26 research outputs found
KAJIAN TEKNIK ANALISIS MERKURI YANG SEDERHANA, SELEKTIF, PREKONSENTRASI, DAN PENENTUANNYA SECARA SPEKTROFOTOMETRI
Pencemaran suatu lingkungan oleh ion logam berat selalu menjadikan masalah
bagi negara-negara berkembang seperti Indonesia, sehingga sangat penting untuk
memonitor keberadaan ion logam berat dalam lingkungan. Salah satu ion logam berat
yang berbahaya bagi kesehatan adalah merkuri (Hg). Merkuri merupakan logam berat
yang toksik dan dapat diabsorpsi dengan mudah oleh manusia dan organisme lain.
Merkuri dalam bentuk unsur ataupun ionnya sudah merupakan racun dalam jumlah
yang kecil. Oleh karena itu perlu dilakukan pengkajian terhadap keberadaan spesies
merkuri dengan suatu teknik analisis yang tepat, sehingga dapat mendeteksi
keberadaan spesies merkuri tersebut. Batas konsentrasi ion merkuri yang
diperbolehkan sangat kecil dalam satuan mg mL-1.
Berbagai teknik analisis yang dapat menjangkau analit dalam jumlah yang
relatif kecil telah banyak dilaporkan, antara lain adalah ICP-MS (Inductively Coupled
Plasma Mass Spectrometry), ICP-AES (Inductively Coupled PlasmaAtomic Emission
Spectrometry), GC-AAS (Gas Chromatography Coupled to Atomic Absorption
Spectrometry) , CV-AAS (Cold Vapor Atomic Absorption Spectrometry), AFS (Atomic
Fluorescence Spectrometry), dan ASV (Anodic Stripping Voltammetry). Namun
demikian dengan teknik tersebut sangat mahal biaya analisis dan cukup rumit
prosesnya, sehingga dewasa ini dikembangkan teknik analisis dengan flotasispektrofotometri
dan asosiasi ion. Teknik ini lebih sederhana, selektif, prekonsentrasi
dan penentuannya secara spektrofotometri
PENGARUH PERENDAMAN TANAH DIATOMAE DENGAN BERBAGAI ASAM TERHADAP DAYA ADSORPSI ION LOGAM BERAT KROMIUM(III) DAN KROMIUM(VI)
Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kimia FMIPA UNY, bertujuan untuk mengetahui pengaruh perendaman tanah diatomae bila diberi perlakuan berbagai asam (asam sulfat, asam klorida, asam nitrat) terhadap daya adsorpsi ion logam berat kromium(III) dan kromium(VI).
Subjek penelitian adalah tanah diatomae dari Desa Sangiran, Sragen, Jawa Tengah. Objek penelitian adalah sifat tanah diatomae yang direndam dalam berbagai asam. Variabel bebas dalam penelitian ini meliputi jenis asam, konsentrasi asam perendam, dan jenis ion logam yang diadsorpsi. Sebagai variabel terikatnya adalah daya adsorpsi terhadap ion kromium(III) dan kromium(VI). Prosedur penelitian meliputi beberapa langkah: persiapan, perlakuan terhadap tanah diatomae dalam asam klorida, asam nitrat, dan asam sulfat, mempelajari sifat adsorben tanah diatomae terhadap kromium(III) dan kromium(VI), analisis FTIR terhadap tanah diatomae asli dan yang sudah diberi perlakuan dan analisis SSA untuk menentukan konsentrasi kromium(III) dan kromium(VI) sebelum dan sesudah dipakai untuk merendam berbagai tanah diatomae.
Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa perendaman tanah diatomae dengan berbagai asam dapat berpengaruh terhadap daya adsorpsi kromium(III) dan kromium(VI). Daya adsorpsi tertinggi terhadap ion logam berat kromium(III) diperoleh pada perendaman tanah diatomae dengan asam klorida 18,50%; asam nitrat pekat (65%), dan asam sulfat pekat ((^%). Daya adsorpsi tertinggi terhadap ion logam berat kromium(VI) diperoleh pada perendaman tanah diatomae dengan asam klorida 18,50%; asam nitrat 32,50%, dan asam sulfat 12%. Tanah diatomae asli dan yang sudah diberi perlakuan mempunyai pola spektra FTIR yang hampir sama.
Kata kunci: perendaman, tanah diatomae, daya adsorpsi, kromium
FMIPA, 2007 (PEND. KIMIA
PENGEMBANGAN MINYAK CENGKEH SEBAGAI SABUN ANTIBAKTERI BERBASIS SUMBER DAYA ALAM LOKAL
Minyak cengkeh adalah sumber daya alam lokal dari daerah Samigaluh, Kulonprogo.
Tujuan penelitian ini adalah memanfaatkan potensi minyak cengkeh sebagai produk lokal
berdaya guna tinggi untuk dikembangkan sebagai sabun antibakteri yang sesuai dengan
Standar Nasional Indonesia (SNI).
Pembuatan sabun diawali dengan reaksi penyabunan campuran minyak kelapa,
minyak sawit, minyak zaitun, dengan NaOH. Setelah terjadi reaksi penyabunan sempurna,
tambahkan kombinasi minyak jarak-minyak cengkeh (3:1; 3:2; 3:3), pewarna dan pewangi.
Selanjutnya sabun didiamkan selama 4 minggu untuk proses curing. Pengujian kualitas
sabun dilakukan sesuai SNI tahun 2016 yaitu uji kadar air, total lemak, bahan tak larut dalam
etanol dan alkali bebas (atau lemak bebas) dan lemak tak tersabunkan. Uji aktivitas yang
dilakukan adalah uji antibakteri menggunakan metode difusi Kirby-Bauer (Diffusion
methods) terhadap bakteri Staphylococcus aureus ATCC 25923, Staphylococcus
epidermidis FNCC 0048, dan Escherichia coli ATCC 11229. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa semua uji kualitas sampel sabun sesuai dengan SNI, kecuali kadar lemak tidak
tersabunkan. Penambahan kombinasi minyak jarak-minyak cengkeh tidak terlalu
berpengaruh terhadap aktivitas antibakteri karena semua sampel sabun aktif sebagai
antibakteri
OPTIMIZATION OF TIME REACTION AND HYDROXIDE ION CONCENTRATION ON FLAVONOID SYNTHESIS FROM BENZALDEHYDE AND ITS DERIVATIVES
The aim of this research is to determine the optimum time of reaction and concentration of hydroxide ion on chalcone, 4-methoxychalcone and 3,4-dimethoxychalcone synthesis. Chalcone and its derivatives were synthesized by dissolving KOH in ethanol followed by dropwise addition of acetophenone and benzaldehyde. Then, the mixture was stirred for several hours. Three benzaldehydes has been used, i.e : benzaldehyde, p-anysaldehyde and veratraldehyde. The time of reaction was varied for, 12, 18, 24, 30 and 36 hours. Furthermore, on the optimum reaction time for each benzaldehyde the hydroxyl ion concentration was varied from 5,7,9,11 and 13%(w/v). The results of this research suggested that the optimum time of chalchone synthesis was 12 hours, while, 4-methoxychalcone and 3,4-dimethoxychalcone were 30 hours. The optimum concentration of hydroxide ion of chalcone synthesis was 13% and for 4-methoxychalcone and 3,4-dimethoxychalcone were 11%.
Keywords: Chalcone synthesis, time of reaction, hydroxide ion concentration
ANALISIS ADITIF HAKANAN DALAH SUSU SEGAR YANG BEREDAR DI DAERAH KOTAHADYA YOGYAKARTA
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya bahan aditif yang terdapat dalam susu segar serta menentu an kadarnya. Populasi dalam penelitian ini adalah susu segar yang beredar di Kotamadya Yogyakarta. Sebagai sampelnya diambil dari 5 lokasi yang berbeda. Analisis dilakukan secara kua]ita if dan kuantitatif. Analisis kualitatif dilakukan dengan .ereaksi yang 8pesifik terhadap aditif penetralisir a8am dan pengawet serta dilakukan uji alkohol. Analisis kuantit tif dilakukan secara titrimetri dan spektrofotometri snar tampak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam susu segar terdapa aditif penetralisir a8am yaitu soda kue pada kelima 'ampel (A,B,C,D, dan E) dengan kadar berturut-turut adalah (266,00 ~ 41,43) bpj , (305,20 ~ 50,63) bpj (344,40 i 16,80) bpj , (389,20 i 17,48) bpj dan (212,80 i 38,79) pj. Di samping itu untuk kedua sampel A dan B juga terdapa senyawa borat dengan kadar masing-masing (0,865 f 0,038) bpj dan (0,699 ~ 0,062) bpj. Uji alkohol untuk kelima sampel memberikan hasil positif. Kata Kunci Adatif, penetralisir asam, pengawet, spektrofotometr
PELATIHAN DIVERSIFIKASI PRODUK WEDANG UWUH MINUMAN KESEHATAN KHAS IMOGIRI YANG BERKHASIAT SEBAGAI ANTIOKSIDAN
Abstrak Telah dilakukan kegiatan pelatihan di dukuh Pajimatan, Imogiri pada tanggal 5 Agustus 2009 di Balai Padukuhan. Tujuan dari kegiatan PPM ini adalah memberikan pelatihan dan penyuluhan tentang pengawetan dan penyajian wedang uwuh dalam bentuk instan dan celup, sesuai dengan potensi daerah tersebut. Metode yang dilakukan adalah dengan memberikan penyuluhan tentang khasiat yang terkandung dalam wedang uwuh dan praktek penyajian wedang uwuh dalam bentuk instan dan celup. Kegiatan ini terdiri dari persiapan, pelaksanaan dan evaluasi. Kegiatan ini diikuti oleh ibu-ibu PKK dukuh Pajimatan dan para penjual wedang uwuh di sekitarnya. Kegiatan ini dikatakan berhasil karena 3 dari 4 kriteria dalam rancangan evaluasi telah dicapai. Kegiatan ini sangat bermanfaat karena telah menambah wawasan, pengetahuan dan ketrampilan serta dapat memaksimalkan potensi daerahnya untuk berwirausaha
The Decreasing of Copper (Cu) and Lead (Pb) Concentration in Electroplationg Liquid Waste with Coconut Coir Adsorbent
The study about determining the characteristics, optimize of mass and adsorption efficiency of Cu and Pb metal ions in electroplating waste on each coconut coir adsorbent have been done as an alternative to commercial activated charcoal. The adsorption process is carried out by the batch method. Analysis of metal content was carried out using AAS instrument and SEM-EDX to determine the morphology and components of coconut coir adsorbent. The results of the characteristics of the coconut coir adsorbent meet SNI 06-3730-1995 for volatile substances and carbon subtances, meanwhile the commercial activated charcoal have not meet SNI 06-3730-1995 for the content of volatile substances, ash content, carbon subtances and absorption capacity of I2 . The characteristics with the morphology of the surface of the coconut coir adsorbent before and after adsorption has less uniform particle size and has a round pore with a large cavity like a honeycomb. The optimize mass of coconut coir adsorbent for adsorption of Cu and Pb metal ions is 0.9 grams. The efficiency and capacity adsorption of Cu and Pb metal ions using coconut coir adsorbent on 50 mL electroplating waste were 8.39% and 34.38%, respectively also has 11 mg/g and 0.026667 mg/g. The surface component of coconut coir adsorbent before adsorption contain Pb metal had a mass% of 0.4%, while after adsorption there was a metal content of Cu which had a mass% of 0.9% and Pb metal had a mass% of 4.5%.</jats:p