74 research outputs found

    Pengaruh Pembersihan Kimiawi Dan Mekanik Terhadap Kinerja Intercooler St24 Pada PLTGU Indonesia Power UPJP Priok

    Get PDF
    Intercooler ST24 pada PLTGU UPJP Priok merupakan alat penukar panas (heat exchanger) yang berfungsi mendinginkan uap. Alat ini menggunakan media air laut sebagai pendinginnya. Kondisi air laut yang kotor menyebabkan penurunan kinerja perpindahan panasnya. Guna mengembalikan kinerjanya, pembersihan kimiawi dan mekanik telah diterapkan. Berdasarkan analisis kinerja yang telah dilakukan, didapatkan hasil bahwa pembersihan tube intercooler secara mekanik dapat meningkatkan laju perpindahan kalor intercooler sebesar 66.53%, sedangkan pembersihan intercooler secara kimiawi dapat meningkatkan laju perpindahan kalor intercooler mencapai 82.04%. Hal ini menunjukkan penmbersihan menggunakan kimiawi lebih efektif dibandingkan secara mekanik.. Kata kunci:alat penukar panas tipe shell dan tube, efektivitas perpindahan pana

    PERSEPSI KEPUASAN NELAYAN PURSE SEINE TERHADAP PENERBITAN DALAM PERIJINAN SATU PINTU DI UPT. PELABUHAN PERIKANAN PANTAI BULU - TUBAN

    Get PDF
    Pelabuhan perikanan merupakan salah satu instansi publik yang bertujuan memberikan pelayanan terbaik dalam pemenuhan kepentingan masyarakat perikanan terutama nelayan sebagai pengguna fasilitas pelabuhan, tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kepuasan dalam pelayanan dan mengetahui strategi pengembangan pelayanan yang ada di UPT Pelabuhan Perikanan Pantai Bulu Kabupaten Tuban terkait Penerbitan Surat Rekom BBM, STBLK (Keberangkatan), Dan STBLK (Kedatangan), adapun Metodologi penelitian ini menggunakan metodologi deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data menggunakan kuisioner dan wawancara, Analisis data menggunakan teori Miles and huberman, Hasil wawancara dan kuisioner dengan 15 orang responden pemilik/nahkoda kapal Purse Seine di peroleh data pengakuan bahwa nelayan alat tangkap Purse Seine merasa Sangat Puas ditunjukkan dari rata – rata variable pelayanan rekom bbm (X1), Pelayanan STBLKeberangkatan (X2), dan STBLKedatangan (X2), dan kepuasan pelayanan (Y), presentase jawaban Sangat Setuju (SS) rata-rata 56%, Setuju (S)=28%, dengan alasan mereka terbantu dalam mengurus persyaratan yang dibutuhkan untuk pembelian bbm dan kebutuhan keberangkatan melaut maupun setelah datang, da nada jawaban rata - rata Tidak Setuju (TS)= 16% dengan alasan : keterbatasan pembelian bbm dan Ketidak lengkapan dokumen kapal belum diperpanjang, sehingga merasa sulit dalam pengurusan dan tidak setuju dalam memberikan pengakuan

    KARAKTERISASI SIFAT MEKANIK DAN STRUKTUR MIKRO PRODUK CORAN PADUAN ALUMINIUM DENGAN VARIASI KOMPOSISI TEMBAGA

    Get PDF
    Casting is the process to molten metal then pouring this molten metal to mould. In casting we can also alloying two or more element of metal. Casting process of aluminum and copper alloy with composition of 4%, 10% and 33% copper. The research was held by doing casting with gavity casting method. The permanent mold casting was made by the two different shape of product, the first is log and the second is cylinder. All of the shape has been made by the equal the volume of metal casting product. After we finished the casting we doing some test for the product which is spectrometry test, strength test, hardness test, and micrography. The result obtained from the hardness test showed that in aluminum alloy with 33% copper is harder compared to aluminum with 4% and 10% copper. And the tensile strength test also showed that aluminum alloy with higher composition of copper will have more tensile strength than aluminum alloy with less composition of copper

    Evaluation The Effect Of HTGN Treatments On The Corrosion Resistance and Magnetic Properties Of Austenitic Stainless Steel 316L And 316LVM

    Get PDF
    High temperature gas nitriding (HTGN) is the new methods to enhanced the properties of stainless steel. The HTGN process is able to diffuse the nitrogen atom into stainless steel. Increasing the nitrogen concentration produces higher corrosion resistance. Stainless steel for implant and medical devices such as 316L and 316LVM not only have to high corrosion resistance but also have to magnetic properties stabilities. Evaluation of corrosion and magnetic properties for austenitic stainless steel 316L and 316LVM after HTGN treatments was succesfully done. The corrosion resistance not only significantly increases but the stability of austenite phase is also increases. Therefore HTGN treatments is suitabe for improving the corrosion resistance for 316L and 316LVM which used as implant material

    Karakteristik Bahan Alternatif Kampas Rem dari Komposit Berpenguat Serbuk Serbuk Kayu Jati, Serbuk Tempurung Kelapa, dan Serbuk Kuningan dengan Variasi Suhu Post Curing

    Get PDF
    Di industri manufaktur, penggunaan bahan logam dan komposit ini terus berkembang pesat. Seiring dengan perkembangan tersebut, maka perlu dilakukan riset material baru sebagai bahan komposit. Tujuan penelitian ini mengetahui karakteristik kekerasan dan keausan komposit berpenguat serbuk kayu jati, serbuk tempurung kelapa, dan serbuk kuningan setelah di-post curing. Manfaat dari penelitian ini adalah mengembangkan inovasi komposisi bahan terbaru dari serbuk kayu jati dan serbuk tempurung kelapa dengan logam kuningan sebagai bahan kampas rem. Komposisi bahan di penelitian ini berupa 20% serbuk kayu jati, 20% serbuk tempurung kelapa, 20% serbuk kuningan dan 40% resin epoxy. Metode pembuatan komposit dengan press mold. Suhu post curing setelah pencetakan komposit yaitu 130°C, 180°C dan 230°C. Pengujian yang dilakukan yaitu uji kekerasan, uji keausan, dan uji struktur mikro. K3L yang dipakai selama penelitian yaitu menggunakan kaos tangan, apron, jas laboratorium, masker,kacamata, dan safety shoes. Hasil penelitian menunjukkan untuk aplikasi material kampas rem sebaiknya menggunakan komposit dengan komposisi 20% serbuk kayu jati, 20% serbuk tempurung kelapa, 20% serbuk kuningan dan 40% resin epoxy dengan post curing ≤180°C. Kata kunci: kekerasan, keausan, post curing, komposi

    EVALUASI PERLAKUAN NITRIDASI GAS TEMPERATUR TINGGI TERHADAP STRUKTUR MIKRO, KEKERASAN DAN KETAHANAN AUS BAJA TAHAN KARAT AUSTENIT 316LVM

    Get PDF
    High temperature gas nitriding for austenitic stainless steel 316LVM is successfully done. Specimens are treated at temperature 1323, 1373 and 1573 K for 15 minutes holding time at 0.3 atm nitrogen gas pressures. The effect of nitriding treatments on the hardness, wear resistance and microstructure are evaluated using Buehler microhardness tester, Ogoshi universal wear test machine and light optical microscop respectively. The results shows that hardness, wear resistance and grain size increase with treatments temperature. Keywords: high temperature gas nitriding, 316LVM, hardness, wear, grain siz

    Perancangan dan fabrikasi test stand wheel boogie pada workshop garbarata pt bukaka teknik utama

    Get PDF
    Authority of India mengharuskan lebih dari 50% bagian unit diproduksi di negara India. Diputuskan 1 dari 4 bagian garbarata yaitu tunnel yang merupakan bagian utama garbarata akan diproduksi di India. 3 bagian garbarata lainnya yaitu rotunda, lift column, wheel boogie akan diproduksi di Indonesia. Namun keadaan ini menghadirkan kendala uji performa unit garbarata akan dilakukan perbahagian, terutama bagian wheel boogie yang tidak bisa diuji tanpa tunnel. Solusi yang dihadirkan untuk masalah tersebut adalah dengan mengadakan alat test stand wheel boogie. Upaya merealisasikan alat test stand yaitu praktik keilmuan mechanical engineering dengan menerapkan metode perancangan dan pendekatan lapangan. Pengamatan lapangan untuk pengumpulan data-data teknis sebagai input untuk mengawali perancangan diperoleh massa wheel boogie 600kg dan beban operasi 4ton. Beberapa kriteria alat yang harus dipenuhi salah satunya tidak dibolehkan terjadinya perpindahan posisi. Untuk memfasilitasi pergerakan roda tanpa perpindahan digunakan elemen mekanis roller yang disupport dengan bearing. Hasil perhitungan beban memperoleh spesifikasi bearing minimal 0,5kN. Data hasil perhitungan akan menjadi dasar penentuan pemilihan material dalam membuat fabrication drawing. Fabrication drawing diteruskan kepada tim fabrikasi untuk merealisasikan alat. Semua tahapan diakhiri dengan tes fungsi alat dengan cara menempatkan wheel boogie di atas test stand wheel boogie lalu dioperasikan.Kata kunci: garbarata; wheel boogie; test stand; perancangan; fabrication Abstract Design and fabrication of Test Stand Wheel Boogie for Garbarata’s workshop at PT Bukaka Teknik Utama. The contract for the procurement of 36 garbarata units between PT Bukaka Teknik Utama tbk and the Airports Authority of India requires that more than 50% of the unit parts be produced in India. It was decided that 1 of the 4 parts of the garbarata, namely the tunnel which is the main part of the garbarata, would be manufactured in India. The other 3 garbarata parts, the rotunda, lift column, wheel boogie, will be produced in Indonesia. This situation presents an obstacle to the performance test of the wheel boogie which cannot be tested without a tunnel. The solution presented is to hold a wheel boogie by the test stand. Realize the test stand by the scientific practice of mechanical engineering, applying design methods and field approaches. Field observations to collect technical data as input to start the design obtained a wheel boogie mass of 600 kg and an operating load of 4 tons. One of the tool criteria is not allowed to change position. To facilitate wheel movement without displacement, roller mechanical elements are used which are supported by bearings. The load calculation results obtain a minimum bearing specification of 0.5kN. The calculated data will be the basis for determining material selection in making fabrication drawings. Fabrication drawing is forwarded to the fabrication team to realize the tool. All stages ended with a function test of the tool by placing the boogie wheel on the boogie wheel test stand and then operating it.Keywords: garbarata; wheel boogie; test stand; perancangan; fabricatio

    Perancangan dan Pembuatan Propeller Perahu Nelayan Dengan Metode Investment Casting Pola Lilin dan Cetakan Pasir

    Get PDF
    Propeller atau baling-baling adalah salah satu bagian yang penting dalam perahu nelayan. Geometri propeller yang rumit membuat proses permesinan sulit untuk dilakukan dan memerlukan banyak biaya. Tujuan penelitian Tugas Akhir ini adalah membuat propeller perahu nelayan dengan metode investment casting untuk mengurangi proses permesinan dan mendapatkan geometri produk yang akurat. Selain itu menganalisa geometri, kerataan dan cacat yang mungkin terjadi pada produk akhir pengecoran. Pemodelan dilakukan pada jenis propeller perahu nelayan yang sudah ditentukan. Cetakan master die propeller dibuat menggunakan material silicone rubber RTV 497. Cetakan investment casting yang digunakan berbahan pasir silika mesh 10 -30 dan mesh 80-100, gypsum, serta alumina. Pola lilin yang digunakan berbahan lilin parafin. Cetakan investment casting dilakukan proses sintering pada suhu 250°C selama 30 menit. Material pengecoran yang digunakan adalah aluminium paduan Al-Si yang dileburkan pada suhu 770°C. Hasil penelitian menunjukkan pada produk pengecoran ditemukan penyusutan sebesar 2.95 – 8.08 % dengan menggunakan alat ukur vernier caliper dan 2.83 – 8.34 % dengan pengukuran 3D Scan. Pada pengukuran kerataan permukaan daun propeller ditemukan perbedaan tingkat kerataan permukaan daun propeller disebabkan karena propeller coran mengalami penyusutan dan cacat kekasaran erosi. Hasil identifikasi cacat pengecoran menunjukkan pada pemeriksaan visual ditemukan cacat ekor tikus, sirip, lubang jarum, membengkak, penetrasi logam, salah alir dan kekasaran erosi. Sedangkan pada pemeriksaan dengan cairan dye penetrant ditemukan cacat rongga penyusutan dan udara

    Corrosion Resistance of AISI 316L after Short Holding Time of High Temperature Gas Nitriding (HTGN)

    Get PDF
    Stainless steel AISI 316L is widely used as biomaterial due to its high corrosion resistance. However this property decreases in highly stressed and oxygen depleted environments. Several methods have been developing to increase the corrosion resistance such as low and high temperature gas nitriding. High temperature gas nitriding (HTGN) produces more depth effect than low temperature gas nitriding. Unfortunately HTGN for long holding time results on grain coarsening which reduce its tensile strength. The objective of this research is to determine the effect of HTGN at short holding time on the corrosion resistance, hardness and grain coarsening of AISI 316L. Specimens were made from as rolled 1 mm thickness AISI 316L plate. Before HTGN process, the specimens were rinsed using ultrasonic cleaner in acetone medium. HTGN process was conducted at temperature 1050oC, 1100oC and 1200oC for short period holding time i.e. 15 and 30 minutes. Micro hardness, microstructure and corrosion tests were conducted in the simulated body fluid (SBF) to evaluate the process. The results show that hardness and corrosion resistance were increased significantly after HTGN process. Moreover, hardness for holding time of 30 minutes was higher than 15 minutes, however the corrosion resistance were decreased. In addition HTGN process also results on grain coarsening at 30 minutes holding time, however for holding time 15 minutes and temperature 1050oC and 1100oC did not give significant grain coarsening. Therefore, the HTGN process parameters must be optimized for compromise between hardness and corrosion resistance. Keywords: high temperature gas nitriding, corrosion resistance, grain coarsening, AISI 316

    Penilaian Kualitas Lingkungan Perairan Berbasis Bioindikator (Gastropoda) di Area Dampak Pertambangan Nikel Kecamatan Pomalaa, Sulawesi Tenggara

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi dampak pertambangan nikel terhadap ekosistem perairan di Kecamatan Pomalaa, Sulawesi Tenggara. Metode yang digunakan adalah pengambilan sampel gastropoda sebagai bioindikator kualitas air di beberapa titik yang terkena dampak aktivitas pertambangan. Pemilihan gastropoda sebagai indikator didasarkan pada sensitivitas organisme ini terhadap perubahan kondisi lingkungan perairan. Pengambilan sampel dilakukan di berbagai lokasi, termasuk area kontrol yang relatif tidak terganggu oleh aktivitas pertambangan. Parameter fisika-kimia air juga diukur untuk memberikan data pendukung. Hasil analisis menunjukkan adanya perubahan komposisi dan kelimpahan gastropoda di area yang terkena dampak (7 spesies) dibandingkan dengan area kontrol (39 spesies). Perubahan ini meliputi penurunan keanekaragaman spesies (H’ kontrol 3,10 (tinggi) dan terdeklinasi di area dampak menjadi 1,73), dominasi beberapa jenis gastropoda yang toleran terhadap polusi (C = 0,52), serta hilangnya beberapa spesies yang sensitif terhadap perubahan kualitas air (Sphaerassiminea miniata). Selain itu, ditemukan korelasi antara tingkat pencemaran logam berat di perairan dengan perubahan struktur komunitas gastropoda. Temuan ini mengindikasikan bahwa aktivitas pertambangan nikel di Kecamatan Pomalaa memiliki dampak signifikan terhadap kesehatan ekosistem perairan di sekitarnya. Implikasi dari penelitian ini mencakup pentingnya pengelolaan lingkungan yang lebih ketat di area pertambangan, serta kebutuhan untuk melakukan pemantauan berkelanjutan terhadap kualitas ekosistem perairan di wilayah tersebut. Kata kunci: assesment, kesehatan lingkungan, bioindikator, pertambangan nike
    • …
    corecore