74 research outputs found
Manajemen Resiko Kestabilan Lereng Menggunakan Radar
Early Warning System (EWS) sangat diperlukan untuk mendeteksi secara dini suatu kejadian yang bisa menimbulkan dampak negatif. EWS juga sangat diperlukan dalam hal pemantauan kestabilan lereng bilamana pada lereng tersebut terdapat banyak aktivitas. Sehingga diperlukan suatu alat yang bisa mendeteksi hal tersebut dan bisa memberikan informasi secepatnya sehingga dampak negatif bisa dihindari. Sistem radar diharapkan mampu memberikan informasi suatu kondisi ketidakstabilan lereng sehingga ketika lereng terjadi pergerakan akan bisa terdeteksi. Dengan adanya radar manajemen resiko bisa dibuat dan dipraktekan dilapangan. Hal ini menjadi penting dimana tidak semua alat bisa mampu memberikan data secara up to date (real time) yang artinya saat terjadi indikasi ketidakstabilan pada saat ini juga muncul tanda bahaya pada monitor pengamat. Selain itu penentuan parameter tanda bahaya yang akan muncul pada layar monitor juga menjadi sangat penting mengingat kegagalan penentuan parameter ini juga akan membuat gagalnya radar sebagai Early Warning System. Dari hasil penelitian lihat bahwa radar mampu memberikan informasi ketidakstabilan dari angka yang kecil (4 pixel, 2mm dalam 2jam) dan pemilihan parameter tanda alarm sudah sangat tepat Sehingga manajemen resiko bisa tercapai dengan berhasilnya di aplikasikan dilapangan. Komunikasi juga menjadi bagian penting manajemen resiko ketika tanda bahaya muncul pada layar radar monitor
Proses Kelahiran dan Kematian sebagai Rantai Markov Waktu Kontinu
Rantai Markov waktu kontinu yang merupakan bagian dari proses stokastik. Pembahasan diawali dengan pengertian dasar yang dipakai secara umum termasuk teorema dan lemma tentang persamaan differensial Kolmogorof?é?á yang berkaitan dengan rantai Markov waktu kontinu. Aplikasi rantai markov waktu kontinu dibahas dalam paper ini untuk proses kelahiran dan kematian yaitu?é?á pada sistem M/M/s ( M/M/1) sebagai gambaran dari secara nyata
Perancangan Sistem Data Logger Pengisian Air Galon Otomatis Berbasis Mikrokontroler ATMega32
— Peralatan depot pengisian air galon dengan menggunakan sistem pengisian manual mengharuskan untuk selalu siap membuka atau menutup keran pengisian dan menuliskan jumlah dari setiap pengisian galon yang dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk merealisasikan sistem pengisian air galon otomatis menggunakan mikrokontroler ATMega32 sebagai pengendali utama, menyimpan data log perhitungan jumlah galon yang telah terisi air dan volume air pada kartu memorimicro secure digital (microsd). Pendeteksian jenis galon menggunakan 2 buah sensor infra merah yang mengacu pada ketinggian galon dan volume air dihitung menggunakan sensor aliran air. EEPROM digunakan untuk menyimpan data sementara pengisian air ketika terjadi padam listrik sehingga proses pengisian yang terhenti dapat berlanjut setelah sistem aktif kembali. Data log tersimpan pada kartu memori setiap kali proses pengisian air galon selesai dengan data waktu dan tanggal yang diinformasikan oleh pewaktu DS1307. Pengujian dilakukan pada catu daya, pendeteksi galon, pengisian volume air, dan penyimpanan data. Arus yang terukur dari adaptor 0,14A, sensor infra merah dapat mendeteksi pada jarak + 35 cm, sensor aliran air sebagai pengukur volume pada galon 5 liter dan pada galon 19 liter dan data dapat tersimpan pada kartu memori. Hasil pengujian menyimpulkan alat yang dibuat dapat berfungsi sesuai perancangan, menyerap daya sebesar 1,68 watt dan data pengisian maksimum 21.474.836 pada kapasitas kartu memori 1GB. Kata kunci—pengisian air otomatis, data logger, mikrokontroler atmega32, sensor infra merah E18-D80NK-N, sensor aliran air YF-5201, memori micro s
Efisiensi Sistem Bonus Malus Sebagai Model Rantai Markov
. Developed bonus malus system (BMS) is to make the premium paid by insured will be as closed as possible with expected occurrence of claim in every year basis. To study the efficiency of a BMS, we must previously observe the effect of claim frequency on value of premium. The efficiency of Bonus Malus System can be found through its Markov model; that is by found a stationary distribution in form of line vectors of its BMS Markov chain with its components as a function of claim frequency. In this paper, the BMS used is that of Brazil
Prediksi Umur Dinding Tambang Berdasarkan Kejadian Longsoran yang Pernah Terjadi dengan Bantuan Program Microsoft Access
Faktor kestabilan dinding tambang menjadi faktor penting untuk keberlangsungan kegiatan penambangan. Berbagai metode analisis sudah berkembang pesat akhir-akhir ini baik statistik analisis, kesetimbangan batas ataupun metode numerik. Penilaian resiko kestabilan lereng dengan menghitung faktor keamanan lereng menjadi sebuah kelaziman namun begitu ternyata masih banyak kejadian longsoran yang terjadi pada dinding tambang.Penelitiaan ini lahir menyikapi banyaknya kejadian longsoran walapun secara matematis sudah memenuhi kriteria dimana nilai FoS sudah diatas 1 atau bahkan 1.2. Mendekati semua aspek kestabilan dinding dengan melakukan beberapa pengamatan terukur menjadi sebuah langkah positif sehingga pembelajaran dari alam tentang semua kejadian longsoran bisa menjadi cermin di masa mendatang. Pendokumentasian sebuah longsoran untuk dapat dipelajari menjadi hal penting sehingga dapat menjadi pembelajaran. Dengan database diharapkan dapat memberikan konsistensi dalam pengambilan data, pengolahan data, pendokumentasian data dan penyimpanan data yang efektif dan effisien. Dengan variasi data yang ada dapat dijadikan bahan dalam membangun sebuah model informatif yang dikorelasikan dengan konsep stabilitas lereng yang ada dapat dijadikan parameter geoteknik untuk desain yang akan datang. Pemodelan menggunakan kestimbangan batas “Mohr Coulomb” sehingga hasil analisa seseuai dengan analisa stabilitas lereng menggunakan perengkat lunak dengan konsep yang sama. Hasil akhir yang diharapkan dengan sebuah model parameter geoteknik adalah dapat memberikan informasi yang kreatif dan informatif tentang kejadian longsoran tanpa menghilangkan substansi teknikal sehingga dari setiap kejadian dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam memutuskan suatu kondisi yang relatif sama dimasa mendatang
Analisis Stabilitas Model Persamaan Diferensial pada Interaksi Dua Populasi dengan Faktor Logistik
Persaingan kehidupan di alam?é?á dapat dikategorikan dua jenis yaitu?é?á pertama persaingan?é?á antara dua spesies dengan jenis makanan yang sama,?é?á dan yang kedua?é?á persaingan antara dua spesies dengan satu spesies sebagai pemangsa (predator) dan yang lainnya sebagai mangsa (prey). Dalam paper ini akan dibahas model persaingan dua spesies dengan jenis makanan yang sama dengan menggunakan sistem persamaan diferensial.?é?á Dari model ini akan ditentukan kapan kedua spesies saling berdampingan, atau kapan salah satu diantaranya akan?é?á punah dengan melihat parameter parameter yang diberikan
Meningkatkan Kompetensi dan Profesionalisme Dosen melalui Lesson Study
Lesson Study merupakan model pembinaan pendidik berbasis sekolah dan berkelanjutan melalui pengkajian pembelajaran secara kolaboratif dan kolegialitas untuk membangun komunitas belajar. Melalui komunitas belajar, guru/dosen saling belajar, berbagi pengalaman dan ide inovatif serta saling koreksi yang bermuara pada peningkatan mutu pendidikan secara terus menerus. Tujuan utama Lesson Study yaitu untuk: 1) memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang pembelajaran di kelas 2) memperoleh hasil-hasil tertentu yang bermanfaat bagi para dosen lainnya dalam melaksanakan pembelajaran, 3) meningkatkan pembelajaran secara sistematis, 4) membangun sebuah pengetahuan pedagogis dimana para dosen dapat menimba pengetahuan dari dosen yang lain.Ada 8 peluang yang dapat diperoleh oleh dosen, apabila dia melaksanakan LS berkesinambungan, yaitu: 1) memikirkan dengan cermat mengenai tujuan pembelajaran, materi pokok, dan bidang studi, 2) mengkaji dan mengembangkan pembelajaran yang terbaik yang dapat dikembangkan, 3) memperdalam materi pokok yang diajarkan, 4) memikirkan secara mendalam tujuan jangka panjang yang akan dicapai mahasiswa, 5) merancang pembelajaran secara kolaboratif, 5) mengkaji secara cermat cara dan proses belajar serta tingkah laku mahasiswa, 4) mengembangkan pengetahuan pedagogis yang kuat penuh daya, 8) melihat hasil pembelajaran sendiri melalui mahasiswa dan kolega.. Lesson study dilakukan berdasarkan 4 tahapan yaitu: 1) perencanaan (plan), 2) pelaksanaan (do), 3) refleksi (check), 4) tindak lanjut (act
Pengembangan Modul dengan Model Problem Solving Berbantu Lks dan Puzzquare untuk Meningkatkan Prestasi Belajar pada Materi Segiempat SMP
Tujuan penelitian ini adalah untuk menciptakan suatu bahan ajar berupa modul dengan model problem solving berbantuan LKS dan Puzzquare pada pokok bahasan segiempat sehingga menghasilkan media yang layak dan efektif digunakan selama pembelajaran berlangsung serta diharapkan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Jenis penelitian yang digunakan adalah Research and Development. Penelitian ini dilakukan dengan dua tahap. Tahap pertama untuk pengembangan produk menggunakan modifikasi model ADDIE dan tahap kedua untuk menguji keefektifan produk melalui tes uji coba dengan desain Posttest-Only Control Desain. Kegiatan analisis data meliputi analisis uji validasi, uji normalitas, uji homogenitas dan uji hipotesis. Dari penghitungan diperoleh rata-rata kelas eksperimen = 77,63 dan kelas kontrol = 70,23. Kesimpulan dari penelitian pengembangan ini adalah bahan ajar matematika dengan model problem solving berbantuan LKS dan Puzzquare pada pokok bahasan segiempat (Luas bangun segiempat) yang dikembangkan ini layak dan efektif
Perencanaan Perhitungan Kebutuhan Benang Pada Garmen T-shirt Untuk Gramasi Kain Yang Berbeda
Perhitungan perencanaan kebutuhan benang jahit yang tepat, pada industri garmen akan memberikan gambaran kebutuhan benang sesuai dengan jumlah garmen yang dipesan. Jumlah kebutuhan benang jahit akan dipengaruhi oleh jenis serta gramasi kain yang berbeda. Penghematan benang pada proses penjahitan dapat dicapai dengan perhitungan kebutuhan benang pada perencanaan produksi yang lebih efisien. Tujuan penelitian ini adalah membuat perencanaan perhitungan kebutuhan benang untuk garmen t-shirt pada setiap mesin yang digunakan, dengan gramasi kain yang berbeda yaitu : 115 g/m2 dan 145 g/m2. Pengumpulan data dilakukan dengan mengukur panjang jahitan pada setiap proses yang ada hubungannya dengan penggunaan benang, kemudian hasil dari beberapa percobaan dirata-ratakan, dan dihitung sesuai perhitungan cara Coats. Kebutuhan benang pada produk T-shirt untuk gramasi kain 115 gram/m2 dibutuhkan benang 121 cone untuk spunpoly dan 138 cone untuk polyna. Pada gramasi kain 145 gram/m2 dibutuhkan 133 cone spunpoly dan 147 polyn
The Refinemet of Framework Structures of Natural Mordenite and Clinoptilolite Crystals Using Rietveld Method
Framework structures of clinoptilolite and mordenite phases in natural zeolit from Bayah have been succesfully analysed using Rietveld Method. The diffraction intensity data were collected using X-Ray Difractometer (XRD) at P3IB-BATAN. The refinement of the clinoptilolite and mordenite phases have been carried out and the results show that there are poly cation K-Mg clinoptilolite phase, with space group symmetry of C2/m No.12, monoclinic crystal system and poly cation Ca-Na mordenite phase, with space group symmetry of Cmcm No.63, orthorombic crystal system. Chemical formulas of clinoptilolite and mordenite phases are (K5,17 Mg0,16) (Al6Si30O72). 24H2O and [(Na 5,63 Ca 1,13) (Al8Si40O96). 22H2O per unit cell respectively. Fitting quality (goodness-of-fit) gave a value of Rwp = 10,34%
- …