15 research outputs found

    PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PENGELOLAAN HUTAN MANGROVE DI DESA LABUHAN KECAMATAN BRONDONG KABUPATEN LAMONGAN, JAWA TIMUR

    Get PDF
    Penelitian memiliki tujuan untuk memperoleh informasi terhadap persepsi masyarakat akan pengelolaan ekosistem mangrove  Desa Labuhan Brondong Lamongan. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Pengambilan data dilakukan dengan mewawancarai menggunakan kuesioner dan observasi. Pengolahan data dilakukan dengan tabulasi dan ditampilkan dalam bentuk grafik dan diagram. Penelitian dilakukan pada bulan Mei-Juni 2022. Penelitian tersebut menghasilkan:1) persepsi masyarakat terhadap manfaat mangrove di desa labuhan adalah rata-rata 55% dengan kategori mengetahui; 2) persepsi masyarakat terhadap alih fungsi lahan mangrove menjadi tambak adalah 50%; 3) persepsi masyarakat terhadap pelaksanaa rehabilitasi mangrove adalah rata-rata 68% dengan kategori mengetahui; 4) persepsi masyarakat terhadap upaya rehabilitasi adalah rata-rata 59% dengan kategori pemeliharaan penyuluhan 23% dan penanaman kembali 18%; 5) partisipasi masyarakat dalam keikutsertaan kegiatan rehabilitasi adalah rata-rata 45% dengan kategori turut berperan jika ada himbauan. Masyarakat sudah cukup tau tentang mangrove namun berharap adanya pemerintah memberikan edukasi dan kebijakan sehingga tingkat kesadaran masyarakat terhadap pelestarian mangrove lebih tinggi.   Kata Kunci: persepsi masyarakat, hutan mangrove, Desa Labuhan &nbsp

    KAJIAN PENGELOLAAN MANGROVE DI DESA JENU, KECAMATAN JENU, KABUPATEN TUBAN, JAWA TIMUR

    Get PDF
    Mangrove rehabilitation activities are often done in Indonesia, but often fail. The several factors often lead to failure is, unattended reforestation, lack of coordination among related institutions, and lack of community participation. The methode in this study is evaluation by percentage analysis. The results showed that the physical condition in the village of Jenu in accordance with the growth of mangrove, with texture of substrate sand. The role of government institutions in the village of Jenu is good enough, by nurturing and directing the community to understand the importance of mangrove forests, in addition the community is also directed to form a farmer group with the name of wanamina bahari.Key word ; Mangrove, rehabilitation, reforestation activities

    EFFECT OF ADDITION OF NPK FERTILIZER WITH DIFFERENT CONCENTRATIONS ON METHANE GAS PRODUCTION IN SEAWEED TYPES OF Caulerpa racemosa AND Halimeda macroloba FERMENTED ANAEROBICALLY

    Get PDF
                Negara Indonesia memiliki potensi sumberdaya kelautan dan pesisir yang kaya, salah-satu diantaranya  adalah rumput laut. Rumput laut di Indonesia masih sebatas dimanfaatkan sebagai sumber makanan dan obat-obatan. Jepang telah memanfaatkan Ulva dan Laminaria sebagai biogas (Matsui et al., 2006), pemanfaatan rumput laut tersebut menunjukkan bahwa rumput laut memiliki potensi sebagai bahan baku biogas. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kandungan gas metan yang terkandung pada rumput laut jenis Caulerpa racemosa dan Halimeda macroloba yang di fermentasi secara anaerob. Metode penelitian ini yaitu dengan mencampur rumput laut Caulerpa racemosa dan Halimeda macroloba yang telah dihaluskan dan dilakukan  pencampuran dengan sedimen pantai yang difermentasi anaerob selama 30 hari. Hasilnya yaitu pada Caulerpa racemosa menghasilkan gas metana sebesar 5.13%, dan Halimeda macroloba menghasilkan gas metana sebesar 4.25%. Pupuk NPK digunakan untuk meningkatkan kadar gas metana yang dihasilkan dalam fermentasi anaerob. Konsentrasi pupuk NPK yaitu 2,5 g, 5 g, dan 7,5 g. Hasil dalam penambahan pupuk NPK yaitu kadar gas metana Caulerpa racemosa meningkat 4,45% (persentase peningkatan 64,16%) dan Halimeda macroloba  meningkat sebesar 4,92% (persentase peningkatan 69,18%)

    PENGARUH PERBEDAAN JENIS IKAN DENGAN METODE PEMBEKUAN AIR BLAST FREEZER (ABF) TERHADAP MUTU IKAN

    Get PDF
    Ikan merupakan hasil perikanan yang sangat cepat busuk apabila tidak dilakukan penanganan dan pengolahan yang baik, pembusukan segera terjadi setelah ikan mati, oleh karena itu segala usaha yang dapat memperpanjang atau mempertahankan kesegaran ikan sangat diperlukan salah satu cara untuk mengawetkan ikan dan menjaga mutu dalam keadaan yang baik adalah dengan cara pembekuan.Penelitian dilakukan untuk mengetahui pengaruh perbedaan jenis ikan dengan metode pembekuan Air Blast Freezer (ABF) terhadap mutu ikan, ditinjau dari faktor organoleptik (kenampakan, bau, tekstur daging) dan kimiawinya (TVB, TPC). Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL), dengan 2 perlakuanmasing-masing 10 kali ulangandengan lama penyimpanan 1 hari dan 30 hari.Hasil penelitian menunjukkan bahwa antara perlakuan jenis ikan swangi dan ikan kurisi tidak berpengaruh nyata dengan metode Air Blast Freezer (ABF) terhadap mutu ikan yang ditinjau dari sifat sensori/organoleptik yang meliputi kenampakan, bau,tekstur daging dan kimiawinya meliputi TPC dan TVB dengan hasil TVB lama penyimpanan hari ikan ke-1 menunjukan thitung (1,158) < t5% (2,101) < t1% (2,878) dan lama penyimpanan ikan hari ke-30 menunjukkan bahwa thitung (1,679) < t5% (2,101) < t1% (2,878). TPC lama penyimpanan ikan hari ke-1 thitung (0,744) < t5% (2,101) < t1% (2,878) lama penyimpanan ikan hari ke-30 menunjukkan bahwa thitung(0,579)< t5% (2,101) < t1% (2,878). Hasil organoleptik ikan swangi dan ikan kurisi menunjukkan Cerah, bola mata rata, kornea jernih, Warna merah kurang cemerlang, tanpa lender, Lapisan jernih, transparan, cerah, belum ada perubahan warna, Bau Segar, Agak padat, elastis bika ditekan dengan jari, sulit merobek daging

    USAHA PENGOLAHAN BUAH MANGROVE XYLOCARPUS SP ( NYIRIH ) MENJADI LULUR KECANTIKAN DI DESA BRENGKOK, KECAMATAN BRONDONG, KABUPATEN LAMONGAN, JAWA TIMUR

    Get PDF
    Ekosistem mangrove memiliki keanekaragaman dan kegunaan, antara lain sebagai penghasil bahan organik, tempat pemijahan berbagai jenis udang, ikan dan moluska. Sementara masyarakat tidak begitu memahami dan mengetahui tentang pemanfaatan dari buah mangrove. Pemanfaatan buah mangrove ini sudah banyak dimanfaatkan di Semarang, khususnya didaerah pesisir pantai yang terdapat ekosistem mangrove. Bahkan diluar Jawa seperti didaerah Maluku sudah memanfaatkan buah mangrove tersebut. Sebagai contoh yaitu yang dilakukan oleh Dosen – dosen FPIK Universitas Khairun Ternate, Maluku Utara, Indonesia. Didalam pengabdiannya disebutkan kegunaan buah Xylocarpus Sp (Nyirih) adalah untuk mengatasi kulit kusam, karena didalam buah tersebut mengandung anti oksidan. Sehingga sudah ada beberapa produk lulur kecantikan dari buah Xylocarpus Sp (Nyirih). Pemanfaatan dari buah Xylocarpus Sp (Nyirih) yang dijadikan sebagai lulur kecantikan ternyata sudah banyak dilakukan oleh masyarakat sekitar hutan mangrove, berbentuk prodak (bubuk) dan dipasarkan. Pemasaran prodak tersebut melalui media online dan offline dengan harga per item Rp 25.000/100g. Hal tersebut dapat menjadi peluang usaha bagi masyarakat di Desa Brondong. Metode yang yang dilakukan yaitu dengan pendampingan bagi kelompok baru, memberikan pelatihan pengolahan prodak dan pemasaran via online dan offline. Secara kualitatif, hasil dari pelatihan memberikan skill dan pemahaman bagi kelompok, sehingga dapat diterapkan dan berguna bagi peningkatan pendapatan kelompok di Desa Brondong

    PEMANFAATAN PROPAGUL MANGROVE SEBAGAI BAHAN PEMBUAT KOPI DI DESA SUKOLILO, KEC BANCAR. KAB TUBAN

    Get PDF
    Pemanfaatan buah bakau (mangrove) tidak sepopuler dibandingkan dengan pemanfaatan kayu batang pohonnya. Pemanfaatan kayu dari batang pohon mangrove digunakan untuk bahan baku pembuatan arang, kayu bakar, dan bahan bangunan. Akhir-akhir ini banyak pihak yang melakukan penelitian manfaat buah mangrove bagi kepentingan manusia sebagai bahan baku makanan, minuman/sirup, sabun, lulur dan zat perwarna. Mahasiswa Universitas Brawijaya Malang telah berhasil membuat produk dan ditulis didalam sebuah skripsi yang berjudul “Pemanfaatan Propagul Rhizopora sp Sebagai Bahan Baku Pembuatan Kopi”.Pemanfaatan buah mangrove sebagai kopi sudah dilakukan oleh masyarakat sekitar hutan mangrove, namun hanya dilakukan di wilayah tertentu dan oleh sebagaian kecil masyarakat. karena kurangnya pengetahuan masyarakat tentang manfaat buah mangrove, pola pikir (mindset) masyarakat yang menganggap, bahwa satu-satunya sumber nutrisi hanya pada jagung dan lain sebagainya, belum banyak pengetahuan tentang potensi dan manfaat buah mangrove sebagai kopi. mangrove yang awalnya hanya dipandang sebelah mata untuk ekologi kini menjadi sebuah aset yang mampu memberikan nilai ekonomi. Masyarakat yang dulu enggan menanam mangrove dan cenderung menebangnya kini mulai berbondong-bondong melestarikan mangrove

    PENGARUH PERBEDAAN JENIS SURIMI DENGAN METODE PEMBEKUAN CONTACT PLATE FREEZER (CPF) TERHADAP MUTU SURIMI

    Get PDF
    Surimi merupakan salah satu jenis produk perikanan yang telah dikenal di dunia dan sangat potensial untuk dikembangkan. Pembuatan surimi dapat menggunakan jenis ikan air tawar maupun ikan air laut. Menilai mutu surimi yaitu berdasarkan sifat sensoris atau organoleptik (kenampakan, bau, warna, tekstur), sifat fisik (uji lipat, uji gigit dan kekuatan gel), dan kimiawinya (kandungan bakteri atau mikroba), juga ikut menentukan sifat mutu surimi. Penelitian dilakukan untuk mengetahui pengaruh perbedaan jenis surimi dengan metode pembekuan Contact Plate Freezer (CPF) terhadap mutu produk surimi, ditinjau dari faktor organoleptik (kenampakan, bau, warna, tekstur) dan kimiawinya (TVB, TPC). Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL), dengan 2 perlakuan masing-masing 10 kali ulangan dengan lama penyimpanan 1 hari dan 30 hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa antara perlakuan jenis surimi kintokidae dan surimi himeji tidak berpengaruh nyata dengan metode Contact Plate Freezer (CPF) terhadap mutu yang ditinjau dari sifat sensori/organoleptik yang meliputi kenampakan, bau, warna, tekstur dan kimiawinya meliputi TPC dan TVB dengan hasil TVB lama penyimpanan surimi hari ke-1 menunjukan thitung (0.824

    STUDI TENTANG KUALITAS PERAIRAN PANTAI DAN SUMUR BOR TERHADAP KUALITAS PERAIRAN TAMBAK UDANG VANNAMEI (Litopenaeus vannamei)

    Get PDF
    Kualitas air sangat berpengaruh terhadap biota yang dibudidayakan air tawar mutlak didalam budidaya udang vannamei (Litopenaeus vannamei) sebagai contoh wilayah pantai dengan salinitas 350/00. Pertumbuhan udang vannamei (Litopenaeus vannamei) suplai yang di dekat pantai kepada tinggi rendahnya produktivitas udang vannamei. Tujuan Penelitian adalah untuk mengetahui variasi dan kosentrasi paremeter kualitas perairan pantai dan sumur bor terhadap kualitas perairan tambak di sedayu lawas.Metode penelitian menggunakan metode deskripif kuantitatif dengan cara mendiskripsikan hasil pengambilan sampel secara langsung di lapangan. Adapun air sampel yang diambil adalah di tambak, laut, dan sumur bor, sedangkan parameter kualitas air yang dianalisa adalahNO2, NO3, PO4, DO, Salinitas, pH, Suhu, dan Redoks. Lokasi pengambilan sampel di perairan desa Sedayu Lawas, Lamongan, Jawa Timur. Analisa data menggunakan uji statistik independent sample T tes. Hasil penelitian menunjukkan. (1)Kualitas perairan pantai dan sumur bor memiliki variasi yang sama dengan kualitas tambak adalah DO, Salinitas, Suhu, NO2 Dan PO4., sedangkan yang tidak memiliki variasi yang sama dengan kualitas perairan tambak NO3, Redoks Dan PO4. (2) Kualitas perairan pantai dan sumur bor memiliki konsentrasi yang sama dengan kualitas perairan tambak pH, Salinitas, Suhu, NO2, NO3, PO4 dan Redoks, sedangkan yang tidak tidak memiliki konsentrasi yang sama dengan kualitas perairan tambak DO, Sedangkan di sumur pH dan Salinita

    PERUBAHAN GARIS PANTAI KECAMATAN PACIRAN KABUPATEN LAMONGAN, MENGGUNAKAN CITRA LANDSAT DENGAN METODE DIGITAL SHORELINE ANALYSIS SYSTEM (DSAS)

    Get PDF
    Garis pantai merupakan batas antara air laut dan daratan dimana selalu berubah – ubah dengan sangat dinamis dan saling berintersaksi, perubahannya baik sementara seperti adanya pasang surut maupun perubahan yang diakibatkan abrasi dan akresi dalam kurun waktu tertentu. Perubahan garis pantai dapat diinterprestasikan dengan mengunakan data citra satelit.Penelitian ini dilakukan untuk memberikan informasi adanya perubahan garis pantai dengan menggunakan citra satelit. Survei lapangan berupa pengamatan di sepanjang pantai Kecamtan Paciran dilakukan pada Tanggal 25 - 30 Juni 2018. Pengolahan data dalam mengerjakan model perubahan garis pantai dilakukan pada tanggal 1 – 31 Juli 2018 di Laboratorium Fakultas Perikanan dan Kelautan, Universitas PGRI Ronggolawe (UNIROW) Tuban. Penelitian dilakukan dengan menggunakan seperangkat hardware maupun software guna menunjang penelitian. Penelitian ini memanfaatkan teknik tumpang tindih citra guna mendapatkan gambaran perubahan garis pantai yang kemudian dianalisa menggunakan metode Digital Shoreline Analysis System (DSAS) untuk menghasilkan besaran perubahan garis pantai. Hasilnya menunjukkan rata-rata garis pantai dominan maju EPR di Kecamatan Paciran Kabupaten Lamongan dari tahun 2002 sampai dengan 2018 adalah 4,62 meter/tahun dan rata – rata NSM adalah 73,828 meter, sementara LRR adalah 4,443 m. Nilai maksimum garis mundur sebesar 11,36 meter/tahun yang terjadi pada kawasan pantai baseline 2, nilai maksimum garis maju sebesar 32,10 meter/tahun yang terjadi pada kawasan pantai baseline 5. Nilai NSM (Net Shoreline Movement) menunjukkan nilai maksimum mundur sebesar 181,37 meter dan nilai maksim maju sebesar 512,47. Perubahan garis pantai nyata terlihat karena campur tangan kegiatan masyarakat dalam pemanfaatan lahan dengan reklamasi untuk pemukiman sampai skala besar untuk kebutuhan industri dan pariwisata
    corecore