67 research outputs found

    CD PEMBELAJARAN TEMATIK UNTUK SEKOLAH DASAR KELAS 1 SEMESTER 1 BERTEMA KELUARGA BERBASIS ADOBE FLASH

    Get PDF
    ABSTRACT Education is one of the means which is forming a human to experience a progress. In addition, world of education can be developed rapidly through the development curriculum and technology. To support the development and progress in the world of education it is required to make a new method which makes easily for students and teachers in the teaching and learning processes, typically to create interactive learning CD. The development of interactive learning CD has been used Waterfall method. This method uses some gradually process beginning from analysis, design, development and testing. Learning CD has been made based on curriculum of KTSP 2006 and used adobe flash as the software. In this research produced Family Thematic Learning CD contains the course material, exercise in the form of game and evaluation. Keywords: Multimedia, Interactive Learning CD, Adobe Flas

    Meningkatkan Motivasi Belajar Pendidikan Bimbingan Konseling Pada Kompetensi Dasar Memahami Perkembangan Biologis Dan Psikologisnya Melalui Teknik Learning Outcomes Siswa Kelas VII-D Semester Genap Di SMP Negeri 1 Karangrejo, Kabupaten Magetan Tahun Pelaj

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan motivasi belajar di dalam bimbingan konseling dalam memahami perkembangan biologis das psikologisnya, dan siswa semakin aktif serta Dengan menggunakan prinsip Teknik Learning Outcomes. Dengan menggunakan prinsip Teknik Learning Outcomes _pada siklus I ini sudah menunjukkan penguasaan mengalami peningkatan, tetapi penguasaan yang telah dicapai itu sebenarnya masih perlu ditingkatkan lagi dimana perhatian siswa dalam mengikuti pelajaran semakin baik dibandingkan pada siklus sebelumnya. Siswa yang tidak mengerti bahan pelajaran yang sedang dibahas diberikan bimbingan. Bentuk tindakan yang dilakukan pada Penelitian ini, dibuktikan dapat membawa siswa kearah perubahan sikap yang lebih mendukung berlangsungnya kegiatan pembelajaran. Siswa pada siklus ini sudah lebih terbuka dalam mengungkapkan pendapatnya. Bahkan apabila ditunjuk secara acak untuk memberikan jawaban, tidak ditemukan lagi siswa yang tidak dapat menjawab dengan benar. Hampir pada setiap pertemuan sudah tidak ada lagi siswa yang tidak dapat mengikuti pelajaran. Hal ini sejalan dengan tanggapan siswa yang dibuat pada akhir siklus III. Dari tanggapan-tanggapan tersebut tidak ada lagi siswa yang mengharapkan suatu perbaikan kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan. Sehingga dinyatakan Tuntas

    PENGARUH PEMBERIAN RECOMBINANT GROWTH HORMONE (rGH) MELALUI PAKAN DENGAN INTERVAL WAKTU YANG BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN SINTASAN BENIH IKAN TAWES (Puntius javanicus)

    Get PDF
    Ikan tawes merupakan jenis ikan air tawar yang mempunyai potensi besar untuk dibudidayakan. Percepatan waktu produksi benih ikan tawes dapat dilakukan dengan merangsang pertumbuhan melalui aplikasi recombinant growth hormone (rGH) dalam pakan. Penentuan interval waktu pemberian pakan yang ditambahkan rGH sangat penting dikarenakan penggunaan interval waktu akan memengaruhi jumlah rGH yang masuk ke dalam tubuh ikan. Interval waktu yang tepat akan memberikan jumlah dosis rGH yang cukup yang dibutuhkan oleh ikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh interval waktu terbaik pemberian pakan yang ditambahkan rGH terhadap pertumbuhan dan sintasan benih ikan tawes (Puntius sp.). Ikan uji yang digunakan adalah benih ikan tawes ukuran 2,53 ± 0,15 cm dengan bobot 0,19 ± 0,08 g. Percobaan menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan empat perlakuan dan tiga ulangan yakni pemberian pakan tanpa rGH (perlakuan A), pemberian pakan rGH setiap hari (perlakuan B), pemberian pakan rGH setiap dua hari (perlakuan C), pemberian pakan rGH setiap tiap hari (perlakuan D). Masing-masing perlakuan terdiri atas tiga ulangan. Dosis hormon rGH dalam pakan adalah 2 mg/kg pakan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh pemberian rGH dalam pakan dengan interval waktu yang berbeda berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap total konsumsi pakan (TKP), rasio konversi pakan (FCR), pertumbuhan bobot mutlak dan panjang mutlak, efisiensi pemanfaatan pakan (EPP), dan tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap specific growth rate (SGR), dan tingkat sintasan (SR). Interval waktu terbaik pemberian pakan yang ditambahkan rGH terhadap pertumbuhan dan sintasan benih ikan tawes (Puntius sp.) adalah setiap tiga hari sekali (perlakuan D) yang menghasilkan TKP (105,52 ± 4,32); FCR (1,22 ± 0,05); EPP (79,50 ± 3,88); SGR (4,90 ± 0,39); pertumbuhan bobot mutlak (1,80 ± 0,12); pertumbuhan panjang mutlak (2,68 ± 0,01).Tawes is a potential freshwater aquaculture fish species. Tawes hatchery technology is currently being improved where the production of its juveniles can be accelerated by supplementing recombinant growth hormone (rGH) in the feed. Determining the time of feeding interval of feed supplemented with rGH is pivotal to controlling the amount consumed and thus the expected effects of rGH. This study aimed to determine the effects of feeding time intervals on the growth and survival rate of tawes juvenile feed with rGH supplemented feed. Tawes juveniles with an average length of 2.53 ± 0.15 cm and weight of 0.19 ± 0.08 gram were used in this research. A commercial feed was supplemented with rGH at a dose of 2 mg/kg rGH. The experiment used a completely randomized design (CRD) with four treatments and three replications, namely feeding with feed containing no rGH (treatment A), feeding with feed containing rGH every day (treatment B), feeding with feed containing rGH every two days (treatment C), feeding with feed containing rGH every three days (treatment D). The results showed that different feeding time intervals of the feed significantly affected (P<0.05) the total feed consumption (TFC), feed conversion ratio (FCR), absolute weight and length growth, feed utilization efficiency (EPP). There was no significant effect (P>0.05) on the specific growth rate (SGR) and the survival rate (SR). The best time feeding interval was achieved by fish in treatment D (every three days feeding with rGH) indicated by better values of TFC (105.52 ± 4.32), FCR (1.22 ± 0.05), EPP (79.50 ± 3.88), SGR (4.90 ± 0.39), absolute weight gain (1.80 ± 0.12), absolute length gain (2.68 ± 0.01), and SR (93.33 ± 4.16)

    Oral Administration of Hot‐water Extract of Tropical Brown Seaweed, Sargassum cristaefolium, to Enhance Immune Response, Stress Tolerance, and Resistance of White Shrimp, Litopenaeus vannamei, to Vibrio parahaemolyticus

    Get PDF
    The efficacy of hot‐water extract of tropical brown seaweed, Sargassum cristaefolium (SCE), supplemented in diets on immune response, stress tolerance, and disease resistance of Litopenaeus vannamei to Vibrio parahaemolyticus was evaluated. Shrimp were fed diets containing graded levels of SCE (0, 250, 500, 750, and 1000 mg/kg). The results showed that shrimp fed all diets containing SCE had significantly higher (P < 0.05) immune response in total hemocyte count (THC), differential hemocyte count (granular and hyaline cells), and phagocytic activity than those of shrimp fed the control diet. Similarly, in low dissolved oxygen stress tolerance test and the challenge test with V. parahaemolyticus, survival rates of shrimp fed all diets containing SCE were significantly higher (P < 0.05) (83–93% in stress test and 27–47% in challenge test) than those of shrimp fed the control diet (77 and 3.3%, respectively). These results suggest that oral administration of SCE at 500 and 750 mg/kg can be effectively used to enhance immune response, stress tolerance, and resistance of white shrimp, L. vannamei, against V. parahaemolyticus infection. These findings also confirm that using dietary SCE as immunostimulant is effective at increasing the nonspecific immune system in penaeid shrimp, L. vannamei

    Pengaruh persentase pergantian air terhadap pertumbuhan dan kelulushidupan ikan rainbow (Melanotaenia boesmani)

    Get PDF
    Ikan Rainbow merupakan jenis ikan hias yang memiliki potensial untuk perdagangan ikan hias. Ikan hias tawar ini memiliki daya tarik yaitu pada bagian tubuh kearah kepala berwarna biru kehitaman dan ke arah ekor warnanya biru dampai ekor orange cerah. Tingginya potensi ekonomi ikan pelangi berbanding terbalik dengan status kepunahannya di alam, sehingga dibutuhkan pengelolaan budidaya yang tepat agar tetap terjaga kelestariannya. Pengelolaan budidaya yang baik dapat dilakukan dengan berbagai cara salah satunya pengelolaan lingkungan. Pengelolaan kualitas air dapat dilakukan dengan melakukan pergantian air. Pergantian air tesebut dapat mempertahankan kualitas media pemeliharaan dengan cara mengurangi kadar amonia dan  nitrat, mempertahankan pH atau derajat keasaman dan mensuplai oksigen sehingga kualitas lingkungan pemeliharaan dapat mendukung pertumbuhan ikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persentase pergantian air terbaik terhadap pertumbuhan dan kelulushidupan ikan rainbow (Melanotaenia boesmani).Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 12 Juli – 14 Agustus 2021 bertempat di Patriot Aquafaram, Semarang, Jawa Tengah. Bahan uji yang digunakan adalah ikan rainbow dengan umur 5-7 hari setelah menetas. Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimental dengan dengan Rancangan Acak Lengkap dengan 4 perlakuan dan masing-masing 3 ulangan dengan persentase pergantian air yang berbeda. Perlakuan A (persentase pergantian air 0%/hari), B(pergantian air sebesar 50%/hari), C (pergantian air sebesar 100%/hari), dan D (pergantian air sebesar 150%/hari). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh persentase pergantian air terhadap pertumbuhan dan kelulushidupan ikan rainbow berpengaruh sangat nyata (P<0,01) terhadap SGR dan SR. Persentase pergantian air terbaik terhadap pertumbuhan dan kelulushidupan ikan rainbow adalah 100%/hari (perlakuan C) yang menghasilkan SGR (7,31 ± 0,37a) dan SR (80,00 ± 4,00a)

    FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IBU DALAM KUNJUNGAN IMUNISASI PADA MASA PANDEMI COVID-19 DALAM PERSPEKTIF HEALTH BELIEF MODEL (HBM)

    Get PDF
    Pandemic Covid-19 has an impact on the implementation of health programs, especially immunization services and PD3I surveillance. Coverage of immunization at Kaliwungu health center is still low, especially polio (89.3%) compared to 23 other health centers in Semarang regency and immunization visits only 3.2% in March. The purpose of the study was to determine the factors that influenced immunization visits during the Covid-19 pandemic period based on the health belief model (HBM) theory at Kaliwungu health center. This research is observational analytic research with a maternal population who has a baby aged 1-12 months, a total of 370 people and a sample of 80 people. The results of the univariate analysis of the Chi Square test of vulnerability and high seriousness 51.2%, perception of cues to action high 58.8%, high benefit perception of 72.5%, high barrier perception of 46.3%, and active immunization visits 66.3%, Bivariate analysis of perception of vulnerability and seriousness (p value 0.001), perception of benefits (p value 0.009), perception of barriers (p value 0.009) and perception cues to action (p value 0.169). The conclusion of the study is that there is a relationship between the vulnerability and seriousness of the disease, benefits and obstacles with immunization visits. While the perception of cues to action has no relationship with immunization visits during the Pandemic Covid-19 period. Advice for health workers to improve information services and immunization health promotion during Covid-19

    PENERAPAN AZAS SEDERHANA, CEPAT DAN BIAYA RINGAN DALAM PEMERIKSAAN PERKARA PERDATA MELALUI MEDIASI BERDASARKAN PERMA NO. O1 TAHUN 2008 DI PENGADILAN NEGERI SURAKARTA

    Get PDF
    Penelitian yang bertujuan mengungkap tentang Penerapan Azas Sederhana, Cepat Dan Biaya Ringan Dalam Pemeriksaan Perkara Perdata Melalui Mediasi Berdasarkan Perma No. 01 Tahun 2008 Di Pengadilan Negeri Surakarta adalah penelitian yang bersifat studi kasus yang terjadi antara tergugat dan penggugat yang mengajukan perkara-perkara di Pengadilan. Adapun yang menjadi latar belakang masalah penelitian ini berangkat dari perkembangan di bidang hukum yang dijadikan pedoman atau alat untuk mangatur segala kehidupan manusia antar golongan dari golongan yang satu dengan golongan yang lainnya. Sehingga sangat kompleks jika perkara dititik beratkan pada kesederhanaannya saja. Sebab dengan sederhanaannya perkara akan cepat selesai begitu juga biayanya akan ringan. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan spesifikasi yuridis sosiologis. Teknik pengumpulan data dengan metode wawancara, observasi dan studi pustaka. Dalam analisa data penulis menggunakan data kualitatif dimana data-datanya tidak dapat diklasifikasikan dalam kategori. Lokasi ini di wilayah Surakarta yaitu Pengadilan Negeri Surakarta. Hasil penelitian dari masalah ini adalah Hakim menggunakan azas sederhana, cepat dan biaya ringan, hal ini tergantung dari cara membuat dan mengajukan surat gugatan yang dimaksud disini adalah baik secara lesan maupun secara tertulis, baik maju sendiri maupun secara diwakilkan. Untuk menyelesaikan perkara tergantung para pihak yang berperkara. Apabila salah satu pihak yang berperkara tidak hadir maka akan menghambat proses pemeriksaan perkara. Sehingga salah satu langkah yang diambil adalah dipanggil dengan patut atau tidak hadir

    Peningkatan Hasil Belajar Menulis Surat Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Dengan Pembelajaran Certainly Of Response Index (CRI) Siswa Kelas IV SDN Sidokerto Kecamatan Buduran Sidoarjo

    Get PDF
    Seiring melajunya pengaruh globalisasi dalam dunia pendidikan, Ilmu Pengetahuan dan Teknologi berkembang dengan demikian pesatnya. Hal tersebut harus diimbangi dengan pengembangan peserta didik sehingga peserta didik memiliki kompetensi multidimensional. Kompetensi tersebut diharapkan dapat mengembangkan keterampilan dan keahlian yang akhirnya siswa diharapkan memiliki kemampuan intelektual, emosional, spiritual dan sosial yang berkualitas. Berdasarkan data yang diperoleh peneliti dari daftar nilai diketahui bahwa kemampuan siswa dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia khususnya pada kompetensi dasar Menulis surat untuk teman sebaya tentang pengalaman atau cita-cita, yakni hanya 52,94% dari 34 siswa memenuhi standar ketuntasan dalam belajar. Pada kesempatan ini peneliti menawarkan strategi pembelajaran Certainly of Response Index (CRI) dengan harapan minimal 75% dari jumlah siswa memahami konsep Menulis surat untuk teman sebaya tentang pengalaman atau cita-cita. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam 3 siklus, terdiri atas 6 pertemuan. Tiap pertemuan terdiri atas 2 x 35 menit. Tiap siklus meliputi kegiatan perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Data diambil dengan menggunakan instrumen tes, wawancara, angket dan jurnal. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan kemampuan Menulis surat untuk teman sebaya tentang pengalaman atau cita-cita melalui strategi pembelajaran Certainly of Response Index (CRI) pada siswa Kelas IV SDN Sidokerto Kecamatan Buduran Kabupaten Sidoarjo Semester I Tahun Pelajaran 2018/2019. Peranan strategi pembelajaran Certainly of Response Index (CRI) dalam meningkatkan kemampuan Bahasa Indonesia materi ajar Menulis surat untuk teman sebaya tentang pengalaman atau cita-cita ini ditandai adanya peningkatan nilai rerata (Mean Score), yakni : pada siklus I 70,29; siklus II 75,59, dan siklus III 81,18. Selain itu juga ditandai adanya peningkatan persentase ketuntasan belajar, yaitu siklus I hanya 64,71%, siklus II 82,35%, siklus III mencapai 94,12%. Kenyataan membuktikan bahwa penggunaan strategi pembelajaran Certainly of Response Index (CRI) dalam proses pembelajaran dapat meningkatan kemampuan Bahasa Indonesia pada materi ajar Menulis surat untuk teman sebaya tentang pengalaman atau cita-cita

    PENGARUH KEPADATAN UDANG WINDU YANG BERBEDA PADA KONSEP IMTA (INTEGRATED MULTITROPHIC AQUACULTURE) TERHADAP RASIO C/N DALAM MEDIA AIR BUDIDAYA

    Get PDF
        Budidaya udang windu dengan sistem IMTA yaitu mengkombinasikan dua atau tiga komoditas budidaya, dimana limbah nutrisi/pakan dari hewan tingkat tinggi dikonsumsi oleh hewan tingkat rendah. Budidaya sistem IMTA saat ini belum banyak diketahui nilai C/N dalam memenuhi persyaratan yang optimal. Bakteri heterotrof di perairan akan tumbuh dengan baik apabila rasio C/N bernilai 10 atau lebih. Oleh karena itu, perlu dilakukan analisis rasio C/N dalam air pada budidaya dengan sistem IMTA (Integrated Multitrophic Aquaculture). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kepadatan udang windu terhadap rasio C/N dalam air dan mengetahui kepadatan udang windu yang optimal untuk menghasilkan rasio C/N pada lingkungan budidaya. Udang windu dengan stadia PL-30 (0.092±0,84 cm) dibudidayakan pada sistem IMTA dengan menggunakan ikan nila dengan kepadatan 20 ekor/m3 (0.69±0,3 cm), rumput laut dengan kepadatan 100 g/m2 dan kerang hijau dengan kepadatan 90 g/m2 (3,32±0,79 cm). Pakan udang windu yang digunakan memiliki kandungan  protein 40% dengan metode pemberian pakan secara fix feeding rate. Pakan ikan nila yang digunakan memiliki kandungan  protein 30% dengan metode pemberian pakan yang diberikan secara ad satiation. Wadah yang digunakan adalah menggunakan bak fiber dengan ukuran panjang 1 m2dan lebar 1 m2dan kedalaman air 0,7 m2. Media yang digunakan untuk membuat sebuah ekosistem yang menyerupai ekosistem tambak ditambahkan substrat berupa pasir berlumpur. Substrat berupa lumpur berpasir mengacu pada penelitian. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) 4 perlakuan dan 3 ulangan. Kepadatan yang digunakan yaitu perlakuan A (tanpa udang), B (60), C (80), dan D (100). Data yang diamati adalah rasio C/N, laju pertumbuhan spesifik (SGR) dan kelulushidupan (SR). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepadatan udang windu yang berbeda pada sistem IMTA berpengaruh (P<0,05) terhadap kelulushidupan tetapi tidak berpengaruh terhadap rasio C/N dan laju pertumbuhan spesifik. Perlakuan kepadatan udang windu 60, 80 dan 100 ekor mempunyai hasil rasio C/N yang baik dalam persyaratan rasio C/N air.Kata Kunci : IMTA, Kepadatan, Rasio C/N, Udang windu

    Pengaruh perendaman ekstrak daun pepaya (Carica papaya L.) terhadap daya tetas telur ikan bandeng (Chanos chanos)

    Get PDF
    Ikan bandeng termasuk komoditas penting karena memiliki nilai ekonomis cukup tinggi, rasa yang enak, harga terjangkau dan dapat dibudidayakan secara polikultur sehingga banyak yang melakukan budidaya ikan bandeng. Penetasan telur pada produksi nener penting dilakukan karena untuk menunjang ketersediaan benih ikan bandeng. Pemberian ekstrak daun pepaya pada telur ikan bandeng dapat mencegah timbulnya jamur, bakteri dan penyakit yang menempel pada telur ikan bandeng sehingga daya tetas telur ikan bandeng dapat meningkat, selain itu penggunaan daun pepaya juga tidak mengakibatkan residu terhadap lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dosis terbaik ekstrak daun pepaya terhadap daya tetas telur dan tingkat kelulushidupan larva ikan bandeng.Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 22 Maret – 13 April 2021 di Hatchery Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau, Jepara, Jawa Tengah. Bahan uji yang digunakan adalah daun pepaya, etanol dan telur ikan bandeng yang berasal dari Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau (BBPBAP) Jepara. Metode yang digunakan adalah eksperimen dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan masing-masing 3 ulangan dengan dosis perendaman ekstrak daun pepaya yang berbeda. Perlakuan A (tanpa pemberian ekstrak daun pepaya), B (perendaman telur dengan konsentrasi 2 ml), C (perendaman telur dengan konsentrasi 4 ml) dan D (perendaman telur dengan konsentrasi 6 ml). Waktu perendaman adalah 5 menit Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh perendaman telur dengan ekstrak daun pepaya terhadap daya tetas telur dan kelulushidupan larva ikan bandeng berpegaruh nyata (P<0,05) terhadap HR dan SR. Dosis terbaik perendaman telur dengan ekstrak daun pepaya terhadap daya tetas telur dan kelulushidupan larva ikan bandeng adalah 4 ml (perlakuan C) yang menghasilkan HR (84.88±1.03) % dan SR (82.86±2.34) %.Kata kunci : ekstrak daun pepaya; daya tetas; kelulushidupan; Chanos chanos
    • 

    corecore