38 research outputs found

    Seed treatment pada benih jagung manis dalam menekan penyakit bulai (downy mildew) untuk meningkatkan hasil produksi di masa pandemi

    Get PDF
    Kehadiran pandemi COVID-19, membuat sistem disektor pangan dari proses produksi, distribusi hingga konsumsi (hulu hingga hilir) telah mengalami banyak perubahan besar. Salah satu komoditas tanaman pangan yakni jagung perlu perhatian khusus pada saat pandemi ini.Karena tidak boleh terjadi kegagalan panen, agar kebutuhan pangan pada saat pandemi tetap terpenuhi. Banyak penyebab terjadinya kegagalan panen jagung, yang terutama disebabkan oleh serangan bulai (Peronosclerospora maydis). Pencegahan serangan bulai dapat dilakuan dengan cara seed treatment dengan fungisida. Pada kegiatan pengabdian masyarakat ini, tim pelaksana melakukan diskusi dengan tujuan untuk: 1) menjelaskan perihal tentang maksud dan tujuan rencana pengabdian kepada masyarakat; 2) mendata masalah-masalah yang dihadapi masyarakat; 3) melakukan diskusi tentang pencegahan dan penanggulangan penyakit bulai jagung melalui metode pengolahan benih dengan menggunakan fungisida; 4) menentukan jadwal dan lokasi pelaksanaan rencana pengabdian masyarakat. Pengamatan dilapang dilaksanakan ketika tanaman berumur 13 HST, hasil menunjukkan bahwa serangan penyakit bulai pada jagung terjadi mulai 24 hari setelah tanam. Perlakuan seed treatment pada benih jagung menunjukkan hasil yang lebih baik jika di bandingkan kontrol

    RESPON PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN JAGUNG (ZEA MAYS L) PADA DOSIS PUPUK SP-36

    Get PDF
    RINGKASAN         Peningkatan produksi  dengan penggunaan varietas unggul yang telah ada bagi semua petani yang diikuti dengan dosis pemupukan  optimum dan cara     bercocok    tanam    yang    baik   dapat   meningkatkan   produksi   jagung          Tanaman jagung sebenarnya tidak terlalu memilih lahan.  Lahan pertanian umumnya bisa ditanami, tapi intensifikasi yang lebih intensif itulah yang diperlukan bila dibanding dengan tanaman lainnya.  Hal yang  perlu diperhatikan dalam peningkatan produksi jagung ini adalah penggunaan pupuk yang tepat, jarak tanam, pengairan yang memungkinkan dan keadaan tanah yang subur dan gembur serta tindak budidaya lainnya yang mendukung. Percobaan ini menggunakan pupuk SP 36 terhadap pertumbuhan dan hasil  tanaman jagung ( Zea mays L )Hipotesis  diharapkan pemberian pupuk 300 kgSP-36 / hektar akan memberikan  produksi tanaman jagung yang meningkat.   Percobaan dilaksanakan di desa Keniten,  Kecamatan Mojo, Kabupaten Kediri.   Penelitian dilaksanakan mulai bulan September  – Desember  2017. Penelitian ini dilaksanakan di lapang dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap  terdiri dari satu faktor diulang empat kaliDosis pupuk SP-36 ( P ) terdiri  P1 =   50 kg / ha,  P2 =   100 kg / ha , P3 =   150 kg / ha , P4 =   200 kg / ha P5 =   250 kg / ha,  P6 =  300 kg / ha. Hasil  bahwa pengaruh pupuk SP-36 terhadap pertumbuhan tinggi tanaman berbeda nyata  dicapai ( U5 ) menghasilkan  99.323 cm, jumlah daun yaitu 11.333 helai. Perlakuan ( U4 ) menghasilkan luas daun terbanyak yaitu 34.002 cm2. Kata kunci : pupuk SP36, jagun

    PENGARUH DOSIS PUPUK N P K DAN BEBERAPA VARIETAS TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BEBERAPA VARIETAS TANAMAN KACANG PANJANG (VIGNA SINENSIS L)

    Get PDF
    RINGKASANTujuan penelitian ini untuk mengetahui sejauh mana pengaruh dosis pupuk NPK dan beberapa varietas terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman kacang panjang  (Vigna sinensis L ). di Desa Sidomulyo, Kecamatan Puncu Kabupaten Kediri. Hipotesis Seberapa jauh pengaruh dosis pupuk NPK dan beberapa varietas yang tepat akan memberikan pertumbuhan dan produksi kacang panjang yang terbaik. Penelitian ini dilaksanakan di lahan sawah, di Desa Sidomulyo, Kecamatan Puncu, Kabupaten Kediri,  Propinsi Jawa Timur.  Dengan ketinggian tempat 89 meter dpl, pH 6, Penelitian dilaksanakan mulai bulan Februari 2018 sampai bulan Mei 2018. Penelitian dilaksanakan dengan menggunakan metode percobaan Rancangan Acak Kelompok ( RAK ) Faktorial, dengan dua faktor dan di ulang tiga kali. Perlakuan tersebut adalah dosis pupuk NPK ( M ) terdiri 4 level, varietas ( V )   terdiri dari 3 level : M0 = tanpa pupuk NPK,  M1    = dosis pupuk 100 kg ha-1.  M2 =  dosis pupuk NPK 200 kg ha-1  M3 =  dosis pupuk 300 kg ha-1.  V1 =  Varietas Hero J2 =  Varietas Maron, V3 =  varietas Lumut Hijau  Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh pupuk NPK dan varietas terjadi Interaksi yang  nyata  terhadap pengamatan panjang tanaman, jumlah daun. Luas daun, panjang polong per tanaman, jumlah polong per tanaman.   berat polong konsumsi per tanaman, berat polong konsumsi per hektar. Produksi tertinggi dicapai pada  perlakuan  dosis pupuk NPK dan beberapa varietas (M2V3 ) untuk panjang tanaman sebesar 204.793 cm,  Jumlah dayn 16.996 helai, Luas daun 64.060 cm2, jumlah polong per tanaman sebesar  34.580 buah, panjang polong per tanaman sebesar 79.420 cm per tanaman dan Berat polong per tanaman sebesar 910.843 gram dan produksi tiap hektar sebesar 21.263 ton. Kata Kunci: Pupuk, NPK, Varietas, Tanaman, Kacang Panjan

    PENGARUH DOSIS PUPUK SP-36 DAN JARAK TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI KEDELAI (Glycine max L. Merrill) VARIETAS WILIS.

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui  pengaruh dosis pupuk SP-36 dan jarak tanam terhadap pertumbuhan dan produksi kedelai ( Glycine max (L) Merrill ) varietas Wilis. Penelitian ini dilaksanakan di lahan sawah, di Desa Kayen kidul, Kecamatan Kayen kidul, Kabupaten Kediri,  Propinsi Jawa Timur. Alat  yang digunakan adalah cangkul, sabit, papan nama, ember, plastik, hand sprayer, rol meter, penggaris, timbangan, karung plastik, tugal, dan ajir.  Bahan yang dipakai selama penelitian antara lain: benih kedelai varietas wilis, pupuk Urea, pupuk SP-36, pupuk KCL, Insektisida dursban 20 EC, Fungisida Dithane  M 45. Penelitian dilaksanakan dengan menggunakan metode percobaan Rancangan Acak Kelompok ( RAK ) Faktorial. Dari hasil penelitian pengaruh pemberian dosis pupuk SP-36 dan Jarak tanam terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman kedelai dapat disimpulkan sebagai berikut 1) Tidak terjadi interaksi antara pengaruh pemberian pupuk SP-36 dan jarak tanam perhadap semua parameter pertumbuhan maupun produksi tanaman kedelai, 2) Perlakuan dosis pupuk berpengaruh  terhadap parameter berat brangkasan basah dan kering, jumlah polong per tanaman , jumlah daun pada umur 22, 29, 36, 43 dan 50 HST, 3) Jarak tanam berpengaruh hanya pada parameter jumlah daun umur 22, 29, 36, 43 dan 50 HST, 4) Dosis pupuk SP-36 yang terbaik pada perlakuan 100 kg / ha, sedangkan perlakuan jarak tanam yang terbaik adalah 40 x 15 cm.Kata Kunci: Pupuk, SP-36, Jarak,  Produksi

    Pengaruh Pemberian Pupuk NPK Phonska Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Kacang Panjang (Vigna sinensis L) varietas Aura Jaguar

    Get PDF
    This study aimed to determine the effect of Phonska NPK fertilizer on the growth and production of asparagus beans (Vigna sinensis L). A hypothesis is that applying Phonska NPK fertilizer at a 200 kg/ha dose is suspected to affect the growth and yield of long beans (Vigna sinensis L). This research was carried out in rice fields in Gempolan Village, Gurah District, Kediri Regency, East Java Province, from November 2020 to February 2021. The study was carried out using a simple Randomized Block Design (RAK) experimental method, repeated three times with one factor. Phonska NPK fertilizer dosage treatment (P) consists of 7 levels P0 = Without Phonska NPK fertilizer. P1 = Phonska NPK administration with a dose of 50 kg hectare-. P2 = Phonska NPK administration with a dose of 100 kg hectares-1 =. P3 = Phonska NPK administration at a dose of 150 kg ha-1. P4 = Phonska NPK administration at a dose of 200 kg ha-1. P5 = Phonska NPK administration at a dose of 250 kg ha-1. P6 = Phonska NPK administration at a dose of 300 kg ha-1 . The results showed that the application of Phonska NPK fertilizer significantly affected the observations of plant height, number of leaves, number of flowers per plant, number of pods per plant, weight of consumption pods per plant, and weight of consumption pods per hectare. The highest yield was achieved at a 200 kg NPK Phonska/ha fertilizer dose for a plant height of 237.75 cm. The number of leaves was 111.50 pieces. Phonska NPK fertilizer treatment at a 200 kg/ha dose resulted in 20,750 flowers, 112,500 pods per plant, 616,250 grams per plant weight, and 27,385 tons per hectare production per hectare. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemupukan Phonska NPK terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman kacang panjang (Vigna sinensis L). Penelitian dilakukan di lahan persawahan milik petani di Desa Gempolan, Kecamatan Gurah, Kabupaten Kediri, Provinsi Jawa Timur. November 2020 hingga Februari 2021. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen Rancangan Acak Kelompok (RAK), satu faktor dan diulang sebanyak 3 kali. Perlakuan dosis pupuk Phonska NPK (P) meliputi 7 taraf, P0= kontrol, P1= pemberian NPK Phonska dengan dosis 50 kg hektar-1 , P2= pemberian NPK Phonska dengan dosis 100 kg hektar-1 , P3= pemberian NPK Phonska dengan dosis 150 kg hektar-1 , P4= pemberian NPK Phonska dengan dosis 200 kg hektar-1 , P5= pemberian NPK Phonska dengan dosis 250 kg hektar-1 , P6= pemberian NPK Phonska dengan dosis 300 kg hektar-1 . Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemupukan NPK Phonska memberikan pengaruh sangat nyata terhadap nilai pengamatan tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah bunga, dan jumlah polong per tanaman. Berat polong yang dapat dimakan per tanaman dan berat polong yang dapat dimakan per hektar. Hasil terbaik ditunjukkan oleh dosis pupuk 200 kg/ha untuk tinggi tanaman sebesar 237,75 cm, jumlah daun sebanyak 111,50 buah. Perlakuan dosis pupuk NPK Phonska dengan dosis 200 kg/ha menghasilkan jumlah bunga sebesar 20.75 buah, jumlah polong per tanaman sebesar 112,500 buah, berat polong sebesar 616,25 gram per tanaman dan produksi tiap hektar sebesar 27,38 ton/ha

    Pengaruh Sistem Olah Tanah dan Penggunaan Jenis Mulsa Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Kacang Tanah (Arachis hypogaea)

    Get PDF
    Peanuts (Arachis hypogaea) are a source of protein for the fulfillment of food nutrition for the population in Indonesia. As the population increases, the need for peanuts also increases. The purpose of this research is to see how far the response of soil treatment and the use of this type of mulch are on the growth and development and also the production of peanut plants. The research was carried out on the land of the Faculty of Agriculture, Kadiri University, on January 3, 2022 to April 5, 2022. This experiment was designed with a Randomized Block Design (RAK). There are 2 factors studied, namely: The first factor is land cultivation which consists of two levels: Soil tillage (P1) and No Soil tillage (P2) with No Mulch (M1) Mulch with silver black color from plastic (M2), Straw Mulch (M3). There were 6 treatment combinations with 4 repetitions and a total of 24 plant plots. In the study, the following parameters were observed: Number of Leaves (Strand), Plant Height (cm), Number of Flowers, Number of Sample Planting Pods, Weight of Sample Planting Pods, Wet Weight of Pods (gr), Dry Weight (gr). The results of this study will then be analyzed using an Analysis of Variance (ANOVA), if the results shown are significant differences, they will be analyzed again with a follow-up test, namely the 5% BNT test. The results showed that there was a response to plant height when treatment was applied to the soil and also the use of mulch with straw as a base material at the age of 56 days after planting, then there was an interaction on the number of flowers when applied soil treatment without mulch at the age of 21 days after planting. the interaction of tillage treatment and the use of plastic mulch on the dry weight of plants 21 days after planting. Kacang tanah (Arachis hypogaea) merupakan tanam semusim yang memiliki kandungan protein yang baik dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia. Seiring bertambahnya penduduk, kebutuhan akan kacang tanah juga mengalami peningkatan. Permasalah dalam budidaya tanaman kacang tanah antara lain teknik bercocok tanam yang kurang tepat serta pertumbuhan gulma yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman kacang tanah. Sehingga tujuan dilakukan penelitian yaitu untuk melihat sejauh mana respon perlakuan pengolahan tanah dan penggunaan jenis mulsa terhadap pertumbuhan dan hasil kacang tanah. Penelitian dilaksanakan dilahan Fakultas Pertanian Universitas Kadiri, pada bulan Januari-April 2022. Percobaan ini dirancang dengan Rancangan Acak Kelompok (RAK). Faktor yang diteliti ada 2 yaitu: Faktor pertama yaitu pengolahan tanah yang terdiri dari dua taraf: Pengolahan tanah (P1) dan Tanpa Pengolahan Tanah (P2) dengan Tanpa Mulsa (M1) Mulsa plastik hitam perak (M2), Mulsa Jerami (M3). Terdapat 6 kombinasi perlakuan dengan pengulangan sebanyak 4 kali dan totalnya 24 plot tanaman. Parameter yang diamati antara lain, Jumlah Daun (Helai), Tinggi tanaman (cm), Jumlah Bunga, Jumlah Polong Pertanaman Sampel, Bobot Polong Pertanaman sampel, Berat Basah Polong(gr), Berat Kering (gr). Hasil penelitian akan di Analisa menggunakan Analisis of Varians (ANOVA), apabila hasil yang ditunjukkan adalah terdapat perbedaan secara nyata maka akan di analisis kembali dengan uji lanjutan yakni uji BNT taraf 5%. Hasil penelitian menunjukan adanya kombinasi yang berpengaruh nyata terhadap beberapa parameter pengamatan yaitu, kombinasi antara perlakuan pengolahan tanah dengan penggunaan mulsa jerami (P1M3) berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman umur 56 HST serta kombinasi perlakuan sistem olah tanah dengan pemerian mulsa hitam plastic (P1M2) pada parameter berat kering tanaman

    Edukasi Pembuatan Biopori di Dusun Bulu Desa Mukuh Kecamatan Kayen Kidul Kabupaten Kediri

    Get PDF
    Bio-pores is one of the solutions to the problems faced when high-intensity rain conditions create a puddle to absorb water in an area more quickly. The purpose of this service were firstly to socialize the importance of drainage and handling of water runoff and secondly to provide training on making bio-pores, and thirdly, to manage integrated waste. The method used in carrying out this activity was the emancipatory participation method which allowed direct interaction by providing training and practicing activities. There were four stages of activity implementation: (1) Activity preparation, (2) Initial phase of socialization, (3) training application and practice, and (4) activity evaluation. The results of this activity were that the people of Bulu Hamlet and students at SDN Mukuh 2 enthusiastically participated in socialization on the importance of drainage and handling of water runoff. This service can also contribute by collaborating on manufacturing bio pores to reduce water runoff at 13 points in Bulu Hamlet.Biopori merupakan suatu metode yang digunakan untuk mengatasi permasalahan terhadap menurunnya daya serap air pada suatu wilayah. Tujuan dari pengabdian ini adalah pertama memberikan sosialisasi pentingnya drainase dan penanganan limpasan air, kedua memberikan pelatihan pembuatan biopori, dan ketiga, mampu mengelola sampah terpadu. Metode pelaksanannya memakai partisipasi emansipatoris, sehingga terjadi interaksi, komunikasi, dan dialog dengan warga melalui kegiatan pelatihan atau penyuluhan dengan 4 tahapan: (1) tahap persiapan, (2) sosialisasi pendahuluan, (3) pelaksanaan pelatihan dan praktek, dan (4) evaluasi. Hasil kegiatan ini adalah masyarakat Dusun Bulu dan Siswa SDN Mukuh 2 Antusias mengikuti sosialiasi pentingnya drainase dan penanaganan limpasan air. pengabdian ini juga mampu berkontribusi dengan melakukan kolaborasi pembuatan biopori untuk mengurangi limpasan air di 13 titik di Dusun Bulu

    Pengaruh Pupuk Urea Dan Pupuk Organik Sapi Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Padi Varietas Ir. 64 (Oryza Sativa L)

    Get PDF
    Rice plants (Oryza sativa L.) have long been known in Indonesia because they have a role as the main food ingredient of Indonesian society. One way to increase rice production is to determine the optimal urea fertilizer and the frequency of organic fertilizers. This study used a randomized block design (RBD) consisting of two factors and three (3) replications. The first factor: urea (N) fertilizer consists of 3 levels, namely N1 = 0 kg / ha, N2 = 100 kg / ha, N3 = 200 kg / ha. The second factor: organic fertilizer (P) which consists of 3 levels, namely: P1 = 10 tonnes / ha, P2 = 20 tonnes / ha, P3 = 30 tonnes / ha. The results of this study were that there was an interaction between urea and organic fertilizers on the height growth of rice plants in all observation variables. The highest yield for the treatment plant height (N1P1) was 72,330 cm. The highest number of leaves in the treatment (N2P3) was 6.66. The highest number of tillers in the treatment (N2 P3) was 33,553 stems. The highest production of panicle length, grain weight per clump and number of productive tillers occurred interactions where the highest yield was achieved in treatment (N2 P3), namely 30,996 cm, 43,996 grams and 20,330 pieces. The highest grain weight is 38,883 grams. The highest production plot was 2.4050 kg and the highest production per hectare was 12,158 tons/ha.Tanaman Padi (Oryza sativa L.) telah lama dikenal di Indonesia, sebab memiliki peranan sebagai bahan pangan utama masyarakat Indonesia. Salah satu cara untuk meningkatkan produksi tanaman padi adalah menentukan pupuk urea yang optimal dan frekuensi pupuk organik. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri dari dua faktor dan tiga (3) ulangan. Faktor pertama : pupuk urea (N) terdiri dari 3 taraf yaitu N1= 0 kg/ha, N2= 100 kg/ha, N3 = 200 kg/ha. Faktor kedua : pupuk organik (P) yang terdiri dari 3 taraf yaitu: P1= 10 ton/ha, P2= 20 ton/ha, P3= 30 ton/ha. Hasil dari penelitian ini yaitu terdapat interaksi antara pupuk urea dan pupuk organik terhadap pertumbuhan tinggi tanaman padi pada semua variabel pengamatan. Hasil tertinggi untuk tinggi tanaman perlakuan (N1P1) yaitu 72.330 cm. Jumlah daun terbanyak pada perlakuan (N2P3) yaitu 6.66 helai. Jumlah anakan terbanyak pada perlakuan (N2 P3) yaitu 33.553 batang. Produksi panjang malai tertinggi, berat gabah per rumpun dan jumlah anakan produktif terjadi interaksi dimana hasil tertinggi dicapai pada perlakuan (N2 P3) yaitu 30.996 cm, 43.996 gram dan 20.330 buah. Berat bulir tertinggi yaitu 38.883 gram. Produksi perpetak tertinggi yaitu 2.4050 kg dan produksi per hektar tertinggi yaitu 12.158 ton/ ha
    corecore