1,236 research outputs found
REKONDISI DAN PENGECATAN TOYOTA KIJANG TAHUN 1985 PADA BAGIAN SISI ATAS
Tujuan dari perbaikan dan pengecatan bodi Toyota Kijang tahun 1985 pada bagian sisi atas adalah untuk mengetahui kerusakan pada bodi, mengetahui alat dan bahan yang digunakan untuk rekondisi dan pengecatan, mengetahui proses rekondisi dan pengecatan, dan mengetahui hasil setelah proses rekondisi dan pengecatan. Proses rekondisi dan pengecatan bodi Toyota Kijang tahun 1985 pada bagian sisi atas meliputi perbaikan atau pengentengan bodi yang penyok, pengelupasan cat lama, pendempulan dan pengamplasan, proses epoxy primer, proses pengecatan warna, proses pelapisan clear gloss, polishing. Alat yang dibutuhkan untuk rekondisi dan pengecatan Toyota Kijang tahun 1985 pada bagian sisi atas antara lain : palu, blok tangan, sander, gerinda tangan, kape/ spatula, mixing plate, batang pengaduk, kompresor, spray gun, air duster gun. Bahan yang digunakan dalam proses rekondisi dan pengecatan bodi Toyota Kijang tahun 1985 pada bagian sisi atas antara lain : dempul, amplas, epoxy, clear gloss, dan majun. Setelah dilakukan rekondisi dan pengecatan Toyota Kijang tahun 1985 pada bagian sisi atas, maka hasilnya sesuai yang diharapkan hal ini bisa dilihat dengan penilaian melibatkan : dosen, bengkel pengecatan, konsumen atau mahasiswa yang tau tentang teknik pengecatan. Berdasarkan penilaian, dapat disimpulkan untuk kerataan cat atau dempul, dan daya kilap hasilnya baik maksudnya sesuai yang diharapkan
TANTANGAN TERHADAP EKSISTENSI NEGARA BANGSA INDONESIA DAN PEMAKNAAN KEMBALI NASIONALISME
Concrete experience in the past has made the term nationalism very important in constructing Indonesian identity, as a unifying factor of diverse communities throughout the archipelago, not merely an academic, theoretical concept. The nation state ideology found its final expression in Pancasila and the 1945 Constitution. But even since the birth of this Republic, ideological conflicts never stop happening. And unfortunately, since the new order regime, the meaning of nationalism keeps on being distorted, manipulated, and then decreases into phenomena of separating actions from many local communities, showing their refusal to continue to be a part of Indonesia nation state. There is a need to reinterpret nationalism through Pancasila values in the current global era.
Keywords: nationalism, Pancasila, globalizatio
Hubungan Persepsi Siswa Tentang Bimbingan Guru BK Dan Cara Guru Mengajar Dengan Motivasi Berprestasi Siswa Kelas X Di Smk Negeri 6 Surakarta
Tujuan penelitian ini adalah (1) Untuk mengkaji hubungan persepsi siswa
tentang bimbingan guru bimbingan dan konseling dengan motivasi berprestasi siswa
kelas X di SMK Negeri 6 Surakarta. (2) Untuk mengkaji hubungan cara guru
mengajar dengan motivasi berprestasi siswa kelas X di SMK Negeri 6 Surakarta. (3)
Untuk mengkaji hubungan persepsi siswa tentang bimbingan guru bimbingan dan
konseling dan cara guru mengajar terhadap motivasi berprestasi siswa kelas X di
SMK Negeri 6 Surakarta.
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif. Penelitian ini
mengambil lokasi di SMK Negeri 6 Surakarta. Populasi dalam penelitian ini adalah
semua siswa kelas X di SMK Negeri 6 Surakarta yang berjumlah 724 siswa. Sampel
yang digunakan adalah sebanyak 203 siswa. Teknik analisis data menggunakan
analisis regresi linear berganda.
Hasil penelitian ini adalah (1) Terdapat peran yang positif dan signifikan antara
Persepsi siswa terhadap bimbingan Guru bimbingan konseling dan cara guru dalam
mengajar terhadap motivasi berprestasi siswa kelas X di SMK Negeri 6 Surakarta.
(2) Terdapat peran yang positif dan signifikan antara Persepsi siswa terhadap
bimbingan guru bimbingan konseling terhadap motivasi berprestasi siswa kelas X di
SMK Negeri 6 Surakarta. (2) Terdapat peran yang positif dan signifikan antara cara
guru mengajar terhadap motivasi prestasi belajar siswa kelas X di SMK Negeri 6
Surakart
Penelitian Stainless Steel 202 Hasil Las SMAW Dengan Post Weld Heat Treatment 900oC Selama 1 Jam Pada Proses Quenching, Annealing, dan Normalizing Terhadap Uji Struktur Mikro, Impact dan Tarik
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui prosentase komposisi kimia pada spesimen baja tahan karat 202 serta struktur mikro, harga impact dan harga uji tarik hasil las baja tahan karat 202 dengan Post Weld Heat Treatment 900C pada variasi proses quenching, annealing dan normalizing.
Material yang diteliti adalah baja tahan karat seri 202. Benda uji menggunakan dilakukan masukan panas sesudah las (PWHT) 900 C selama 1 jam dengan variasi pendinginan yaitu air, dapur dan udara. Pengujian yang dilakukan adalah : pengujian komposisi kimia, pengujian struktur mikro,
pengujian tarik dan pengujian impact. Hasil uji komposisi kimia diketahui material jenis baja tahan karat austenitik, kadar besi (Fe) = 72,6 %, khrom (Cr) = 17,6 %, mangan (Mn) =
10,0 % dan nikel (Ni) = 4,01 % . Struktur mikro didapatkan fasa : austenit, ferit dan karbida khrom. Untuk spesimen PWHT 900C + quenching struktur butir yang paling halus dan sedikit karbida khrom. Pada spesimen PWHT 900C +
normalizing didapatkan struktur butir paling kasar dan terbentuk karbida khrom. Sedangkan spesimen PWHT 900C + annealing struktur butirnya agak kasar dan lebih banyak karbida khrom. Dari pengujian tarik didapatkan
harga kekuatan tarik maksimum rata-rata dari tertinggi menuju terendah, yaitu : spesimen PWHT 900C + annealing (55,35 kg/mm 2), spesimen PWHT 900C + normalizing (37,55 kg/mm 2) dan terendah pada spesimen PWHT 900C + quenching (532,56 kg/mm 2). Pengujian impact didapatkan harga impact rata-rata tertinggi pada spesimen PWHT 900C + quenching sebesar 0,527 J/mm 2. Untuk spesimen PWHT 900C + annealing sebesar 0,497J/mm 2. Dan harga impact rata-rata terendah pada spesimen PWHT 900C + normalizing sebesar 0,299 J/mm 2
Analisis Tegangan pada Kapal Perang Tipe Corvette Akibat Beban Slamming
Kapal perang biasanya desain untuk dapat melaju pada kecepatan tinggi dan harus memiliki manouver yang bagus. Namun pada Kenyataannya, pada waktu beroperasi, kapal perang dihadapkan pada kondisi lingkungan yang tidak menentu yang menyebabkan terjadinya slamming. Slamming disini menyebabkan terjadinya kegagalan struktur pada kapal sehingga membahayakan keselamatan. Tugas akhir ini menganalisa tegangan pada kapal perang tipe Corvette akibat beban slamming. Beban slamming yang terjadi akibat variasi tinggi gelombang 4, 5, dan 6 serta variasi sudut hadap 90 derajat, 135 derajat dan 180 derajat. Dari analisa yang didapatkan bahwa semakin tinggi beban gelombang maka semakin tinggi peluang terjadinya slamming, intensitas terjadi slamming, beban slamming dan tegangan yang diakibatkan beban slamming. Kondisi paling ekstrim terjadinya slamming terjadi pada sudut 180 derajat pada tinggi gelombang 6 meter dengan nilai probabilitas terjadinya slamming mencapai 0.71 serta jumlah kejadian slamming per jam mencapai 527 kali kejadian. Beban terbesar akibat slamming mencapai 92,619 kPa pada bagian 0.15 dari FP. Tegangan yang terjadi masih memenuhi standart aturan BKI
MODEL ADAPTASI EKONOMI NELAYAN KAWASAN TAMBAKLOROK SEMARANG
This study discusses abaut the adaptation pattern of regional fishing economy at Tambaklorok Semarang. Despite being in the area of Semarang, fishermen Tambaklorok including traditional fishermen, depend on natural resources and must be confronted with a sub-system of the city. This study uses the concept of economic adaptation which is defined as a process of human behaviour in maintaining the economic, so the concept of work is interest in economic activity. The research was done through literature, followed by collecting data through field observations and interviews. The results of this study indicate that the fishing profession is no longer a major public profession. The young people in thi area are employed on the ground sector, while the older generations still carry out their economic activities as fisherman. The young generation work in the Fish Auction Place (Tempat Pelelangan Ikan/TPI), as workers in traditional markets, shop and stall keepers, and become workers in some industries that are around in Tambaklorok, Semarang.
Keywords: economic adaptation, economic systems, and fishing communitie
PENGARUH BUDAYA ORGANISASI DAN KEPEMIMPINAN TERHADAP LOYALITAS KARYAWAN PADA PT PURNAMAJAYA BHAKTI UTAMA
Abstrak Budaya organisasi merupakan bauran dari asumsi, tingkah laku, cerita, mitos, metafora dan ide lainya yang digabung menjadi satu untuk menentukan apa arti bekerja dalam organisasi. Budaya organisasi tidak terlepas dari karakter manusia, lingkungan, dan kepentingan.Membangun budaya organisasi tidak mudah dan dibutuhkan kepemimpin yang memiliki karakter yang kuat dalam membangun budaya kerja dan lingkungan kerja menjadi lebih efesien dan produktif . Tentunya harapan perusahaan dengan membaiknya budaya organisasi dan kepemimpinan yang kuat akan berpengaruh tehadap loyalitas karyawan terhadap peruasahaan Dampak secara langsung dari dua variable tersebut tentunya dengan adanya peningkatan kinerja individu dengan nyaman bekerja di dalam perusahaan. Hasil penelitian dari korelasi sederhana antara budaya organisasi dengan loyalitas karyawan di peroleh persamaan regresi sederhana Y =2,500 + 0,250X1 dimana nilai koefesien regeresi (b1) hanya 0,250, artinya tidak ada pengaruh antara budaya organisasi terhadap loyalitas karyawan. Sedangkan dengan analisa koefesien korelasi parsial di peroleh dari variable budaya organisasi ( X1 ) sebesar 0,661, artinya secara parsial terdapat hubungan yang kuat antara budaya organisasi ( X1 ) dengan Loyalitas ( Y ). Dari hasil uiji hipotesis 1 dengan α=0,05 di peroleh t hitung ( 44,615) > t table ( 2,025 ), dengan demikian Ho di tolak, artinya terdapat hubungan parsial antara budaya organisasi ( X1 ) dan loyalitas ( Y ) dengan korelasi determinasi ( r 2) sebesar 3,7%. Variabel kepemimpinan dari hasil analisa di peroleh persamaan regreasi Y = 1,496 + 0,546X2, dimana nilai koefesien ( b2 ) sebesar 0,546, artinya kempemimpinan berpengaruh terhadap loyalitas dengan tingkat pengaruh sedang.Untuk koefesien korelasi parsial variable kepemimpinan di ketahui hasilnya 0,224 ( lemah ). Dari hasil uji hipotesis 2 di peroleh t hitung ( 48,97 ) > t tabel ( 2, 025 ) Ho di tolak artinya terdapat hubungan parsial antara kempemimpinan ( X2 ) terhadap Loyalitas ( Y ) dengan korelasi determinasi ( r2 ) sebesar 42,9% Dari hasil korelasi berganda antara budaya organisasi ( X1 ) dan kepemimpinan ( X2 ) secara bersama –sama terhadap loyalitas ( Y ) di peroleh persamaan linier sebagai berikut : Y = 0,837 + 0,220X1 + 0,541X2 . Hasil dari koefesien korelasi berganda ( r ) sebesar 0,676 sedangkan korelasi determinasi ( r2 ) sebesar 45,7%. Dari hasil uji hipotesis 3 di ketahui t hitung ( 5,426 ) > t tabel ( 2,024 ) dan F hitung ( 16,021 ) > F tabel ( 3,24 ). Dengan demikian Ho di tolak, artinya terdapat hubungan atau pengaruh antara budaya organisasi ( X1 ) dan kepemimpinan ( X2 ) secara bersama-sama terhadap loyalitas kayawan ( Y ). Kata Kunci : Budaya Organisasi, Kepemimpinan, Loyalitas Karyawa
Peranan Ratu Kalinyamat di Jepara pada abad xvi
Buku Peranan Ratu Kalinyamat di Jepara Pada awal XVI, ini merupakan salah satu hasil pelaksanaan kegiatan penelitiaan / penulisan yang diselenggarakan Proyek Peningkatan Kesadaran Sejarah Nasional, Departemen Pendidikan Nasional Tahun 2000. Buku ini menguraikan tentang peranan Ratu Kalinyamat pada abad XVI
Kimpul (Xanthosoma spp.) characterization based on morphological characteristic and isozymic analysis
Nurmiyati, Sugiyarto, Sajidan. 2009. Kimpul (Xanthosoma spp.) characterization based on morphological characteristic and
isozymic analysis. Nusantara Bioscience 1: 138-145. This research is aimed: (i) to know the variety of kimpul (Xanthosoma spp.) based
on morphological characteristics and isozymes analysis; (ii) to know the correlation between its genetic space based on morphological
characteristics and its genetic resemblance based on isozymes-banding pattern. This research results were analyzed and described by
descriptive qualitative methods. Morphological observation was carried out in sub-District of Galur, Lendah and Girimulyo, Kulonprogo
District, Yogyakarta. Morphological data of the kimpul plant was explored descriptively and then made dendogram. Data of isozymic
banding pattern were analyzed quantitatively based on the appearance of the band on the gel, and qualitatively based on the thickness of
the band formed, and then made dendogram. The correlation, between its genetic distance based on morphological characteristics and its
genetic resemblance based on isozymes-banding pattern, were then analyzed grounded on coefficient correlation between product-
moment and goodness of it criteria based on correlation. The results pointed out that morphologically, on eight observed samples which
were consist of four different types (species), each Xanthosoma from different locations did not indicate obvious differences. Esterase
was formed four different banding-patterns, Glutamate Oxaloacetate Transaminase indicated eight different banding-patterns, and
Peroxidase indicated seven different banding-patterns. Correlation between morphological data and data from EST and GOT isozymic
banding pattern were very good (0.967918 and 0.937113), While, the correlations between morphological data and POD isozymes were
good (0.892721).
Key words: kimpul, Xanthosoma, morphological characteristic, isozyme
- …