275 research outputs found

    Strategi Pembelajaran Interaksi Sosial sebagai Upaya untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan pada siswa Kelas VIII A SMP Muhammadiyah 4 Surakarta Tahun 2010/2012

    Get PDF
    Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah 1) Untuk mendeskripsikan perencanaan implementasi strategi pembelajaran interaksi sosial mata pelajaran Penddikan Kewarganegaraan pada siswa kelas VIII A SMP Muhammadiyah 4 Surakarta Tahun 2010/2011, 2) Untuk mendeskripsikan implementasi Strategi Pembelajaran Interaksi Sosial sebagai upaya untuk meningkatkan Prestasi Belajar Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Pada Siswa Kelas VIII A SMP Muhammadiyah 4 Surakarta Tahun 2010/2011 3) Untuk mendeskripsikan peningkatan Prestasi belajar Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Pada Siswa Kelas VIII A SMP Muhammadiyah 4 Surakarta Tahun 2010/2011 setelah menggunakan Strategi Pembelajaran Interaksi Sosial Penelitian ini dilakukan di SMP Muhammadiyah 4 Surakarta, dengan menggunakan jenis penelitian tindakan kelas. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah, pengamatan (observasi), tes dan dokumentasi. Teknik analisis data Constant Comparative Method. Hasil penelitian: Pelaksanaan PTK dengan implementasi strategi interaktif drama dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Terbukti nilai yang diperoleh dari beberapa tahap ada peningkatan yaitu pada siklus I siswa yang mendapat nilai di atas 80 sebanyak 2 siswa pada siklus II siswa yang mendapat nilai di atas 80 sebanyak 10 siswa. Dibandingkan kondisi awal dengan setelah diimplementasikannya strategi pembelajaran interaksi sosial terdapat penurunan siswa yang mendapatkan nilai 60-69 sebanyak 25 siswa atau 69,44%, terdapat peningkatan siswa yang menadapat nilai 70-79 yaitu sebanyak 14 orang siswa atau 38,88% dan peningkatan siswa yang mendapat nilai 90-100 sebanyak 7 orang atau 19,44%. . Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah 1) Untuk mendeskripsikan perencanaan implementasi strategi pembelajaran interaksi sosial mata pelajaran Penddikan Kewarganegaraan pada siswa kelas VIII A SMP Muhammadiyah 4 Surakarta Tahun 2010/2011, 2) Untuk mendeskripsikan implementasi Strategi Pembelajaran Interaksi Sosial sebagai upaya untuk meningkatkan Prestasi Belajar Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Pada Siswa Kelas VIII A SMP Muhammadiyah 4 Surakarta Tahun 2010/2011 3) Untuk mendeskripsikan peningkatan Prestasi belajar Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Pada Siswa Kelas VIII A SMP Muhammadiyah 4 Surakarta Tahun 2010/2011 setelah menggunakan Strategi Pembelajaran Interaksi Sosial Penelitian ini dilakukan di SMP Muhammadiyah 4 Surakarta, dengan menggunakan jenis penelitian tindakan kelas. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah, pengamatan (observasi), tes dan dokumentasi. Teknik analisis data Constant Comparative Method. Hasil penelitian: Pelaksanaan PTK dengan implementasi strategi interaktif drama dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Terbukti nilai yang diperoleh dari beberapa tahap ada peningkatan yaitu pada siklus I siswa yang mendapat nilai di atas 80 sebanyak 2 siswa pada siklus II siswa yang mendapat nilai di atas 80 sebanyak 10 siswa. Dibandingkan kondisi awal dengan setelah diimplementasikannya strategi pembelajaran interaksi sosial terdapat penurunan siswa yang mendapatkan nilai 60-69 sebanyak 25 siswa atau 69,44%, terdapat peningkatan siswa yang menadapat nilai 70-79 yaitu sebanyak 14 orang siswa atau 38,88% dan peningkatan siswa yang mendapat nilai 90-100 sebanyak 7 orang atau 19,44%.

    Strategi Pembelajaran Interaksi Sosial sebagai Upaya untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan pada siswa Kelas VIII A SMP Muhammadiyah 4 Surakarta Tahun 2010/2012

    Get PDF
    Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah 1) Untuk mendeskripsikan perencanaan implementasi strategi pembelajaran interaksi sosial mata pelajaran Penddikan Kewarganegaraan pada siswa kelas VIII A SMP Muhammadiyah 4 Surakarta Tahun 2010/2011, 2) Untuk mendeskripsikan implementasi Strategi Pembelajaran Interaksi Sosial sebagai upaya untuk meningkatkan Prestasi Belajar Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Pada Siswa Kelas VIII A SMP Muhammadiyah 4 Surakarta Tahun 2010/2011 3) Untuk mendeskripsikan peningkatan Prestasi belajar Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Pada Siswa Kelas VIII A SMP Muhammadiyah 4 Surakarta Tahun 2010/2011 setelah menggunakan Strategi Pembelajaran Interaksi Sosial Penelitian ini dilakukan di SMP Muhammadiyah 4 Surakarta, dengan menggunakan jenis penelitian tindakan kelas. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah, pengamatan (observasi), tes dan dokumentasi. Teknik analisis data Constant Comparative Method. Hasil penelitian: Pelaksanaan PTK dengan implementasi strategi interaktif drama dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Terbukti nilai yang diperoleh dari beberapa tahap ada peningkatan yaitu pada siklus I siswa yang mendapat nilai di atas 80 sebanyak 2 siswa pada siklus II siswa yang mendapat nilai di atas 80 sebanyak 10 siswa. Dibandingkan kondisi awal dengan setelah diimplementasikannya strategi pembelajaran interaksi sosial terdapat penurunan siswa yang mendapatkan nilai 60-69 sebanyak 25 siswa atau 69,44%, terdapat peningkatan siswa yang menadapat nilai 70-79 yaitu sebanyak 14 orang siswa atau 38,88% dan peningkatan siswa yang mendapat nilai 90-100 sebanyak 7 orang atau 19,44%. . Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah 1) Untuk mendeskripsikan perencanaan implementasi strategi pembelajaran interaksi sosial mata pelajaran Penddikan Kewarganegaraan pada siswa kelas VIII A SMP Muhammadiyah 4 Surakarta Tahun 2010/2011, 2) Untuk mendeskripsikan implementasi Strategi Pembelajaran Interaksi Sosial sebagai upaya untuk meningkatkan Prestasi Belajar Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Pada Siswa Kelas VIII A SMP Muhammadiyah 4 Surakarta Tahun 2010/2011 3) Untuk mendeskripsikan peningkatan Prestasi belajar Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Pada Siswa Kelas VIII A SMP Muhammadiyah 4 Surakarta Tahun 2010/2011 setelah menggunakan Strategi Pembelajaran Interaksi Sosial Penelitian ini dilakukan di SMP Muhammadiyah 4 Surakarta, dengan menggunakan jenis penelitian tindakan kelas. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah, pengamatan (observasi), tes dan dokumentasi. Teknik analisis data Constant Comparative Method. Hasil penelitian: Pelaksanaan PTK dengan implementasi strategi interaktif drama dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Terbukti nilai yang diperoleh dari beberapa tahap ada peningkatan yaitu pada siklus I siswa yang mendapat nilai di atas 80 sebanyak 2 siswa pada siklus II siswa yang mendapat nilai di atas 80 sebanyak 10 siswa. Dibandingkan kondisi awal dengan setelah diimplementasikannya strategi pembelajaran interaksi sosial terdapat penurunan siswa yang mendapatkan nilai 60-69 sebanyak 25 siswa atau 69,44%, terdapat peningkatan siswa yang menadapat nilai 70-79 yaitu sebanyak 14 orang siswa atau 38,88% dan peningkatan siswa yang mendapat nilai 90-100 sebanyak 7 orang atau 19,44%.

    PENDIDIKAN DAMAI (PEACE EDUCATION) BAGI ANAK-ANAK KORBAN KONFLIK

    Get PDF
    The conflict is as natural of law (sunnatullah) that always there in the course of human life. So that conflicts do not lead to violence and social disaster, the conflicts need to be managed properly. Managing conflicts is not solely aimed at the cessation of conflict, or the signing of a peace agreement between the parties to the dispute. Over, conflict manage­ment must be followed by the management of post-conflict conditions. Among the efforts the condition of post-conflict is recovery of the affected populations, especially children who are the most vulnerable groups in a conflict. One remedy is to educate children affected by conflict through peace education. This needs to be done so that they are free from the trauma, did not carry a grudge in life, and capable of being a man who loves peace. This study will explore the efforts of peace education for children affected by conflict in the Latansa Islamic Boarding School, Cangkring, Karang­anyar, Demak.***Konflik merupakan sesuatu yang alami yang selalu ada dalam kehidupan manusia. Oleh karena itu agar konflik tidak mengakibatkan kekerasan dan petaka sosial maka konflik perlu dikelola dengan tepat. Mengelola konflik tidak semata-mata ditujukan bagi penghentian konflik atau penandatanganan kesepakatan antara kelompok-kelompok yang bertikai. Lebih dari itu, manajemen konflik harus diikuti dengan manajemen post-konflik. Di antara berbagai upaya manajemen post-konflik adalah pemulihan terhadap orang-orang yang menjadi korban konflik, khususnya anak-anak yang memang rentan terhadap efek konflik. Salah satu penanganannya adalah melalui pendidikan agar mereka terbebas dari perasaan traumatik, tidak membawa kedukaan mereka, serta mampu menjadi orang yang mencintai perdamaian. Kajian ini akan melihat bagaimana upaya pendidikan damai yang dilakukan oleh Pondok Pesantren Latansa Cangkring Karanganyar Demak

    Karakteristik Kepemimpinan Efektif Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Banguntapan Bantul

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: karakteristik kepemimpinan efektif kepala sekolah, karakteristik pengikut, karakteristik situasi, hambatan kepemimpinan efektif kepala sekolah, dan cara mengatasi hambatan kepemimpinan efektif kepala sekolah. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode naturalistik yang induktif berdasarkan data yang dikumpulkan. Tempat penelitian adalah SMP Negeri 1 Banguntapan Bantul. Sumber informasi penelitian adalah: kepala sekolah, wakil kepala sekolah, staf, guru, tata usaha, siswa, dan komite sekolah. Instrumen penelitian adalah peneliti sendiri sebagai instrumen utama. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Keabsahan data dilakukan sejak awal pengambilan data yaitu sejak mereduksi data, display data, dan penarikan kesimpulan atau verifikasi. Hasil penelitian menunjukkan karakteristik kepemimpinan efektif kepala sekolah SMP Negeri 1 Banguntapan Bantul dapat dilihat dari: 1) karakteristik pemimpin efektif kepala sekolah di SMP Negeri 1 Banguntapan Bantul yaitu: a) visioner atau memiliki dan memahami visi yang utuh tentang sekolahnya, b) memiliki kemampuan berkomunikasi dan selalu membangun komunikasi yang baik dengan warga sekolah dan c) memiliki kepribadian yang baik yang tercermin dari tingkah laku kepala sekolah terhadap warga sekolah; 2) karakteristik pengikut yaitu: a) mengenali karakteristik pimpinannya b) Guru dan karyawan tunduk dan patuh dengan gaya dan cara kepala sekolah, meski tidak bersifat serta merta, c) membangun kedekatan interpersonal kepala sekolah dengan semua warga sekolah tidak saja di bangun dalam lingkungan sekolah tetapi juga di luar sekolah;3) situasi yaitu: a) adanya kemampuan kepala sekolah dan warga sekolah dalam menghadapi krisisyang mengganggu tugas-tugas kepala sekolah, b) tidak adanya ketergantungan dari para guru dalam menjalankan tugas mengajar dan justru sesama guru bidang studi saling bekerjasama dan salingpengertian; 4) Faktor yang menghambat dalam kepemimpinan efektif dapat dilihat dari dua faktor, yaitu karakteristik pengikut dan karakteristik situasi. Karakteristik pengikut yang dirasakan kepala sekolah yang menghambat kepemimpinannya adalah cara pandang atau cara pikir individu-individu dalam warga sekolah. Adapun yang menghambat dari aspek situasi adalah masih ada guru yang sulit diajak kerjasama karena adanya perbedaan pandangan terhadap suatu tugas; 5) cara mengatasi hambatan yaitu membangun dan mengembangkan komunikasi dan koordinasi dengan semua guru dan staf dari berbagai lini

    Peran Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Dalam Manajemen Bencana di Tanjung Lesung

    Get PDF
    Indonesia merupakan negara yang terletak di daerah rentan bencana. Salah satu sektor yang sangat rentan terhadap ancaman bencana adalah sektor pariwisata. Kawasan Pesisir Tanjung Lesung memiliki potensi untuk menarik jumlah wisatawan yang signifikan. Penelitian ini bertujuan untuk menguji peran Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dalam penanganan situasi pra-bencana, selama bencana, dan pasca-bencana di Tanjung Lesung. Desain penelitian yang digunakan dalam jurnal ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data melibatkan studi literatur, yang mencakup dokumen resmi, buku, artikel, laporan penelitian, dan temuan penelitian terkait yang relevan dengan topik utama penelitian ini. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kinerja BNPB dalam manajemen bencana, khususnya dalam fase pra-bencana, tidak optimal. Oleh karena itu, diperlukan langkah-langkah yang lebih serius dalam persiapan bencana jangka panjang untuk mengurangi dampak bencana yang mungkin terjadi di Tanjung Lesung

    PERAN TNI DALAM PENANGGULANGAN BENCANA GEMPA DI CIANJUR

    Get PDF
    Artikel ini bertujuan untuk menganalisis peran TNI dalam penanggulangan bencana gempa bumi di Cianjur pada tahun 2022. Metode yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara mendalam dan observasi partisipan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran TNI dalam penanggulangan bencana gempa bumi di Cianjur sangat penting. TNI berperan dalam evakuasi korban, pemberian bantuan, pemantauan dan pemulihan pasca bencana, dan koordinasi dengan instansi terkait. TNI juga mampu bekerja sama dengan tim SAR dan relawan untuk memaksimalkan upaya penanggulangan bencana. Namun, terdapat beberapa tantangan yang dihadapi TNI dalam penanggulangan bencana, seperti keterbatasan sumber daya dan kurangnya koordinasi antara instansi terkait. Oleh karena itu, diperlukan kerjasama yang lebih baik antara TNI dan instansi terkait dalam penanggulangan bencana di masa yang akan datang.Artikel ini bertujuan untuk menganalisis peran TNI dalam penanggulangan bencana gempa bumi di Cianjur pada tahun 2022. Metode yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara mendalam dan observasi partisipan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran TNI dalam penanggulangan bencana gempa bumi di Cianjur sangat penting. TNI berperan dalam evakuasi korban, pemberian bantuan, pemantauan dan pemulihan pasca bencana, dan koordinasi dengan instansi terkait. TNI juga mampu bekerja sama dengan tim SAR dan relawan untuk memaksimalkan upaya penanggulangan bencana. Namun, terdapat beberapa tantangan yang dihadapi TNI dalam penanggulangan bencana, seperti keterbatasan sumber daya dan kurangnya koordinasi antara instansi terkait. Oleh karena itu, diperlukan kerjasama yang lebih baik antara TNI dan instansi terkait dalam penanggulangan bencana di masa yang akan datang

    Implikasi Ideologi Pancasila pada Gerakan Sosial Islam dalam Prinsip Demokrasi Konstitusional

    Get PDF
    Pancasila implementation should not be used as a substantive source in aspects of law and legislation in Indonesia. Pancasila as the highest source of law in Indonesia is actualized in every behavior and action both individually and collectively. Social movements are a characteristic and manifestation of democratic principles as a reflection and reaction to social dynamics in society. The research method used is in the form of qualitative research which tries to explore a meaning arising from social dynamics. The influence of the Pancasila ideology on every social movement, especially the Islamic social movement, is based on the view of life together within the framework of the Indonesian nation and the concept of a rule of law. The consequence of the principle of constitutional democracy in implementing the Pancasila values ​​framework is not a threat to democracy, because the values ​​of Pancasila also provide respect for the rights of the people which are in line with the principles of constitutional democracy. Keywords: Implication; Ideology; Pancasila; Social movement; Constitutional

    Vegetasi Dan Keadaan Tanah Hutan Lelofui Gunung Mutis, Soe-NTT

    Full text link
    H. SIMBOLON & SUKENDAR. 1987. Vegetation and soil conditions of forest in Lelofui, Mount Mutis, Soe, East Nusa Tenggara. Suppl. Berita Biologi 3 : 6 - 10.Research on vegetation and soil conditions of forest in Lelofui, Mount Mutis, Soe East Nusa Tenggara has been done. The density of trees were 358 per nectar; height of canopies ranged between 25 m and 35 m with Eucalyptus urophylla as a dominance species.The relative basal area of E. urophylla was 72,82% which was greater than total basal area of remaining species.The others important species were Podocarpus imbricates, Ilex odorata and Acer niveum.The density of saplings were 708 per hectar.The dominant species of this sapling was Daphniphyllum laurinum with the relative basal area of 69,93% The height of sapling species were less then 10 m. The other important species of saplings were Scutellaria discolor and Acer niveum.The plot consisted of 17 species of trees and 9 species of saplings.This species composition was very small comparing to other tropical rain forests elsewhere.This small number of species composition is suggested not directly correlated with a soil fertility.Soil analisis form the plot showed that its properties was not so distinct from other tropical rain forest soil conditions

    The Implementation of Whole Language Approach In Teaching Listening At The Third Semester Students Of English Education Program At STAIN Palangka Raya

    Get PDF
    The purpose of this study was to describe the implementation of Whole Language Approach in teaching listening and the problems faced by students in learning listening using Whole Language Approach at STAIN Palangka Raya The problems of the study were: (1) How is the implementation of Whole Language Approach in teaching listening, (2) What are the problems faced by the students in listening using Whole Language Approach. The writer used qualitative approach with descriptive qualitative method. In collecting the data, the writer used some techniques, namely: (1) Observation, (2) Interview, and (3) Documentation. In analyzing the data, the writer used some techniques, namely: (1) Data collection, (2) Data reduction, (3) Data Display, and (4) Conclusion / Data Verification. The subject in this study was 1 English lecturer that was chosen by purposive sampling. The process of teaching listening by using Whole Language Approach which done by the lecturer were three activities, such as pre-activities, whilst-activities and post-activities. 1) In Pre-activities, there were several activities that were done included: greeting the students, preparing the medium, sound system and the materials, giving presence list, and did the brainstorming. 2) In Whilst-activities, there were some activities included: listening to the text, comprehending the content of the whole text, retelling and discussing the main idea of the text, etc. 3) In Post-activities, the activities such as: concluding the materials, giving opportunity to ask the questions , motivating students, giving the material for next meeting closing the lesson and greeting students. Meanwhile, the integration of language skills which occured through the application of whole language approach in teaching listening showed that the Listening skill was 43%, Writing skill was 14%, Reading skill was 14%, Speaking skill was 29%. From the result of percentage above, the integrated skills between oral and written language can be conclude as follows: listening was the most often skill appearing, writing was the less often appearing, reading was the less often appearing and speaking was the average often skill appearing. Furthermore, the problems faced by the students of using Whole Language Approach in learning listening were: lack of students’ cognitive aspect, less comfortable in learning media, and the long duration in learning Indonesia Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menggambarkan penerapan pendekatan bahasa keseluruhan dan masalah-masalah yang dihadapi oleh Mahasiswa dalam belajar listening menggunakan pendekatan bahasa keseluhan di STAIN Palangka Raya. Masalah dari penelitian ini adalah: (1) Bagaimana penerapan pendekatan Bahasa Keseluruhan dalam pengajaran listening, (2) Apa masalah-masalah yang dihadapi oleh Mahasiswa dalam belajar listening menggunakan pendekatan bahasa keseluruhan. Penulis menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif kualitatif. Dalam mengumpulkan data, penulis menggunakan beberapa teknik, yaitu: (1) Observasi, (2) Wawancara, dan (3) Dokumentasi. Dalam menganalisis data, penulis menggunakan beberapa teknik, yaitu: (1) pengumpulan data, (2) reduksi data, (3) menampilkan data, dan (4) Verifikasi Conclution /. Subjek dari penelitian ini adalah Dosen bahasa Inggris yang dipilih oleh purposive sampling. Proses pembelajaran listening dengan menggunakan pendekatan bahasa keseluruhan yang dilakukan oleh Dosen adalah tiga kegiatan, seperti pra-kegiatan, kegiatan-tengah dan kegiatan-akhir. 1) Pada pra-kegiatan, ada beberapa kegiatan yang dilakukan meliputi : menyapa siswa, menyiapkan media, sound system dan bahan, memberikan daftar hadir, dan melakukan brainstorming. 2) Dalam kegiatan-tengah, ada beberapa kegiatan yang meliputi: mendengarkan teks, memahami isi teks secara keseluruhan, menceritakan kembali dan mendiskusikan gagasan utama dari teks, dll 3) Dalam kegiatan-akhir, kegiatan ini seperti: menyimpulkan materi, memberikan kesempatan untuk mengajukan pertanyaan, memotivasi siswa, memberikan materi untuk pertemuan berikutnya menutup pelajaran dan menyalam siswa. Sementara itu, integrasi keterampilan bahasa yang terjadi melalui penerapan pendekatan bahasa keseluruhan dalam mengajar mendengarkan menunjukkan bahwa keterampilan mendengarkan adalah 43%, keterampilan menulis adalah 14%, keterampilan membaca adalah 14%, keterampilan berbicara adalah 29%. Dari hasil persentase di atas, keterampilan terintegrasi antara bahasa lisan dan tertulis dapat disimpulkan sebagai berikut: mendengarkan adalah keterampilan yang paling sering muncul, menulis adalah keterampilan yang jarang muncul, membaca adalah keterampilan yang kurang sering muncul dan berbicara adalah rata-rata keterampilan yang sering muncul. Selanjutnya masalah yang dihadapi oleh Mahasiswa menggunakan pendekatan bahasa keseluruhan dalam belajar mendengarkan adalah: kurangnya aspek kognitif siswa, kurang nyaman dalam media pembelajaran, dan durasi yang lama dalam belajar

    DESCRIPTION ON THE MEGALITHIC TRADITION OF INDONESIA

    Get PDF
    Megalithic remains are widely distributed over nearly all the regions of Indonesia, among others in Sumatra, Nias, Java, Bali, Sulawesi, Sumba, Sumbawa, Aores, Sabu etc. There are various forms of megalithic remains which have their own characteristics in certain areas. For instance, the megalithic remains in Nias are known as osa-osa (seats) and dane-dane (tables). Lampung is known for its dolmen. In West Java the stepped terrace are wellknown, while there are kalamba in Central Sulawesi and sarcophagi in Bali. Megalithic remains exhibit wider range of forms as more and more are discovered in various parts of Indonesia
    corecore