4,637 research outputs found
EFFECT OF MANCOZEB 80% CONCENTRATIONS ON THE GROWTH OF CENOCOCCUM GEOPHILUM FR. UNDER IN VITRO CONDITION
Fungicides, such as Mancozeb 80% are used in nurseries to prevent the plant root against pathogenic fungi. These fungicides may have negative impacts on beneficial organisms such as ectomycorrhizal fungi. Cenococcum geophilum is an important ectomycorrhizal fungus associated with some forest trees species. An in vitro experiment was conducted in laboratory condition. Cenococcum geophilum was cultured on solid Modified Melin Nokrans’ (MMN) medium containing Mancozeb 80 % at different concentrations (0, 50, 100, 200, 300, 400, 500, 600, 700, 800, 900, and 1000 μM). A completely randomized design was used with 8 replicates Petri dishes. Mancozeb 80 % decreased the growth of mycelia of C. geophilum. The radial growth of mycelia was not inhibited by Mancozeb 80 % at 0 to 400 μM concentrations. Fungi-static effect of Mancozeb 80 % was found at 500 to 600 μM concentrations, meanwhile fungi-toxic effect of Mancozeb 80 % was obtained at concentration more than 700 μM. A lethal level of Mancozeb 80% to the growth of C. geophilum was not found.  Key word : fungicide/Mancozeb 80 % /Cenococcum geophilum/fungi-static, fungi-toxic Â
OPTIMASI TABLET HISAP EKSTRAK ETANOLIK DAUN JATI BELANDA (Guazuma ulmifolia Lamk.) DENGAN KOMBINASI MANITOL dan PULVIS GUM ARABICUM MENGGUNAKAN METODE FACTORIAL DESIGN
Tanaman Jati belanda (Guazuma ulmifolia Lamk.) merupakan salah satu tanaman yang dapat dimanfaatkan sebagai obat tradisional. Kandungan utama adalah tanin. Tanin bersifat sebagai astringen, yang berkhasiat sebagai obat pelangsing.
Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh kombinasi PGA dan manitol terhadap sifat fisik tablet hisap yang dihasilkan dengan metode desain faktorial. Tablet dibuat menjadi 4 formula dengan variasi konsentrasi perbandingan
PGA dan manitol sebagai berikut= 69mg:800mg, 115mg:800mg, 69mg:1200mg dan 115mg:1200mg. Tablet dibuat dengan kempa langsung menggunakan metode granulasi basah. Granul diuji meliputi: kecepatan alir, sudut diam, pengetapan, kemudian granul dibuat tablet dan dilakukan uji sifat fisik tablet meliputi: keseragaman bobot, kekerasan, kerapuhan dan uji tanggapan responden. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan metode desain faktorial dan didapatkan
titik optimum pada Contour plot supper imposed. Berdasarkan titik optimum didapatkan formula optimum untuk dilakukan verifikasi. Validitas hasil verifikasi dengan hasil prediksi berdasarkan metode desain faktorial diuji statistik dengan menggunakan uji one sample t-Test dengan taraf kepercayaan 95%. Kombinasi PGA dan manitol pada berbagai level berpengaruh baik terhadap sifat fisik granul maupun sifat fisik tablet, yakni kenaikan konsentrasi PGA dan penurunan konsentrasi manitol dapat menurunkan sudut diam, pengetapan, kerapuhan, respon rasa dan meningkatkan waktu alir, sudut diam, keseragaman bobot, kekerasan, waktu melarut. Pada daerah Contour plot supper imposed diambil
salah satu titik daerah optimum dengan perbandingan PGA 114,69 mg dan manitol 940,94 mg
Peran Etika profesibagi dukungan strategis profesionalisme pustakawan
Tatkala peran pustakawan sebagai mediator (fasilitator) bagi ketersediaan informasi keperluan
pemustaka, terdistribusi dengan baik, lancar dan berkelanjutan pastinya perpusrakaan,
pustakawan dekat dengan masyarakatnya. Itulah profesionalisme dengan prospes masa depan
bagi yang memiliki keahlian dan keterampilan tertentu dalam bidangnya "kepustakawanan"
yaitu meliputi: pengelolaan perpustakaan, pelayanan perpustakaan dan pengenibar.igan sistem
kepustakawanan didukung dengan baik pilar-pilar profesi seperti ilmu (kepustakawanan),
organisasi profesi (IPI), etika profesi, dan bermuarapada pengakuan (aktualisasr diri) sebagai
hasil akhir dukungan strategis bagi profesionalisme pustakawan. Untuk 1ru seorang
pustakawan sepantasnya mengedepankan strategi pengembangan dengan kesarlaran. cita-cita,
ilmu pengetahuan dan tekad sebagai satu kesatuan yang utuh
Pembelajaran Tingkat Sekolah Dasar (Studi Situs di SDIT Al Huda Wonogiri)
Penelitian ini memiliki dua tujuan (1) untuk mendeskripsikan karakteristik strategi dan metode pembelajaran di SDIT Al Huda Wonogiri, dan (2) untuk
mendeskripsikan karakteristik interaksi pembelajaran di SDIT Al Huda Wonogiri. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain penelitian
etnografi. Peneliti mengambil lokasi di SDIT Al Huda Wonogiri. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan pengamatan, wawancara mendalam, dan observasi. Analisis data menggunakan metode analisis etnografis. Penelitian ini menghasilkan: (1) Strategi pembelajaran yang digunakan oleh
SDIT Al Huda Wonogiri meliputi strategi interaktif, langsung, tidak langsung, dan mandiri. Penerapan strategi pembelajaran interaktif menekankan pada diskusi dan sharing di antara peserta didik. Diskusi dan sharing memberi kesempatan peserta didik untuk bereaksi terhadap gagasan, pengalaman, pendekatan dan pengetahuan guru atau temannya dan untuk membangun cara alternatif untuk berfikir dan merasakan. Metode yang digunakan dalam pembelajaran di SDIT Al Huda Wonogiri menggunakan metode ceramah, demonstrasi, diskusi, simulasi (permainan). (2) Interaksi pembelajaran antara siswa dan guru terjadi di dalam kelas maupun di luar kelas. Interaksi terjalin antara siswa dengan siswa dan siswa dengan guru. Interaksi yang terjadi antara Guru dengan siswa didik adalah interaksi dua arah, di mana proses pembelajaran tidak hanya terfokus pada Guru
saja tetapi juga mengadopsi ide-ide dari siswa. Interaksi di luar pembelajaran terjadi dalam bentuk komunikasi non formal dilakukan oleh Guru dengan siswa sebelum dan sesudah pembelajan atau pada saat istirahat, terlaksana dengan
akrab dan terjalin dengan baik
PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR SANGGAR BUDAYA KI DJAROT SARWINTO DI SUKOHARJO
Sanggar Budaya Ki Djarot Sarwinto adalah suatu wadah olah seni dan budaya yang bermutu dengan menggunakan budaya Jawa sebagai dasar berkesenian.
Berdirinya Sanggar Budaya Ki Djarot Sarwinto di Sukoharjo dilatar balakangi oleh karena Indonesia memiliki bentuk keragaman cabang kesenian mulai dari yang sederhana sampai bentuk yang canggih. Dari seni yang tradisional sampai seni kontemporer. Keragaman seni yang sangat luas tersebut melambangkan indentitas Indonesia yang memperkaya memperkaya warisan budayanya. Salah satu seniman dan budayawan yang kreatif mengembangkan seni dan budaya Jawa adalah Ki Djarot Sarwinto. Dalam pengamatan Ki Jarot Sarwinto nenek moyang kita meninggalkan warisan kreatifitas maka sudah menjadi kewajiban kita untuk melestarikannya. Jika dibina dan tersalur bakat dan kerasinya akan menghasilkan potensi kreatif bangsa yang makin besar. Untuk itu Ki Djarot berkeinginan untuk mendirikan sanggar seni dan budaya.
Sesungguhnya Sanggar Budaya Ki Djarot Sarwinto adalah sanggar budaya yang bisa mewadahi kegiatan pelaku seni di kota Sukoharjo, dengan fleksibilitas yang memadahi dan pantas untuk kegiatan pentas dan pameran benda seni.
Kebudayaan dapat didefinisikan sebagai suatu keseluruhan pengetahuan manusia yang digunakannya untuk memahami dan menginterpretasi lingkungan dan pengalamannya, serta menjadi pedoman bagi tingkah lakunya. Suatu kebudayaan merupakan milik bersama anggota suatu masyarakat atau suatu golongan sosial, yang penyebarannya kepada anggota-angotanya dan pewarisannya kepada generasi berikutnya dilakukan melalui proses belajar dan dengan menggunakan simbol-simbol yang terwujud dalam bentuk yang terucapkan maupun yang tidak (trermasuk juga berbagai peralatan yang dibuat oleh manusia). Dengan demikian, suatu anggota masyaakat mempunyai suatu pengetahuan mengenai kebudayaannya tersebut yang dapat tidak sama dengan anggota-anggota lainnya, disebabkan oleh pengalaman dan proses belajar dan arena lingkungan-lingkungan yang mereka hadapi tidak selamanya sama
PEMAHAMAN TERHADAP POST-MODERNISME
Abstrak: Post-modernisme adalah istilah yang digunakan untuk kelanjutan dan mengoreksi modernisme. Pemikiran ini menjadi perdebatan diantara para ahli. Walau demikian, hal yang perlu dipikirkan adalah mengenai keanekaragaman dan sekaligus berbagain referensi yang saling bertikai itu, serta di dalam Post-modernisme dapat dijumpai berkembang biaknya jumlah berbagai bidang disiplin ilmu pengetahuan dan semakin banyaknya formasi diskursif. Modernisme dilihat oleh Post-modernisme, selalu menyebarkan hegemoni peradaban Barat :Industrialisasi, urbanisasi, kemajuan teknologi serta konsumerisme. Akan tetapi ternyata modernisme juga menghadirkan rasisme, perbedaan kaya-miskin, diskriminasi dan pengangguran, serta stagflasi tumnuh bersama-sama dengan modernisme.Kata Kunci: Post, Modernism
PELAKSANAAN KUNJUNGAN KELAS UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENGGUNAKAN MEDIA AUDIOVISUAL BAGI GURU
Abstract
The aim of the research is to improve skills in using audiovisual media for teachers at SDN 1 Babaktul. The research subjects were 6 teachers. Data collection techniques with observation and documentation techniques. Data validation with triangulation techniques. Qualitative data analysis method. The results showed that the teacher's skill in using audiovisual media in the initial conditions was 47.62 (LOW) and the first cycle was 69.35 (ENOUGH) and in the last cycle it was 91.07 (VERY GOOD). Classical completeness in the initial condition that no teacher has been declared complete increases to 3 teachers or 50% and in the last cycle to 6 teachers or 100%. From the explanation above, it can be concluded that conducting class visits is proven to improve the skills of teachers at SDN 1 Babaktul in using audiovisual media
Pengaruh Kemampuan dan Motivasi Dosen Terhadap Kualitas Layanan kepada Mahasiswa STAI Darul Ulum Bayuwangi
One of the efforts to make our higher education institutions to be
in the same level with those of other nations is by improving the
quality of the lecturers and their service to students. The research
was conducted at the STAI Darul Ulum Banyuwangi, with a
population of 132 people and 64 people of sample. The method of
data collection is by using questionnaires and the method of data
analysis is by using the analysis of double regression predictors.
The results of this research show that: firstly, the lecturers’
abilities significantly influence the quality of services to students.
Secondly, the lecturers’ teaching motivation also significantly
influence the quality of services tostudents. Thirdly, the lecturers’
abilities are related to their teaching motivations. Finally the
lecturers’ abilities and the teaching motivation simultaneously
influence the quality of service to students.
Keywords: quantitative design, ability, motivation, and service.
Salah satu usaha untuk menjadikan pendidikan tinggi kita
sejajar dengan bangsa lain, diperlukan perbaikan terutama pada
perbaikan mutu dosen dan kualitas layanan kepada mahasiswa.
Penelitian ini dilakukan di STAI Darul Ulum Banyuwangi,
dengan populasi 132 orang dan sampel 64 orang. Metode
pengumpulan data menggunakan metode angket dan analisis
data menggunakan analisis regresi ganda dua predictor.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa; pertama, kemampuan
dosen berpengaruh secara signifikan terhadap kualitas layanan
kepadamahasiswa;kedua,motivasimengajardosenberpengaruh
secara signifikan terhadap kualitas layanan kepada mahasiswa;
ketiga, kemampuan dosen berhubungan dengan motivasi
mengajar; dan keempat, kemampuan dan motivasi mengajar
dosen secara simultan berpengaruh signifikan terhadap kualitas
layanan kepada mahasiswa.
Kata Kunci: kuantitatif design, kemampuan, motivasi, layanan
Pengaruh Metode Latihan Plyometric dan Latihan Beban dengan Kecepatan Reaksi terhadap Power Otot Tungkai Pemain Bolavoli Putra
The purpose of this study was to know the effect of plyometric training and weight training with reaction speed toward limb muscle of male volleyball players. The method of the study was treatment design level 2 x 2 , where the independent variable was classified in two parts. The findings were: (1) overall, there is different significant effect of plyometric training and weight training toward limb muscle power of volleyball players (Fh = 0.58 <Ft = 4.00), (2) there is interaction between training methods and reaction speed toward limb muscle power of male volleyball players of SMA IQRO IT Bengkulu city (Fh = 28.39> Ft = 3.97), (3) volleyball players who have high speed reaction have better limb muscle power if using training method rather than training with the Plyometric training method (Fh = 5.35> Ft = 4.01). (4) Volleyball players who have low reaction speed have better limb muscle power if trained by weight training method (fh = 5.12> ft = 4.01). In Conclusion, volleyball players who have high reaction speed are more efficient trained by weight training, meanwhile volleyball players who have low reaction speed are more efficient trained by plyometric training
Keyword: Plyometric Exercise Method, Reaction Speed, Power of Leg Muscles
MOBILITAS PENDUDUK NON PERMANEN DAN PERUBAHAN KEADAAN SOSIAL EKONOMI KELUARGA DI DESA GADUDERO DAN DESA PAKEM KECAMATAN SUKOLILO KABUPATEN PATI JAWA TENGAH
Penelitian ini dilakukan di Desa Gadudero dan Desa Pakem, Kecamatan Sukolilo Kabupaten Pati dengan judul “Mobilitas Penduduk Non Permanen Dan Perubahan Keadaan Sosial Ekonomi Keluarga Di Desa Gadudero dan Desa Pakem Kecamatan Sukolilo Kabupaten Pati Jawa Tengah”. Penelitian ini bertujuan : 1) Mengetahui karakteristik masyarakat yang melakukan mobilitas
non permanen, yang meliputi karakteristik demografis (umur, jenis kelamin, status kawin, dan latar belakang keluarga), sosial (tingkat pendidikan), dan ekonomi (tingkat pendapatan), 2) Mengetahui faktor pendorong dan penarik yang
menyebabkan terjadinya mobilitas di daerah penelitian, 3) Mengetahui pengaruh remiten terhadap perubahan keadaan sosial ekonomi keluarga pelaku mobilitas di desa Gadudero dan di Desa Pakem, dan 4) Mengetahui variasi penyebaran daerah tujuan dari para pelaku mobilitas. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survai, yaitu
menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpul data yang utama. Metode pengambilan sampel dengan menggunakan metode Proporsional Random Sampling. Analisis yang penuis gunakan adalah analisis tabel frekwensi dan analisis tabel silang. Jumlah sampel yang penulis ambil adalah sebanyak 25 orang
di Desa Gadudero dan 48 orang di Desa Pakem. Data yang diambil dalam penelitian ini meliputi umur, jenis kelamin, status kawin, latar belakang keluarga, keadaan sosial ekonomi, faktor pendorong dan faktor penarik yang menyebabkan mobilitas, serta daerah tujuan mobilitas.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1. Karakteristik pelaku mobilitas adalah: a) sebagian besar pelaku mobilitas adalah berumur produktif, yaitu sebagian besar berumur ≤ 24 tahun, b) jumlah pelaku mobilitas penduduk nonpermanen laki-laki lebih besar daripada perempuan, yaitu 64,00% (laki-laki),
dan 36,00% (perempuan) dari Desa Gadudero, dan 93,75% (laki-laki), dan 6,25% (perempuan) dari Desa Pakem, c) tingkat pendidikan pelaku mobilitas adalah tinggi (88,00%) untuk Desa Gadudero, dan tingkat pendidikan sedang (47,92%)
untuk Desa Pakem, d) para pelaku mobilitas memiliki jumlah tanggungan keluarga yang rendah, e) status perkawinan pelaku mobilitas Desa Gadudero sebagian besar adalah masih berstatus lajang (56,00%), dan untuk Desa Pakem adalah berstatus sudah kawin (52,08%), f) di daerah penelitian, sebagian besar pelaku mobilitas adalah tidak bekerja. 2. Faktor pendorong dan faktor penarik: a) semakin sulitnya mendapatkan pekerjaan di daerah asal adalah merupakan faktor
pendorong utama bagi pelaku mobilitas, persentasenya adalah 76,00% dari Desa Gadudero, dan 95,83% dari Desa Pakem, b) kesempatan kerja lebih banyak dan lebih mudah didapat di daerah tujuan adalah merupakan faktor penarik utama
dalam melakukan mobilitas, persentasenya adalah 64,00% untuk Desa Gadudero, dan 95,83% untuk Desa Pakem. 3. Hubungan remiten dengan keadaan sosial ekonomi keluarga adalah: a) semakin tingginya jumlah remiten tidak berpengaruh terhadap tingkat pendidikan keluarga pelaku mobilitas, b) semakin tingginya remiten tidak berarti semakin tinggi pula pendapatan keluarga, dan 4. Sebagian
besar daerah tujuan pelaku mobilitas adalah di luar Propinsi Jawa Tengah
- …