39 research outputs found
ISTIDRAJ DALAM AL-QUR’AN MENURUT PENAFSIRAN M. QURAISH SHIHAB DALAM TAFSIR AL-MISBAH
Penelitian ini bertujuan untuk membedakan antara Istidraj dengan nikmat dan Konsep Penafsiran M. Quraish Shihab tentang istidraj didalam Tafsir Al-Misbah. Penelitian ini menggunakan metode yaitu kepustakaan (library research) dengan bahan-bahan pustaka terutama tafsir Al-Misbah serta literatur lain yang relevan, dengan metode deskriptif kualitatif dan analisisnya dengan pendekatan Tafsir maudhu’i. Hasil penelitian ini yaitu sebagai berikut : Pertama, istidraj merupakan hukuman dalam bentuk kesenangan dan kenikmatan untuk menjadikan mereka lalai dan terlena. Hukuman dari Allah SWT ini berlaku sewaktu di dunia, adapun penyebabnya diantaranya ialah dusta, kufur, dan maksiat kepada Allah SWT, kemudian Allah tangguhkan beberapa waktu, lalu Allah giring mereka secara perlahan dan bertahap kepada kebinasaan. Kedua, Konsep Pemikiran M. Quraish Shihab tentang istidraj yaitu : (1) Allah memberikan kemudahan segala urusan serta harta yang melimpah. (2) Allah akan tangguhkan segala kesenangan di dunia atas para pendusta ayat-Nya. (3) Allah akan bukakan semua pintu kesenangan bagi orang-orang yang lalai. (4) Manusia akan selalu menganggap baik setiap perbuatannya setelah mendapat bisikan syaitan. Namun bisikan itulah Penyebab mereka disiksa Allah SWT
Munasabah al-Qur’an: Studi Korelatif Antar Surat Bacaan Shalat-Shalat Nabi
Tulisan ini berusaha untuk mengangkat sebuah kajian terhadap korelasi dimensi baru Al-Qur'an atau yang lebih dikenal dengan "absurditas al-Qur'an". Jika selama ini Al-Qur'an memiliki hubungan antara huruf dan ayat-ayatnya berdasarkan tertib atau tidak tertib suratnya, maka tulisan ini menawarkan sebuah studi baru dalam bentuk korelasi antara huruf-huruf berdasarkan pada serangkaian bacaan dalam shalat Nabi. Di antara isu-isu yang dikembangkan adalah adanya tertib tauqifi-Mushaf Utsmani. Bagi mereka yang menolak, ayat al-Quran yang tidak masuk akal hanya isapan jempol belaka. Adapun pendukung teori ini, mengatakan bahwa rahasia absurditas Al-Qur'an adalah bukti kuat bahwa komposisi ayat dan surat Al-Qur'an bukanlah penciptaan ijtihad penulis mushaf semata. Substansi tulisan tidak berhubungan dengan perdebatan, karena surat-surat Al-Qur'an dalam doa Nabi. dalam sejarah tidak sesuai sama sekali dengan mushaf teori-tertib.This paper seeks to lift a new dimension correlation study the Al-Qur’an, or better known as "absurd Al-Qur’an". If during this study the Al-Qur'an absurd to dwell on the relationship between letters and the relationship between verses based on orderly or disorderly Manuscripts and down, then this paper offers a new study in the form of the correlation between letters based on a series of readings in the prayers of the Prophet. Science absurd-as part of Sciences Al Qur'an- is long enough to become a subject of discussion among scientists Al-Qur'an. Among the issues that was developed is the existence of an orderly tauqifi Mushaf 'Usmani. For those who refuse, absurd Al-Qur'an is only a mere figment. As for the supporters of this theory, the secrets absurd Al-Qur'an is strong evidence that the composition of verses and letters of the Al-Qur'an is not the creation of ijtihad the authors Manuscripts. The substance of the writing is not related to the debate, because the letters of the Al-Qur'an reading the prayers of the Prophet. In history does not correspond at all with the theory-an orderly Manuscripts
RESEPSI MASYARAKAT PONDOK PESANTREN SUBULUSSALAM SYARIF HIDAYATULLAH PUTRI TERHADAP TRADISI PEMBACAAN SURAT-SURAT PILIHAN
This study aims to determine the basis of the arguments for reading selected chapters at the Subulussalam Syarif Hidayatullah Islamic Boarding School for Girls, in order to explain how the implementation procession and the understanding and meaning felt by the perpetors, as well as how the reception of the cottage community towards the tradition of reading these selected chapters. This type of research is field research using the living Qur'an method, so that by going to the field, data and information regarding the implementation of the tradition of reading selected chapters at the Subulussalam Syarif Hidayatullah Islamic Boarding School For Girls are collected clearly and can be responsible for, for data collection methods, namely primary and secondary data sources, using observation methods, interview methods with ethnographic approaches, and documentation methods, while for data analysis techniques in this study using description-explanatory analysis. After conducting a study in this research, it was found that the arguments for the primacy of Yasin's chapters, Al-Waqi'ah and Al-Mulk were the reasons the three chapters were chosen to be used as reading routines for the students. Technically the procession of carrying out the tradition of reading selected chapters begins with reading Surah Al Fatihah as reading hadarah or tawasul to the people who have died, which is then continued by reading selected chapters according to a predetermined schedule, and in the tradition of reading will closed by read the khotmil Qur'an prayer. As for the importance that has been felt by the leaders, administrators and students when they routinely practice the habit of reading these selected chapters from the results of previous interviews with them, namely, as a form of self-approach to Allah SWT, as a form to shape one's personality, and as a form of hope of virtue or fadhilah and blessings from Allah SWT
LEGENDA PULAU KEMARO : STUDI PANDANGAN PENGUNJUNG DAN HUBUNGANNYA DENGAN AYAT-AYAT KEIMANAN
Tulisan ini diarahkan untuk mengetahui bagaimana pandangan para pengunjung yang datang ke Pulau Kemaro dan menghubungkannya dengan ayat-ayat keimanan yang ada dalam Alquran. Sebagaimana diketahui, Pulau Kemaro menyimpan legenda dan cerita cinta antara Pangeran Tan Bun An dan Putri Siti Fatimah. Dalam legenda tersebut, Pulau Kemaro dipercayai terbentuk karena kematian pangeran dan putri yang tenggelam di Sungai Musi akibat ingin menyelamatkan hartanya. Pandangan para pengunjung yang datang ke pulau inilah yang kemudian akan dihubungkan dengan ayat-ayat keimanan—sebagaimana yang ada di dalam al-Quran —untuk sebenarnya al-Quran berbicara tentang suatu legenda. Secara prinsip, ayat-ayat keimanan yang ada dalam al-Quran memang mengajak manusia untuk selalu mentauhidkan Allah dalam segala aspek; baik untuk kehidupan dunia atau agama. Dalam substansinya, ayat-ayat keimanan mengajak manusia untuk selalu percaya kepada Allah; tidak menyekutukan-Nya; dan selalu beribadah dan berserah diri hanya kepada-Nya. Karena itulah, motif dan niat para pengunjung yang datang ke Pulau Kemaro memang bertujuan untuk berlibur; bukan beribadah. Hal sebaliknya terjadi dengan komunitas Cina dan pemeluk agama Konghucu yang datang memang untuk memuja dan mendoakan arwah nenak moyang atau dewa yang mereka percayaiThis paper is directed to find out how the views of the visitors who come to the island of Kemaro and connect it with the verses of faith that exist in the Qur'an. As is known, Kemaro Island store legends and love stories between Prince Tan Bun An and Princess Siti Fatimah. In the legend, the island of Kemaro is believed to have been formed due to the death of princes and princesses who drowned in the Musi River as a result of saving their wealth. The view of the visitors who come to this island which will then be connected with the verses of faith-as it is in the Quran-for the Quran actually speaks of a legend. In principle, the verses of faith that exist in the Qur'an does invite humankind to always mentauhidkan God in all aspects; good for world life or religion. In substance, the verses of faith invite men to always believe in God; not associating with Him; and always worship and surrender only to Him. Therefore, the motives and intentions of the visitors who come to the island of Kemaro is intended for a vacation; not worship. The opposite happened with the Chinese community and Confucian believers who came to worship and pray for the souls of their ancestors or gods that they believed
PERGESERAN PARADIGMA TAFSIR ALA LINGUIS (Studi atas Kitab “Qira’ah Mu’ashirah” Karya Muhammad Syahrur)
This article attempts to explore one perspective of the knowledge of the Qur'an and interpretation. Muhammad Shahrur ad-Dayyub, a linguist with civil engineering background, offers a new approach to understanding the Qur'an. Syahrur's concept about Qur'an which published in "Al-Kitab wa al-Qur'an: Qira'ah Mu’ashirah" has been offered as the most ideal contemporary reading method in accordance with the present social dynamics. In this case, Shahrur wanted the Qur'an to be placed in a position as if it had just been revealed. The offer has been deconstructed as well as the scientific reconstruction of the Qur'an and interpretations that have been "considered" to be accepted. Some view Syahur concept as novelty that needs to be positively appreciated in the creative discourse of reading religious texts. But not a few also respond to his thoughts with criticism and even blasphemy
Kedudukan Suami Istri dalam Kitab Tarjuman al-Mustafid Karya Abdul Rauf al Singkili
This article examines Tarjuman Al-Mustafid’s interpretation of a phenomenal work by a scholar named Abdur Rauf As-Singkili Al-Fanshuri. This study focuses on the study of the concept of the role of husband and wife according to the Al-Qur’an based on the review of the tafsir Tarjuman Al-Mustafid book and the implementation of the role of husband and wife in daily life based on the concept of Al-Qur’an according to the book of tafsir Tarjuman Al-Mustafid. This research approach uses qualitative methods an the nature of the research is descriptive-analytical. The results of research on this issue are explaining the concept and implementation of the role of husband and wife in the Al-Quran study of the book of Tarjuman Al-Mustafid, Syekh Abdur Rauf said that men as leaders for women’s lives, husband and wife must try to realize a dream marriage, namely sakinah, mawaddah and warahmah because the presence of husband and wife can bring spiritual calm to their partners by way of muasyaroh bil ma’ruf in addressing the lack of a partner and coming to the wife in a good way because husband and wife are like clothes to cover each other’s shortcomings in order to maintain the marriage promise with the goal of hoping for the pleasure of Allah SWT
EPISTEMOLOGI TAFSIR NIDAA’UL QUR’AN KARYA AHMAD BIN ABDULLAH AL-HABSYI
Tafsir Nidaa’ul Qur’an karya Ahmad bin Abdullah al-Habsyi merupakan karya tulis ulama lokal Palembang, Sumatera Selatan. Ahmad al-Habsyi adalah seorang ulama pesantren dan ulama Palembang yang sangat aktif di bidang dakwah. Karya tersebut dinamakan sebagai Tafsir Nidaa’ul Qur’an (Tafsir Surah al-Fatihah). Embrio dari lahirnya tafsir ini berawal dari kuliah atau ceramah subuh yang disampaikan Ahmad al-Habsyi di mushalla Darul Muttaqin dan disiarkan melalui radio GERSIDAM (Gerakan Syiar Dakwah Islam) Palembang. Adapun penelitian seputar tafsir di Sumatera Selatan belum banyak dilakukan oleh para peneliti. Berdasarkan alasan tersebut peneliti tertarik untuk mengkaji temaini lebih jauh. Kajian ini memfokuskan pada sisi epistemologi tafsir Nidaa’ul Qur’an yang meliputi sumber, metode dan validitas tafsir tersebut. Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan (library research) dengan metode deskriptif-analisis. Kesimpulan penelitian ini adalah (1) Sumber yang digunakan oleh Ahmad al-Habsyi dalam melakukan penafsiran adalah (a) sumber bi al-Ma’tsur yaitu al-Qur’an, hadis, qaul sahabat, tabi’in, pendapat ulama tafsir dari berbagai literatur klasik dan modern, qira’at (variasi bacaan), syair-syair Arab, sirah (sejarah). (b) Sumber bi ar-Ra’yi yaitu analisis nahwu (gramatikal bahasa Arab), dan al-Amtsal (perumpamaan-perumpamaan) dalam kehidupan sehari-hari. (2) Metode yang digunakan dalam tafsir ini adalah metode tafsir Tahlili karena penafsiran ini menjelaskan berbagai aspek dari al-Qur’an dalam uraian yang cukup panjang untuk penafsiran surah al-Fatihah. Dan tafsir ini memiliki kecendrungan bercorak tasawuf amali (praktis). (3) Validitas kebenaran tafsir ini memuat kebenaran secara koherensi
AYAT-AYAT POLITIK DALAM WACANA TAFSIR KIAYI-SANTRI STUDI DI KOTA PALEMBANG
Penelitian ini mengkaji bagaimana wacana tafsir kiayi-santri yang ada di kota Palembang tentang ayat-ayat politik yang ada di dalam al-Quran. Pemahaman kiayi-santri tersebut penting diungkap mengingat kedudukan mereka yang cukup istimewa di masyarakat. Dari kiayi-santri, biasanya informasi seputar putusan-putusan hukum agama, tidak terkecuali pandangan politik mereka turut mempengaruhi dinamika sosial dan kehidupan masyarakat. Penelitian ini menggunakan metode hermeneutic dan analisis wacana untuk melihat bagaimana wacana tafsir kiayi-santri tentang ayat-ayat politik. Dengan sampel para kiayi-santri yang diambil secara random dari berbagai pondok pesantren di kota Palembang didapati kesimpulan bahwa wacana tafsir mereka tentang ayat-ayat politik selalu bersifat kontekstual dan normatif. Hal ini disebabkan karena kiayi-santri selalu melihat realitas politik di sekitarnya dan nilai-nilai ideal yang ada dalam al-Quran.
Kata kunci : ayat-ayat politik, wacana tafsir, kiayi-santri, kontekstualisas
REVITALISASI BEBASO DALAM TERJEMAHAN Al QUR`AN BAHASA PALEMBANG DAN IMPLIKASI PADA PERUBAHAN MAKNA
Penelitian ini mengkaji implikasi yang ditimbulkan oleh revitalitasi bahasa daerah melalui terjemahan Al Qur’an dalam bahasa Palembang. Lahirnya terjemahan Al Qur’an dalam bahasa Palembang utamanya dilatarbelakangi kekhawatiran berbagai pihak tentang eksistensi bahasa Palembang alus yang terindikasi terancam punah akibat semakin berkurangnya penutur dan jarangnya penggunaan di masyarakat. Dominasi orientasi penerjemahan ini kemudian berimplikasi pada beberapa aspek, yakni pola penerjemahan tarjamat at-tarjamah atau adanya bahasa perantara antara bahasa sumber dan bahasa sasaran dan terjadinya pergeseran terhadap tujuan dari penerjemahan Al Qur’an. Kedua aspek ini dapat dipandang sebagai pengembangan teoritis keilmuan tarjamat al-Qur’an. Selain itu, terjemahan ini juga berimplikasi pada pergeseran makna sebagai akibat dari kesulitan penerjemah menemukan kata atau kalimat yang sepadan antara bahasa sumber dan bahasa sasaran.
Folic acid decorated chitosan nanoparticles and its derivatives for the delivery of drugs and genes to cancer cells
Nanotechnology offers a number of nanoscale implements for medicine. Among these, nanoparticles are revolutionizing the field of drug and gene delivery. Chitosan is a natural polymer which provides a profitable tool to an innovative delivery system due to its inherent physicochemical and biological characteristics. Chitosan nanoparticles are promising drug and gene delivery carriers because of small size, better stability, low toxicity, inexpensiveness, simplicity, easy fabrication and versatile means of administration. Chitosan can also be easily modified chemically due to the presence of reactive functional hydroxide and amine groups. Folic acid is commonly engaged as a ligand, for targeting cancer cells, as its receptor, that transports folic acid into the cells through endocytosis and is over-expressed on the surface of several human epithelial cancer cells. Integrating folic acid into chitosan-based drug delivery inventions directs the systems with a well-organized targeting ability. The present review outlines several illustrations of this versatile system based on folate decorated chitosan, which have shown potential as auspicious delivery systems published over the past few years. In addition, it is probable to formulate chitosan nanocarriers that exhibit manifold usage beyond targeted delivery, such as nanotheranostics and cancer stem cell therapy