Mereka dengan mudah melakukan ekspansi ke negara lain dengan \u27tanpa adanya perlawanan\u27 yang berarti. Bangsa-bangsa berkembang dan terbelakang tidak mampu berkompetisi dengan mereka. Tidak terkecuali bangsa kita. Tahun 2010, tepatnya pada acara peringatan Hari Pendidikan Nasional menjadi momentum penting dicanangkannya pendidikan karakter guna membangun ban gsa ini agar bangkit dan berdiri setara dengan bangsa-bangsa maju. Kalau melihat sejarah negara-negara maju, mereka membangun karakter tidaklah secara instan dan hanya melalui regulasi sernata. Tetapi mereka menanamkan nilai-nilai virtue tertentu pada diri pribadi yang kemudian melahirkan kesadaran sosial. Apa yang secara pengetahuan itu dinilai baik (moral knowing), akan diterima sebagai belief (keyakinan) dan menjadi perilaku yang mesti dipatuhi. Dan itulah karakter, sesuatu yang masih mahal di negeri ini. Melalui pendidikan-lah harapan itu masih mungkin untuk diwujudkan

    Resolusi Kerancuan Perkiraan Luas Dan Laju Deforestasi Hutan Mangrove Di Indonesia

    Full text link

    School Management of SD Mutual (Muhammadiyah Satu Alternatif) of Magelang

    Get PDF
    This paper has three aims. Firstly, it describes the characteristic of the management of educational personnel at SD Mutual (Muhammadiyah Satu Alternatif) in Magelang. Secondly, it elaborates the characteristic of the management of facilities and infrastructure in SD Mutual (Muhammadiyah Satu Alternatif) of Magelang. And thirdly, this paper intends to the characteristic of learning at SD Mutual (Muhammadiyah Satu Alternatif) of Magelang. It is a qualitative research with ethnography design. The study was limited to the Management of Mutual (Muhammadiyah Satu Alternatif) in Magelang. The main data obtained from informants such as principal, teacher and other support facilities. The method of collecting data by observation, in-depth interview, and documentation methods. Data analysis in this study is an Interactive Model of Analysis. The data validity of this study uses credibility, transferability, dependability, and confirmability test. After analyzing data, the writer gets three findings. The first finding is the characteristics of the management of education personnel at SD Mutual in Magelang has many things that become its characteristic. One of it is the school’s effort of improving the quality of SD Mutual Magelang. The effort is an effort to improve the professionalism of education personnel by using training and workshop. The second finding shows the characteristics of the management of facilities and infrastructure have a major impact on improving the quality of education at SD Mutual in Magelang, so that the management of facilities and infrastructure carried out together with all school citizens under the controlling of vice principal of infrastructure and facilities affair and the principal. And the third finding shows that the characteristics of the management of learning is the third factor of improving the quality of learning and education that is done by education personnel of SD Mutual Magelang. It is due to this school applies a PAIKEM GEMBROT method, therefore it can create a qualified learning condition to produce graduates that have a high competence

    Kaji Eksperimen Kekuatan Tarik Produk-produk Berbahan Plastik Daur Ulang

    Full text link
    Penelitian ini bertujuan untuk mengindetifikasi kekuatan dan regangan plastik yang dapat didaur ulang seperti PET, HDPE, PP, dan LDPE, maka untuk mencapai tujuan itu perlu melakukan : observasi beberapa produk plastik yang ada di pasaran, mengelompokkan jenis plastik yang dapat didaur ulang agar dapat dicetak kembali, kemudian dirajang masing-masing jenis plastik tersebut menjadi serpihan agar dapat dilebur dan dicetak menjadi sampel uji tarik, dan yang terakhir melakukan pengujian tarik sampel plastik tersebut supaya dapat diketahui besarnya kekuatan dan regangan tariknya. Berdasarkan pengujian tarik sampel plastik non daur ulang (NDU) menghasilkan kekuatan atau tegangan tarik PET=62,48N/mm2, HDPE=21,73 N/mm2, PP=13,89 N/mm2,dan LDPE=10,05 N/mm2 dan regangan tarik NDU PET=19%, HDPE=4,5%, PP=21,75%,,dan LDPE=86%. Untuk pengujian tarik plastik daur ulang (DU) menghasilkan tegangan tarik PET turun 63%, HDPE turun 35%, PP turun12%, LDPE naik 44% terhadap tegangan tarik plastik NDU. Sedang regangan tarik plastik daur ulang (DU) semua mengalami penurunan terhadap NDU masing-masing PET turun 61%, HDPE turun 14%, PP turun24%, dan LDPE turun 66%

    Konsep Edutaiment dalam Pembelajaran di Tingkat SD/MI (Antisipasi Keterkejutan Mental Anak pada Masa Transisi dari TK/RA ke SD/MI)

    Full text link
    Anak-anak SD/MI pada masa-masa awal kebanyakan mengalami keterkejutan mental dan intelektual. Sebab, ketika mereka duduk di bangku TK, mereka belajar dengan bermain, bernyanyi, dan bercerita. Tetapi, ketika mereka masuk SD, harus meninggalkan pola pembelajaran di TK/RA dan diganti dengan pembelajaran berbasis logika. Atas dasar ini, diperlukan konsep pembelajaran yang dapat menghubungkan antara TK/RA ke SD/MI sehingga keterkejutan mental dan intelektual anak didik dapat diantisipasi. Dalam hal ini, konsep pembelajaran berbasis edutainment yakni pembelajaran yang memasukkan nuansa-nuansa entertaint, tetapi tidak mengurangi nilai-nilai edukatif yang diajarkan bisa digunakan

    Deforestation in Bukit Barisan Selatan National Park, Sumatra, Indonesia

    Full text link
    Deforestasi di Taman Nasional Bukit Barisan Selatan, Sumatra, Indonesia. Studi ini menerangkan deforestasi dan penyebabnya di Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS) yang merupakan habitat bagi berbagai satwa liar yang terancam punah. Penelitian ini menghubungkan metode penginderaan jauh dengan metode wawancara untuk memperkirakan laju deforestasi dan mengetahui penyebab deforestasi. Hasil wawancara menunjukan bahwa penggundulan hutan di TNBBS di mulai sejak tahun 1960an, lebih awal dari perkiraan sebelumnya.Hasil tersebut di perkuat oleh hasil analisa citra-satelit yang menunjukan bahwa sebelum 1972 tutupan hutan seluas 46.100 ha atau sekitar 13% dari luas hutan di TNBBS telah hilang. Ratarata laju deforestasi sejak 1972 hingga 2006 adalah 0,64% per tahun. Hanya sekitar 67.225 hahutan yang tersisa pada 2006 dari 310.670 ha hutan pada tahun 1972, atau sekitar 22% tutupan hutan telah hilang sejak 1972 hingga 2006. Laju deforestasi di TNBBS paling tinggi di hutan perbukitan (9.01 km2/tahun), kemudian hutan dataran rendah (7.55 km2/tahun), and hutanpegunungan (3.43 km2/tahun). Deforestasi tertinggi terjadi pada dekade pertama (1972-1985), setiap tahunnya seluas 28 km2 hutan di babat habis, kemudian pada dekade berikutnya (1986-1996) deforestasi hanya 15 km2/tahun, namun pada dekade terakhir deforestasi meningkat kembali(21 km2/tahun). Pelaku yang secara fisik membabat hutan di TNBBS adalah petani yang tinggal di dalam dan di sekitar hutan. Meskipun demikian, yang menjadi penyebab terpenting deforestasidi TNBBS adalah penyebab tidak langsung seperti illegal logging, Hak Pengusahaan Hutan, tingginya harga kopi, lemahnya penegakan hukum, dan situasi sosial-ekonomi di tingkat lokal dan nasional. Faktor-faktor tersebut merupakan faktor external yang mendorong petani untukmembuka hutan di TNBBS atau memperluas lahan garapannya
    corecore