15 research outputs found
Prospek Produksi Bioetanol dari Limbah Pertanian dan Sampah Organik
Abstrak Bioetanol merupakan salah satu bioenergi yang digunakan sebagai substitusi bensin dan bersifat ramah lingkungan. Bahan baku bioetanol yang bersumber dari tanaman budidaya membutuhkan biaya tinggi dan bersaing dengan penyediaan pangan. Limbah pertanian dan sampah organik mempunyai kandungan kimia yang potensial digunakan sebagai bahan baku alternatif pembuatan bioetanol. Tujuan dari kajian ini adalah menentukan potensi limbah pertanian dan sampah organik sebagai bahan baku bioetanol di Indonesia, mengidentifikasi jenis teknologi proses produksi bioetanol yang dapat dikembangkan, serta menentukan dampak pengembangan produksi bioetanol tersebut terhadap lingkungan, sosial ekonomi dan keberlanjutannya. Metode penelitian yang dilakukan meliputi pengumpulan data jumlah limbah pertanian dan sampah organik, penghitungan potensi bietanol yang dapat diproduksi dan analisis sesuai hasil kajian pustaka. Potensi limbah pertanian dan sampah organik di Indonesia pada tahun 2015 cukup tinggi yaitu 156.892.752,7 ton dan 1.035.889,2 ton serta dapat dikonversi menjadi bioetanol sebanyak 11.880.641,29 kiloliter dan 72.511,2 kiloliter. Teknologi proses pengolahan limbah pertanian dan sampah organik menjadi bioetanol dapat dilakukan secara Separate Hydrolysis and Fermentation (SHF), Simultaneous Saccharification Fermentation (SSF) dan Consolidated BioProcessing (CBP). Konsep keberlanjutan pengem-bangan bioetanol dari limbah pertanian dan sampah organik dituangkan dalam causal loop diagram dan memberikan dampak positif terhadap lingkungan, sosial dan ekonomi.Kata kunci: bioetanol, limbah pertanian, sampah organik Abstract Bioethanol is environmentally friendly bioenergy used as a gasoline substitute. Bioethanol raw materials sourced from cultivated plants require high cost and compete with the provision of food. Agricultural waste and organic waste have potential chemical content used as alternative feedstock for bioethanol production. The objective of this study is to determine the potential of agricultural and organic waste as a raw material for bioethanol in Indonesia, to identify the types of bioethanol production process technologies that can be developed, and to determine the impact of bioethanol production development on the environment, socio-economic and sustainability. The research methods include collecting data on the amount of agricultural and organic waste, calculating bioethanol producing potential and analysis according to the results of a literature review. The potential of agricultural waste and organic waste in Indonesia in 2015 is quite high at 156,892,752,7 tons and 1,035,889.2 tons and can be converted into bioethanol as much as 11,880,641.29 kiloliters and 72,511.2 kiloliters. Separate Hydrolysis and Fermentation (SHF), Simultaneous Saccharification Fermentation (SSF) and Consolidated BioProcessing (CBP) are some of the technology that turns waste and organic waste into bioethanol. The concept of sustainable development of bio-ethanol from agricultural waste and organic waste is poured into causal loop diagrams and has a positive impact on the environment, social and economic.Keywords: agricultural waste, bioethanol, organic waste
Upaya Pengadaan Air Bersih Bagi Kelompok Usaha Bersama Nelayan Pantai Boom Di Kelurahan Kepatihan Kabupaten Banyuwangi
Air minum merupakan kebutuhan pokok manusia. Secara ideal penyediaan air minum yang memenuhi syarat hendaknya menjamin kualitas, kuantitas serta kontinuitas. Kelompok Usaha Bersama (KUB) nelayan pantai boom yang terletak di kelurahan kepatihan kabupaten Banyuwangi berada dalam kesulitan pemenuhan air bersih. Kegiatan yang dilakukan pada program pengabdian masyarakat ini adalah memberikan solusi untuk pengadaan air bersih dengan menggunakan alat desalinasi air laut menjadi air tawar. Alat desalinasi ini merupakan alat yang sederhana dan ramah lingkungan karena menggunakan tenaga matahari sehingga sesuai untuk diterapkan pada masyarakat. Hasil pengujian yang telah dilakukan menggunakan air laut sebanyak 10 liter didapatkan hasil distilat kurang lebih 300 mL air tawar. Hasil uji kualitas air yang dilakukan menyatakan bahwa air distilat yang dihasilkan layak dikatakan sebagai air bersih berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan No. 416 tahun 1990 tentang persyaratan kualitas air bersih.Air minum merupakan kebutuhan pokok manusia. Secara ideal penyediaan air minum yang memenuhi syarat hendaknya menjamin kualitas, kuantitas serta kontinuitas. Kelompok Usaha Bersama (KUB) nelayan pantai boom yang terletak di kelurahan kepatihan kabupaten Banyuwangi berada dalam kesulitan pemenuhan air bersih. Kegiatan yang dilakukan pada program pengabdian masyarakat ini adalah memberikan solusi untuk pengadaan air bersih dengan menggunakan alat desalinasi air laut menjadi air tawar. Alat desalinasi ini merupakan alat yang sederhana dan ramah lingkungan karena menggunakan tenaga matahari sehingga sesuai untuk diterapkan pada masyarakat. Hasil pengujian yang telah dilakukan menggunakan air laut sebanyak 10 liter didapatkan hasil distilat kurang lebih 300 mL air tawar. Hasil uji kualitas air yang dilakukan menyatakan bahwa air distilat yang dihasilkan layak dikatakan sebagai air bersih berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan No. 416 tahun 1990 tentang persyaratan kualitas air bersih
Perancangan dan Implementasi Sensor MQ3 dan Sensor TGS2620 Berbasis Mikrokontroler Penunjang Alat Pemurnian Bioetanol
Measurement alcohol content in bioethanol purification process is a final process that requires a much sample and long measurement time. In purification bioethanol laboratory-scale the process result is not much. Therefore difficult to measure the alcohol content of its quickly and accurately. With these constraint detection content of alcohol from bioethanol purification process do using gas sensor. There are two types of alcohol sensors that be used, TGS 2620 sensor and MQ3 sensor. This research did a comparison of the two types of sensors are based on accuracy and reliability.In the alcohol sensor resistance value is influenced by alcohol content evaporates in the air. In the reading levels of bioethanol is done in accordance with the timing of sensing one time purification process bioethanol about 2 hours. The result depant on humadity and room temperature.  Keywords— kinerja sensor alkohol, pengukuran kadar bioetanol, pemurnian bioetanol, sensor alkohol
Kinerja Internal Reboiler Tipe Vertical Tubular Baffle pada Proses Distilasi Etanol secara Batch
The performance of ethanol distillation is determined by the type of reboiler used in the distillation column. This study aims to determine the effect of differences in diameter and height of internal reboiler tubes, as well as feed content on ethanol distillate concentration and distillation yield. The research was conducted on a batch ethanol distillation process using a rectified distillation device with an internal vertical tubular baffle reboiler using different diameters and tube height, namely 1.5, 1, and 0.5 inches of diameter, and 8, 6, and 4 cm of tube heights. Materials or feeds in this study were ethanol solutions with levels of 10%, 20%, and 30% v/v. The results showed that the highest ethanol distillate content of 97.17% v/v (average) was achieved in the distillation process using an internal reboiler with a diameter of 0.5”, a tube height of 8 cm, and a feed content of 10%. Geometry affected the heat transfer process in the internal reboiler of a distillation device so that it affected the distillation results.Keywords: distillation; ethanol; internal reboiler: performanceA B S T R A KKinerja alat distilasi etanol ditentukan oleh jenis reboiler yang digunakan pada kolom distilasi. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan pengaruh perbedaan diameter dan tinggi tabung internal reboiler, serta kadar umpan terhadap kadar etanol distilat dan rendemen distilasi. Penelitian dilakukan pada proses distilasi etanol secara batch menggunakan alat distilasi rektifikasi dengan internal reboiler jenis Vertical Tubular Baffle yang berbeda ukuran diameter dan tinggi tabungnya, yaitu diameter 1,5, 1 dan 0,5 inci, serta tinggi tabung 8, 6 dan 4 cm. Bahan atau umpan pada penelitian ini adalah larutan etanol berkadar 10%, 20% dan 30% v/v. Hasil penelitian didapatkan kadar etanol distilat yang paling tinggi dengan kadar rata-rata 97,17% v/v dicapai pada proses distilasi dengan internal reboiler berukuran diameter 0,5 inci, dan tinggi tabung 8 cm dan kadar umpan 10%. Geometri berpengaruh pada proses perpindahan panas di dalam internal reboiler suatu alat distilasi sehingga berpengaruh terhadap hasil distilasi.Kata kunci: distilasi; etanol; internal reboiler; kinerj
Pemurnian Bioetanol dengan Distilasi Rektifikasi Tipe ‘Sieve Tray’ untuk Menghasilkan FGE (Fuel Grade Etanol)
Bioethanol can be used as a substitution of fosil fuel as a fuel stove or motor vehicle. In the ordinary distillation bioethanol production process is only able to produce 50-70% of ethanol which can only be used to fuel stove. To obtain high-grade bioethanol, a multilevel distillation process is required. One of the distillation methods to purify bioethanol is rectification distillation. The purpose of this research is to design a sieve tray type rectifier distillation apparatus that used to increase the bioethanol content. The results showed that the device can increase the ethanol content from 37% to 90%
Studi Penggunaan Plat Elektroda Netral Stainless Steel 316 dan Aluminium Terhadap Performa Generator HHO Dry Cell
Abstrak. Generator HHO merupakan alat yang menggunakan prinsip elektrolisis air untuk memisahkan unsur-unsur kandungan air murni (H2O) menjadi Gas HHO, dalam upaya peningkatan performanya tentu dibutuhkan bahan konduktor yang memiliki sifat kelistrikan baik. Penambahan plat elektroda netral ialah bertujuan untuk meningkatkan performa elektroliser dan mengatasi berbagai macam permasalahan yang terjadi pada saat proses elektrolisis air bekerja. Penelitian ini menunjukkan bahwa plat elektroda netral aluminium mampu meningkatkan nilai performanya sedangkan untuk plat SS 316 mampu meminamalisir persentase losses energy. Larutan AMDK murni terbukti mampu meningkatkan produktivitas gas dibandingkan dengan larutan aquades murni, tetapi kelemahan dari larutan AMDK yaitu mudahnya terbentuk gel-gel, sehingga menghambat pergerakan elektron dan laju aliran produksi. Karateristik sifat bahan sangat berpengaruh terhadap pencapaian kinerja Generator HHO karena tidak semua jenis plat elektroda netral mampu meningkatkan performanya. Sifat-sifat kelistrikkan bahan yang sangat berpengaruh ialah sifat keelektronegatifan atau potesial elektroda dan koefisien nilai muai dari suatu bahan konduktor. Usage Study Neutral Electrode Plate Stainless Steel 316 and Aluminium of Performance Generator HHO Dry Cell TypeAbstract. Generator is a tool that use principle of water electrolysis to separated the element of pure water conscience (H2O) be HHO gas, in effort to increase the perform of HHO Generator is needed a conductor ingredients which has a good electricity character the direction of addition neutral electrode plate is to increase the electrolyzer perform and to overcome every problem that happen when the water electrolisys process is going. This research shows that neutral electrode aluminium plate can increase the performance value and the SS 316 plate can minimize the percentage of losses energy. The pure AMDK solution proofs that can increase the gas productivity than the pure aquadest solution, but the weakness of AMDK solution can to form gel easily, which cause the electrons movement and the flowrate production are blocked. The characteristic of water usage is influence to HHO Generator work maximum value, because for every type of netral electrode plate can’t increase the performance of generator. The electricity characteristic of material that every influence is the electronegatifity character or electrode potential and the expansion coefficient from the conductor materials
PRODUKSI BIODIESEL DARI MINYAK JELANTAH MENGGUNAKAN KATALIS HETEROGEN CANGKANG BEKICOT (ACHATINA FULICA) DENGAN METODE PENCUCIAN DRY WASHING
Biodiesel is an alternative fuel from renewable sources with the composition of fatty acids from vegetable oils or animal oils. Biodiesel production from used cooking oil was counducted to determine the effect of basa heterogen catalyst of snail shell that used on a transesterification reaction with dry washing method for the yield and quality of biodiesel based on the quality standard of Biodiesel according to SNI No. 04 – 7182-2006. The study was designed using Rancang Acak Lengkap (RAL) with two factors, the concentration of catalyst (K): (6, 7 and 8%) and the concentration of magnesium silicate (M): (1 and 1.5%). The parameters analyzed include biodiesel yield, viscosity, density, acid number, flash point, cloud point , water content and heat value. The results showed that the highest yield of 63% was obtained from treatment of the catalyst concentration 6% and magnesium silicate 1% with the quality of biodiesel: viscosity of 5.692 mm2 / s, density of 867.8 kg / m3, the number of acid 0.605 Mg-KOH/Kg, a flash point of 160 oC, 12 oC cloud point, the water content of 0.08% and a heat value of 41.379 MJ / Kg.
Keywords : Biodiesel, Catalyst Heterogenous, Snail Shell, Dry Washin
Aplikasi Kontrol PI (Proportional Integral) pada Katup Ekspansi Mesin Pendingin
Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan proses perancangan dan pembuatan kontrol katup ekspansi otomatis dengan menggunakan sistem kontrol PI, untuk melakukan proses pengontrolan temperatur ruang evaporator agar didapatkan hasil pembekuan yang lebih optimal. Sensor temperatur LM35 digunakan dalam penelitian ini untuk melakukan pembacaan temperatur pada ruang evaporator, yang mana dari hasil pembacaan sensor tersebut digunakan sebagai sinyal masukan untuk sistem kontrol PI. Berdasarkan hasil pengujian sensor LM35 mempunyai sensitivitas pembacaan sebesar 0,009335 V/oC. Unjuk kerja sistem kontrol PI pada penelitian ini didapatkan respon yang baik pada nilai Kp = 20 dan Ki = 10, dimana dengan nilai berikut untuk mencapai temperatur set point waktu yang dibutuhkan selama 251 detik dengan nilai maximum overshoot lebih rendah yaitu -2,4 oC. Hasil pendinginan yang didapatkan pada penelitian ini dengan menggunakan sistem kontrol katup ekspansi otomatis didapat proses pendinginan yang lebih cepat dan energi yang dibutuhkan jauh lebih hemat yaitu sebesar 0,265 kWh. The Application of A Control PI (Proportional Integral) on Expansion Valves Refrigeration Machine Abstract. This research aim to do design process and making control valve expansion automatic by using control system PI, which then applied on refrigerator plates touch to perform the process of control freezing temperatures. Censor temperature LM35 used in this research to do reading the temperature at evaporator room, of results reading sensors is used as input signal to control system PI. Based on the test result of testing censor LM35 have the sensitivity reading of almost accordance with the datav sheet is as much as 0,009335 V/oC. Were control sistem works PI the research this obtained response good to value center Kp = 20 and Ki =10. In which value, to reach set temperature point , the time it takes 251 seconds by value maximum overshoot point lower then -2.4°C. The result of this research shows that using, control system valve expansion automatic obtained the process of cooling faster and the energy needed is more efficient, is a much as 0.265 kWh
SINTESIS BIODIESEL DARI MINYAK KESAMBI (Schleichera Oleosa L.) MENGGUNAKAN KATALIS BASA HETEROGEN DARI LIMBAH KARBIT
Biodiesel is a kind of alternative fuels to replace fossil fuels as form as diesel can be obtain through out transesterification process of vagetable oils and methanol with catalyst. One of all vegetables oil that able to use as biodiesel’s material is kesambi seeds oil. The objective of this study is to determine the number of calcium carbide residual catalyst effect to the number of biodiesel’s production. Biodiesel produce by esterification-esterification-transesterification (EET) method. Esterification process using methanol amount of 20% w/v, sulfuric acid is 5% w/v, while the reactive temperature is 60oC and stirring duration about 60 minutes. Transesterification process using methanol amount of 75% w/v while the reactive temperature is 60oC, stirring duration is 120 minutes and calcium carbide residue will be variated to 2,3,4,5 and 6% w/v. The highest biodiesel’s production in amount of 51.4% is achieved by 6% catalyst number. While the lowest number in amount of 34.32% is achieved by 2% catalyst number. R2 number is about 93% which positive correlation slope number reached 475,7x according to correlation between calcium carbide catalyst number and biodiesel’s production number. Therefore it has more and more catalyst calcium carbide residue used will obtain the greater biodiesel yield.
Keywords: : Biodiesel, Kesambi seeds oil, Calcium Carbide Residue,Esterification,Transesterificatio