23 research outputs found
Analisis Penerapan Metode 5S pada Proses Produksi Papan Triplek di UD.Dua Karya Bersama
Perkembangan sektor industri dan kemajuan teknologi yang cepat menjadi faktor utama menjadikan suatu perusahaan dengan yang lain saling bersaing untuk memperoleh keuntungan yang lebih tinggi. Suatu perusahaan terus berusaha untuk mengurangi pemborosan di lingkungan internal maupun eksternal. Terdapat 7 pemoborosan dalam dunia manufaktur atau biasa di sebut 7 waste yang meliputi persediaan berlebih, pemrosesan yang berlebih, waiting time, transportasi, produk defect, inventory dan movement. UD.Dua Karya Bersama yang merupakan perusahaan produksi papan triplek harus memenuhi permintaan pelanggan dengan tepat waktu. Pada penilitian kali ini penulis akan menganalisis permasalahan dengan Value Stream Mapping untuk mengetahui permasalahan yang terjadi serta mengidentifikasi jenis pemborosan apa saja yang terjadi pada keseluruhan proses produksi papan triplek
Critical Barriers in Reverse Logistics Implementation: Case Study on Construction Machinery Remanufacturing Company in Indonesia
Increasing customer awareness of environmental issues, including awareness of the decreasing capacity of landfills for final disposal, requires industries puts more thought into the reverse logistics (RL) process. Implementing this process requires an in-depth study, especially on barriers to implementing an effective RL system. Based on these problems, this study aims to analyze the RL system's barriers, especially in Indonesian construction machinery remanufacturing companies. In general, the barriers to implementing an effective RL system are categorized as internal and external barriers. Data gathering was carried out to identify internal and external barriers to implementing an effective RL system in construction machinery remanufacturing companies. This step was carried out through literature studies, interviews with academics and practitioners in the field of RL systems, and distributing questionnaires. Furthermore, the Analytical Hierarchy Process (AHP) approach ranks the barriers to implementing the RL system, which is a priority for construction machinery remanufacturing companies. This research contributes to a compilation of RL system barriers, especially in the construction machinery remanufacturing industry. The result analysis using AHP showed that the priority score of criteria activity front-end is the biggest
Penerapan Metode Activity Based Costing (ABC) pada Cost Volume Profit (CVP) Guna Menentukan Laba Optimal di Abri Custom
Abri Custom merupakan UMKM yang bergerak di bidang percetakan sablon, umumnya UMKM tidak terlalu memperdulikan sistem manajemen salah satunya tidak adanya laporan keuangan. Hal ini pula yang terjadi pada Abri Custom dan menyebabkan harga jual dan laba menjadi tidak optimal. Oleh karena itu, dilakukan perbaikan yang bertujuan untuk mendapatkan harga jual dan persentase laba yang optimal sesuai dengan metode Activity Based Costing (ABC) dan Cost Volume Profit(CVP) yang mana didapatkan harga jual produk kaos sablon sebesar Rp 83.000 dengan persentase laba 40% dan Rp 89.000 dengan persentase laba 50%. Sedangkan, untuk produk hoodie sablon didapatkan harga jual sebesar Rp 131.000 dengan persentase laba 40% dan Rp 140.000 dengan persentase laba 50%. Dengan harga jual tersebut diketahui jika persentase laba 50% lebih menguntungkan karena berdasarkan analisis CVP didapatkan jika hasil BEP sebesar Rp 2.975.818,81 untuk kaos sablon dan Rp 2.794.842,24 untuk hoodie sablon dengan MOS sebesar 94,40% untuk kaos sablon dan 96,46% untuk hoodie sablon
Analisis Pengendalian Persediaan untuk Mengoptimalkan Biaya Persediaan Dengan Perbandingan Metode Silver Meal Heuristic dan Least Unit Cost
Kegiatan produksi dalam industri manufaktur tidak akan pernah lepas dari perencanaan penjadwalan produksi, serta pengendalian persediaan. Tujuan dilakukannya pengendalian persediaan adalah guna mencapai taraf efisien dan efektivitas yang optimal agar kebutuhan operasioanl dapat terpenuhi tepat waktu dan investasi dapat dikelola dengan optimal. PT. Z merupakan salah satu perusahaan manufaktur yang bergerak di bidang produksi mebel. Salah satu persediaan yang memiliki pemakaian tertinggi di PT. Z adalah kayu mindi, dan pada pemakaian kayu mindi masih mengalami kesalahan dalam mengestimasi pemakaiannya sehingga terjadi kendala pada pengendalian persediaan pada PT. Z. Dilakukannya penelitian ini diharapkan mampu membantu perusahaan dalam menentukan kebijakan pengendalian persediaan yang optimal agar biaya persediaan yang dikeluarkan dapat ditekan seminimal mungkin dan memberikan perusahaan profit yang menguntungkan berdasarkan peramalan yang dilakukan. Peramalan menggunakan metode analisis regresi linier menghasil nilai error yang optimal sehingga metode tersebut digunakan sebagai landasan perhitungan total biaya persediaan menggunakan kebijakan aktual perusahaan, metode silver meal heuristic, dan metode least unit cost. Perhitungan menggunakan metode silver meal heuristic dan metode least unit cost menghasilkan total biaya persediaan optimal dibandingkan kebijakan aktual perusahaan dengan biaya persediaan sebesar Rp. 55.390.914 dengan efisiensi penghematan biaya persediaan sebesar 62,26%
Performance Assesment by Using Behaviorally Anchor Rating Scale and Management by Objective in PT. X
As the competition in industry are getting higher day by day, it is felt necessary to improve employee performance. This is because employees are the key for business actors in the company to achieve the goals desired by the company. At PT. It is felt that this needs to be investigated to find the factors that hinder the failure of the company's achievements. Therefore, it is felt that the Behaviorally Anchor Rating Scale (BARS) method can help solve problems by combining working behavior and worker personality. Apart from that, the Management by Objective (MBO) method will also be used to support the completion of the BARS method so that an assessment category that is less effective is obtained to continue looking for the root of the problem. The result of this research was that the average factor of the BARS method was found with the lowest value being Obedience of 3.8 in the effective category. Meanwhile, the company's two main goals are Analysis of Company Goals and Analysis Division Goals with the findings that inventory management must be the main focus of employees in the compan
ANALISIS PENGARUH LINGKUNGAN KERJA FISIK TERHADAP CARDIOVASCULAR LOAD MENGGUNAKAN REGRESI LINEAR BERGANDA PADA PEKERJA DEPARTEMEN PRODUKSI III B DI PT. PETROKIMIA GRESIK
PT. Petrokimia Gresik merupakan perusahaan penghasil pupuk dan bahan kimia yang didukung dengan mesin dan karyawan yang saling berhubungan untuk menghasilkan produk. Karyawan bekerja terus menerus berdampingan dengan lingkungan kerja fisik dan mesin yang ada memunculkan Cardiovascular Load karyawan yang dapat menimbulkan ketidaknyamanan dan kurang rasa aman diarea kerja khususunya diunit pencairan belerang di Departemen Produksi III B, Maka dari itu akan dihitung Cardiovascular Load karyawan dan analisa lingkungan kerja fisik yang antara lain ada intensitas cahaya, kelebaban, kebisingan dan temperatur secara langsung lalu dicari faktor mana yang signifikan mempengaruhi cardiovascular Load karyawan dengan analisa regresi linear berganda dan memberi rekomendasi perbaikan dengan analisa 5W+1H. Berdasarkan analisa Cardiovascular load karyawan mendapatkan hasil bahwa umur dapat mempengaruhi Cardiovascular load lalu analisa lingkungan kerja fisik mendapati temperatur diarea pencairan belerangmelebihi ambang batas yang ada dan hasil analisa regresi linear berganda mendapati hasil yang signifikan yaitu faktor temperatur dengan nilai 0.040. Untuk rekomendasi perbaikan disarankan maintanance dan pengecekan secara berkala dan dilakukan inspeksi lingkungan secara menyeluruh diarea perusahaan dengan penjadwalan secara rutin
Analisa Pengukuruan Waktu Kerja guna Menentukan Jumlah Karyawan Packer di PT. Sinarmas Tbk
Peningkatan produktivitas perusahaan dapat dilakukan dengan mempertimbangkan beban kerja karyawan agar sesuai dengan fungsi yang ada dan beban kerja antar karyawan sesuai dengan yang dikehendaki. Pada penelitian kali ini objek penelitian adalah karyawan divisi packing dari PT. Sinarmas Agrobisnis and Food. Produk yang diamati adalah minyak filma pouch berukuran dua liter. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan jumlah karyawan yang sesuai dengan kapasitas kerjanya. Oleh karena itu, metode yang dirasa cocok yaitu pengukuran kerja secara langsung dengan menggunakan work sampling. Work sampling dilakukan dengan membuat bilangan random untuk menentukan waktu pengamatan yang kemudian dibuat sebagai acuan dalam mengamati kinerja karyawan packer. Dalam penentuan waktu normal dan waktu baku duperlukan penentuan performance rating dan penentuan allowance terlebih dahulu. Waktu normal yang didapatkan adalah 12,83 detik sedangkan waktu baku yang diperoleh adalah 15,10 detik. Hasil akhir dari penelitian ini adalah diperlukannya penambahan karyawan packer agar beban kerja dari karyawan berkurang
REDESIGN OF FACILITY LAYOUT (RE-LAYOUT) ON CRACKERS PRODUCTION AT UD. SEKAR SURABAYA
One way to increase production productivity is to improve the arrangement of production sites that are not regular enough to cause ineffective and efficient activities. Various kinds of crossover can occur in the production process due to the inefficient layout of the facilities [1]. For example, the distance of the raw material storage warehouse is too far from the frying station, so it takes time for the frying process crackers, and the distance between the cracker steaming station and the drying place is too far away so that a more effective facility layout design is needed at UD. Sekar Layout arrangement is still not feasible due to the distance between the material warehouse and the work station, which is quite far; therefore, it is necessary to improve the facilities found at UD. Sekar Surabaya
Pelatihan dan Pendampingan Pembuatan Akun E-commerce Guna Menunjang Transformasi Digital UKM Minuman Herbal di Kec. Wonokromo
Pelatihan mengenai transformasi digital sangat perlu ditingkatkan guna membantu mitra minuman herbal Ibu Amenah yang terletak di kec. Wonokromo Surabaya. Kegiatan ini dilatar belakangi oleh adanya keluhan mitra mengenai berkurangnya pembeli pasca covid-19 telah usai. Oleh karenanya, setelah dilakukan identifikasi masalah, maka tim pengabdian melakukan kegiatan pelatihan dimulai dengan pendaftaran dan implementasi penjualan melalui e-commerce untuk meningkatkan dan memperluas pasar penjualan dari minuman herbal ini. Pelatihan ini dilakukan dengan memberikan materi dan praktik langsung dalam pelaksanaan penjualan secara online malalui market place shopee food. Pelatihan ini diikuti oleh mitra usaha sejumlah lima orang yang merupakan pekerja dari minuman herbal Ibu Amenah. Output dari kegiatan ini adalah meningkatnya kapabilitas mitra terutama pada platform digital dalam usaha memasarkan produknya agar meningkatkan penjualan minuman herba
Perancangan Ulang Tata Letak Fasilitas (Re-Layout) pada Produksi Kerupuk di UD. Sekar
Salah satu cara untuk meningkatkan produktivitas di dalam sebuah perusahaan adalah dengan perbaikan tata letak fasilitas yang terdapat pada pabrik. Beberapa pemborosan dapat terjadi pada proses produksi yang disebabkan oleh tata letak fasilitas yang kurang baik. Hal ini menjadi masalah utama dalam proses produksi kerupuk di UD. SEKAR dimana jarak gudang penyimpanan raw material jauh dengan stasiun penggorengan, dan gudang penyimpanan bumbu yang jauh dengan stasiun pembuatan adonan. Kedua hal tersebut menyebabkan wasting time dalam proses produksi kerupuk. Terlebih lagi, panjangnya jarak perpindahan material antar stasiun menybabkan bertambahnya biaya perpindahan pada proses produksi. Oleh karena itu, perancangan ulang tata letak fasilitasdiperlukan sehingga dapat meminimalkan jarak dan ongkos material handling. Metode yang digunakan untuk mendapatkan usulan tata letak baru baru yaitu dengan Activity Relationship Chart (ARC), Activity Relationship Diagram(ARD) dan Area Allocation Diagram (AAD). Hasil perhitungan total jarak perpindahan untuk existing Layout sebesesar Rp. 1.320/hari sedangkan hasil perhitungan total jarak perpindahan untuk Layout usulam sebesar Rp. 820/hari. Biaya manual material handling pada existing Layout sebesar Rp. 33.415/hari dan untuk biaya manual material handling pada Layout usulan sebesar Rp. 22.900/hari. Perubahan yang cukup signifikan didapatkan yaitu dengan penurunan total jarak perpindahan sebesar Rp. 500/hari dan penurunan biaya material handling sebesar Rp.10.515/hari