879 research outputs found
Performance Model of Nurse Community Approach to Organizational Culture in Indonesia
National problem faced by Indonesia today is the handling of the low quality of Human Resources (HR). HR issues that need attention is the issue of performance. Performance is the rate of success in carrying out the task, as well as the ability to achieve the goals set. The aim of this study was to determine the influence of individual factors, organizational factors, organizational and cultural factors on the Performance of Nurses. This study used a cross sectional study approach. The population used in this study were nurses ponkesdes Tuban and Lamongan district in accordance with the inclusion criteria as much as 55, with a sample size of 48 respondents specified research using simple random sampling technique. The independent variable in this study is the individual factors (abilities and skills), organizational cultural factors and organizational factors, dependent variable is the performance of nurse ponkesdes. Instruments used in the collection of data in the form of questionnaires and performance evaluation sheet. Research analysis using simple linear regression test. Simple linear regression analysis showed variable organizational cultural factors were not statistically significant effect on the performance of the p-value (0.000), organizational factors also significantly influence the performance of the pvalue (0.027). While the variable factors of individual (skills and abilities) does not significantly influence the performance of the p-value (0.103)
Penggunaan Media Benda Konkret dalam Pembelajaran Tema Lingkungan untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas II Sdn Ketabang I Surabaya
Untuk mencapai tujuan Pendidikan Nasional pemerintah menyelenggarakan perbaikan-perbaikan peningkatan mutu pendidikan pada berbagai jenis dan jenjang. Namun fakta di lapangan belum menunjukkan hasil yang memuaskan. Pemberlakuan pembelajaran tematik pada KTSP untuk siswa kelas awal di SD dapat dibenarkan secara akademik, karena siswa pada usia tersebut masih berpandangan secara holistik serta berperilaku dan berpikir konkret. Mereka belum terbiasa dengan cara berpikir terspesialisasi dan abstrak. Pengalaman keseharian mereka yang ditunjang dengan benda-benda dan fenomena nyata yang dapat diobservasi. Maka dari itu guru perlu merancang sebuah mendia pembelajaran yang lebih menarik dan sesuai dengan pengalaman keseharian siswa. Dari gambaran pelaksanaan kegiatan di atas, akan muncul permasalahan pada diri siswa apabila tingkat pemahaman siswa terhadap suatu konsep tidak terjadi secara utuh. Melihat kondisi di lapangan yaitu di SDN Ketabang I Surabaya tempat peneliti bertugas, guru dalam menerapkan model āmodel pembelajaran masih belum maksimal. Peneliti sebagai guru kelas I dalam melaksanakan proses pembelajaran masih banyak menggunakan metode ceramah, sehingga membuat siswa kurang aktif dan suasana belajar kurang menyenangkan akibatnya hasil nilai rata-rata ulangan harian khususnya pada pembelajaran Matematika dan IPS tema lingkungan masih belum mencapai KKM. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendekskripsikan penerapan media benda konkret, peningkatan hasil belajar siswa, serta kendala yang muncul dalam penerapan media benda konkret tema lingkungan pada siswa kelas II SDN Ketabang I Surabaya. Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian ini bertujuan untuk memperbaiki kinerja guru sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran Matematika dan IPS tema lingkungan. Metode pengambilan data yang digunakan oleh peneliti adalah deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Hasil pelaksanaan pada siklus I persentase aktivitas guru sebesar 69 % dengan rata-rata 2,2 (kategori ābaikā), aktivitas siswa sebesar sebesar 67,2 % dengan rata-rata 21,5 dengan (kategori ābaikā), ketuntasan hasil belajar siswa tentang pemahaman Matematika sebesar 62,9 % dan ketuntasan pemahaman IPS sebesar 70,4 % . Sedangkan hasil pelaksanaan pada siklus II adalah presentase aktivitas guru meningkat menjadi 90,6% dengan rata-rata 2,9 (kategoriāsangat baikā), aktivitas siswa meningkat menjadi 89 % dengan rata-rata 3,6 (kategoriāsangat baikā), ketuntasan hasil belajar siswa tentang pemahaman Matematika 88% dan IPS 92,5%, sehingga pemahaman Matematika dan IPS masing-masing telah melebihi indikator keberhasilan pembelajaran yang ditentukan yaitu 80% Kata kunci : Media Benda Konkret, Tematik , Hasil Belajar Abstract: To achieve the government\u27s goal of Education organized the improvements to education quality in various types and levels. But the facts on the ground has not shown satisfactory results. The implementation of thematic learning at SBC for elementary grade students beginning in academic justified, because students at that age still believes in a holistic manner and behave and think concretely. They are unfamiliar with specialized and abstract thinking. Their daily experience supports the objects and real phenomena that can be observed. Therefore teachers need to design a Mendia learning more interesting and appropriate to students\u27 everyday experiences. From the description of the implementation of the above activities, problems will appear on the student if the level of students\u27 understanding of a concept is not the case in full. Seeing the conditions in the field at the SDN Ketabang I Surabaya where investigators served, teachers in applying learning models are not maximized. Researchers as a classroom teacher in implementing the learning process I still use a lot of the lecture method, thus making the students less active and less enjoyable learning atmosphere consequently yield average daily tests particularly in mathematics and social studies learning environment theme has yet to reach KKM. The purpose of this study was to mendekskripsikan concrete application of media objects, improving student learning outcomes, as well as the obstacles that arise in the application of environmental themes media concrete object in class II SDN Ketabang I Surabaya. Type of research is Classroom Action Research (CAR). This study aims to improve the performance of teachers so as to improve student learning outcomes in mathematics and social studies learning environment theme. Data collection methods used by the researchers is descriptive qualitative and quantitative. The results of the implementation of the first cycle the percentage of all teachers by 69% with an average of 2.2 (the category of "good"), student activity by 67.2% with an average of 21.5 with (the category of "good"), mastery results students\u27 understanding of mathematics by 62.9% and completeness of 70.4% IPS understanding. While the results of the implementation of the second cycle is the percentage of all teachers have increased to 90.6% with an average of 2.9 (the category of "very good"), student activity increased to 89% with an average of 3.6 (the category of "very good" ), mastery students\u27 understanding of mathematics 88% and 92.5% social studies, mathematics and social studies so understanding each indicator has exceeded the prescribed learning success is 80
ADHERENCE OF COVID-19 PATIENT ACTIVITY DURING SELF-ISOLATION/QUARANTINE
Penyakit virus corona telah menyebar dengan cepat ke seluruh Indonesia. Kebijakan isolasi telah diberlakukan untuk menekan peningkatan jumlah kasus. Namun, tidak semua bisa mematuhinya kata demi kata. Kebaruan penelitian ini adalah meneliti tentang kepatuhan pasien covid-19 menjalani aktivitas selama isolasi mandiri/karantina. Penelitian ini dilakukan berdasarkan sejauh mana pemahaman tentang isolasi mandiri pada pasien COVID-19 dan mengevaluasi kekurangan selama isolasi mandiri. Penelitian ini merupakan penelitian potong lintang dengan desain cross-sectional melalui penyebaran kuesioner dan analisis dilakukan secara deskriptif. Jumlah sampel penelitian ini adalah 165 responden yang merupakan penderita atau pernah menderita COVID-19 di Indonesia. Yang dinilai dari responden adalah protokol kesehatan dasar COVID-19, protokol dasar isolasi mandiri, aktivitas sehari-hari selama isolasi mandiri, persiapan pengobatan. Sebagian besar responden sudah mematuhi protokol. Namun, perlu dicatat bahwa kegiatan dan protokol isolasi diri wajib tidak dipatuhi sepenuhnya di seluruh responden. Kesimpulannya, 14 responden (8.48%) anggota masyarakat tidak dapat melakukan isolasi mandiri dengan benar karena sebagian dari mereka masih belum memenuhi persyaratan isolasi diri yang benar.Kata kunci : COVID-19; Isolasi Mandiri; Karantina; KepatuhanĀ AbstractĀ Coronavirus disease has spread rapidly throughout Indonesia. Policy for isolation has been enacted for repressing the number increases of cases. However, not all could comply with them words-by-words. The novelty of this study is to examine the compliance of Covid-19 patients undergoing activities during self-isolation/quarantine. This study is done based on how far is the understanding of self-isolation in COVID-19 patients and evaluate the flaw during the self-isolation. This research is a cross-sectional study design through the distribution of questionnaires and the analysis will be carried out descriptively. The samples were 165 respondents that has or had contacted COVID-19. The subjects that was rated are basic COVID-19 health protocol, basic protocol of self-isolating, daily activities during self-isolating, preparation for self-isolating treatment. Most of the respondent has mostly already obeyed. However, it should be noted that compulsory self-isolation activities and protocol are not obeyed fully across the respondents. In conclusion, about 14 respondents (8.48%) community could not carry out the proper self-isolation since some of them still did not fulfill the requirements of proper self-isolation
PENGUATAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MELALUI HAFALAN FURUDHUL AINIYAH DI SMP NURUL JADID PAITON
This research is intended to search and information about the strengthening of Islamic religious education (PAI) through the recitation of furudhul Ainiyah which is carried out in Nurul Jadid Paiton Junior High School. The method of this research is by qualitative method with case study method, to express. That is more intense and deep with the above phenomenon. Technique of completion of data and information is done through interview, observation, study study, and literature study. The findings of this research are 1). Students or students are required to complete the recitation of Furudhul Ainiyah as a condition to take the odd semester and even semester exam and become a requirement for class and graduation increase. 2). the implementation of the furudhul Ainiyah memorization is performed on Thursday and Friday nights and Tuesday nights, and can also be done during normal day breaks, 3). The responsible and recipient of the rote deposit are PAI teachers and their homeroom teachers, 4). For students and students who can not read written Al-qur'an is not subject to rote burden, but get special coaching related to Al-Qur'an reading written by the religious coordinator of students. 5). Memory materials include Aqidah, Fiqih or Amaliyah materials, and daily prayers for students of VII and VIII semerter 1 and 2, while for classes IX semesters 1 and 2 cover the material of the Qur'an and Fiqh. 6). (a). Principal, (b). Vice Principal of the curriculum section, (c). Coordinator of students' religious activities, (d). Teacher / teacher of PAI, (e). Homeroom, (e). Student religious coordinator, (f). Student
ANALISIS PERSEPSI SISWA MADRASAH ALIYAH TERHADAP PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBANTUAN TEKNOLOGI PADA PJJ SELAMA PANDEMI COVID-19
This research is based on the important role of technology as one of the supporters of learning during the Covid-19 pandemic. The purpose of this study was to investigate the perceptions of madrasah students regarding technology-assisted mathematics learning, differences in perceptions between male and female students, students' perceptions when viewed from the indicators, and students' opinions on distance learning during pandemic. This study uses descriptive methods with quantitative and qualitative approaches to students of MAN 2 Kota Sukabumi class Xmathsci. on the academic year 2020/2021. The instruments used are closed questionnaires and written interview questions that has been validated. The data analysis technique used an interval approach determined by the Ideal Mean (Mi) and the Ideal Standard Deviation (SDi) to determine the category of perception as well as verbal analysis. The conclusion obtained is that students have positive perceptions regarding technology-assisted learning in distance learning, both male and female students have positive perceptions, and students' opinions about the distance learning that has been implemented are mostly the learning experiences are to use Google Classroom and then WhatsApp
EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL MIND MAPPING DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN SKI DI KELAS V MI AZHARIYAH TEGALREJO KECAMATAN WIDANG KABUPATEN TUBAN
Penelitian di latar belakangi dengan rendahnya hasil belajar siswa, oleh karena itu untuk meningkatkan hasil belajar siswa peneliti menerapkan model mind mapping pada mata pelajaran SKI di kelas V MI Azhariyah Tegalrejo. Model mind mapping suatu model yang dapat melatih siswa agar lebih kreatif dan berfikir kritis. Tujuan mempelajari SKI agar siswa dapat mengetahui sejarah-sejarah Islam terutama sejarah Khalifah, untuk meneladani sifat-sifat dari para Khalifah. Adapun tujuan penelitian ini adalah : (1) Untuk mengetahui penerapan model mind mapping pada mata pelajaran SKI. (2) Untuk mengetahui hasil belajar siswa pada mata pelajaran SKI dengan menggunakan model mind mapping. (3) Untuk mengetahui efektifitas penerapan model mind mapping dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran SKI. Dalam penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif dan jenis eksperimen. Pengumpulan data menggunakan wawancara, angket, observasi, tes dan dokumentasi. Dari data yang dikumpulkan, hasil perhitungan nilai rata-rata posttest lebih tinggi yaitu sebesar 57,5 sedangkan nilai rata-rata pretest sebesar 49,28. Hasil uji paired t-test, yang di dapat sebesar 8,250 > 2,145 yang berarti bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara nilai rata-rata sebelum perlakuan (pre-test) dengan nilai rata-rata setelah perlakuan (post-test)
Pengaruh Likuiditas, Struktur Aset, dan Ukuran Perusahaan Terhadap Struktur Modal Pada PT Jasa Marga (Persero) Tbk
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh likuiditas, struktur aset dan ukuran perusahaan terhadap struktur modal pada PT Jasa Marga (Persero) Tbk dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2017. Data yang digunakan dalam mini riset ini adalah laporan keuangan triwulan publikasi PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Dalam pengujian hipotesis menggunakan uji determinasi, uji t dan uji F. Hasil pengujian t statistic bahwa likuiditas berengaruh positif terhadap struktur modal, struktur asset berpengaruh positif terhadap strukur modal, dan ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap struktur modal. Dan hasil uji F bahwa likuiditas, struktur asset dan ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap struktur modal.Kata Kunci: Likuiditas, Struktur Aset, Ukuran Perusahaan, dan Struktur Modal
TOT Penyakit Menular Pada Satgas WNI Migran Terdeportasi Di Tanjung Pinang
AbstrakWNI migran (WNIM) menempati jumlah terbesar ke 3 setelah China dan Filipina. WNIM illegal terdeportasi berisiko besar menderita penyakit menular terutama setelah hidup di penjara. Sebagian besar dari mereka juga merupakan korban perdagangan orang (WNIM KPO). Ā Tujuan pengabdian masyarakat ini adalah melaksanakan TOT (training of trainer) penyakit menular pada satuan tugas (satgas) yang melayani WNIM KPO di Tanjung Pinang agar satgas maupun WNIM KPO waspada dan menerapkan pencegahan penyakit menular bagi diri sendiri, keluarga dan masyarakat asal. Metode yang dilakukan adalah ceramah interaktif, diskusi, tanya jawab menggunakan berbagai media, pelatihan 6 langkah cuci tangan, dan FGD. Setelah TOT terjadi peningkatan pengetahuan secara bermakna tercermin dari jumlah soal yang dijawab benar sebelum (8,7 Ā± 1,5) dan sesudah TOT (12,5 Ā± 1,7) dari total 15 soal (paired t test, p<0,0001; dengan CI 95% 3,0 ā 4,6). Peserta mampu melakukan 6 langkah cuci tangan standard Ā WHO / Kemenkes. Hasil FGD menunjukkan selain peserta mampuĀ menjelaskan secara benar tentang materi penyakit menular dan pencegahannya, peserta merasakan pentingnya mencegah penyebaran penyakit menular salah satunya dengan mengusulkan screening penyakit menular terhadap WNIM KPO. Satgas siap menerapkan hasil TOT kepada WNIM KPO.Ā Ā Kata Kunci: pekerja migran, penyakit menula
Pengembangan LKPD Berbasis Kooperatif Peer Tutoring untuk Meningkatkan Kemampuan Numerasi Siswa
Penelitian pengembangan ini bertujuan untuk menghasilkan produk berupa LKPD berbasis kooperatif peer tutoring untuk meningkatkan kemampuan numerasi siswa yang valid dan praktis. Model pengembangan yang digunakan yaitu model pengembangan ADDIE (Analysis, Design, Development, Implementation, Evalution). Penelitian ini dilakukan di MTsN 12 Kuningan. Subjek penelitian adalah siswa kelas VII A di MTsN 12 Kuningan. Instrumen pengumpulan data yang digunakan berupa intrumen validasi ahli media, instrumen validasi ahli materi, instrumen tes dan angket respon peserta didik. Produk yang dikembangkan telah dilakukan validasi oleh ahli media dan ahli materi. Hasil yang diperoleh dari validasi ahli media yaitu 76,6% dengan kriteria sangat valid, ahli materi sebesar 92,6% dengan kriteria sangat valid danĀ rata-rata skor N-Gain yang diperoleh siswa yaitu 0,59 atau 59% yang berarti terdapat peningkatan kemampuan numerasi setelah melakukan pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran LKPD berbasis kooperatif peer tutoring. Berdasarkan kriteria yang diperoleh maka produk LKPD berbasis kooperatif peer tutoring untuk meningkatkan kemampuan numerasi yang dikembangkan sangat valid dan dapat meningkatkan kemampuan numerasi siswa
PENGGUNAAN MEDIA BENDA KONKRET DALAM PEMBELAJARAN TEMA LINGKUNGAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS II SDN KETABANG I SURABAYA
Abstrak: Untuk mencapai tujuan Pendidikan Nasional pemerintah menyelenggarakan perbaikan-perbaikan peningkatan mutu pendidikan pada berbagai jenis dan jenjang. Namun fakta di lapangan belum menunjukkan hasil yang memuaskan. Pemberlakuan pembelajaran tematik pada KTSP untuk siswa kelas awal di SD dapat dibenarkan secara akademik, karena siswa pada usia tersebut masih berpandangan secara holistik serta berperilaku dan berpikir konkret. Mereka belum terbiasa dengan cara berpikir terspesialisasi dan abstrak. Pengalaman keseharian mereka yang ditunjang dengan benda-benda dan fenomena nyata yang dapat diobservasi. Maka dari itu guru perlu merancang sebuah mendia pembelajaran yang lebih menarik dan sesuai dengan pengalaman keseharian siswa. Dari gambaran pelaksanaan kegiatan di atas, akan muncul permasalahan pada diri siswa apabila tingkat pemahaman siswa terhadap suatu konsep tidak terjadi secara utuh. Melihat kondisi di lapangan yaitu di SDN Ketabang I Surabaya tempat peneliti bertugas, guru dalam menerapkan model āmodel pembelajaran masih belum maksimal. Peneliti sebagai guru kelas I dalam melaksanakan proses pembelajaran masih banyak menggunakan metode ceramah, sehingga membuat siswa kurang aktif dan suasana belajar kurang menyenangkan akibatnya hasil nilai rata-rata ulangan harian khususnya pada pembelajaran Matematika dan IPS tema lingkungan masih belum mencapai KKM. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendekskripsikan penerapan media benda konkret, peningkatan hasil belajar siswa, serta kendala yang muncul dalam penerapan media benda konkret tema lingkungan pada siswa kelas II SDN Ketabang I Surabaya. Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian ini bertujuan untuk memperbaiki kinerja guru sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran Matematika dan IPS tema lingkungan. Metode pengambilan data yang digunakan oleh peneliti adalah deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Hasil pelaksanaan pada siklus I persentase aktivitas guru sebesar 69 % dengan rata-rata 2,2 (kategori ābaikā), aktivitas siswa sebesar sebesar 67,2 % dengan rata-rata 21,5 dengan (kategori ābaikā), ketuntasan hasil belajar siswa tentang pemahaman Matematika sebesar 62,9 % dan ketuntasan pemahaman IPS sebesar 70,4 % . Sedangkan hasil pelaksanaan pada siklus II adalah presentase aktivitas guru meningkat menjadi 90,6% dengan rata-rata 2,9 (kategoriāsangat baikā), aktivitas siswa meningkat menjadi 89 % dengan rata-rata 3,6 (kategoriāsangat baikā),Ā ketuntasan hasil belajar siswa tentang pemahaman Matematika 88% dan IPS 92,5%, sehingga pemahaman Matematika dan IPSĀ masing-masing telah melebihi indikator keberhasilan pembelajaran yang ditentukan yaitu 80% Ā Kata kunci : Media Benda Konkret, Tematik ,Ā Hasil Belajar Abstract: To achieve the government's goal of Education organized the improvements to education quality in various types and levels. But the facts on the ground has not shown satisfactory results. The implementation of thematic learning at SBC for elementary grade students beginning in academic justified, because students at that age still believes in a holistic manner and behave and think concretely. They are unfamiliar with specialized and abstract thinking. Their daily experience supports the objects and real phenomena that can be observed. Therefore teachers need to design a Mendia learning more interesting and appropriate to students' everyday experiences. From the description of the implementation of the above activities, problems will appear on the student if the level of students' understanding of a concept is not the case in full. Seeing the conditions in the field at the SDN Ketabang I Surabaya where investigators served, teachers in applying learning models are not maximized. Researchers as a classroom teacher in implementing the learning process I still use a lot of the lecture method, thus making the students less active and less enjoyable learning atmosphere consequently yield average daily tests particularly in mathematics and social studies learning environment theme has yet to reach KKM. The purpose of this study was to mendekskripsikan concrete application of media objects, improving student learning outcomes, as well as the obstacles that arise in the application of environmental themes media concrete object in class II SDN Ketabang I Surabaya. Type of research is Classroom Action Research (CAR). This study aims to improve the performance of teachers so as to improve student learning outcomes in mathematics and social studies learning environment theme. Data collection methods used by the researchers is descriptive qualitative and quantitative. The results of the implementation of the first cycle the percentage of all teachers by 69% with an average of 2.2 (the category of "good"), student activity by 67.2% with an average of 21.5 with (the category of "good"), mastery results students' understanding of mathematics by 62.9% and completeness of 70.4% IPS understanding. While the results of the implementation of the second cycle is the percentage of all teachers have increased to 90.6% with an average of 2.9 (the category of "very good"), student activity increased to 89% with an average of 3.6 (the category of "very good" ), mastery students' understanding of mathematics 88% and 92.5% social studies, mathematics and social studies so understanding each indicator has exceeded the prescribed learning success is 80% Keywords: Media Objects Concrete, Thematic, Learning Outcom
- ā¦