55 research outputs found
Strategi Membangun Kemampuan Logis Matematis Bagi Siswa Sekolah Dasar
Mathematical logical abilities are really needed, one of which is in solving complex problems that students will face, for this reason they need to be trained, studied and conveyed to students. This research method is qualitative descriptive research with a literature study approach from various book sources, journal articles and other relevant sources. The research results showed that mathematical logical abilities can be trained through methods, media, and mathematical problems in the form of questions in the form of educational games, computational thinking (CT) questions, and puzzles because they are related to students' ability to solve problems by drawing conclusions through logical reasoning. The practical benefits of students studying CT are improving problem solving abilities, improving logical thinking and analytical abilities. The advantage of students learning educational games, puzzles and HOTS questions is that they train and develop students' abilities to think logically, critically and creatively
Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kreatif Dan Disposisi Matematik Siswa Madrasah Tsanawiyah Melalui Pembelajaran Generatif
Penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen dengan disain kelompok kontrol tidak ekivalen karena tidak adanya pengacakan dalam menentukan subjek penelitian. Peneliti tidak membentuk kelas baru berdasarkan pemilihan sampel secara acak. Subjek sampel diambil dua kelas dari kelas VII siswa MTs Negeri Cikembar Kabupaten Sukabumi, satu kelas sebagai kelas eksperimen dengan pembelajaran generatif dan satu kelas sebagai kelas kontrol dengan pembelajaran konvensional. Instrumen yang digunakan adalah tes dan non tes. Hasil studi penelitian ini adalah: 1) peningkatan kemampuan berpikir kreatif siswa yang mengikuti pembelajaran generatif lebih baik daripada siswa yang mengikuti pembelajaran matematika secara konvensional ditinjau dari pencapaian hasil belajar dan peningkatan kemampuan berpikir kreatif. Kemampuan berpikir kreatif kelas eksperimen termasuk pada kategori sedang sedangkan kelas kontrol termasuk kategori rendah.2) terdapat perbedaan peningkatan kemampuan berpikir kreatif matematik antara siswa kemampuan tinggi, sedang, dan rendah yang mendapat pembelajaran generatif, 3) disposisi matematik siswa yang mengikuti pembelajaran matematika melalui pembelajaran generatif lebih baik daripada siswa yang mengikuti pembelajaran matematika secara konvensional, disposisi matematik siswa pada kelas eksperimen termasuk pada kategori sedang, sedangkan pada kelas kontrol disposisi matematik termasuk pada kategori rendah. 4) terdapat interaksi antara model pembelajaran dan tingkat kemampuan awal siswa dalam menghasilkan kemampuan berpikir kreatif. 5) terdapat asosiasi antara kemampuan berpikir kreatif matematik dengan disposisi matematik, kategori asosiasinya tinggi.Kata Kunci : Pembelajaran Generatif, Berpikir Kreatif, Disposisi Matematik This research quasi-experiment with design controls not equivalent as there is not a beating in determining the subject research. Researchers does not set up new class based on the election samples randomly. The subject samples taken two classes of class VII students MTs Cikembar Sukabumi, a class as class experiment with learning generative and one class as control classes with conventional teaching. Instruments that used is testing and non-test. Result of the study this research are: 1) increase the capacity and capability creative thinking students attending generative learning better than students who follow in mathematics teaching conventional learning achievement in terms of and increase the capacity and capability creative thinking. Ability to think creative class experiments, including in category is while control classes include category rendah.2 increase the capacity and capability) there are differences between the students think creatively mathematical ability, is low, and who got a lesson generative, 3) Mathematical Disposition students attending mathematics lessons by learning generative better than students who follow in mathematics teaching conventional, this mathematical disposition students in the class experiments, including in category, while in control classes this mathematical disposition including in category is low. 4) There is interaction between models in teaching and skill level early students in producing creative ability to think. 5) There is the association between ability to think creatively mathematical with Disposition, mathematical category association
Technological Pedagogical Content Knowledge Analysis
The ability to understand content and pedagogical knowledge are two non-negotiable things that must be mastered by teachers. In today's digital era, teachers are required to understand and be adaptive to the use of technology, so that knowledge of content, pedagogy, and technology becomes an important point of teacher knowledge today. This study purposes to analyze the ability of students' technology pedagogic content knowledge of prospective mathematics teachers by using qualitative descriptive methods. The research subjects are prospective students of mathematics teachers at universities in Bandung Indonesia who are researching the final project of scientific work in junior high school. The research instruments were questionnaires, observations and interview formats. The data analysis activity include: data collection, reduction, presentation and verification. The document analysis includes the learning process, lesson plans, implementation of learning, The use of information technology-based learning media, evaluation of learning, reflection of the learning process, results of questionnaires and interviews. The findings show that students’ ability to have knowledge of technology pedagogical content for prospective mathematics teachers is good category. Students are already skilled at deciphering big ideas. Prospective teachers have been able to develop learning implementation plans and carry out learning in accordance with the 2013 curriculum companion guidelines. Overall, understanding of the pedagogical content knowledge of teachers' technology needs to be improved when utilizing integrated and effective learning technology, so that teachers are more adaptive to the technology used appropriately and effectively wise
Cognitive Flexibility in Developing Higher-Order Thinking Skills in the Course of Ring Theory
Mata kuliah Teori Ring merupakan salah satu mata kuliah bidang matematika yang cukup ketat dalam memberlakukan sistem deduktif-aksiomatik, namun mahasiswa kesulitan memecahkan masalah karena kurang bisa berpikir secara fleksibel saat menerima informasi baru. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara cognitive flexibility dengan keterampilan berpikir tingkat tinggi atau Higher-Order Thinking Skills (HOTS). Metode penelitian yang digunakan adalah korelasional Ex Pose Facto. Penelitian dilakukan di Prodi Pendidikan Matematika UIN Sunan Gunung Djati Bandung dengan jumlah mahasiswa yang diteliti sebanyak 120 orang sebesar 1,2%. Teknik analisis data yang digunakan adalah uji regresi linier sederhana. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa Cognitive Flexibility memiliki pengaruh positif terhadap kemampuan berpikir tingkat tinggi sebesar . Pengaruh positif ini bermakna semakin meningkatnya Cognitive Flexibility mahasiswa maka akan berpengaruh terhadap peningkatan Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi mahasiswa, sehingga akan memberikan impact pada kemampuan yang dihasilkan dari keterampilan mengerjakan soal HOTS terhadap kemampuan fleksibilitas kognitif yang pada akhirnya terwujud sebuah produk manusia yang siap menghadapi tantangan kompleksitas masalah. The Ring Theory course is one of the mathematics courses that are quite strict in applying deductive-axiomatic systems, but students have difficulty solving problems because they are less able to think flexibly when receiving new information. This study aimed to determine the relationship between cognitive flexibility and Higher-Order Thinking Skills (HOTS). The research method used is correlational Ex Pose Facto. The research was conducted at the Mathematics Education UIN Sunan Gunung Djati Bandung with the number of students studying as many as 120 people amounting to 1.2%. The data analysis technique used is a simple linear regression test. Based on the study results, it can be concluded that Cognitive Flexibility positively influences higher-order thinking skills. This positive influence means that the increasing Cognitive Flexibility of students will affect the improvement of students' higher-order thinking skills, it will have an impact on the abilities resulting from the skills of doing HOTS questions on the ability of cognitive flexibility which ultimately materializes a human product that is ready to face the challenges of problem complexity
DAYA MATEMATIS MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengungkap dan menganalisis kemampuan komunikasi dan penalaran mahasiswa prodi pendidikan matematika UIN Sunan Gunung Djati Bandung. Kedua kemampuan tersebut merupakan bagian dari daya matematis. Berdasarkan hasil penelitian dan pengalaman empiris, terdapat mahasiswa pendidikan matematika  cenderung memiliki rasa kurang percaya diri dalam mengomunikasikan ide-ide matematis, kurang mampu memberikan argumentasi yang tepat sesuai dengan fakta, prinsip dan prosedur matematis, kesulitan dalam pembuktian teorema alasannya takut salah atau belum menguasai materi dengan baik. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif, karena pada penelitian ini mengungkap fakta, keadaan, fenomena, variabel dan keadaan yang terjadi saat penelitian berjalan dan menyuguhkan apa adanya. Langkah-langkah penelitian ini dengan memberikan soal-soal penalaran dan komunikasi matematis kemudian dianalisis dengan statistik deskriptif.  Populasi penelitian ini adalah mahasiswa pendidikan matematika  semester lima dengan sampel sebanyak 40 mahasiswa; 20 mahasiswa kelas A dan 20 mahasiswa kelas B. Kemampuan penalaran matematis  mahasiswa pendidikan matematika  berada pada kisaran rata-rata 54,6 dengan simpangan baku sebesar 1,94 nilai tersebut mengindikasikan bahwa kemampuan penalaran matematis  mahasiswa pendidikan matematika  pada kategori kurang sedangkan kemampuan komunikasi matematis  mahasiswa pendidikan matematika  berada pada kisaran rata-rata 77,43 dengan simpangan baku sebesar 1,95 nilai tersebut mengindikasikan bahwa kemampuan komunikasi matematis  mahasiswa pendidikan matematika  pada kategori baik.Kata Kunci: Daya Matemati
Development of Interactive Augmented Reality Multimedia Based on Ethnomatematics
Matematika disajikan dalam konsep yang abstrak sehingga diperlukan adanya fasilitas yang dapat memberikan kemudahan dalam memahami konsep tersebut salah satunya dapat melalui penerapan multimedia interaktif. Tujuan penelitian ini adalah mengembangkan multimedia interaktif Augmented Reality berbasis etnomatematika yang dapat digunakan pada pembelajaran materi bangun ruang sisi datar. Metode yang digunakan pada penelitian yaitu Research and Development (R&D) model ADDIE (Analysis, Design, Development, Implementation, Evaluation). Sampel penelitian yaitu kelas VIII F di salah satu SMP di Bandung sebagai kelas uji coba produk. Instrumen yang digunakan yaitu instrumen tes dan non tes. Hasil penelitian diperoleh: 1) Hasil uji validitas memiliki kriteria sangat valid dengan rata-rata persentase total sebesar 89,51%; 2) Hasil uji praktikalitas pada skala besar dengan total persentase 81,8% kriteria sangat Practical; 3) Hasil uji efektivitas pada skala besar dengan persentase 40% pada kriteria cukup efektif. Sehingga dapat disimpulkan multimedia interaktif Augmented Reality berbasis etnomatematika layak untuk digunakan dalam pembelajaran.  Mathematics is presented in an abstract concept, so it is necessary to have facilities that can provide convenience in understanding these concepts, one of which can be through the application of interactive multimedia. The purpose of this research is to develop an interactive Augmented Reality based on ethnomathematics that can be used in learning polyhedron. The method used in this research is Research and Development (R&D) with ADDIE model (Analysis, Design, Development, Implementation, Evaluation). The research sample was 8th grade calss of junior high school in Bandung city as a product trial class. The instruments used are test and non-test instruments. The research results obtained: 1) The results of the validity test shows that the developed multimedia have a very valid criteria with total average percentage of 89.51%; 2) The results of the practicality test on a large scale with total percentage of 81.8% with very practical criteria; 3) The results of the effectiveness test on a large scale with percentage of 40% on the criterion of being quite effective. So, it can be concluded that interactive augmented eeality multimedia based on ethnomathematics is feasible to use in learning
Penerapan Pembelajaran Aktif tipe Pengajuan dan Pemecahan Masalah dalam Upaya Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa
Penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen dengan design Nonequivalent control grup design. Instrumen yang digunakan adalah tes dan non tes. Hasil penelitian ini yaitu; (i) Keterlaksanaan proses pembelajaran guru dan siswa berada pada kategori sangat baik; (ii) Kemampuan komunikasi matematis siswa yang memperoleh pembelajaran konvensional model ekspositori termasuk dalam kategori sangat kurang; (iii) Kemampuan komunikasi matematis siswa yang memperoleh pembelajaran aktif tipe pengajuan dan pemecahan masalah (JUCAMA) termasuk dalam kategori sangat kurang; (iv) Peningkatan kemampuan komunikasi matematis siswa yang menggunakan model pembelajaran aktif tipe pengajuan dan pemecahan masalah (JUCAMA) lebih baik dibandingkan siswa yang menggunakan pembelajaran konvensional model ekspositori; serta (v) Siswa kebanyakan merespon positif terhadap pembelajaran matematika menggunakan model pembelajaran aktif tipe pengajuan dan pemecahan masalah (JUCAMA)
- …