35 research outputs found
APPLICATION OF AUTOMATIC HATCHING MACHINE TECHNOLOGY IN SOLO DUCK CATTLE COMMUNITY AT DESA BALET BARU, KECAMATAN SUKOWONO - KABUPATEN JEMBER
The demand for duck meat and egg in Jember district is quite high. This must be balanced with the production of high ducklings as well. Solo duck cattle community in Balet Baru Village, Sukowono Subdistrict, Jember District is engaged in the business of hatching both laying and broiler duck. In this business traditional hatching machines are still used and have a small capacity. The solution to the problem faced is to implement an automatic hatching machine that has high hatchability and production capacity. The results obtained from this activity are a technology package in the form of an automatic setter machine, a candling box, and an automatic hatcher machine. The setter and hatcher machine is equipped with an automatic control system and has a maximum capacity of 1200 eggs, while for the observation box has a maximum capacity of 49 eggs. In the setter machine is also equipped with a reversing lever to flatten the heat coming from incandescent lamps and heaters. The test results that hatchability for this machine is 82.6% with hatching time for 28 days. The partner of this community service is pleased with the technology applied in the area and hoping that his business is growing much better
KARAKTERISTIK KROMIUM ORGANIK HASIL HIDROLIS LIMBAH PADAT PENYAMAKAN KULIT YANG DISINTESIS PADA TEMPERATUR dan KONSENTRASI NaOH BERBEDA SEBAGAI FEED SUPLEMEN SAPI
Dewasa ini trace mineral selalu ditambahkan ke dalam ransum untuk menyediakan kebutuhan mineral ternak. Trace mineral kromium dalam bentuk organik mulai dieksplorasi penggunaannya untuk kepentingan nutrisi ternak. Kromium organik dapat disintesi dari limbah padat penyamakan kulit melalui proses hidrolisisPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik kromium organik yang disintesis pada temperatur dan konsentrasi NaOH yang berbeda pada kondisi asam di abomasum dan suasana basa di dalam rumen. Karakteristik kromium yang diteliti meliputi kelarutan kromium dan nilai rasio kelarutannya. Nilai kelarutan kromium dapat memberikan informasi tentang ketersediaan kekuatan ikatan kromium dengan agen khelat ketika berada di rumen dan abomasum.Penelitian dilakukan secara in vitro dengan metode eksperimen. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan 12 kombinasi temperatur dan konsentrasi NaOH ketika proses hidrolisis yaitu; Temperatur 60 oC, konsentrasi NaOH 1% (T1K1), Temperatur 60 oC, konsentrasi NaOH 4% (T1K2), Temperatur 60 oC, konsentrasi NaOH 7% (T1K3), Temperatur 60 oC, konsentrasi NaOH 10% (T1K4), Temperatur 80 oC, konsentrasi NaOH 1% (T2K1), Temperatur 80 oC, konsentrasi NaOH 4% (T2K2), Temperatur 80 oC, konsentrasi NaOH 7% (T2K3), Temperatur 100 oC, konsentrasi NaOH 1% (T3K1), Temperatur 100 oC, konsentrasi NaOH 4% (T3K2), Temperatur 100 oC, konsentrasi NaOH 7% (T3K3), dan Temperatur 100 oC, konsentrasi NaOH 10% (T3K4).Simpulan penelitian yaitu kombinasi temperatur dan konsentrasi NaOH berpengaruh terhadap kelarutan kromium organik hasil hidrolisi di rumen dan abomasum. Nilai rasio kelarutan kromium organik tertinggi 2,10 diperoleh dari proses hidrolisasi pada temperatur 60 oC dengan konsentrasi NaOH 4%, sedangkan nilai rasio kelarutan terendah 0,23 diperoleh dari proses hidrolisasi pada temperatur 80 oC dengan konsentrasi NaOH 10%
METODA PENDUGA BOBOT SAPI DENGAN TEKNOLOGI PENGOLAHAN CITRA (Image Prosesing)
Penentu bobot badan sapi berdasarkan ukuran tubuh bertolak dari anggapan bahwa tubuh sapi itu berupa sebuah tong. Pengukuran bentuk tubuh sapi dari tiga kondisi yaitu depan, belakang, dan samping dapat dilakukan dengan mengaplikasi teknolgi citra digital. Proses pengolahan citra digital dilakukan dengan cara'mengambil obyek citra menggunakan kamera digital dan kemudian dilakukan pengolahan citra sesuai yang diinginkan dengan menggunakan progam Pascal. Dari pengolahan citra ini akan dihasilkan ukuran luas, keliling dari bagian sapi yang di citra. Nilai yang diperoleh ini akan dapat menggambarkan bobot badan sapi dan juga penafsiran tentang berat karkas. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah : menentukan bobot badan sapi dan juga penafsiran berat karkas dengan menggunakan teknik citra digital. Dari kegiatan penelitian ini dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : (a) Algoritma pendugaan berat sapi telah disusun berdasarkan model linier antara berat sapi dengan luas proyeksinya dengan persamaan model linier y = 14.083x + 178.58 dan nilai koefisien determinasi        (R2 = 0.8815), (b) Model pendugaan berdasarkan model linier antara berat sapi dengan luas piksel proyeksinya dapat dikembangkan lebih lanjut karena koefisien detetrinasinya sangat tinggi, (c) Dibandingkan dengan hasil pengukuran berat sapi secara langsung maka pendugaan berat sapi berdasarkan luas proyeksi citra mempunyai ketepatan 80%
APLIKASI PROGRAM DELPHI SEBAGAI PENGGANTI KALENDER REPRODUKSI UNTUK OPTIMALISASI PRODUKTIVITAS KAMBING ETAWA MENUJU PETERNAKAN MODERN
Kalender reproduksi merupakan salah satu media informasi yang berfungsi sebagai almanak, berisi penanggalan dan keterangan-keterangan yang dapat digunakan untuk mempercepat penentuan waktu siklus reproduksi seperti: tanggal kawin, tanggal bernak, waktu penyapihan anak, dan masa laktasi. Kalender reproduksi digunakan sebagai pedoman untuk pencatatan kegiatan manajemen pemeliharaan ternak. Kegiatan pencatatan (reccording) manajemen reproduksi masih jarang dilakukan dengan baik dan tersimpan rapi karena dirasakan adanya tambahan pekerjaan yang bersifat non teknis, dan dianggap hanya sebagai penunjang manajemen usaha. Aplikasi program komputer sebagai pengganti kalender reproduksi untuk optimalisasi produkstivitas ternak khususnya Kambing Etawa dapat dibuat atas informasi dasar reproduksi kambing. Kalender reproduksi ini akan lebih aplikatif apabila dibuat dalam bentuk pogram komputer menggunakan Delphi. Tujuan penelitian ini adalah membuat program komputerisasi kalender reproduksi untuk ternak Kambing Etawa, Menstimuli aktivitas petemak supaya lebih terprogram, tepat waktu dan tepat kegiatan dalam pemeliharaan ternaknya, dan Memberikan pedoman bagi peternak kambing dalam memaksimalkan produktifitas ternaknya supaya dapat beranak tiga kali dalam dua tahun. Dari hasil penelitian pembuatan kalender reproduksi kambing Etawa dengan Aplikasi program Delphi dapat disimpulkan bahwa: alender Reproduksi dengan Delphi lebih Aplikatif, ktivitas Petemak lebih terprogram, tepat waktu dan tepat kegiatan dalam pemeliharaan ternaknya, memberikan pedoman bagi peternak kambing dalam memaksimalkan produktifitas ternaknya supaya dapat beranak tiga kali dalam dua tahun. Untuk lebih memaksimalkan fungsi kalender reproduksi ini dan juga lebih menarik maka perlu ditambahkan grafik produksi anak dan susu dalam bentuk grafik
COST ANALYSIS AND BUSINESS INCOME OF SHEEP FEED PRODUCTION (CASE STUDY IN CV, GUMUKMAS MULTIFARM JEMBER)
To keep the feed availability on the export quota of sheep, the company of Gumukmas Multifarm wich is at Desa Purwoasri Kecamatan Gumukmas Kabupaten Jember, will be increasing the capacity of the sheep feed production from 1-2 tons per day to 5 tons per day. The sheep feed will be marketed 0.5 tons for himself, 1 ton for co-orporation, and the rest for farmers around Jember. To realized the planning, the company want to do cost analysis and business income to know how this project is feasible or no. To do that, Gumukmas Multifarm was buy 3 machine are diskmill, hammer mill and horizontal mixer. This study aims to determine income and business efficiency in the production of sheep feed. This research use descriptive and analytical methods. Collecting data in this study derived from primary data and secondary data. The results showed that the production of sheep feed profitable and efficient to be developed based on the analysis of income and the value of RC ratio. The income was IDR 630.140,- and RC-ratio was 1.23
Pengaruh Pemberian Ekstrak Daun Gaharu (Grynops versteegii) terhadap Stres Transportasi pada Broiler Jantan
ABSTRACT. Penelitian bertujuan mengetahui pengaruh penambahan ekstrak daun Gaharu (Grynops verstegii) sebelum transportasi terhadap stres transportasi dan penyusutan bobot badan pada broiler jantan. Materi yang digunakan sebagai sampel yaitu 60 ekor dari 200 ekor broiler jantan yang dipelihara, dan ekstrak daun Gaharu dari hasil destilasi. Penelitian menggunakan metode eksperimental dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan uji lanjut Duncan’s. Broiler jantan yang digunakan dalam penelitian terbagi menjadi 4 perlakuan level pemberian ekstrak daun Gaharu yang berbeda. Pemberian ekstrak daun Gaharu berdasarkan pada bobot badan (BB) broiler, yaitu P0 (tanpa pemberian ekstrak daun Gaharu sebagai kontrol ), P1 (250 mg/kg BB), P2 (300 mg/kg BB), P3 (350 mg/kg BB), setiap perlakuan memiliki lima ulangan dan setiap ulangan menggunakan 3 ekor. Parameter yang diamati adalah penyusutan bobot badan, frekuensi denyut jantung, suhu tubuh, dan frekuensi Pernafasan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan ekstrak daun Gaharu (Grynops verstegii) tidak berpengaruh nyata (P0,05) terhadap persentase susut bobot badan broiler, frekuensi denyut jantung, suhu tubuh dan frekuensi pernafasan. Disimpulkan bahwa pemberian ekstrak daun Gaharu sebelum transportasi pada broiler tidak berpengaruh terhadap penurunan stres setelah transportasi hal ini ditunjukkan oleh perubahan suhu tubuh, frekuensi pernafasan, peningkatan denyut jantung dan penyusutan bobot badan yang tidak berbeda nyata (P0.05) dibandingkan dengan kontrol.  (The effect of agarwood leaf extract (Grynops versteegii) on transport stress in male broilers) ABSTRAK. This study aims to determine the effect of adding agarwood leaf extract a source of antioxidants before transportation on body weight loss and the physiological conditions of broilers. The materials used were 60 male broilers as samples and agarwood leaf extract obtained through the extraction process using the distillation method. This study used experimental methods with a completely randomized design (CRD) with Duncan's test. The broilers used in the study consisted of 4 treatment groups with different levels of Gaharu leaf extract, they were P0 (control), P1 (250 mg/kg body weight, P2 (300 mg/kg body weight), P3 (350 mg/kg body weight), each treatment was repeated five times and each repetition used 3 individuals. The parameters observed were weight loss, heart rate frequency, increase in body temperature, and respiratory rate. The results showed that the addition of agarwood leaf extract (Grynops verstegii) had no significant effect (P 0.05) on the percentage of broiler body weight loss, heart rate frequency, increased body temperature and respiratory frequency. It was concluded that the addition of agarwood leaf extract before transportation could not reduce body weight loss and the physiological conditions of broilers
Penambahan Prebiotik Oligofruktosa dan Enzim Fitase Dari Aspergillus Niger pada Pakan yang Mengandung Wheat Pollard Terhadap Performa Broiler
This study was conducted to determine the effect of the addition of prebiotic oligofructose and phytase enzymes in feed containing wheat pollard on the performance of broiler. Oligofructose was added in feed 2 g/kg and phytase enzyme dose 500 U/kg. Parameters measured were broiler performance. One hundred broiler on 14 through 28 days were divided into 5 treatments: feed added P from dicalcium phosphate (P1), control feed (P2), feed added oligofructose (P3), feed added 2 g/kg phytase enzyme from Aspergillus niger (P4), and feed added a combination of oligofructose 2 g/kg and phytase enzyme dose of 500 U/g (P5). The data was analyzed to use Completely Randomized Design (CRD), if there was differences in further tests to be followed by Duncan's Multiple Range Test (DMRT). The results showed the feed containing high P, oligofructose addition, phytase enzyme, combination between oligofructose and phytase enzyme showed improvement of broiler performance on 14 to 28 days
PENGARUH MOTIVASI, KEPEMIMPINAN, BUDAYA ORGANISASI MELALUI KEPUASAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN DI PTPN X JEMBER
Sebuah organisasi yang kompetitif memerlukan dukungan dari semua sumber daya untuk meningkatkan kinerja . Tujuan dari penelitian ini adalah untuk megetahui  apakah ada pengaruh motivasi , kepemimpinan dan budaya organisasi terhadap kinerja karyawan PTPN X Jember. Sebagai objek penelitian ini adalah seluruh karyawan PTPN X Jember dengan sampel 154 karyawan yang menjadi responden . Berdasarkan analisis menggunakan SEM menunjukkan bahwa motivasi dan budaya organisasi memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan di PTPN X Jember sementara kepemimpinan tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan di PTPN X Jember . Motivasi tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja di PTPN X Jember sedangkan kepemimpinan dan budaya organisasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja di PTPN X  Jember . Kepuasan berpengaruh signifikan terhadap kinerja di PTPN X Jember